1 / 45

Bank Sentral Republik Indonesia

Bank Sentral Republik Indonesia. SISTEM PERBANKAN INDONESIA. Bank Indonesia - DPNP @ 2007. Agenda. SISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA PENGATURAN DAN PENGAWASAN PERBANKAN ARAH KEBIJAKAN PERBANKAN INDONESIA. I. SISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN.

adanne
Télécharger la présentation

Bank Sentral Republik Indonesia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bank Sentral Republik Indonesia SISTEM PERBANKANINDONESIA Bank Indonesia - DPNP @ 2007

  2. Agenda • SISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN • TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA • PENGATURAN DAN PENGAWASAN PERBANKAN • ARAH KEBIJAKAN PERBANKAN INDONESIA

  3. I. SISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN

  4. Definisi Sistem Keuangan A financial system consist of institutional units and markets that interact, typically in a complex manner, for the purpose of mobilizing funds for investment, and providing facilities, including payment system, for financing of commercial activity. The role of financial institutions within the system is primarily to intermediate between those that provide the funds and those that need the funds, and typically involves transforming and managing risk. Financial markets provide a forum within which financial claims can be traded under established rules of conduct, and can facilitate the management and transformation risk. They also play important role in identifying market prices (“price discovery”). IMF(http//:IMF.ORG., Nov.2004)

  5. Konsep Sistem Keuangan • Sistem keuangan dalam suatu negara terdiri dari unit-unit lembaga keuangan baik institusi perbankan, lembaga keuangan bukan bank serta pasar yang saling berinteraksi secara kompleks dengan tujuan memobilisasi dana untuk investasi dan menyediakan fasilitas sistem pembayaran untuk pembiayaan aktivitas komersial. • Dalam Sistem keuangan terjadi intermediasi antara yang memiliki dana dan yang membutuhkan dana, transformasi dan pengelolaan resiko serta penemuan harga pasar. • Suatu sistem keuangan yang efisien dan kokoh adalah sistem keuangan yang mampu memobilisasi dan mengalokasikan sumber daya yang terbatas kepada aktivitas yang memberikan tingkat pengembalian yang optimal dan mampu berkontribusi secara penuh dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara secara sehat, berkelanjutan dan seimbang

  6. SISTEM KEUANGAN Bank Indonesia Otoritas Moneter BankingSupervision Sistem Moneter Bank Umum Perbankan BPR UU No. 10/1998 Sistem Keuangan Modal Ventura Leasing Anjak Piutang Non Sistem Moneter Perusahaan Pembiayaan Kartu Kredit Pembiayaan Konsumen Asuransi Dana Pensiun Perusahaan Keuangan Lain Perusahaan Sekuritas. Perusahaan Pemeringkat Perusahaan Gadai Pialang Pasar Uang

  7. TEORISISTEM DAN KEBIJAKAN PERBANKANDefinisi & Fungsi Bank “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” PEMINJAM PEMILIK DANA BANK Lembaga keuangan dengan fungsi intermediasi Lembaga Intermediasi Hanya dapat berjalan bila ada kepercayaan  Lembaga Kepercayaan

  8. Kedudukan Perbankan Dalam Sistem Perekonomian SISTEM PEREKONOMIAN • Surplus Income Units • Deficit Spending Units SISTEM KEUANGAN • Direct Finance or Indirect Finance • Deposit Taker or Fund Provider SISTEM PERBANKAN • Indirect Finance • Deposit Taker and Fund Provider

  9. Aliran Dana dalam Sistem Keuangan FUNDS Financial Intermediaries FUNDS INDIRECT FINANCE FUNDS • Borrower-spenders • Households • Firms • Government • Foreigners Financial Market • Lender-Savers • Households • Firms • Government • Foreigners FUNDS FUNDS DIRECT FINANCE

  10. RISIKO BANK CREDIT COMPLIANCE MARKET LIQUIDITY RISK TYPES STRATEGIC OPERATIONAL REPUTATION LEGAL

  11. Manfaat Bank Apabila fungsi intermediasi berjalan baik, maka manfaat dari keberadaan bank adalah sebagai berikut: • Pemilik dana mendapat penghasilan bunga. • Peminjam terpenuhi kebutuhan dananya. • Bank mendapatkan penghasilan dari selisih (spread) antara bunga dana dengan bunga pinjaman. • Perekonomian mendapatkan mekanisme alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien.

