1 / 31

MATA KULIAH

MATA KULIAH. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR Universitas Narotama Ir. H. Sri Wiwoho M. , MT 2007. Pedahuluan. Latar Belakang : Di berbagai pulau di Indonesia banyak terdapat aliran sungai yang berfungsi sebagai aliran irigasi.

alvin-grant
Télécharger la présentation

MATA KULIAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MATA KULIAH PELAKSANAAN BANGUNAN AIR Universitas Narotama Ir. H. Sri Wiwoho M. , MT 2007 PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  2. Pedahuluan Latar Belakang : Di berbagai pulau di Indonesia banyak terdapat aliran sungai yang berfungsi sebagai aliran irigasi. Hal ini terjadi karena penduduk Indonesia mempunyai mata pencarian terrbesar dengan bercocok tanam atau bertani PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  3. Pedahuluan Maksud dan Tujuan : menyebarluaskan pengetahuan teknik maupun pelaksanaan bangunan irigasi yang bermanfaat secara ekonomis dan menghasilkan budi daya ( pertanian ) yang maksimal PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  4. IRIGASI Difinisi Irigasi : Usaha untuk memperoleh air yang menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk keperluan penunjang produksi pertanian. IRIGASI = IRRIGATE = IRRRIGATION PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  5. AIR Air merupakan faktor yang paling dominan dalam bercocok tanam. Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan tanaman a.l : • Jenis Tanah • Iklim • Kesuburan Tanah • Cara Bercocok Tanam • Topografi • Periode Tumbuh Pada Padi tergantung jenis farietas dan umurnya PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  6. Sistim Pengairan • Konvensional • System of Rice Intensification ( SRI ). Pengembangan pertama kali pada daerah Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat dimana dengan memakai sistim SRI dapat menghemat pemakain air sebanyak 40% dari kebutuhan normal PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  7. Penentuan Kebutuhan air • Banyaknya air = tingginya air x luas tanah • Banyaknya air yang dibutuhkan pada kesatuan luas untuk sekali penyiraman atau untuk selama pertumbuhanya atau A m3 per ha • Kesatuan pengaliran air yaitu isi dalam kesatuan waktu pengaliranya untuk kesatuan luas (liter/detik/ha) • Menentukan luas tanaman yang dapat diairi oleh pengaliran air yang banyaknya tertentu PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  8. Cara Pemakaian air • Merendam Tanah ( tanaman padi ) • Merembeskan air • Pengaliran • Pengeringan • Pembasahan dalam tanah • Menyiram • Menyemprot PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  9. Peranan Irigasi • Menyediakan air untuk tanaman • Mengatur kelembaban tanah • Menyuburkan tanah • Menekan pertumbuhan gulma • Menekan hama penyakit tertentu • Memudahkan pengolahan tanah PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  10. Saluran Irigasi DAERAH IRIGASI TEKNIS • Saluran irigasi pembawa • Saluran Pembuang JENIS dan FUNGSI IRIGASI PEMBAWA • Saluran Primer • Saluran Sekunder • Saluran Tersier • Saluran Kuarter LETAK SALURAN PEMBAWA • Saluran Garis Tinggi kontour : saluran yang ditempatkan sejurusan dengan garis tingg/kontour • Saluran Garis Punggung : saluran yang ditempatkan pada punggung medan PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  11. Foto contoh saluran sekunder di Dl Geren, Pulau Buru Maluku PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  12. Foto contoh Saluran Pasangan Keterangan: Q = debit saluran, m3/dt v = kecepatan aliran, m/dt A = potongan melintang aliran, m2 R = jari-jari hidraulik, m P = keliling basah, m B = lebar dasar, m h = tinggi air, m I = kemiringan energi/saluran. k = koefisien kekasaran Strickler m = kemiringan talud (1 vert : m hor) PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  13. Contoh pintu sorong besi pada box tersier PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  14. 1.5 Contoh Perhitungan Bangunan Bagi dan Sadap 1.5.1 Perhitungan Bangunan di Saluran Primer SPR2 • Hitunglah dimensi bangunan bagi-sadap dengan ketentuan sebagai berikut. • • Pengukuran debit ke saluran tersier menggunakan pintu Romijn. • • Pengukuran debit ke saluran yang menerus digunakan pintu Crump de Gruyter atau bangunan ukur ambang lebar. • • Elevasi muka air di bangunan seperti pada gambar skema PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  15. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  16. Q = 0,95 m/det v = 0,540 m/det h = hs= 0,83m b = 1,55 m I = 0,000644 k = 40 m = 1 n = 2 z = 0,50m w = 0,40 m tma. udik =131,64m tma. hilir =131,10m Pintu dan Alat Ukur Crump de Gruyter Menghitung 070%: Q7o% = Q100% x 70% = 0,95 x 0,70 = 0,665 m^det Menghitung y: Y = Qmax / Q min = Q 100 % / Q 70% = .0,95/0,665 = 1,428 PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  17. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  18. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  19. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  20. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  21. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  22. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  23. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  24. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  25. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  26. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  27. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  28. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  29. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  30. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

  31. PELAKSANAAN BANGUNAN AIR / Sri Wiwoho M

More Related