1 / 76

BAB 1

KELAS X SMA. BAB 1. HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. Waktu : 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD). Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa & unsur-unsur terbentuknya negara 1.2. Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan

avi
Télécharger la présentation

BAB 1

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KELAS X SMA BAB 1 HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

  2. Waktu : 8 x 45 Menit(Keseluruhan KD) Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa & unsur-unsur terbentuknya negara 1.2. Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan 1.3. Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI 1.4. Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Standar Kompetensi : Memahami Haki- Kat Bangsa dan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI)

  3. Waktu : 4 x 45 Menit Standar Kompetensi : Memahami HakiKat Bangsa dan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa & unsur-unsur terbentuknya negara

  4. (Indikator)Hasil Yang Diharapkan : • Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial • Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa • Menganalisis pengertian negara dan unsur terbentuknya Negara

  5. M. Individu Manusia M. Sosial Bangsa Pendapat Ahli • Hans Kohn • Ernest Renann • Otto Bauer, dll Bangsa & Negara • G. Jellinek • G.W.E Hegel • Kranenburg, dll • Rakyat • Wilayah • Pem Yg Berdaulat • Teoritis • Primer & Sekunder • Faktual Pendapat Ahli Pengertian Negara Terjadinya Negara Unsur-unsur Terben-tuknya Negara PETA KONSEP (KD 1.1.)

  6. Manusia Sebagai Makhluk Individu & Sosial • Setiap manusia memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda sehingga selalu dpt dibedakan dng orang lain. • Orang yang dilahirkan secara kembarpun pasti memiliki perbedaan. • Sebagai Makhluk Individu & Sosial • Perbedaan yang dimiliki, karena Tuhan telah menciptakan sifat, watak , keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang berbeda.

  7. Lanjutan …………. • Manusia sebagai makhluk Individu, mrp satu kesatuan yang terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa). • Setiap manusia dibekali kemampuan (potensi) akal, pikiran, perasaan dan keyakinan sehingga sanggup untuk berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya agar mampu bertahan hidup (survival). • Dengan akal dan pikirannya, ia mampu menaklukkan alam dan makhluk lain. Dan dengan perasaan serta keyakinannya, ia mampu membedakan mana yang baik dan buruk, benar-salah dan menemukan Tuhannya.

  8. Pemenuhan Kebutuhan Manusia • Kebutuhan Fisik dan Biologisnya (membentuk keluarga, marga, dan kelompok masyarakat). • Kebutuhan Ekonomi (membentuk usaha dagang, pasar dan perusahaan). • Kebutuhan Sosial (kelompok ibadah, arisan dan perkumpulan sosial lainnya).

  9. Lanjutan …………. Aristoteles (384 -322 M), mengatakan bahwa manusia adalah Zoon Politicon yang artinya mahluk yang hidup berkelompok, selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Dalam kehidupan tradisional, antara lain seperti kelompok suku-suku atau bangsa tertentu. Sedangkan dalam kehidupan modern, sekarang ini kita kenal disebut ”negara”.

  10. Makna Bangsa Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri : memiliki nama, wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama & solideritas tertentu. Dalam pengertian sosiologis, bangsa termasuk ”kelompok paguyuban” yang secara kodrati ditakdirkan untuk hidup bersama dan senasib sepenanggungan di dalam suatu negara.

  11. # Faktor yang mempengaruhi indentitas sebuah bangsa : • Faktor natural • Faktor kultural • Faktor spritual • Faktor historis • Faktor geografis

  12. Lanjutan ………… Dalam pengertian politis, bangsa merupakan sekelompok orang dalam suatu negara. Sedangkan masyarakat dalam arti sosiologis, merupakan sekelompok orang dalam suatu negara. • Hans Kohn (Jerman) bangsa adalah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa mrp golongan yg beraneka ragam & tidak bisa dirumuskan secara eksak.

  13. Lanjutan ………… • F. Ratzel (Jerman) bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geo-politik). • Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok manusia yg mempunyai kesamaan karakter/perangai yang timbul karena kesamaan nasib. • Karakter, sikap dan perilaku yang menjadi jatidiri bangsa. • Ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain. • Ernes Renan (Perancis) bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kehendak bersatu sehingga merasa dirinya adalah satu.

