1 / 52

IMUNOPARASITOLOGI

IMUNOPARASITOLOGI. Dr. Selfi Renita Rusjdi M.Biomed Bagian Parasitologi FK UNAND. Imunoparasitologi → imunologi + parasitologi ilmu yang mempelajari ttg kekebalan tubuh terhadap infeksi / infestasi parasit

azura
Télécharger la présentation

IMUNOPARASITOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IMUNOPARASITOLOGI Dr. Selfi Renita Rusjdi M.Biomed Bagian Parasitologi FK UNAND

  2. Imunoparasitologi→ imunologi + parasitologi ilmu yang mempelajarittgkekebalantubuhterhadapinfeksi / infestasiparasit • Prinsip : Proseskekebalan yang ditimbulkanparasit = yang terjadipadabakteri / virus

  3. Imunitas spesifik Imunitas non spesifik

  4. Kemungkinan yang terjadiapabilaseseorangterinfeksi parasit: • Host - susceptible - parasite survives. • Host - insusceptible - parasite killed by innate immunity. Susceptibilitydipengaruhioleh : • Faktorgenetik • Faktor non genetik : umur, nutrisi, hormonal • Infeksi parasit → individu yang imunosupresi → mengalamiinfeksiberat→ †

  5. Parasit menimbulkan gangguan (penyakit) pada hospes dengan cara: Berkompetisi dengan hospes dalam mengambil nutrisi (cacing tambang) Perusakan jaringan tubuh (ex. Hydatid disease – cestoda - Echinococcus granulosus). Merusak sel (ex malaria, schistosomiasis). Mechanical blockage / Obstruksi mekanis (ex Ascaris). Menimbulkan reaksi inflamasi yang berlebihan (terhadap parasit maupun produknya)

  6. Parasit dalam jaringan/alirandarah, bagi yang sensitif/ hipersensitif, dapatterjadireaksialergibahkanreaksianapilaksis Contoh : Larva Ascaris, cacingtambang, Strongyloidesstercoralis, Trichinellaspiralis Pecahnyakistahydatid (larva Echinococcus granulosus), BenjolanolehDraculusmedinensisyang pecah NefritisolehPlasmodium malariae Black Water Fever olehPlasmodium falciparum PENYAKIT OLEH PARASIT

  7. Imunitasterdiridari: Imunitasalamiahatau non-spesifik (natural/ innate/ native immunity) Imunitasdidapatatauspesifik → salingberinteraksidanmenentukanperjalananpenyakitpadahospes

  8. A. ImunitasAlamiahatau Innate Immunity terhadapparasit → Kekebalantubuhterhadapinfeksi / infestasiparasit yang didapatsecaraalamiah (sebelumterpaparparasit). Dipengaruhi oleh : • Faktor genetik • Faktor non genetik

  9. A.1. Faktor Genetik Karakteristik: - berperanpada stadium dini (awalinfeksi) - menghambatinvasi parasit Faktorgenetik : • gen Lsh menentukanparasitdptbertahanhidupatauberhasildimusnahkan o/ makrofag (ex. T.cruzi, L.donovani) • gen MHC menentukankemampuanlimfosit dalam responimunseluler (MHC kls I) danhumoral (MHC kls II) • Kelainanseldarahmerah (eritrosit) • Kelainanpadamembraneritrosit • Kelainanpadabagian dalam eritrosit

  10. Kelainan Membran Eritrosit • Terjadinyainvasi (masuk) plasmodium ke dalam eritrosit→karenaadanyareseptorparasittsb pd membraneritrosit • Contoh : adanya reseptor parasit malaria pada manusia: 1. Antigen Duffy (Fyb) : reseptorP.vivax Afrika antigen Duffy (-) → resisten 2. Glikoforin A : reseptorP.falciparum 3. Ovalositosisataueliptositosis : lebihtahanthdinfeksiP.vivax, P.falciparum, P.malariae

  11. Kelainan bag dalam eritrosit • Defisiensi G6PD heterozigot : melindungi organ thdinfeksiberatP.falciparum homozigot : tetaprentankarenakemampuanparasituntukberadaptasithdkondisieritrosit 2. Hbpati a. Hb-S (Sickle cell) PO2 ↓ eritrosit dalam kapilerberbentuksabit→ pertumbuhanparasitterhambat Afrika Barat >> (20-50%)

  12. b. Hb-F (talasemia), Hb-C, Hb-D, Hb-E resisten terhadap P.falciparum

  13. A.2 Faktor non genetik • Hormon Perubahan hormonal pada kehamilan dan laktasi rentan thd infeksi G.lamblia, nematoda usus dan malaria berat • Faktor pd GI tract PO2 , PCO2 , pH, enzim, empedu, asam lambung • Faktor pada kulit barier mekanik → rambut, stratum korneum, kel. Sebum, dll

