1 / 105

Qodrat manusia

Qodrat manusia. Manusia Makhluk Budaya Hakekat : TUBUH  tidak abadi (Kongkrit) Manusia JIWA/ROH  abadi (Abstrak). JIWA/ROH Paling sempurna : Akal : - Alat berfikir - Sumber ilmu & teknologi - BENAR dan SALAH

aldis
Télécharger la présentation

Qodrat manusia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Qodrat manusia Manusia Makhluk Budaya Hakekat : TUBUH  tidak abadi (Kongkrit) Manusia JIWA/ROH  abadi (Abstrak)

  2. JIWA/ROH Paling sempurna : Akal : - Alat berfikir - Sumber ilmu & teknologi - BENAR dan SALAH Perasaan : - Alat untuk keindahan - Jelek  Senang Kehendak : - Alat untuk pilihan sebagai sumber kebaikan - Mana yang baik/buruk BENAR – INDAH – BAIK  MENYENANGKAN, BAHAGIA, TENTRAM, PUAS SALAH – JELEK – BURUK  SENGSARA, SUSAH, GELISAH, BOSAN

  3. MURAH SAGO KURIAK KUNDI INDAH BASO BAIK BUDI

  4. RASA JASMANI  kepuasan tubuh PERASAAN : RASA ROHANI  berkenaan dengan MORAL ROHANI • INTELEKTUAL : DENGAN PENGETAHUAN • ESTETIS : SENI • ETIS : KEBAIKAN • SOSIAL : KELOMPOK • RELIGIUS : AGAMA JAUH DEKAT

  5. Soren Kienkegaard (1954) Manusia adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya, memiliki sifat-sifat dan tunduk pada hukum alamiah. Keterikatan dengan lingkungan tercermin pada rasa sosial dan prilaku etika dan untuk penyempurnaan hidup, manusia haru bekerja keras dan berkarya Bekerja dan berkarya merupakan sekalian bukti kualitas dan martabat manusia

  6. Menurut Kierkiegaard, kehidupan manusia bermula pada taraf estetis, kemudian meningkat ke taraf etis, terakhir taraf religius. Pada taraf kehidupan estetis, manusia mampu menangkap alam sekitarnya sebagai alam yang mengagumkan dan mengungkapkannya kembali dalam bentuk karya seni, seperti lukisan, patung, tarian, nyanyian yang indah. Pada taraf kehidupan religius manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan penciptanya dalam bentuk takwa. Makin dekat manusia dengan Tuhannya, makin dekat pula dia pada kesempurnaan hidup,dan makin jauh dia dari gelisah dan keraguan.

  7. Kesempurnaan manusia dibuktikan oleh kemampuannya bekerja keras, berkarya, dan penghayatannya terhadap Tuhan penciptanya. Makin mendalam penghayatan manusia terhadap Tuhan makin bermakna hidupnya. Theo Hujibers (1995) menyatakan martabat manusia itu menunjukkan manusia sebagai makhluk istimewa yang tiada bandingannya di dunia.seperti tampak pada pangkatnya, bobotnya, relasinya, fungsinya sebagai manusia, bukan sebagai manusia individual, melainkan sebagai anggota kelas manusia, yang berbeda dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan, semua manusia harus dihormati.

  8. Manusia dan Kebutuhan 4 kalsifikasi kebutuhan manusia : • Kebutuhan ekonomi, bersifat material, untuk kesehatan dan keselamatan jasmani, seperti sandang dan pangan. • Kebutuhan psikhis, bersifat immaterial, untuk kesehatan dan keselamatan rohani, seperti pendidikan, hiburan, dan agama • Kebutuhan biologis, bersifat seksual, untuk membentuk keluarga, seperti perkawianan. • Kebutuhan pekerjaan, bersifat praktis, untuk mewujudkan ketiga jenis kebutuhan di atas, seperti perusahaan, prtofesi.

