1 / 14

Pengertian Parafrasa

http://kajene.com<br>http://adsarticles.com

Télécharger la présentation

Pengertian Parafrasa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengertian Parafrasa Pengertian, Cara Membuat, Contoh Parafrasa, dan Jenis-jenis Parafrasa Pengertian Parafrasa Parafrase atau parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan bahasa ke dalam bentuk bahasa lain tanpa mengubah pengertian. Pengungkapan kembali tersebut bertujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa adalah penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi. Cara Membuat Parafrasa Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam membuat parafrasa dari sebuah bacaan. Untuk membuat parafrasa lisan, langkah-langkahnya adalah membaca informasi secara cermat, mencatat kalimat inti, mengmbangkan kalimat inti menjadi pokok pikiran, menyampaikan pokok pikiran dalam bentuk uraian lisan dengan kalimat sendiri. Sunakanlah sinonim, ungkapan yang sepadan, mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, mengubah kalimat aktif menjadi kalimat tidak aktif, serta menggunakan kata ganti orang ketiga untuk narasi jika kesulitan menguraikan.

  2. Cara Memparafrasekan Puisi Menjadi Prosa • Bagaiamana cara memparafrasekan puisi menjadi prosa? Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memfaraprasekan puisi menjadi prosa, ialah : • Membaca atau mendengarkan pembacaan puisi dengan seksama ; • Pahami isi kandungan puisi secara utuh ; • Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi ; • Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sendiri ; • Sampaikan secara lisan atau dibacakan. • Parafrasa merupakan cara pengungkapan kembali suatu tuturan dari suatu tingkatan/ macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertiannya.

  3. Ciri Parafrasa: • 1. bentuk tuturan berbeda • 2. makna tuturan sama • 3. subtansi tidak berubah • 4. bahasa/cara penyampaian berbeda • Berdasarkan jeisnya, parafrasa dibagi menjadi dua; parafrasa lisan dan parafrasa tulisan. • Langkah membuat parafrasa: • 1. membaca teks keseluruhan • 2. menentukan pokok-pokok pikiran wacana • 3. menetuka tuturan yang hendak menjadi variasinya • 4. menyusun pokok pikiran tanpa mengabah arti • 5. menyempurnakan pokok pikiran • 6. membentuk wacana sesuai keinginan

  4. Contoh 1 • Selamat Tinggal • aku berkaca • ini muka penuh luka • siapa punya? • kudengar seru menderu • dalam hatiku • apa hanya angin lalu? • lagu lain pula • mmenggelepar di tengah malam buta • ah...!!! • segala menebal, segala mengental • segala tak kukenal • (Chairil Anwar)

  5. parafrasanya menjadi: • Ketika si ku berkaca, aku sangat terkejut melihat mukaku ini mulai dipenuhi luka. Sebenanya ini punya siapa? • Aku mendengar suara yang seru menderu, dalam hati kubertanya, apakah itu hanya suara angin lalu? • Aku pun mendengar lagu yang lain menggema menggelepar di tengan malam buta. • Ah,...!! • Segalnaya telah tiba menebal, bahkan segalanya jadi mengental, sehingga segalanya tidak aku kenal. • Contoh 2 • Aku • Kalau sampai waktuku • 'Ku mau tak seorang 'kan merayu • Tidak juga kau • Tak perlu sedu sedan itu • Aku ini binatang jalang • Dari kumpulannya terbuang • Bila peluru menembus kulitku • Aku tetap meradang menerjang • Lukadan bisa kubawa berlari • Berlari • Hingga hilang perih peri • Dan aku akan lebih tidak peduli • Aku mau hidup seribu tahun lagi • (Chairil Anwar, DCD 1959:7)

  6. Parafrasanya : • Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya. • Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya. Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut. • Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri. • Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan. Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya. (Rachmat Djoko Pradopo) • Jenis parafrasa ada 2 yaitu: • 1. Parafrasa terikat adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan atau menyisipkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrasa tersebut. • 2. Parafrasa bebas adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan.

