1 / 6

Memahami Ayat-ayat Al-Quran Tentang Kompetisi Dalam Kebaikan

Memahami Ayat-ayat Al-Quran Tentang Kompetisi Dalam Kebaikan. Disusun Oleh : Ohib , S.Ag . SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN SMK CENGKARENG 1 JAKARTA. PETUNJUK AL QUR’AN TENTANG KOMPETISI DALAM KEBAIKAN. Surat Al Baqarah Ayat 148 :

alaqua
Télécharger la présentation

Memahami Ayat-ayat Al-Quran Tentang Kompetisi Dalam Kebaikan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Memahami Ayat-ayat Al-Quran Tentang Kompetisi Dalam Kebaikan DisusunOleh: Ohib, S.Ag. SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN SMK CENGKARENG 1 JAKARTA

  2. PETUNJUK AL QUR’ANTENTANG KOMPETISI DALAM KEBAIKAN Surat Al Baqarah Ayat 148: Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Baqarah : 148)

  3. Isi Kandungan Setiap umat mempunyai kiblat. Umat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menghadap ke ka’bah, Bani Israil dan orang-orang Yahudi emnghadap ke Baitul Maqdis, dan Allah telah memerintahkan supaya kaum muslimin menghadap ka’bah dalam shalat. Oleh karena itu, hendaknya kaum muslimin bersatu, bekerja dengan giat, beramal, bertobat dan berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan dan tidak menjadi fitnah atau cemooh dari orang-orang yang ingkar sebagai penghambat.. Allah akan menghimpun seluruh manusia untuk dihitung dan diberi balasan atas segala mala perbuatannya. Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang dapat melemahkannya untuk mengumpulkan seluruh manusia pada hari pembalasan. Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya dengan semangat yang tinggi. Allah akan membalas orang yang beriman, berbuat baik dan suka menolong dengan surga dan berada didalamnya kekal selama-lamanya.

  4. PETUNJUK AL QUR’ANTENTANG KOMPETISI DALAM KEBAIKAN Surat Fatir Ayat 32: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.” (QS Fatir : 32)

  5. Isi Kandungan Surat ini adalah surat ke 35 dalam Al Qur’an yang berisikan 45 ayat. Tergolong surat makiyah maka isi ayat ini lebih kepada menerangkan tentang tingkatan-tingkatan seorang muslim dalam mengamalkan kitab (Al Qur’an). Di ayat ini disebutkan tiga golongan yang menerima kitab. Mereka yang menzalimi diri sendiri, yaitu mereka yang tidak menggunkan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Tandanya, mereka selalu berbuat kesalahan dan kejahatan. Antara kebaikan dan kejahatan lebih banyak kejahatannya. Mereka yang bersifat pertengahan (muqtasid),Orang yang semacam ini kebaikan dan keburukannya kadang seimbang. Kadang mereka banyak berbuat baik, tetapi banyak pula berbuat salah. Mereka yang beruntung, yaitu mereka yang dengan izin Allah berbuat kebaikan. Hidupnya senantiasa dihiasi oleh amal shaleh

  6. Nilai amal shaleh sangat erat kaitannya dengan iman. Amal yang tidak didasari dengan iman (bukan karena Allah) tidak dapat memberikan pahala kepada kita walaupun sebesar langit dan bumi sehingga amalan yang di lakukan tidak akan mendapat nilai di sisi Allah. Al Qur’an dalam hal ini antara lain menyatakan sebagai berikut: orang yang mati dalam kekafiran (tidak bertobat) tidak akan diterima amalannya orang-orang yang musyrik akan dihapus amalannya amal perbuatan orang kafir akan sia-sia orang kafir akan ditimpakan siksa di dunia dan di akhirat orang kafir dan musyrik akan dimasukkan ke dalam neraka orang yang tidak beriman kepada akhirat hanya mendapatkan kehidupan di dunia saja.

More Related