  9. Kebutuhan Dasar : • Pakaian (sandang) • Makanan (pangan) • Perumahan (papan) • Pendidikan (keahlian) • Hiburan (rekreasi) • Perkawinan (rumah tangga) • Pekerjaan (perusahaan, profesi)

  10. Semua kebutuhan itu akan terpenuhi secara sempurna apabila manusia itu berhubungan dena alam dan masyarakat,serta didukung oleh faktor : a. Kemauan bekerja keras b. Kemampuan intelektual c. Sarana penunjang

  11. Hakikat manusia adalah makhluk budaya yang menyadari bahwa yang benar, yang indah, dan yang baik itu adalah keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan kebutuhan psikhis. Keseimbangan itu menyenangkan, membahagiakan, menentramkan, dan memuaskan manusia karena inilah yang menjadi tujuan hidup manusia. Untuk menegakkan ketertiban dan menstabilkan keadaan diperlukan sarana pendukung, yaitu organisasi masyarakat dan organisasi negara. Dalam bidang kimia, organisasi masyarakat itu dapat berupa prganisasi profesi kimia yang berpedoman pada kode etik.

  12. Manusia dan Hak Asasi Theo hujibers (1995 membedakan dua jenis hak yang terdapat pada manusia, yaitu : a. hak manusia (human rights) b. hak undang-undang (legal rights)

  13. Hak manusia Rumusan terpenting dalam HAM : • Magna Carta: manusia berhak menghadap pengadilan • The Virginia Bill of Rigths:manusia berhak atas live, liberty, the pursuit of happiness (1791) • Declaration des droits de I’homme et du citoyen: manusia berhak atas egalite, fraternite, liberte.

  14. individual Hak asasi manusia sosial Hak asasi individual : • Kebebasan batin • Kebebasan bergama • Kebebasan hidup pribadi (privacy) • Nama baik • Melakukan pernikahan • Emansipasi wanita

  15. 2. Hak undang-undang Hak yang diberikan undang- undang antara lain : • Menjadi PNS atau anggota ABRI • Memilih dan dipilih dalam pemilu • Pensiun hari tua • Santunan asuransi kecelakaan • Upah layak dalam hubungan kerja

  16. Ringkasan • Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan mempunyai beberapa kebutuhan dasar yaitu kebutuhan ekonomi, kebutuhan psikhis, kebutuhan biologisdan kebutuhan pekerjaan. • Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan hubungan dengan manusia lain yang berpegang kepada nilai- nilai dan norma- norma moral sebagai acuan perilakunya.

  17. Setiap manusia mempunyai hak yang diperolehnya sejak lahir dan hak-hak yang diperoleh karena diberikan oleh undang- undang. Namunkarena manusia mempunyai kelemahan seperti sifat khilaf, keliru, maka tidak mustahil suatu ketika terjadi penyimpangan atau pelanggaran norma-norma sosial yang menimblkan keadaan tidak tertip,yang perlu dipulihkan kembali.

  18. Untuk memulihkan ketertiban dan menciptakan kestabilan diperlukan sarana pendukung, yaitu organisasi masyarakat. Dalam bidang hukum organisasi masyarakat dapat berupa organisasi profesi hukum yang berpedoman pada kode etik. Dalam bidang kenegaraan, organisasi masyarakat berupa negara yang berpedoman pada hukum positif. Hukum positif merupakan bentuk konkret dari sitem nilai yang hidup dalam masyarakat.

  19. ETIKA, MORAL, AGAMA • ARTI ETIKA Bertens (1994) : etika berasal dari kata yunani kuno ethos dalam bentuk tunggal : adat kebiasaan akhlak yang baik. Bentuk jamak ethos adalah ta etha : kebiasaan.

  20. Aristoteles (384-322 BC) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Berdasarkan asal usul kata : Etika : ilmu tentang apa yang bisa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.

  21. Dalam kamus besar bahasa indonesia terbitan departemen pendidikan dan kebudayaan (1988). Etika dirumuskan dalam tiga arti yaitu : • Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan tentang kewajiban moral. • Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. • Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

  22. Menurut BERTENS tiga arti etika dapat dirumuskan : • Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.arti ini disebut juga sebagai “sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat. Misalnya etika orang jawa, etika agama budha. • Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini adalah kode etik, misalnya Kode Etik Advokad Indonesia. Kode Etik Notaris Indonesia. • Ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Arti etika disini sama dengan filsafat moral.

  23. Etika Perangai Etika perangai adalah adat istiadat atau perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah- daerah tertentu, pada waktu yang tertentu pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku. Contoh Etika perangai adalah : • Berbusana adat • Pergaulan muda-mudi • Perkawinan semenda • Upacara adat

  24. ETIKA MORAL Etika moral berkenaan dengan kebiasaan perilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral. Contoh Etika moral adalah : • Berkata dan berbuat jujur • Menghargai hak orang lain • Menghormati orangtua dan guru • Membela kebenaran dan keadilan • Menyantuni anak yatim/yatim piatu

  25. ETIKA DAN ETIKET Bertens (1994) mengemukakan empat perbedaan :

  26. ARTI MORAL Menurut bertens (1994) kata yang sangat dekat dengan Etika adalah “moral”. Kata ini berasal dari bahasa latin mos, jamaknya mores yang juga berarti adat kebiasaan. Secara etimologis, kata etika sama dengan kata moral, keduanya berarti adat kebiasaan. Perbedaannya hanya pada bahasa asalnya, Etika berasal dari bahasaYunani, sedangkan moral berasal dari bahasa Latin.