  7. Parafrasa Terikat • MENYESAL • Kini PAGIKU HILANG SUDAH MELAYANG entah kemana • Sekarang HARI MUDAKU SUDAH PERGI jauh tak kan pernah kembali • KINI hanya PETANG yang DATANG MEMBAYANGi alam pikiranku • Yang kini BATANG USIAKU SUDAH mulai TINGGI. • Dulu AKU LALAI DI HARI PAGI, • Karena BETA LENGAH DI MASA MUDA yang masih suka bermalas-malasan • Hingga KINI HIDUP menjadi MERACUN HATI tak bisa berbuat apa-apa lagi • Sudah MISKIN ILMU, MISKIN HARTA pula • Namun AH, APA GUNA KUSESALKAN, • Karena MENYESAL TUA itu TIADA BERGUNA, • HANYA MENAMBAH LUKA SUKMA di hati • KEPADA YANG MUDA KUHARAPKAN, • Untuk ATUR BARISAN DI HARI PAGI, • MENUJU KEARAH PADANG BAKTI. • (ALY HASJMY)

  8. Parafrasa Bebas • Puisi meyesal karya Ali Hasjmi mengisahkan seseorang yang menyesali masa mudanya tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Ia kurang hati-hati dan bermalas-malasan waktu muda dulu.Kini di hari tuanya, ia merasa miskin ilmu dan miskin harta, tidak berilmu dan tidak punya harta apa-apa. Ia merasa tidak ada guna menyesali diri. Akan tetapi, ia tidak berhenti dalam sesalnya.Ia berusaha bangkit dan mengajak generasi muda untuk merencanakan segala sesuatu dari sekarang menuju kearah tempat yang lebih baik (tempat yang dihormati). Contoh puisi • Gadis Peminta-minta • Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil • Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka • Tengadah padaku pada bulan merah jambu • Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa • Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil • Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok • Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan • Gembira dari kemayaan riang. • Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal • Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal • Jiw begitu murni, terlalu murni • Untuk dapat membagi dukaku • Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil • Bulan di atas itu tak ada yang punya • Dan kotaku, oh kotaku • Hidupnya tak lagi punya tanda • (Toto Sudarto Bachtiar, suara, 1950 )

  9. A. Mencari Arti kata sulit • Kekal : abadi • Duka :sedih • Tengadah : melihat keatas/ berdoa/ minta • Merah jambu: sore hari • Melulur : meluncur masuk dengan mudah • Sosok : rupa/ bentuk/ wujud • Angan-angan: pikiran/ ingatan/ cita-cita • Kemayaan: hal keadaan hanya tampaknya ada, tetapi nyatanya tidak ada hanya ada dalam angan-angan atau khayalan. • Menara : bangunan yang tinggi • Katerdal : gereja besar tempat kedudukan resmi

  10. B. Parafrasa terikat • Setiap kita bertemu dengan gadis kecil berkaleng kecil aku merasa iba padanya • Setiap Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka dalam menghadapi kenyataan hidup • Mereka Tengadah padaku pada bulan merah jambu saat itu • Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa kalau gadis kecil berkaleng kecil tidak ada • Rasanya Ingin aku ikut dengan gadis kecil berkaleng kecil itu • Mereka Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok tanpa rasa takut • Mereka Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan yang tak kan pernah ada • Hanya Gembira dari kemayaan riang. • Namun Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal • Meskipun Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal • Jiwamu begitu murni, terlalu murni • Untuk dapat membagi dukaku • Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil dunia ini terasa sepi • Bagaikan Bulan di atas itu tak ada yang punya • Dan di kotaku, oh kotaku • Seperti Hidupnya tak lagi punya tanda