  14. Imunitas didapat (spesific /natural acquired immunity) → Kekebalantubuhterhadapinfeksi / infestasiparasit yang didapatsesudahterpaparparasit • Parasit mempunyai: ukuran, struktur, sifatbiokimiawi siklushidupdanpatogenisitas yang berbeda → responimunspesifik yang berbeda

  15. RESPON IMUN TERHADAP PROTOZOA 1. Innate immunity • Extracellularprotozoa – dieliminasi dengan cara: fagositosis dan aktivasi komplemen TH2 cytokines - ab production. • Intracellular protozoa – dieliminasi dengan cara: TC (cytotoxic lymphocytes) kill infected cells, TH1 cytokines activate macrophages & TC.

  16. 2. IMUNITAS ALAMIAH (INNATE IMUNITY) DAN IMUNITAS DIDAPAT (ACQUIRED IMMUNITY)→ saling berinteraksi dan menentukan perjalanan penyakit pada hospes. • Antibody + Complement, ex. lysis of blood dwelling trypanosomes → std tripomastigot Tripanosoma di dalam darah • Activated macrophages effective against intracellular protozoa, e.g. Leishmania, Toxoplasma, Trypanosoma cruzi. (amastigot) • CD8+ (cytotoxic T cells) kill parasite infected host cells, e.g. Plasmodium infected liver cell.

  17. 3. Acquired immunity – antibody response • Extracellular protozoa – • opsonization, • complement activation, • Antibody Dependent Cellular Cytotoxicity (ADCC)

  18. Intracellular protozoa – • Neutralisasi oleh ab → mencegah sporozoit menginvasi sel hepar

  19. Imunitas Spesifik pada Malaria • Di daerah endemisitas tinggi : - malaria paling banyak diderita oleh anak-anak - orang dewasa : - gej.klinis jarang dan - Σ parasit dalam darah rendah • Antibodi spesifik terhadap malaria terbentuk akibat sporulasi • Antibodi yang terbentuk: jumlahnya sedikit kemampuannya rendah cepat hilang dari sirkulasi

  20. Imunitas Spesifik pada Toksoplasmosis • Imunitasterhadaptoksoplasmosislebihbersifatselulerdaripadahumoral → walaupunkeduanyaikutterlibat dalam menghambatmultipikasiparasitintraseluler • Antiboditerhadaptoksoplasma dapatditransmisikandariibukejaninmelaluiplasentaatau ASI • Orang dengan Ig spesifik Toxoplasma positif, tidak memperlihatkan gejala klinis • Toksoplasmosis akut biasanya pd orang-orang dengan immunosupresi. • Infeksiakut→ IgM Infeksikronis→ IgG

  21. Imunitas Spesifik pada Giardiasis • Di negara berkembang → hygiene dan sanitasi ↓ → kekebalan (+) • Pendatang mudah terinfeksi G.lamblia daripada penduduk asli.

  22. RESPON IMUN TERHADAP HELMINTH • Helminthmerupakan parasit ekstraseluler, berukuranbesar ≠ fagositosis • Nematoda intestinal mengakibatkan reaksi inflamasi danhipersensitifitas

  23. Respon pd fase akut – Aktifitas IgE & eosinophil → inflamasi = worm expulsion. • Respon pada fase kronik = inflamasi kronik: • DTH, Th1 / activated macrophages - granuloma • Th2 / B cell responses ↑ IgE, sel mast & eosinophil = inflamasi

  24. Pertahanan thd infeksi cacing → diperankan oleh aktivasi Th2 Respon imun pada Infeksi Cacing Usus

  25. Pada infeksi cacing → eosinofil lebih efektif dibanding sel lekosit lainnya karena: granul mengandung lisozim yang lebih toksik dibanding enzim proteolitik dan ROI yang dihasilkan o/ neutrofil dan makrofag

  26. Imunitas Spesifik pada Filariasis • Di daerah endemis jarang ditemukan - penderita denganmikrofilaremia (+) dalam darah - penderita dengangejala klinis → tetapi titer antibodi ↑

  27. MekanismeKerjaImunitasSpesifikThd Parasit • HUMORAL • Infeksiparasit→ responhumoral ↑ • Tetapikebanyakanantibodi yang terbentuktidakbersifatprotektif • Mekanismekerjaantibodi dalam melawanparasit: • Antibodibekerjasendiri • Antibodibekerjasamadengansel • Antibodibekerjasamadengankomplemen

