1 / 55

Pemasaran Jasa (lanjutan) Pertemuan -13

Pemasaran Jasa (lanjutan) Pertemuan -13. Matakuliah : Dasar – Dasar Pemasaran Tahun : 2008-2009. Objective: Pemasaran relasional Strategi produk dan distribusi jasa Strategi penetapan harga jasa Strategi promosi jasa Internet marketing. RELATIONSHIP MARKETING.

aquene
Télécharger la présentation

Pemasaran Jasa (lanjutan) Pertemuan -13

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pemasaran Jasa (lanjutan)Pertemuan -13 Matakuliah : Dasar – Dasar Pemasaran Tahun : 2008-2009

  2. Objective: Pemasaran relasional Strategi produk dan distribusi jasa Strategi penetapan harga jasa Strategi promosi jasa Internet marketing

  3. RELATIONSHIP MARKETING Pemasaran relasional menekankan rekrutmen dan pemeliharaan (mempertahankan) pelanggan melalui peningkatan hubungan perusahaan dengan pelanggan

  4. A Mempertahankan pelanggan jauh lebih murah daripada mencari pelanggan baru, menurut penelitian diperlukan biaya lima kali lipat untuk mendapat satu orang konsumen baru daripada mempertahankan satu orang yang sudah menjadi pelanggan

  5. Penekanan dari fokus berorientasi transaksi menjadi hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Pemasaran relasional berfokus pada kualitas, customer service, dan aktifitas pemasaran. (Lupiyoadi, 2001:16-17) Istilah Relationship Marketing diperkenalkan pada dekade 1980-an dan merupakan konsep yang relatif baru dan terus berkembang. Leonard Berry : Relationship Marketingmerupakan upaya menarik, mempertahankan dan … dalam organisasi multi jasa … meningkatkan hubungan pelanggan.

  6. Konsumen bukanlah membeli barang atau jasa, melainkan manfaat (benefit) yang spesifik dan nilai (value) dari keseluruhan penawaran A major service with accompaniying minor goods and services. Contoh: jasa penerbangan kelas satu A pure tangible good. Contoh sabun mandi, pasta gigi, garam A tangible good with accompanying services. Tujuannya untuk meningkatkan daya tarik bagi konsumen. (komputer dengan servis instalnya) A pure service. Contoh: jasa penjaga anak dan psikoterapi

  7. The core or generic product. Produk inti atau generik terdiri dari jasa dasar. Contoh: tempat tidur pada jasa kamar hotel The expected product. Produk yang diharapkan terdiri dari produk inti bersama pertimbangan keputusan pembelian minimal yang harus dipenuhi. Contoh: ruang tunggu yang nyaman di bandara, lift yang bersih Konsep total produk (Theodore levitt) The augmented produk. Area yang memungkinkan suatu produk didiferensiasi terhadap produk yang lain. Contoh: IBM menawarkan “excellent customer service” The potential product. Produk potensial merupakan tampilan dan manfaat tambahan yang berguna bagi konsumen atau mungkin menambah kepuasan konsumen. Bagian ini dapat memberikan kelebihan guna meningkatkan switching cost sehingga konsumen berpikir ulang untuk beralih ke produk jasa lain. Contoh: kemudahan bagi konsumen yang telah menjadi member jasa perusahaan

  8. MEREK DAN DIFFERENSIASI PRODUKDalam strategi branding, menurut Avijit Ghosh ada tiga tipe merek: Generic Brands: produk tanpa merek tertentu, misalnya tempe, tahu. Tipe no 1 adalah tipe merek dalam jasa yang utama. Ada anggapan bahwa dalam jangka panjang merek perusahaan akan menjadi diskriminator utama, dan pilihan konsumen akan lebih bergantung pada perusahaan atau personel di balik merek produk daripada evaluasi manfaat fungsional produk Manufacturer Brands: diciptakan dan didistribusikan oleh perusahaan pembuat produk tersebut, atau merek perusahaan. Misalnya : PT Takaful Keluarga, meluncurkan Asuransi Syariah Takaful House Brands: merek yang dikembangkan oleh toko tempat produk dijual. Misalnya Matahari Dept. Store memberi merek sendiri tissue, gula, kapas