  12. Kontribusi dan Peran Lembaga Keuangan Indonesia dalam GDP dibandingkan Negara Lain Kondisi Sistem Keuangan Indonesia Sumber: Srinivas, PS (2004)

  13. Bank mendominasi Sistem Keuangan Sumber : BI, Depkeu, diolah Total aset perbankan dan non perbankan meningkat namun peningkatan NBFI lebih cepat dari perbankan sebagai akibat semakin menurunnya suku bunga perbankan dan peningkatan index di pasar modal serta mulai berkembangnya asuransi, dana pensiun, perusahaan pembiayaan.

  14. Historic Perspective of Risk Events 1932: Stock market crash & Great Depression 1994: IR increase catching many banks by surprise-collapse of several hedge funds Soros vs British Pound/EWS-system collapse Peso crisis 2000: Extreme high volatility in Equity markets-NASDAQ losses >50% of its value. Highest credit leverage in US history 1989: Jap stock market/real estate bubble US Junk Bond market collapse 1990 2000 time 1970 1980 2002/3: High profile bankruptcies in US and Europe Debt crisis in Argentina Retail crisis in Korean Market 1998: Russia crisis, collapse of LTCM hedge funds creates fin crisis; FED and bank Consortium needed to step in 1997: Emerging market crisis 1987: US & world stock market crash 1973: Oil price hike

  15. Pra-krisis 1997 Krisis 1998 - 1999 Post-krisis 2000 BPPN & Program Penjaminan Pemerintah diperkenalkan Program Rekapitalisasi Perbankan dimulai Ketentuan Exit policy dikeluarkan Program Restrukturisasi Perbankan & JITF didirikan Krisis mata uang Regional Band Rupiah di lepas Merger Bank MANDIRI UU BI disahkan July Nov Dec Jan 98 May 98 Sept 98 Mar 99 May 99 Jun 99 July 99 Mar 00 Oct 00 July 98 Nov 98 Program Rekapitalisasisi selesai LPJK masih dalam proses Menkeu mengumumkan 16 bank dilikuidasi. Penarikan dana besar-besaran INDRA didirikan Amandemen UU Perbankan 1992 KRONOLOGI REFORMASI PERBANKAN INDONESIA BPPN : Badan Penyehatan Perbankan Nasional JITF : Jakarta Initiative Task Force INDRA : Indonesian Debt Restructuring Agency LPJK : Lembaga Pengawas Jasa Keuangan

  16. Triliun Rp. Mar-01 Dec-01 63.6 Sep-00 53.5 Jun-00 33.6 6.0 Mar-00 -32.8 Dec-99 -41.2 Sep-99 -101.3 Jun-99 -243.0 Mar-99 -270.3 Dec-98 -129.8 -300.0 -250.0 -200.0 -150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 Perkembangan Permodalan Bank (Sebelum dan sesudah Program Rekapitalisasi)

  17. II. TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA

  18. DASAR HUKUM 1. UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan 2. UU No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia

  19. JENIS BANK Per April 2007 : 1. BANK UMUM (Konvensional dan Syariah) Jumlah Bank Umum di Indonesia saat ini ada 130 buah (jumlah kantor 9265) 2. BANK Perkreditan Rakyat (BPR) Jumlah BPR di Indonesia saat ini ada 1.833 buah (jumlah kantor 3.190) (UU No.23/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No.3/2004 tentang Bank Indonesia)

  20. TUGAS BANK INDONESIA Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. MENCAPAI & MEMELIHARA KESTABILAN NILAI RUPIAH Mengatur & mengawasi Bank.

  21. KEBIJAKAN MONETER • Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melaksanakan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi. • Inflasi ialah suatu keadaan dimana jumlah uang beredar melampaui jumlah kebutuhan uang yang diperlukan untuk jalannya perekonomian di suatu negara. Keadaan ini ditandai dengan turunnya nilai beli dari mata uang negara ybs dan diikuti dengan kenaikan harga barang-barang secara umum dalam masa/ priode tertentu. • BI dapat melakukan upaya pengendalian moneter antara lain melalui: • Operasi Pasar Terbuka, seperti lelang SBI. • Penetapan tingkat diskonto. • Penetapan Cadangan Wajib Minimun. • Pengaturan kredit atau pembiayaan. Cara-cara pengendalian moneter juga dapat dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah

  22. SISTEM PEMBAYARAN • Bank Indonesia bertugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran secara tunai dan non tunai. • Dalam hal pembayaran tunai, Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah serta mencabut, menarik, dan memusnahkan uang dari peredaran.

