1 / 16

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD). 1. Pengertian Ejaan. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) adalah kaidah bahasa yang mengatur penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.

andres
Télécharger la présentation

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

  2. 1. Pengertian Ejaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) adalah kaidah bahasa yang mengatur penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Misalnya, penempatan tanda baca pada kalimat berikut akan mempengaruhi informasi yang disampaikan. Menurut kabar burung Pak Amat mati

  3. 2. PerkembanganEjaanBahasa Indonesia • Ejaan van Ophuijsen (1901) dikonsepoleh - CH. A. Van Ophuysen - EngkuNawawiSutanMa’moerdan - Mohammad TaibSoetan Ibrahim. Yang ditetapkandalamejaaniniadalah a. ch, dj, sy, nj, sj, tj, oe, danhamzah(‘) b. penggunaamkata 2 untukkataulang yang kata-katanya diulangsepenuhnyatetapitidakuntukkataulang yang hanyadiulangsebagian misal: goeroe2, moerid2, berlari-lari

  4. PERKEMBANGAN EJAAN (2) 2. EjaanRepublik /EjaanSoewandi (19 -03-1947) SuratKeputusan No. 264/Bhg.Atabggal 19 Maret 1947 a. ulangantidakbolehditulisdenganangka 2 tetapiharusdilihatbagia yang diulangnyamisalnya: mudah2an, ber-lari2an, me-mata2i. b. bunyihamzah (‘) dihilangkandandigantidenganhuruf  k untuksebagiankata, jaditidakadalagikatara’yatatauta’pa, tetapirakyatatautapa. c. huruf e pepat (é)cukupditulis e

  5. PERKEMBANGAN EJAAN (3) 3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia) Ejaan ini diputuskan oleh sidang putusan Indonesia dan Malaysia yang diketuai Slamatmuljana (Indonesia) dan Syed Nasir Bin Ismail ( Malaysia) pada !959.

  6. PERKEMBANGAN EJAAN (4) 4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Dasar: keputusanMenteriPendidikandanKebudayaantanggal 20Mei 1972 No. 03/A.I.72 dankeptusanPresiden No. 57 tahun 1972. Ejaaninilebihdisempurnakanlagipadatahun 1987 berdasarkanKeputusanMenteriPendidikandanKebudayaan No. 0543a/u/1987 tanggal 9 September. • tidakdipergunakannyalagiangka 2 untukmenuliskanbentukulang b. perubahanpenulisanhuruf j menjadi y, djmenjadi j, njmenjadiny, chmenjadikh, tjmenjadi c, dansjmenjadisy.

  7. 3. Ruang Lingkup EYD • Pemakaian huruf • Penulisan huruf • Penulisan kata • Penulisan unsur serapan • Pemakaian tanda baca

  8. Penulisan Huruf 1. Huruf Miring a. Untuk menuliskan kata atau istilah asing, termasuk istilah ilmiah, dan kata atau istilah dari bahasa daerah b. Untuk menuliskan judul buku, nama majalah, dan nama surat kabar yang dikutip di dalam teks c. Untuk menuliskan huruf, kata, atau istilah yang dikhususkan/ditegaskan

  9. 2. Huruf Kapital Huruf kapital seluruhnya digunakan untuk menuliskan a. judul utama, b. judul bab, c. judul kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka

  10. Huruf Kapital Awal Kata Hurufkapitalpadasetiapawalkatadigunakanuntukmenuliskan a. judul-judulsubbab; b. namaTuhan, nabi, agama, dankitabsuci; c. namadiri; d. namatahun, bulan, danhari; e. namagelar, jabatan, danpangkat; f. nama-namageografidansapaan.

  11. Penulisan Gabungan Kata Baku Tidak Baku tanggungjawabtanggungjawab tandatangantandatangan serahterimaserah-terima tatausahatatausaha ujicobauji-coba kerjasamakerjasama peransertaperanserta jurutulisjurutulis dayaciptadayacipta orangtuaorangtua tolokukurtolok-ukur sumberdayasumberdaya

  12. Penulisan Unsur Terikat Baku Tidak Baku subsektor sub-sektor subbagian sub-bagian nonmigas non-migas nonformal non-formal multiguna multi guna pramuniagapramuniaga pramuwismapramuwisma narapidananarapidana narasumbernarasumber pascasarjanapasca-sarjana pascapanenpasca-panen purnajualpurna-jual prasejarahpra-sejarah antarkotaantar-kota antardaerahantar-daerah

  13. Penulisan Kata Depan di Sebagaikatadepan, diditulisterpisahdariunsur yang mengikutinya. Ciri-cirinya: a. menyatakan makna 'tempat' b. berpasangan dengan ke dan dari c. menjadijawabanpertanyaandimana Misalnya: di samping ke samping dari samping di kantor ke kantor dari kantor diataskeatasdariatas dibawahkebawahdaribawah

  14. Penulisan Awalan di- Sebagaiawalan, di-ditulisserangkaidenganunsur yang mengikutinya. Ciri-cirinya: a. merupakan kata kerja b. berpasangan dengan awalan me- Misalnya: ditulis menulis dilaksanakan melaksanakan diantisipasi mengantisipasi

  15. Penulisan Bentuk pun 1. Bentuk pun ditulis terpisah jika berarti 'juga' atau 'saja' Misalnya: (1) Indonesia pundapatbersaingdidalampasarbebas. (2) Produk dalam negeri pun tidak kalah kualitasnya. (3) Siapa pun tidak perlu meragukan hal itu. (4) Jangankan bersaing, bertahan pun agak susah. • Bentuk pun ditulis serangkai jika sudah terpadu benar dengan unsur yang diikutinya. Misalnya: walaupun meskipun bagaimanapun biarpun sungguhpun kendatipun ataupun maupun adapun

  16. Ke Palembang beli ikan Jangan lupa ikan diikat Dari apa yang saya sampaikan Semoga akan membawa manfaat

More Related