  14. Lanjutan ………… • Jalobsen dan Lipman, bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan politik (political unity). • Bung Karno, bangsa adalah : • Ras, yaitu sekelompok orang yang mempunyai ciri-ciri jasmaniah sama yang dibawa sejak lahir. • Volk, yaitu sekelompok orang yang sudah mempunyai kesamaan dalam kebudayaan. • Natie, yaitu sekelompok orang yang sudah mempunyai persamaan kesadaran bernegara dan kesadaran berpolitik tanpa membedakan ras atau volk, bahkan tidak lagi membedakan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

  15. Makna Negara Pengertian Negara Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat (Belanda dan Jerman), etat (Perancis), statum (Latin), yang berarti keadaan yang tegak dan tetap. Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Dalam arti luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.

  16. Pendapat Para ahli :

  17. Lanjutan ………….

  18. ORGANISASI KEKUASAAN :J.H.A. Logeman, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur dan menyeleng-garakan masyarakat dengan kekuasaan tersebut. Kranenburg, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yg diciptakan oleh sekelompok manusia yg disebut bangsa. ORGANISASI POLITIK :Robert Mc. Iver, negara adalah suatu organisasi politik yang berbeda dengan organisasi lain, karena negara memiliki kedaulatan tertinggi dan keanggotaannya bersifat mengikat semua orang. TINJAUAN NEGARA ORGANISASI KESUSILAAN :G.W.F. Hegel, negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul dari sintesa antara kemerdekaan universal dengan kemerdekaan individual. INTEGRALISTIK :B. Spinoza, Adam Muller, dan Soepomo, negara mrp suatu integritas antara pemerintah dengan rakyat. Negara mengatasi seluruh golongan dalam masyarakat dan merupakan suatu kesatuan yang organis.

  19. Sifat Memaksa (negara memiliki mempunyai kekuatan fisik secara legal. • Sifat Monopoli (yaitu dalam menetap-kan tujuan bersama masyarakat. • Sifat Mencakup Semua (All-Embracing), yaitu semua peraturan perundang-undangan yg berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali. Sifat Hakikat Negara Sifat Hakekat negara berkaitan erat dgn dasar-dasar terbentuk-nya negara, norma dasar (fundamental norm) yg menjadi tujuan, falsafah hidup yang ingin diwujudkan, perjalanan sejarah dan tata nilai sosial-budaya yang telah berkembang di dalam negara.

  20. Terjadinya Negara Secara Teoritis : • Teori Ketuhanan (F. J. Stahl, Agustinus, Jean Bodin), bahwa negara terjadi atas kehendak Tuhan. • Teori Perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rouseau, Montesquieu), bahwa negara terbentuk atas perjanjian antar manusia atau masyarakat (du Contracts social). • Teori Kekuasaan (H.J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx), bahwa negara dibentuk oleh kekuasaan yg memaksa, monopoli dan mencakup semua.

  21. Teori Kedaulatan : a.Kedaulatan Negara (P. Laband, G. Jellinek), bahwa kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negaralah yg menciptakan hukum. b.Kedaulatan Hukum (Krabbe), bahwa hkm memegang peranan penting dalam negara. • Teori Hukum Alam (Plato, Aristoteles, Agustinus, T. Aquinas), bahwa hukum alam berlaku abadi, universal, tidak berubah, berlaku untuk suatu waktu dan tempat. Negara terjadi secara alamiah atas dasar manusia sbg mahluk sosial (Zoon Politicon and social being). Teori Hukum Murni, bahwa negara merupakan suatu kesatuan tata hukum yg bersifat memaksa/overmacht (wille das staates).

  22. Kerajaan (Rijk) Negara Nasional Negara Demokrasi Suku/Persekutuan Masyarakat (genootschaft) Pertumbuhan Primer dan Sekunder Terjadinya negara menurut pakar sejarah meliputi primer dan sekunder. Secara Primer meliputi : Suku – Kerajaan – Negara (Staat) – Negara Demokrasi (ideal). Sedangkan secara Sekunder, yaitu meliputi de fakto dan de jure.