  27. Dengan merujuk kepada arti kata Etika yang sesuai, maka arti kata moral etika sama dengan arti kata etika, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Apabila dikatakan : “Advokat yang membela perkara itu tidak bermoral”, artinya perbuatan itu melanggar nilai-nilai dan norma-normaetis yang berlaku dalam kelompok profesinya. Apabila dikatakan : “Dosen itu bermoral bejat”, artinya dosen itu berperilaku tidak baik dan tidak benar, tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma pegangan dosen.

  28. Moralitas berasal dari bahasa Latin moralis yang pada dasarnya mempunyai arti sama dengan moral, tetapi lebih bersifat abstrak. Moralitas suatu perbuan artinya segi moral baik atau baik buruknya suatu perbuatan. Moralitas adalah keseluruhan asas dan nilai yan berkenaan dengan baik dan buruk. Dengan kata lain, moralitas merupakan kualitas perbuatan manusiawi, dalam arti perbuatan itu baik atau buruk, benar atau salah. Misalnya moralitas kolusi para hakim dengan pihak berperkara adalah buruk, sedangkan moralitas putusan hakim yang sesuai dengan rasa keadilan adalah baik.

  29. FAKTOR PENENTU MORAL • MOTIFASI • TUJUAN AKHIR • LINGKUNGAN PERBUATAN

  30. Perbuatan manusia dikatakan baik apabila motivasi, tujuan akhir, dan lingkungannya juga baik. Apabila salah satu faktor penentu tersebut tidak baik maka keseluruhan perbuatan manusia menjadi tidak baik. Motivasi adalah hal yang diinginkan oleh pelaku perbuatan dengan maksud untuk mencapai sasaran yang hendak dituju.

  31. 2. Moralitas Sebagai Norma Sumaryono (1995) mengklarifikasikan moralitas menjadi dua golongan, yaitu : • Moralitas Objektif moralitas objektif sebagai norma yang berhubungan dengan semua perbuatan yang pada hakikatnya baik atau jahat, benar atau salah, misalnya : • Menolong sesama manusia adalah perbuatan baik • Mencuri, memperkosa, membunuh adalah perbuatan jahat .

  32. Moralitas Subjektif Moralitas subjektif adalah moralitas yang melihat perbuatan sebagaimana oleh pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas emosional dan perlakuan personal lainnya. Misalnya : • Banyak orang membantu menyelamatkan harta benda korban  tujuannya menguras harta benda

  33. Moralitas juga instrinsik atau ekstrinsik • Moralitas instrinsik menentukan perbuatan itu benar atau salah, hakikatnya terlepas dari pengaruh hukum positif. Misalnya : • Gotong royong membersihkan lingkuangan tempat tinggal • Jangan menyusahkan lain • Berikanlah apa yang terbaik

  34. Moralitas ekstrinsik Moralitas ekstrinsik menentukan perbuatan benar atau salah sesuai dengan sifat sebagai pemerintah atau larangan hukum positif. Misalnya : • Larangan menggugurkan kandungan • Wajib melaporkan adanya permufakatan jahat

  35. Menurut Diyakarsa (1969), manusia seutuhnya adalah manusia yang memiliki nilai pribadi, kesadaran diri, dan dapat menentukan dirinya dilihat dari setiap aspek kemanusiaan.

  36. 2 Rumusan tentang pengertian : • Rumusan pertama Agama dalam bahasa Belanda religie, dalam bahasa Inggris religion, berarti pada umumnya hubungan antara manusia dan suatu kekuasaan luar yang lain dan lebih daripada apa yang dialami oleh manusia. Yang penting adalah bagian pengertian yang dianggap suci yang mendatangkan rasa tunduk manusia kepada-Nya. Agama mengajarkan hubungan antara pencipta dengan yang diciptakan yang disebut ibadah. Agam mempunyai unsur-unsur : wahyu, rasul, risalah, dan kitab suci.

