1 / 30

Pemilihan atas dasar Agama

adriel
Télécharger la présentation

Pemilihan atas dasar Agama

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Segala puji milik Allah SWT yang telah memuliakan kehidupan manusia dengan aturan-aturan-Nya, sehingga menjadi mahluk yang paling mulia, dengan karunia nikmat dan rahmat-Nya..Diantaranya Allah SWT menjadikan adanya pernikahan sebagai salah satu kemurahan dan keutamaan dan sebagai salah satu tanda dari sekian banyak rahmat-Nya : “ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. Juga dalam firman-Nya : “Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”.

  2. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya yang istiqomah hingga akhir zaman. (semoga kita termasuk didalamnya, amin), yang telah menjadikan pernikahan sebagai sunnah bagi umat Islam, seperti dalam sabda beliau : “Wahai kaum muda, siapa diantaramu yang telah mampu hendaklah menikah, karena nikah itu lebih dapat menundukan pandangan, dan lebih dapat menjaga farji.Maka siapa yang belum mampu hendaklah shaum, karena shaum itu merupakan pengekang syahwat baginya”.

  3. Sesungguhnya Islam, mensyari`atkan ummatnya untuk menikah, menganjurkannya di kala usia masih muda, agar memperbanyak anak dan Muhammad SAW pun menjadi bangga karenanya, sabda beliau :”Nikahlah kalian, agar kalian mendapatkan keturunan dan menjadi banyak, karena aku akan bangga dengan kalian dihadapan ummat lain”. • Namun ternyata seruan indah ini tidaklah mudah untuk dipenuhi karena berbagai kendala yang terbentang menghalangi niat nan suci ini. Ada hambatan yang berasal dari diri manusia itu sendiri, hambatan keluarga maupun kondisi masyarakat dan ada pula hambatan dari sisi psikologis, ekonomi, studi dan lain-lain 

  4. Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 1-2, Ali-Imran ayat 159, dan kita selaku orang tua, Alloh SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 12-15 juga kita selaku anak, Alloh SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 23 • (1) Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. • (2) Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir Karena siksaan yang sangat pedih,

  5. (159) Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[1]. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. • [1]  Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya. • [2] Sesungguhnya kedurhakaan kepada Allah swt itu tidak akan menghasilkan rahmat dan ridla-Nya, sedang amal saleh lah yang akan mendekatkan kepada rahmat dan ridla-Nya, kasih dan ampunan-Nya.

  6. (12) Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". • (13) Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". 

  7. (14) Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[2]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu. • (15) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan. • [2]  Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.

  8. (23) Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[3]. • [3]  mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu. • Rosulullah SAW bersabda : “Kamu sekalian pemimpin dan kamu akan ditanya dari hal yang dipimpinnya, pemimpin akan di Tanya dari hal rakyat yang dipimpin nya, suami akan ditanya dari hal keluarga yang dipimpinnya, istri memelihara rumah tangga suaminya dan akan ditanya dari hal yang dipimpinnya, pelayan memelihara harta milik majikannya dan akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (pertanggung jawaban) dari hal yang dipimpinnya”. (HR Bukhari Muslim) 

  9. Supaya kita bisa melaksanakannya maka Alloh SWT membimbing kita dalam surat Al-Baqarah ayat 218: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  10. Buat kita kaum muslimin, pernikahan disamping merupakan hal yang fitrah, ia juga bagian dari totalitas beribadah pada-Nya. (Q.S Al-An`am : 162-165, Al-Ma`dah : 48-50) • (162) Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. • (163) Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

  11. (164) Katakanlah: "Apakah Aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[526]. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan." • (165) Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  12. (48) Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu, • (49) Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang Telah diturunkan Allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari hukum yang Telah diturunkan Allah), Maka Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. • (50) Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?

  13. Islam, dengan kesempurnaannya, telah meletakkan beberapa aturan-aturan, jika manusia mengikutinya, sesuai arahan-Nya, maka pernikahan akan mewujudkan saling pengertian, cinta dan harmonis, keturunan yang sholih sholihah, serta bahagia dunia akhirat.

  14. Pemilihan atas dasar Agama • “Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau ridha akan agama dan akhlaqnya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerima (lamaran) niscaya terjadi fitnah di bumi dan keruksakan yang luas”.( HR,Turmudzi) • “Wanita itu lazimnya ditikahi karena empat hal: karena hartanya, kecantikannya, keturunannya dan agamanya, maka pilihlah yang mempunyai agamanya, (jika tidak), maka binasalah engkau’.(HR.Bukhari dan Muslim)

  15. Pemilihan atas dasar Keturunan • Rasul bersabda : “Jauhilah rumput hijau sampah! Mereka bertanya:”Apakah rumput hijau sampah itu ya Rasulullah?” Rasul menjawab:”Wanita yang baik tetapi tinggal ditempat yang buruk”. (HR.Daruquthni,Askari dan Ibnu `Adi) • “Apakah hak anak terhadap ayahnya?” Umar menjawab : “Memilihkan ibunya (yang baik), memberi namanya yang baik dan mengajarkan Al-Qur`an”.