  9. adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyediaan jasa serta konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangible yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu Essential Evidence/Bukti Fisik mewakili keputusan kunci yang dibuat penyedia jasa, misal tentang desain dan layout bangunan, tipe pesawat penerbangan, suasana ruang tunggu dokter (dilengkapi piagam, ijasah yang diraih) hal ini akan menambah produk surrounding secara signifikan BUKTI FISIK (PHYSICAL EVIDENCE) Peripheral Evidence ini memiliki sedikit nilai bila berdiri sendiri tetapi menambah tangibilitas pada nilai yang disediakan produk jasa. Contoh: supermarket mempunyai aroma roti yang sedang dibakar di pintu masuk untuk menarik pelanggan, perusahaan penerbangan memajang lambang perusahaan pada tiap item dari tiket sampai pesawat, penerbangan menyediakan bantal, pilihan makanan dingin, buah segar, air mineral ditiap nampan Bukti fisik dalam bisnis jasa dibagi menjadi 2 tipe:

  10. Penetrasi Pasar meningkatkan posisi sekarang di pasar dengan lebih baik, tanpa memperluas pasar, melalui Segmentasi yang lebih terfokus MENGELOLA PERTUMBUHAN (GROWTH) Strategi positioning yang terdefinisi dengan jelas Memakai aplikasi elemen bauran pemasaran yang lebih baik

  11. PENGEMBANGAN PRODUK JASA BARU Christopher Lovelock, 1991, mengajukan 6 kategori inovasi jasa 1. Inovasi Utama, pengembangan produk yang ditujukan untuk pasar baru. Ini sangat beresiko namun bila berhasil memberikan keuntungan besar 2. Bisnis Start-Up, cara baru dan inovasi untuk mengetahui kebutuhan terkini konsumen dan membuat produk yang tidak terjangkau menjadi terjangkau sebagai pilihan yang tersedia 3. Produk baru untuk pasar yang sedang dilayani. Teknologi baru dapat menciptakan pasar untuk jasa baru yang belum pernah terpikir oleh konsumen yang akan berguna baginya. Misal perusahaan research marketing menawarkan jasa konsultasi manajemen atas temuan research-nya 4. Product line extension, menawarkan jasa pada konsumen dengan variasi yang lebih luas dari pilihan dalam lini jasa yang sudah ada. Ini merupakan inovasi perusahaan yang sudah mencapai fase matang, yang sudah mempunyai segmen pasar inti yang ingin dipertahankan 5. Perbaikan produk (product improvement), memperbaiki feature produk yang sudah ada 6. Perubahan gaya (style), pengembangan elemen tangible dari produk jasa. Misal image baru perusahaan, seragam baru kasir

  12. PENGEMBANGAN PASAR Strategi ini adalah melakukan ekstensi pasar yaitu mencari segmen pembeli baru dengan tawaran jasa yang sudah ada sekarang. Strategi memiliki resiko lebih tinggi dari 2 strategi sebelumnya. Contoh bank membuka cabang di Luar Negeri untuk melayani nasabah WNI di LN

  13. DIFERSIFIKASI: JASA UNTUK PASAR BARU Ini merupakan strategi paling beresiko, karena perusahaan tidak membangun berdasarkan kekuatan yang sudah ia miliki, umumnya dilakukan perusahaan yang sudah mencapai fase matang sebagai satu-satunya cara untuk mengembangkan diri. Contoh : perusahaan taksi masuk ke bisnis pengelolaan jasa jalan tol T S M R A

  14. lokasi • DISTRIBUSI JASA saluran distribusi

  15. LOKASI keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Pentingnya memilih lokasi perusahaan jasa tergantung pada tipe dan derajat interaksi yang terlibat Terdapat 3 lokasi antara penyedia jasa dan konsumen: 1. Konsumen mendatangi penyedia jasa. 2. Penyedia jasa mendatangi konsumen. 3. Transaksi bisnis melalui ‘kepanjangan tangan’ perusahaan Pentingnya lokasi bervariasi tergantung jasa yang ditawarkan, Cowell meringkasnya sebagai berikut: 1. Apa yang dibutuhkan pasar? 2. Bagaimana tren persaingan dalam jasa tersebut? Semakin meningkatkah? 3. Seberapa terlihatkah jasa tersebut? Berdasar teknologi atau personel? 4. Apakah organisasi jasa perlu memiliki tempat yang tepat? 5. Apakah perkembangan teknologi mempengaruhi lokasi jasa yang ditawarkan? 6. Seberapa penting jasa tambahan terhadap jasa utama?