  37. Rumusan kedua Agama adalah apa yang diisyaratkan Allah dengan perantaraan Nabi-nabiNya, berupa perintah dan larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Ciri-ciri umum agama : (a) percaya kepada Yang Maha Gaib (b) mengadakan hubungan dengan Yang Maha Gaib dengan melakuakn upacara (ritus), pemujaan dan permohonan. (c) ada ajaran tentang Yang Maha Gaib (d) ada sikap hidup yang ditumbuhkan oleh ketiga hal di atas.

  38. Dilihat dari segi sumber, ada dua kategori agama : • Agama samawi (yang diwahyukan) • Agama wad'i (hasil pemikiran manusia)

  39. Unsur-unsur penting dalam pengertian agama : • Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa • Mengapdi Kepada-Nya dengan ibadah • Berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang diwahyukan kepadadan yang dituntunkan oleh utusan utusan-Nya • Untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat

  40. 3. Agama dan moral Agama adalah pernyataan orang yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa Orang yang beragama sudah pasti bermoral tetapi orang bermoral belum tentu mengamalkan agamanya.

  41. BAB IIIFILSAFAT DAN ETIKA • ARTI FILSAFAT Theo huijbers (1995) Filsafat adalah kegiatan intelektual metodis dan sitematis, refleksi menangkap makna yang hakiki keseluruhan yang ada.

  42. Sumaryono (1995) Filsafat adalah ilmu yang berfungsi sebagai interpretasi tentang hidup manusia, tugasnya ialah dan menentukan semua fakta konkrit sampai ada yang paling mendasar.

  43. Unsur-unsur penting filsafat sebagai ilmu: • Kegiatan intelektual (pemikiran) • Mencari makna yang hakiki (interpretasi) • Segala fakta dan gejala (gejala) • Dengan cara refleksi, metodis, sitematis (metode) • Untuk kebahagiaan manusia (tujuan)

  44. 1. Etika bagian dari filsafat Etika berpangkal pada perbuatan baik dan benar. Etika adalah filsafat moral, sebagai bagian dari filsafat. Untuk menyatakan bahwa etika adalah bagian dari filsafat, Sumaryono mengemukakan alasan : (a) Etika adalah tentang perbuatan baik dan buruk, salah dan benarberdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan dalam kehendaknya.

  45. Prinsip-prinsip bersikap dan berbuat : • Berbusana yang baik dan indah • Menghormati orang tua dan guru • Bergaul dan berbicara sopan • Berkata dan berbuat jujur • Menghargai hak orang lain

  46. (b) Etika adalah studi tentang kehendak manusia dalam mengambil keputusan dalam berbuat, mensadari nilai-nilai hubungan antara sesama maqnusia. Contoh : • Hadiah adalah nilai yang diperoleh penerima • Nilai itu diputuskan oleh pemberi • Keputusan pemberi berdasarkan kebebasan kehendak • Kebebasan kehendak diwujudkan karena kesadaran diri pemberi • Kesadaran diri pemberi adalah suara hati nurani • Hati nurani adalah anugrah tuhan kepada manusia supaya berbuat baik dan benar

  47. (c) Etika adalah studi tentang pengembangan nilai moral Contoh hubungan antara sesama manusia : • Perjanjian yang dibuat pihak-pihak • Peraturan perundang-undangan yang dibuat penguasa. • Kaidah-kaidah sosial, seperti gotong royong, santunan terhadap anak yatim, gerakan orang tua asuh.

  48. (d) Etika adalah studi tentang nilai-nilai manusiawi. Etika mencoba merangsang timbulnya perasaan moral,menemukan nilai hidup yang baik dan benar, serta mengilhami manusia supaya berusaha mencari nilai-nilai tersebut.

  49. 2. EtikaSebagaiIlmuPengetahuan De Vos (1987) menyatakan, Etika adalah ilmu pengtahuan tentang moral. Sedangkan moral adalah keseluruhan aturan, kaidah, atau hukum yang berbentuk perintah dan larangan yang mengatur perilaku manusia dan masyarakat dimana manusia itu berada.

  50. Etika Deskriptif dan Normatif Deskriptif Etika Normatif Etika deskriptif berkenaan dengan gejala-gejala moral dan fenomonologi. Sejarah moral menyelidiki pendirian mengenai: -) baik dan buruk -) norma moral yang pernah berlaku -) perubahan apa yang dialami moral dalam perjalanan waktu

More Related