  16. Mengutamakan bukan keluarga Dekat • Rasul bersabda : “Janganlah engkau menikahi keluarga dekat karena anak akan lahir dalam keadaan lemah fisik dan mental”. • Mengutamakan Perawan (gadis) • Rasul bersabda: “Hendaklah kamu nikah dengan perawan, karena mereka lebih manis tutur katanya, lebih banyak keterunannya, lebih sedikit makarnya dan lebih dapat menerima terhadap yang sedikit”.(HR Ibnu Majah dan Baihaqi) • Mengutamakan wanita subur (banyak anak) • Rasul bersabda : “Nikahlah dengan wanita yang subur dan penyayang karena saya akan berbahagia dengan jumlah kamu yang banyak dihadapan ummat lain”.(HR Abu Daud,Nasa`I dan Hakim) • Menjaga kesehatan jasmani

  17. (13) Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. • Pernikahan adalah sebuah upaya penggabungan keluarga besar calon mempelai pria dengan keluarga besar calon mempelai wanita dalam ikatan yang suci menuju tujuan yang mulia

  18. (112) Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu[1] Karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu[2] disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. • [1]  Yakni: ditimpa kehinaan, kerendahan, dan kemurkaan dari Allah. • [2]  Yakni: kekafiran dan pembunuhan atas para nabi-nabi.

  19. (10) Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. • (11) Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[2] dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

  20. (12) Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. • [1]  Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. • [2]  panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.

  21. Keberkahan berawal dari memenuhi syariaH • Langkah awal untuk memenuhi keberkahan dalam pernikahan adalah dengan mengembalikan hakikat pada tuntunan aslinya, pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. • Hakikat dan tujuan pernikahan • Pengertian dan pernikahan secara syar’I adalah : sebuah ikatan yang menjadikan halalnya bersenang-senang (berhubungan seksual) antara laki-laki dan perempuan.

  22. misi peribadatan • misi kemanusiaan

  23. Memperoleh keturunan • Dalam sebuah riwayat disabdakan: “Menikahlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu melahirkan. Sesungguhnya Aku (di akhir nanti) akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Daud) • Menyempurnakan agama dan menambah pahala dari Allah SWT • “Barangsiapa yang menikah maka ia telah melengkapi separoh dari agamanya, dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi” (HR. Thabrani dan Hakim)

  24. Menjaga kehormatan diri • “Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang berkemampuan untuk menikah, maka nikahlah karena nikah itu lebih mudah untuk menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya” (HR. Ahmad, Bukhori, Muslim, Tirmizi) • Memberi keseimbangan kehidupan manusia dengan terpenuhinya kestabilan emosi dan psikologis. • Mengasah tanggungjawab kekeluargaan baik dari diri si laki-laki maupun perempuan. • Menjalani sunnah Nabi SAW • Dari Abi Ayyub ra bahwa Rasulullah saw bersabda : “Empat hal yang merupakan sunnah para rasul: 1. Hinna, 2. Berparfum, 3. Syiwak dan 4. Menikah (HR. At-Tirmizi)

  25. Dua mempelai • Kedua calon mempelai yang benar-benar ada dan jelas siapa orangnya. • Wali dan ijab QobuL • Ijab qobul pernikahan hanya terjadi antara wali pengantin perempuan dengan mempelai pria, beberapa hal syarat sah nya ijab qobul adalah : • Berlansungnya dalam satu majlis, dimana kedua belah pihak pengijab dan pengqobul sama sama hadir dalam satu majlis • Antara peng-ijab dan peng-qobul sama sama faham dan mengerti apa yang diucapkan satu sama lain • Lafadz dari ijab dan qobul tidak bertentangan • Antara peng-ijab dan peng-qobul keduanya sama sama sudah tamyiz (bisa membedakan yang benar dan salah)

  26. Mahar • Mahar adalah pemberian dengan penuh kerelaan dari suami kepada istrinya • Saksi • Sebuah pernikahan tidak sah bila tidak menghadirkan saksi. Syarat saksi : • Harus adil • Laki-laki, kesaksian wanita dalam pernikahan tidak sah • Minimal dua orang • Keduanya beragama islam • Berakal • Baligh • Merdeka atau bukan budak

  27. Pernikahan yang wajib hukumnya • Pernikahan itu menjadi WAJIB HUKUMnya bagi seorang yang sudah mampu secara fisik dan financial dan terlebih bila sangat khawatir dirinya jatuh dalam godaan perzinahan • Pernikahan yang sunnah hukumnya • Mereka yang sudah mampu menikah namun tidak memiliki kekhawatiran akan terjatuh pada zina, atau masih muda dan lingkungan nya kondusif bagi penjagaan diri dan kehormatannya, bila memilih menikah maka itu lebih baik dalam rangka mengikuti sunnah Rasul

  28. Pernikahan yang haram hukumnya • Kemampuan diri, pernikahan akan menjadi haram bagi seseorang yang tidak punya kemampuan seksual dan tidak memiliki kemampuan mencari nafkah • Subjek yang akan dinikahi, pernikahan akan menjadi haram hukumnya bila subjek yang akan dinikahi termasuk kedalam kelompok orang yang haram dinikahi seperti mereka yang tergolong mahram, orang atheis, orang musyrik, menikahi pezina atau pelacur kecuali mereka yang sudah bertobat • Pernikahan itu haram hukumnya bila tidak memenuhi syarat dan rukunnya, seperti menikah tanpa wali atau tanpa saksi, atau menikah niat untuk mentalaq

  29. Pernikahan yang makruh hukumnya • Orang yang tidak memiliki penghasilan dan orang yang tidak sempurna kemampuan seksualnya, hukumnya makruh untuk menikah • Pernikahan yang mubah hukumnya • Orang yang berada pada posisi tengah-tengah antara hal-hal yang mendorong keharusannya untuk menikah dengan hal hal yang mencegah untuk menikah, maka baginya hukum menikah mubah atau boleh

More Related