  16. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Konsumen(Mudie dan Cottam, 1993) Perencanaan spasial, aspek simetri, proporsi, warna, dan lainnya, dipertimbangkan untuk memancing respon intelektual maupun emosional yang mendorong terbentuknya respon yang diinginkan dari pelanggan Perencanaan ruangan, mencakup perancangan interior dan arsitektur seperti penempatan perabotan, desain aliran sirkulasi Perlengkapan perabotan, ini memiliki fungsi diantaranya sebagai pelindung barang berharga, barang pajangan, tanda penyambut pelanggan dan sebagai suatu yang menunjukkan status penggunanya Tata cahaya, hal yang perlu diperhatikan dalam tata cahaya adalah cahaya di siang hari, tingkat ketajaman penglihatan dan suasana yang diinginkan (tenang, damai, segar, riang, gempita) Warna, warna yang tepat dapat menggerakkan perasaan dan emosi, selain itu dapat dipakai untuk keperluan meningkatkan efisiensi dalam ruangan kerja, menum buhkan kesan rileks, mengurangi tingkat kecelakaan, meningkatkan nafsu makan

  17. Efek warna menurut Cumming dan Porter (dalam Tjiptono 2001:247) Merah, warna api dan gairah menggambarkan efek aktivitas, energi dan kegembiraan. Digunakan perancang interior untuk menambah kenyamanan ruang yang tidak dipanasi dan desain restoran khususnya fast food Orange, menambah semarak perilaku sosial, membangkitkan semangat, dan mengurangi rasa permusuhan dan kemarahan Kuning, warna ini menimbulkan dua dampak pertentangan, disatu sisi bisa memberikan dampak stimulatif saat orang membutuhkan konsentrasi namun jika digunakan terlalu banyak orang bisa menjadi stress. Bersama warna biru, warna kuning bisa membangkitkan nafsu makan, cocok untuk desain ruang makan Hijau, melambangkan kealamiahan, diyakini membawa kesan tenang. Sesuai untuk tempat yang membutuhkan situasi santai untuk beristirahat Biru, melambangkan wibawa dan secara tidak langsung mengungkapkan kebenaran, kebijaksanaan dan kearifan. Sangat ideal untuk dunia perbankan Ungu, dianggap sebagai warna yang mengganggu dan secara psikologis “sukar”. Dalam penelitian di Swedia ungu merupakan warna yang tidak disukai dalam desain tata lingkungan

  18. SALURAN DISTRIBUSISaluran mencakup siapa yang Berpatisipasi dalam mengantarkan jasa Penyedia jasa Intermediary/perantara . Konsumen

  19. Pilihan Saluran Distribusi Jasa Penyedia Jasa Agen Penjual Pengantar Jasa Terkontrak atau Franchise Konsumen/Pelanggan Agen/Broker Agen Pembeli

  20. Penerapan Karakteristik Jasa terhadap Manajemen Distribusi(Bert Rosenbloom dalam Marketing Channels: A Management View) Implikasi Intangibility pada Manajemen Distribusi Jasa Inseparability dan Manajemen Distribusi Jasa Heterogenitas dan Manajemen Distribusi Jasa Perishability dan Manajemen Distribusi Jasa

  21. Implikasi Intangibility pada Manajemen Distribusi Jasa Jasa bersifat intangible sehingga lebih sulit didiferensiasi. Penyedia jasa dapat menggunakan beberapa strategi produk untuk memasukkan unsur tangible dalam jasa yang bersifat intangible. Cara jasa ditawarkan kepada konsumen, yaitu saluran-saluran pemasaran untuk menjual jasa itu, dapat memberikan basis langsung dan potensial untuk men-tangible-kan jasa. Dengan hal ini maka basis diferensiasi yang lebih kuat dapat diciptakan, karena konsumen secara langsung berhadapan dan mengalami jasa yang disediakan saluran distribusi