  23. Pendekatan Faktual • Pendudukan (Occupatie) • Peleburan (Fusi) • Penyerahan (Cessie) • Penaikan (Accesie) • Penguasaan/ Pencaplokan (Anexatie) • Proklamasi (Proclamation) • Pembentukan baru (Innovation) • Pemisahan (Separatisme)

  24. Unsur-unsur Terbentuknya Negara • Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa Menurut Friedrich Hertz (Jerman), ada 4 unsur yg berpe-ngaruh dalam terbentuknya suatu bangsa : • Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional. • Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya. • Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan yang mandiri. • Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.

  25. KONSTITUTIF MUTLAK RAKYAT WILAYAH PEMERINTAH BERDAULAT UNSUR-UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA TIDAK MUTLAK DEKLARATIF DE FACTO DE JURE • Unsur-unsur Terbentuknya Negara

  26. Lanjutan ………………. Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu negara harus memenuhi syarat: rakyat yg bersatu, wilayah, pemerintah yg berdaulat & pengakuan dari negara lain. • Menurut Konvensi Montevideo 1933, negara harus • mempunyai empat unsur konstitutif : • Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga negara) atau bangsa (staatsvolk) ; • Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan; • Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yg berdaulat) atau pemerintahan yang berdaulat; dan • Kesanggupan berhubungan dgn negara-negara lain.

  27. WARGA NEGARA RAKYAT PENDUDUK BUKAN WARGA NEGARA BUKAN PENDUDUK Rakyat Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu. Secara hukum, rakyat mrp warga negara dlm suatu negara yg memiliki ikatan hukum dgn pemerintah.

  28. Lanjutan …………. Warga negara & bukan warga memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. • Tinjauan Umum Tentang Rakyat : • Secara politis, rakyat adalah semua orang yang berada dan berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni negara yang tunduk pada kekuasaan negara itu. • Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu. • Secara hukum, rakyat merupakan warga negara dalam suatu negara yg memiliki ikatan hukum dgn pemerintah.

  29. Wilayah Daratan Batas wilayah daratan suatu negara, dapat berupa : • Batas Alamiah, dalam bentuk : sungai, danau, pegunungan, lembah, dan hutan. • Batas Buatan, dalam bentuk : pagar tembok, kawat berduri, tiang tembok, pos penjagaan dan patok. • Batas secara Geografis, adanya garis lintang & bujur dalam bola dunia. Misalnya letak negara Indonesia secara geografis berada pd lintang 60 LU, 110 LS, 950 BB – 1410 BT. Daratan Indonesia = 35 % terdiri dari  17508 pulau besar & kecil, luas = 2.028.087 km2.

  30. Wilayah Lautan • Wilayah lautan berupa : samudra, laut, selat, danau & sungai dalam batas wilayah negara. • Berpedoman pd Hasil Konferensi Hukum Laut Internasio-nal III 1982 di Montigo By oleh PBB, yaitu UNCLOS (United Nations conference on The Law of The Sea). • Ditandatangani tgl 10 Des 1982 oleh 119 negara peserta (117 negara dan 2 organisasi kebangsaan di dunia). • Sejak 16 Nov 1993 telah diratifikasi oleh 60 negara & menjadi hukum positif sejak 16 Nov 1994. Negara yg tidak memiliki lautan (land locked). Negara yang memiliki wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya (archipelago state).

  31. Lanjutan ………………. Negara Republik Indonesia memiliki luas wilayah laut 65% dan panjang pantai 81.000 Km. Perjuangan Wilayah Laut Indonesia : • Sejak Proklamasi, 3 mil laut yaitu Territoriale Zee En Maritieme Kringen Ordonantie (TZMKO 1939). • Deklarasi Djuanda 13 Des 1957 (12 mil laut). UU No. 4/Prp Tahun 1960. • Konferensi PBB tentang hukum laut tahun 1958. Ta-hun 1982, dicantumkan asas negara kepulauan da-lam UNCLOS 82 (United Nations Conference on The Law of The Sea) Indonesia meratifikasi melalui UU No. 17 Tahun 1985 – 31 Des 1985.

  32. (LT) (ZB) (LB) ≥ 200 Mil (ZEE) 200 Mil 12 Mil 12 Mil LAUT DARATAN NEGARA (B) 200 M (LANDAS KONTINEN) Lanjutan ………………. Traktat multilateral tentang batas laut : Laut Teritorial (LT)12 mil, Zona Bersebelahan (ZB) 24 mil, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil & Landas Benua (LB) 400 mil.