  11. C. Parafrasa bebas • Puisi Gadis kecil berkaleng kecil diatas pengungkapan seorang penyair bahwa Setiap kita bertemu dengan gadis kecil yang membawa kaleng kecil, senyuman mereka terlalu abadi untuk kita kenal, penyair merasa terharu dan sedih jika melihat mereka saat meminta minta pada kita saat waktu sore hari itu, namun jika tidak ada mereka kota ini terasa hilang tanpa jiwa. Ingin rasanya ikut dengan gadis kecil berkaleng kecil itu, sampai pulang ke bawah jembatan, tubuh mereka meluncur masuk dengan mudah tanpa rasa takut ataupun kesusahan. Mereka hanya bisa berkhayal dari kehidupan yang mewah dengan kegembiraan yang hanya khayalan yang nyatanya tidak ada. Namun mereka derajatnya lebih tinggi dari bangunan yang tinggi. Meskipun mereka selalu berlintas lintas di air kotor yang begitu mereka hafal, jiwa mereka tetap suci dan terlalu suci untuk dapat membagi duka kita. Kalau mereka mati, bagaikan bulan diatas tak ada yang punya, dan kota kita menjadi sepi tanpa kehadiran mereka seperti tiada kehidupan yang berarti. • Contoh Memparafrasakan puisi • Doa • Tuhanku • Dalam termangu • Aku masih menyebut namaMu • Biar susah sungguh • Mengingat kau penuh seluruh • cayaMu panas suci • tinggal kerdip lilin di kelam sunyi • Tuhanku • Aku hilang bentuk • Remuk • Tuhanku • Aku mengembara di negeri asing • Tuhanku • Aku mengembara di negeri asing • Tuhanku • Di pintuMu aku mengetuk • Aku tidak bisa berpaling

  12. A. Mencari Arti kata yang sulit • Termangu : diam • Cayamu : sinar atau cahaya • Suci : bersih • Kerdip : sebentar kelihatan padam, sebentar menyala lagi • Kelam : agak gelap atau kurang terang • Sunyi : sepi • Bentuk : sosok, wujud • Remuk : hancur • Kerdip lilin di dalam kelam sunyi : sesuatu sangat berarti • Aku mengembara di negeri asing : pengakuan penyair akan dosa-dosanya, sehingga ia menjadi ”orang asing” bagi dirinya sendiri. • DipintuMu aku mengetuk, aku tidak bisa berpaling : mengungkapkan tekad bulat penyair yang menyadari bahwa jalan Tuhanlah yang menjadi pilihannya. Ia tidak akan berpaling lagi, apapun yang terjadi.

  13. B. Menyisipkan kata pada puisi • Doa • Tuhanku aku mohon ampunanMu • diDalam aku termangu • Aku masih menyebut namaMu • Biarpun susah sungguh menghadapi kenyataan hidup • Aku tetap Mengingat kau penuh seluruh • Dengan cayaMu panas suci • meskipun tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Engkau sangatlah berarti • Tuhanku yang Maha Esa • Aku seperti hilang bentuk • Terasa Remuk tubuhku • Tuhanku Yang Maha Kuasa • Aku mengembara di negeri asing • Tuhanku Yang Maha Pengampun • Aku mengembara di negeri asing • Tuhanku • Di pintuMu aku mengetuk • Aku tidak bisa berpaling apapun yang terjadi

  14. C. Parafrasa bebas • Puisi diatas mengisahkan seseorang yang sedang termangu, ia tetap menyebut nama Tuhannya, Ia mengingat atas kesalahan dan dosa-dosa yang ia perbuat. Dia berusaha selalu ingat padaNya meskipun susah karena memikirkan urusan dunia.Ia sadar atas kebesaran Tuhan yang penuh cahaya suci, meskipun tinggal kerdip lilin baginya sangatlah berarti.Ia merasa seperti tubuhnya hancur penuh dengan dosa. Ia merasa asing bagi dirinya, Ia bertekad bulat bahwa jalan yang Tuhanlah yang menjadi pilihannya, ia tidak akan berpaling lagi, apa pun yang terjadi. • Sumber: Wikipedia • Baca juga: Pengertian Puisi

More Related