  22. Inseparability dan Manajemen Distribusi Jasa Jasa tidak berada terpisah dari penyedia jasa, maka jasa dan saluran distribusi menjadi tidak terpisahkan. Semua aspek distribusi yang mengalami kontak dengan konsumen merupakan refleksi dari kualitas jasa itu. Contohnya: agen perjalanan yang mudah dicapai, memiliki tempat parkir nyaman, eksteriornya menarik, karpet dan perabot berkualitas tinggi, pencahayaannya baik dan sangat bersih membawa dampak yang sama besarnya dengan informasi jasa perjalanan itu sendiri

  23. Heterogenitas dan Manajemen Distribusi Jasa Walaupun sulit melakukan standarisasi jasa, organisasi berusaha mencapai konsistensi kualitas semaksimal mungkin. Organisasi dengan multilokasi/multiunit dengan sistem franchise harus mengefektifkan manajemen saluran distribusinya agar tercapai standarisasi jasa. Mengusahakan agar setiap bisnis independen atau franchisee menyediakan jasa yang konsisten adalah tantangan. Contohnya: Holiday Inn mengemukakan slogan “No surrises” yang berarti cita-cita perusahaan adalah menyediakan level jasa yang konsisten di setiap hotelnya di seluruh dunia Yang lebih penting dari bukti fisik adalah personel yang mengadakan kontak langsung dengan pelanggan. Kontak antara pelanggan dan penyedia jasa dan saluran distribusi adalah sama saja dari persepsi konsumen. Contohnya: restoran Denny’s di AS menjanjikan kualitas pelayanan dengan pelayan restoran yang secepat di restoran siap saji. Untuk mencapai hal ini, semua saluran distribusi harus dapat membuat janji tesebut menjadi kenyataan

  24. Perishability dan Manajemen Distribusi Jasa Implikasi utamanya: saluran distribusi harus didesain untuk memaksimalkan penjualan jasa selama waktu interaksi yang terbatas dengan npelanggan. Saluran harus didesain agar interaksi tersebut dapat berlangsung seefisien mungkin, walaupun memiliki dampak tertentu. Contohnya: perusahaan penerbangan membiarkan diri menjadi tergantung pada sejumlah agen perjalanan untuk memenuhi kursi pesawat setiap penerbangan. (Lupiyoadi, 2001:72-84)

  25. Price • Price adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa • Price adalah faktor utama yang mempengaruhi pilihan pembeli • Price adalah satu satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan

  26. Penetapan Harga Jasa Distribusi Revenue Citra Kualitas

  27. Tujuan Penetapan Harga Survival tujuannya meningkatkan profit ketika perusahaan dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Sehingga perusahaan tetap bertahan hidup Profit Maximization penentuan harga bertujuan untuk memaksimumkan profit dalam periode tertentu Sales Maximization penentuan harga bertujuan untuk membangun market share dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan Prestige penentuan harga bertujuan memposisikan jasa perusahaan sebagai jasa eksklusif ROI penentuan harga disusun berdasar rencana pencapaian return on investment

  28. Peranan Promosi Promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen

  29. Promotional Mix ADVERTISING SALES PROMOTION PERSONAL SELLING DIRECT MARKETING WORD OF MOUTH PUBLIC RELATIONS

  30. Tujuan Periklanan Informative Advertising Iklan yang secara panjang lebar me Nerangkan produk jasa dalam tahap Perkenalan untuk menciptakan Permintaan atas produk tersebut Persuasive Advertising Iklan yang digunakan dalam Situasi persaingan untuk Menciptakan permintaan Produknya melawan merek Yang lain Contoh: iklan yg menunjukkan Kelebihan produknya Reminder Advertising Iklan yang diluncurkan saat Produk mencapai tahap kedewasaan yang tujuan agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut Contoh : Garuda Indonesia me Ngingatkan sekarang lebih baik Meskipun usia telah mapan Reinforcement Advertising Iklan yang berusaha meyakinkan Pemebli bahwa mereka telah Mengambil pilihan yan tepat Contoh : siswa binbel Primagama 80% diterima di PTN

  31. Media untuk Iklan Majalah (Tempo, Gatra, T rubus, Hidup) Surat Kabar (Kompas, Jawa Pos, Suara Merdeka, Surya) Radio (Elshinta FM, Tri Jaya) Televisi (RCTI, Trans TV, Indosiar, TV 7, JTV) Direct Mail (E-mail, Surat) Papan Reklame (Spanduk, Baliho, Bando jalan)

