1 / 3

MODUL PERKULIAHAN TRD I PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN

MODUL PERKULIAHAN TRD I PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS MERCU BUANA MINGGU I PENGANTAR TATA RUANG DALAM I. PENGERTIAN DISAIN INTERIOR (TATA RUANG DALAM). Batasan Maksud dan Tujuan.

akina
Télécharger la présentation

MODUL PERKULIAHAN TRD I PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MODUL PERKULIAHAN TRD I PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS MERCU BUANA MINGGU I PENGANTAR TATA RUANG DALAM I. PENGERTIAN DISAIN INTERIOR (TATA RUANG DALAM) Batasan Maksud dan Tujuan : Interior Disain adalah karya seni yang mengungkapkan dengan jelas dan tepat, akan tata kehidupan manusia dari suatu masa melalui media ruang. : Pada mulanya disain interior hanya menitikberatkan pada fungsi saja tetapi pada perkembangan selanjutnya, disain interior memiliki jangkauan yang lebih jauh lagi, yaitu dengan mencakup berbagai macam unsur termasuk unsur keindahan dengan berbagai aspek, sehingga pada akhirnya mampu memberikan kepuasan fisik dan spiritual bagi si penghuni. Dengan kata lain, yaitu bahwa tujuan disain interior harus dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan penghuni secara memuaskan. Perancang harus berusaha menciptakan suasana di dalam ruang sedemikian rupa agar mampu memberi perlindungan, kenyamanan, keamanan, dan rasa betah dalam suasana yang menyatu dengan lingkungan sekitar. http://www.mercubuana.ac.id

  2. b. ruang c. lingkungan Ketiga faktor tersebut harus dipelajari satu per satu dan dengan memperhatikan kepentingan ketiga unsur tadi akan dihasilkan suatu perancangan dasar yang lebih mantap. Manusia sebagai subjek yang akan menempati ruang terkait dengan lingkungan sehingga harus dijaga kesatuannya agar menghasilkan karya yang mampu mencerminkan budaya dan suasana dari aktivitas yang terjadi dalam ruang tersebut. http://www.mercubuana.ac.id

  3. Dalam proses disain, ada tiga tahap perancangan yang harus diperhatikan, yaitu input, sintesa, dan output. Urutan ini tidak dapat diubah-ubah oleh karena tahap kesatu dijadikan sebagai dasar perancangan tahap kedua dan ketiga. Tentu dalam proses pengumpulan data masih banyak cara yang bisa kita pelajari, seperti yang diajarkan pada metodologi riset. Tujuan Disain Interior 1. Menciptakan suasana akrab dengan lingkungan sekitar 2. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang terkait dengan fungsi ruang 3. Memberikan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan dan keamanan 4. Menciptakan suasana nyaman, tenteram, dan indah Dalam pelaksanaan biasanya disain diterjemahkan dalam matrik, grafik, skema, dan lajur-lajur agar lebih visual, tetapi yang penting adalah bagaimana cara merangkum semua unsur tersebut agar terwujud suatu disain yang autentik dan orisinil. MANUSIA SEBAGAI TITIK TOLAK PERENCANAAN DISAIN Dalam proses perancangan tata ruang, manusia merupakan tokoh utama yang akan berperan menempati atau menggunakan ruang. Oleh karena itu, proses ini harus mendapat perhatian khusus. Segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah sifat dan perilaku manusia disebut “Behavior” atau dengan kata lain behavior adalah fenomena yang mempelajari tingkah laku manusia. Faktor behavior dalam proses perancangan pada saat ini belum mendapat perhatian secara khusus, sedangkan pada kenyataannya peranan behavior sangatlah penting, baik untuk perancangan lingkungan, pemukiman, maupun dalam ilmu kemasyarakatan. Banyak sekali perencanaan atau perancangan yang tidak mendasarkan pada faktor behavior dari orang-orang yang akan dijadikan sebagai objek. Akibatnya apabila perencanaan tersebut selesai dilaksanakan, pada akhirnya tidak dirasakan adanya kenikmatan atau manfaat bagi si pemakai. Banyak persyaratan yang harus ditemui mulai dari hobi, pekerjaan, kegiatan, kebiasaan, adat istiadat, dan kondisi tubuh. Pendek kata, semua hal yang menyangkut sifat, ukuran, dan perilaku manusia harus dijadikan sebagai dasar pemikiran perancangan. http://www.mercubuana.ac.id

More Related