  23. TUGAS BI DALAM SISTEM PEMBAYARAN Bab V : UU RI No. 23 th. 1999 tentang BI : • BI bertugas mengatur dan menjaga kelancaran Sistem Pembayaran Menyediakan fasilitas Sistem Pembayaran yang efisien, efektif, aman dan handal Sistem Finansial yang efisien Meningkatkan kinerja perekonomian dan sektor riil

  24. KETERKAITAN SISTEM PEMBAYARAN DENGAN MONETER DAN PERBANKAN Efektivitas pengendalian moneter memerlukan dukungan Sistem Pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal Sistem perbankan yang sehat akan mendukung pengendalian moneter mengingat pelaksanaan kebijakan moneter terutama dilakukan melalui sistem perbankan yg sehat Sistem Pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal memerlukan sistem perbankan yang sehat

  25. III. PENGATURAN & PENGAWASAN PERBANKAN

  26. Mengapa Bank Harus Diawasi? Perbankan  Lembaga keuangan utama dalam sistem keuangan (terutama di negara berkembang) Kegagalan suatu bank dapat menyebabkan krisis perbankan Sistem keuangan Sistem perekonomian Biaya perbaikan yang sangat mahal Di Indonesia, perbankan menguasai +/- 90% asset industri keuangan PerbankanSistem dalam Sistem  Interdependen Perlunya bank diatur dan diawasi Perbankan  Lembaga kepercayaan  sangat rentan / fragile

  27. Pengaturan & Pengawasan Perbankan Siapa yang mengatur Bank? Siapa yang mengawasi Bank? Pengaturan Bank akan efektif kalau yang mengatur tunggal. Pengaturan Bank oleh Bank Indonesia sebagai Lembaga Otoritas Pengawas Bank. • Pengurus (Pemilik dan Pengelola) • Masyarakat (Market Discipline) • Bank Indonesia (Otoritas Pengawas Bank) Pengawasan Bank oleh Bank Indonesia merupakan amanat UU No.23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No.3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia.

  28. Pengaturan Bank Bentuk pengaturan Ketentuan-ketentuan yang mengatur keberadaan dan seluruh kegiatan operasional bank. Prinsip Prinsip kehati-hatian  Banking prudential principles. Untuk kepentingan pengawasan khususnya oleh lembaga otoritas, dan dalam rangka informasi bagi yang berkepentingan (pengawasan oleh masyarakat dan pengelola). Maksud • Pengaturan izin pendirian (loose or tight). • Pengaturan cakupan kegiatan (boleh/tidak). • Pengaturan pemilik & pengurus (fit and proper). • Pengaturan kecukupan modal (kriteria penilaian aktiva). • Pengaturan risiko. Ruang Lingkup

  29. PETA PENGAWASAN BANK AKUNTAN PUBLIK MANAJEMEN OPINI PUBLIK LAPORAN PENGAWASAN INTERN LEMBAGA RATING LAPORAN KEUANGAN PENGAWASAN MELEKAT SPI PENGAWASAN INTERN ANALISIS PUBLIK MASYA- BANK MEDIA MASA RAKAT YBS PENGAWASAN DEWAN AUDIT PENGAWASAN BANK DEWAN AUDIT ANALISIS PASAR INFOR - MASI DARI BANK BANK INDONESIA PENGAWASAN TERPADU PENGAWASAN LANGSUNG PENGAWASAN TDK LANGSUNG PROFIL BANK LHP D E D I C A T E D T E A M LAPORAN HASIL ANALISIS DATA BASE

  30. Pengawasan Bank Pengaturan Bank (Prudential Banking Principles) Pengawasan Bank  Memantau/memeriksa apakah pemilik/pengelola telah melaksanakan ketentuan Oleh Lembaga Otoritas (Bank Indonesia) LANGSUNG TIDAK LANGSUNG Mendatangi dan memeriksa bank Melalui laporan yang disampaikan oleh bank kepada Bank Indonesia • Umum • Khusus • Periodik • Ad hoc

  31. TUJUAN PENGAWASAN BANK • Menciptakan sistem perbankan yang sehat yang memenuhi tiga aspek yaitu : • Sanggup memelihara kepentingan masyarakat. • Bermanfaat dalam mendorong pertumbuhan. perekonomian dan pengendalian moneter. • Mampu mengembangkan usahanya secara wajar.