  32. Sales Promotion semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya Point of sales promotion terdiri dari: brosur, information sheets • Sales promotion dapat diberikan kepada: • Customer, berupa free offers, samples, demonstrations, coupons, cash refunds, • prized, contest (lomba), dan warranties (garansi). • 2. Intermediaries (penyalur), berupa free goods, discount, advertising allowances, • cooperative advertising, distribution contests, awards. • 3. Sales force (salesman), berupa bonus, penghargaan, contest dan hadiah • buat tenaga penjual terbaik (prized for best performe Mktg Hosp-Islahulben@08

  33. Personal Selling • Mempunyai peranan penting karena : • * Interaksi secara personal antara penyedia • jasa dan konsumen sangat penting • * Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan • oleh mesin • Orang merupakan bagian dari • produk jasa Sifat personal selling dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan dan perilaku Masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di tempat saat itu juga Mktg Hosp-Islahulben@08

  34. Direct Marketing Direct mail Mail order Direct response Direct selling Telemarketing Digital marketing Mktg Hosp-Islahulben@08

  35. Public Relation Merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar PR peduli thd beberapa tugas Marketing - Membangun image (citra) - Mendukung aktifitas komunikasi lainnya - Mengatasi persoalan dan isu yang ada - Memperkuat positioning perusahaan - Mempengaruhi publik yang spesifik - Mengadakan launching untuk produk/jasa baru Program Public Relation antara lain yaitu: - Publikasi - Events - Hubungan dengan investor - Exhibitions/pameran - Mensponsori beberapa acara Mktg Hosp-Islahulben@08

  36. Word of Mouth Pelanggan yang puas atau tidak puas akan berbicara kepada temannya tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga word-of-mouth ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya Mktg Hosp-Islahulben@08

  37. LANGKAH PENGEMBANGAN KOMUNIKASI/PROMOSI YANG EFEKTIF (Kotler, 1995) MENGIDENTIFIKASIKAN TARGET AUDIENCE Dalam tahap ini kita menentukan siapa target audience kita, target audience bisa merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau umum. Bila perusahaan telah melakukan segmentasi dan targeting, maka segmen itulah yang menjadi target audience MENENTUKAN TUJUAN KOMUNIKASI Setelah mengetahui target audience dan ciri-cirinya, maka kemudian dapat menentukan tanggapan atas apa yang dikehendaki. Perusahaan harus menentukan tujuan komunikasinya, apakah untuk menciptakan kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan atau pembelian MERANCANG PESAN Kemudian perusahaan harus menyusun pesan yang efektif. Idealnya suatu pesan harus mampu memberikan perhatian (Attention), menarik (Interest), membangkitkan keinginan (Desire), dan menghasilkan tindakan (Action), yang kesemuanya dikenal sebagai metode AIDA. Pesan yang efektif harus dapat menyelesaikan 4 masalah, yaitu: “HOW”, “WHAT”, “WHEN” dan “WHO” MENYELEKSI SALURAN KOMUNIKASI Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi itu bisa berupa komunikasi personal ataupun non personal.

  38. LANGKAH PENGEMBANGAN KOMUNIKASI/PROMOSI YANG EFEKTIF (Kotler, 1995) MENETAPKAN JUMLAH ANGGARAN PROMOSI Menetapkan anggaran sangatlah penting karena menentukan menggunakan mdia apa, tergantung pada anggaran yang tersedia. Ataukah perusahaan berorientasi pada pencapaian sasaran promosi yang akan dicapai sehingga sebesar itulah anggaran yang akan berusaha disediakan MENENTUKAN BAURAN PROMOSI Langkah berikutnya setelah menetapkan anggaran promosi adalah menentukan alat promosi apa yang akan digunakan, apakah melalui: advertising, personal selling, sales promotion, atau public relation dan lain-lain (atau bauran dari berbagai perangkat tersebut). MENGUKUR HASIL-HASIL PROMOSI Setelah merencanakan promosi, perusahaan harus mengukur dampaknya pada target audience, apakah mereka mengenal atau mengingat pesan-pesan yang diberikan. Berapa kali melihat pesan tersebut, apa saja yang masih diingat, bagaimana sikap mereka terhadap produk jasa tersebut, dan lain-lain. MENGELOLA DAN MENGKOORDINASI PROSES KOMUNIKASI Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komunikasi yang tersedia untuk mencapai target audience, maka alat dan pesan komunikasi perlu dikoordinasikan. Karena jika tidak, pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada saat produk tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak efektif lagi. Untuk itu perusahaan harus mengarahkan pada penerapan konsep komunikasi pemasaran yang terkoordinasi