  33. Wilayah Udara • Pasal 1 Konvensi Paris1919 menyatakan bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wila-yah udaranya. • Konvensi Chicago 1944 (Pasal 1) ” Bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yg utuh dan ekslusif di ruang udara di atas wilayahnya”. • Berdasarkan UU Negara Indonesia No. 20 Tahun 1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara ter-masuk orbit geo-stationer setinggi 35.671 km.

  34. Lanjutan ………………. • Dua Teori Tentang Konsepsi Wilayah Udara, yaitu : • Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory) • a. Kebebasan ruang udara tanpa batas (wilayah • udara dapat digunakan oleh siapa pun). • b. Kebebasan udara terbatas (setiap negara berhak • mengambil tindakan tertentu untuk keamanan • dan keselamatannya. Pada negara kolong hanya mempunyai hak atas wilayah/ zona teritorial.

  35. Lanjutan ………………. 2. Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air Sovereagnty) a. Teori Keamanan (suatu negara mempunyai kedaulatan yg diperlukan untuk menjaga keamanannya. b. Teori Pengawasan Cooper (Cooper’s Control Theory), bahwa kedaulatan negara ditentukan oleh kemampuan negara ybs untuk mengawasi wilayah diatasnya secara fisik dan ilmiah. c. Teori Udara (Schacter), bahwa wilayah udara itu haruslah smp suatu ketinggian di mana udara masih cukup mampu mengangkat /mengapung- kan balon dan pesawat udara.

  36. Wilayah Ekstrateritorial Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah negara itu. Dasar Konggres Wina (1815) dan Kongres Aachen (1818). Daerah ekstrateritorial mencakup : • Daerah perwakilan diplomatik di suatu negara. • Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu negara.

  37. Pemerintah Yang Berdaulat Kata kedaulatan atau “daulat” berasal dari kata daulah (Arab) sovereignity (Inggris), souvereiniteit (Perancis), supremus (Latin), dan souvranita ((Italia), yang berarti “kekuasaan tertinggi”. • Kedaulatan adalah, kekuasaan tertinggi dalam suatu negara yang berlaku terhadap seluruh wilayah dan segenap rakyat negara itu. • Pemerintah berdaulat adalah pemerintah yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengatur rakyat dan negaranya baik secara internal maupun eksternal.

  38. Kedaulatan mempunyai sifat-sifat pokok : • Asli tidak berasal dari kekuasaan lain. • Permanen kekuasaan tetap ada selama negara itu berdiri. • Tunggal merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak dibagi-bagikan. • Tidak terbatas tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Lanjutan ………………. Menurut Jean Bodin (1500-1596), bahwa kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara.

  39. Lanjutan …………… Pemerintah adalah lembaga, atau orang yang bertugas mengatur dan memajukan negara dengan rakyatnya. • Pemerintah dalam arti sempit, (eksekutif) • Pemerintah dalam arti luas, adalah keseluruhan alat perlengkapan negara. • Kedaulatan pemerintah dapat • dibedakan : • Kedaulatan ke dalam. • Kedaulatan ke luar.

  40. Lanjutan ………………. Beberapa teori tentang kedaulatan oleh para ahli : • Kedaulatan Tuhan (Agustinus, T. Aquinas, Marsillius), bahwa raja atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan. • Kedaulatan Raja (N. Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes), Kedaulatan negara terletak di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan. • Kedaulatan Negara (George Jellinek, Paul Laband), bahwa kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara. • Kedaulatan Hukum (Krabbe, Immanuel Kant, Kranenburg), bahwa kekuasaan hkm merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negara. • Kedaulatan Rakyat (John Locke, Montesquieu, J.J. Rousseau), bahwa rakyat merupakan kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu melalui perjanjian masyarakat (social contract).

  41. UNSUR DEKLARATIF PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN DE FACTO DE JURE BERSIFAT SEMENTARA BERSIFAT TETAP BERSIFAT TETAP BERSIFAT PENUH Pengakuan Dari Negara Lain • Dasar Pertimbangan : • Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya. • Ketentuan hukum alam.