  32. STRATEGI PENGAWASAN BANK • Menetapkan Peraturan. • Pengawasan Secara Dedicated. • Penerapan Risk Based Supervision yang berorientasi pada forward looking analysis. • Prudential Meeting/Interview. • Pengenaan Sanksi. • Monitoring.

  33. IMPLEMENTASI SISTEM PENGAWASAN • Pengawasan terpadu yaitu melalui kebijakan & ketentuan perbankan (Macro Economic Supervision Function). • “Full Responsibility” dalam pengawasan individual bank. • Prudential Regulation Approach. • Risk - Based Approach. • Consolidated Supervision Approach.

  34. SIKLUS PENGAWASAN BANK BERDASARKAN RISIKO UNDERSTANDING INSTITUTION (CORE KNOWLEDGE) PELAKSANAAN PENGAWASAN 1 1 ISS EXECUTION & SUPERVISORY ACTIONS 6 QUARTERLY RISK PROFILE ASSESSMENT 2 SUPERVISORY CYCLE 5 INDIVIDUAL SUPERVISORY STRATEGY (ISS) EXAMINATION PLAN 3 RISK FOCUSED EXAMINATION & AUDIT REPORT 4

  35. SIKLUS PEMERIKSAAN BERDASARKAN RISIKO Pemeriksaan Lapangan Audit Plan Laporan Kemajuan Pemeriksaan Pre-Examination Planning Data Base Pemeriksaan Exit Meeting Perencanaan Pemeriksaan Penyusunan Laporan Penyampaian LHP

  36. INDIVIDUAL SUPERVISORY STRATEGY (ISS) Tahap Pengumpulan Data & Informasi Intern Ekstern Tahap Evaluasi Kecukupan Data & Informasi Tahap Penyusunan ISS Format ISS

  37. IV ARAH KEBIJAKAN PERBANKAN

  38. Arah Kebijakan Perbankan Meningkatkan Peran Perbankan untuk Menunjang Perekonomian Secara Berkelanjutan Memperkuat Struktur dan Kelembagaan Perbankan Nasional Melanjutkan Proses Konsolidasi Memperkuat Infrastruktur Bank Perkreditan Rakyat Kebijakan Prudensial Sesuai Standar Internasional Perbankan Syariah Mendorong Fungsi Intermediasi Stabilitas Sistem Keuangan

  39. ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 6 PILAR API Sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional Struktur Perbankan yang Sehat Sistem Pengawasan yang Independen dan Efektif Infrastruktur Pendukung yang Mencukupi Perlindungan Nasabah Sistem Pengaturan yang Efektif Industri Perbankan yang Kuat Pilar 1 Pilar 2 Pilar 4 Pilar 5 Pilar 6 Pilar 3

  40. PROGRAM UTAMA API • Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional • Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan • Program Peningkatan Fungsi Pengawasan • Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional Perbankan • Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan • Program Peningkatan Perlindungan Nasabah

  41. SASARAN KEBIJAKAN API

  42. Bank Internasional 50 Bank Nasional 10 Bank dengan fokus: Daerah Korporasi Ritel Lainnya 0,1 Bank dengan kegiatan usaha terbatas BPR PENGUATAN STRUKTUR PERBANKAN NASIONAL Permodalan (tier 1) Rp triliun Penguatan Permodalan Bank Umum

  43. BASEL 2 3 Pilar Utama Supervisory Review Process Minimum Capital Requirements Market Discipline Bobot Risiko Definisi Modal Risiko Kredit Risiko Operasional Risiko Pasar • Standardised App. • Internal Rating Based App.: • Foundation • Advanced • Basic Indicator App. • Standardised App. • Advanced Measurement App. • Standardised Method • Internal Model

  44. ROADMAP BASEL II

  45. TERIMA KASIH

More Related