  39. 101 SLOGAN

  40. 101 SLOGAN

  41. 101 SLOGAN

  42. 101 SLOGAN

  43. Dampak Internet Terhadap Pemasaran Di wilayah bisnis-ke-bisnis, Internet merevolusi dan efisiensi bisnis Perusahaan memiliki lebih banyak informasi tentang para pemasok dan harga-harga mereka; ada lebih banyak pelelangan dan permintaan proposal; dan banyak transaksi dilakukan melalui Internet

  44. Internet Marketing for Tourism Bagaimana meningkatkan hunian hotel-Vila Via On Line Industri pariwisata Bali adalah industri global. Wisatawan datang dari seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, memiliki situs web bagi para pelaku industri pariwisata di Bali, wajib hukumnya. Banyak hotel, vila, serta pelaku industri pariwisata Bali yang goes Internet. Tetapi kenyataan banyak hotel mengalami Kesulitan untuk mendapatkan wisatawan yang booking via website. Bagaimana menjawab tantangan tersebut, bagaimana memaksimalkan peran Internet untuk online reservation, Sukses tidaknya meningkatkan hunian vila via online, bukanlah sekadar pada memiliki website semata. Yang lebih penting adalah, mengetahui betul bagaimana customer experience pelancong, mulai dari ketika akan memilih tujuan wisata, berkunjung, hingga pulang ke negerinya. Tanpa memahami itu, memiliki website seperti apapun, dan upaya online marketing apapun yang dilakukan, tidak akan memberikan hasil yang optimal

  45. lima tahapan customer experience pelancong Introduction Qualification Visit Endorserment Evangelism

  46. Introduction S Apa sesungguhnya yang mempengaruhi calon wisatawan mau ber kunjung di sebuah tempat ? Faktor ini harus diperhatikan betul oleh pemilik vila, karena nyaris tidak ada wisata yang tidak direncanakan. Lebih dari 71% perjalanan wisata sudah direncanakan tiga bulan sebelumnya. Dan rencana itu biasanya makin matang setelah mendengar masukan dari teman dan sanak saudara, serta mencari lewat Internet. Sekitar 18% wisatawan mengatakan bahwa mereka masuk ke Internet untuk mencari informasi tujuan wisata, dan 68% diantaranya mengaku menggunakan Google sebagai sumber pencarian. Nah, dari sini, bayangkan sendiri seandainya situs vila Anda tidak ada di daftar hasil pencarian hingga halaman ketiga

  47. Qualification S Setelah menemukan situs web yang diinginkan, mereka akan mengeksplorasi situs tersebut. Kalau situs Anda cukup menarik, mereka akan mempertimbangkan untuk tinggal di situ. Tetapi, untuk memutuskan apakah akan benar-benar memilih tujuan wisata dan tempat menginapnya, mereka tetap akan mencari tahu dari berbagai sumber, termasuk artikel di berbagai majalah, petugas pariwisata terdekat, serta para pelancong lain. Mereka akan mencari rekomendasi dan review tujuan wisata yang dipilih ke portal-portal pariwisata seperti Yahoo! Travel Plan, Boo.com, TripAdvisor, atau bahkan para blogger. Mereka ini bisa mempengaruhi pilihan calon wisatawan

  48. V i s i t S Bagaimana kita memperlakukan mereka selama mereka menginap akan sangat menentukan pengalaman mereka. Karena pengalaman yang mengesankanlah yang akan membawa mereka ke fase berikutnya

  49. Endorsment S Mereka yang terkesan dengan pelayanan, keramahan dan keunikan vila, akan memberikan komentar positif dan memberi rekomendasi ke orang lain

More Related