  42. 6 Penugasan Praktik Kewarganegaraan TNI Amankan Perbatasan RI – Australia Frekuensi pengamanan di wilayah perbatasan Indonesia dan Australia ditingkatkan meski ketegangan hubungan kedua negara telah berangsur-angsur menurun. Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto menyampaikan hal itu usai memimpin upacara peringatan HUT ke-60 TNI Angkatan Udara (AU) di Jakarta, Minggu (9/4). ”(Ada) tambahan personel ke perbatasan RI-PNG dan RI-Australia, tapi tidak ada penambahan pasukan di Papua,” kata Panglima TNI. Menurut Djoko, pihaknya akan menggelar pengamanan di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain. Terutama, yang dianggap memiliki tingkat kerawanan tinggi seperti Selat Merauke yang berbatasan dengan Australia. Sumber : Media Indonesia, 11/4/2006.

  43. Waktu : 2 x 45 Menit Standar Kompetensi : Memahami HakiKat Bangsa dan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.2. Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan

  44. (Indikator)Hasil Yang Diharapkan : • Menguraikan sifat hakikat negara • Mendeskripsikan fungsi dan tujuan negara • Menganalisis bentuk negara dan bentuk kenegaraan

  45. Fungsi Negara • Tujuan Negara • Faham Tentang Tujuan Negara • Kesatuan • Serikat Bentuk Negara Bentuk Kenegaraan PETA KONSEP (KD 1.2.) Fungsi Dan Tujuan Negara Negara & Bentuk Kenegaraan • Koloni • Protektorat • Mandat • Trustee • Dominion • Uni

  46. Hakikat Negara & Bentuk-bentuk Kenegaraan • Fungsi Negara Fungsi negara (minimal) • Sebagai Stabilisator (law and order), • Mengusahakan kesejahteraan & kemakmuran rakyatnya; • Mengusahakan Pertahanan & menjaga serangan dr luar; • Menegakkan keadilan. Menurut Charles E. Merriam, • Keamanan ekstern; • Ketertiban intern; • Keadilan; • Kesejehateraan umum; • Kebebasan.

  47. Menurut Para Ahli • Montesquieu, fungsi negara • mencakup tiga tugas pokok • “Trias Politica” : • Fungsi Legislatif. • Fungsi Eksekutif. • Fungsi Yudikatif. • Goodnow, fungsi • negara ada dua : • Policy Making. • Policy Executing. • Mohammad Kusnardi, S.H., fungsi negara ada dua : • Menjamin ketertiban (law and order). • Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

  48. Lanjutan ………………. • Tugas Negara Secara Umum : • Tugas Esensial. • Tugas Fakultatif. Pandangan Lain Tentang Tugas Negara, yaitu : Mengendalikan dan mengatur gejala kekuasaan sosial yang bertentangan satu dengan lainnya agar tidak membahayakan. Mengorganisasikan dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan ke arah tercapainya tujuan dari masyarakat seluruhnya.

  49. Tujuan Negara Tujuan masing-masing negara sangat dipengaruhi oleh tata nilai sosial budaya, kondisi geografis, sejarah terbentuknya, serta politik dari penguasa yang bersangkutan. Pada umumnya, suatu negara didirikan dengan tujuan untuk : • Menciptakan kesejahteraan • Mewujudkan ketertiban dan ketenteraman. Semua rakyat yang menjadi bagiannya.

  50. Lanjutan ………………. Pandangan Para Ahli Tentang Tujuan Negara Ajaran Plato, negara bertujuan utk memajukan kesusilaan manusia, sbg perseorangan (individu) & sbg makhluk sosial. Ajaran Negara Kekuasaan (Machiavelli dan Shang Yang), negara bertujuan utk memperluas kekuasaan semata-mata. Ajaran Theokratis (Kedaulatan Tuhan), tujuan negara untuk men-capai penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan (T. Aquinas, Agustinus). Ajaran Negara Hukum, negara bertujuan untuk menyeleng-garakan ketertiban hukum dengan berdasarkan dan berpe-doman kepada hukum (Immanuel Kant). Negara kesejahteraan (welfare state), tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan umum (Mr. R. Kranenburg).

More Related