  28. Antibodi Bekerja Sendiri • Parasit intraselulermemerlukanreseptorpadapermukaanselhospes→ untukbisamasukke dalam sel • Antibodi → menghambatterjadinyaikatanantaramolekulparasitdenganreseptor • Ex: - Abthd Ag permukaanmerozoit plasmodium → menghambatterjadinyainteraksimerozoitdgneritrosit - Abthd Ag permukaansporozitmenghambatikatansporozoitdgnhepatosit - AbthdkomponenglikolipidLeishmania→menghambatparasitmasukmakrofag

  29. Antibodi bekerja sama dengan sel • Dikenalsebagai ADCC • Sel yang terlibat: eosinofil, makrofag, neutrofil, trombosit • SeltsbberikatandenganbagianFcdariIg. BagianFabberikatandenganparasit (selygterinfeksi) • Ex: - EosinofilberikatandgnIgE→ menghancurkancacing - MakrofagberikatandgnIgmemfagositosis Plasmodium std eritrositik

  30. Antibodi bekerja sama dengan komplemen • Efektivitaskomplemenalammengeliminasiparasitsecarain vitro telahterbuktitetapisecara in vivo belum. II. SELULER • Dilakukanolehsellimfositdengancara : • CTL (T CD8+) • Limfokin • Sel NK

  31. Cytotoxic T Lymphocyte (T CD8+) • Molekul antigen diperkenalkan kepada sel T CD8+ oleh MHC kelas I → lisis sel target. • Ex: - Penghancuran / lisis hepatosit yang terinfeksi Plasmodium - Penghancuran T.gondii

  32. Limfokin • Limfokinmerupakansuatu mediator soluble (protein) yang dihasilkanolehlimfosit • Bekerjameningkatkanaktifitasselefektoruntukmengeliminasiparasit (dgnatautanpabantuanAb) • Ex: IFN-γpadainfeksi Plasmodium

  33. Natural Killer Cell (Sel NK) • Menghasilkan IFN-γ→ aktivitas sitotoksik

  34. MEKANISME PARASIT MENGHINDAR DARI SISTEM IMUN HOSPES Parasit dapatmenghindarkandiridariresponimunhospesdgnberbagaicara: PROTOZOA • PengaruhLokasi Banyakparasitterlindungdarisistemimunkarenaletaknyasecaraanatomistidakterpajandgnsistemimun. ex: - LeishmaniadanToxoplasmadi dalam makrofag - Plasmodium di dalam eritrositdanselhepar

  35. 2.Kemampuanparasituntukmengubah antigen permukaan (surface-antigen) Parasit mampumengubah Ag permukaannyamelaluiprosesvariasiantigenik (antigenic variation)

  36. Bentukvariasiantigenik: • Perubahan yang tergantungdarifaseperkembangan ex: In Plasmodium, different stages of life cycle express different antigens. Antigenic variation also in extracellular protozoan, Giardialamblia. • Variasiantigenikterjadikarenaadanyavariasiygterprogram dalam ekspresi gen yang menyandi antigen permukaan ex: African trypanosomes -1 surface glycoprotein that covers parasite = VSG. - Tryps have “gene cassettes” of VSG’s allowing regular switching to different VSG. - Host mounts immune response to current VSG but parasite already switching VSG to another type.

  37. 3. Shedding / replacement surface Parasit mengganti permukaannya atau melepaskan dinding (permukaannya) ex: Entamoeba histolytica. 5. Immunosupression Parasit menekan sistem imun host ex: - Larva T.spiralis dan skistosoma merusak sel limfosit dan jaringan secara langsung - Plasmodium dan tripanosoma menyebabkan makrofag dan sel T menghasilkan sitokin imunosupresif

  38. 6. Anti-immune mechanisms Mencegah “attachment” dan fagositosis Leishmania – menghasilkan zat yang bersifat anti oksidan untuk mengatasi “macrophage oxidative burst”. Menghambat presentasi antigen oleh APC – MHC kelas II

  39. HELMINTH • Pengaruhukuran Ukurancacing yang besarmenyebabkansukaruntukdieliminasi ex: A.lumbricoides 2. Parasit meliputidirinyadengan protein host (antibodidari host) sehinggatidakdianggapsebagaibendaasing ex: Schistosomes - host blood proteins

  40. 3. Molecular mimicry. Parasit mempunyai kemampuan meniru struktur dan fungsi molekul hospes ex: schistosome mempunyai E-selectin - adhesion / invasion. 4. Anatomical seclusion Parasit dapat mengasingkan diri (bersembunyi) dalam organ tubuh hospes ex: larva Trichinella spiralis di dalam jaringan otot 5. Shedding / replacement surface Parasit mengganti permukaannya atau melepaskan dindingnya ex: trematoda, cacing tambang

  41. 6. Immunosupression – manipulation of the immune response. - Infeksiberatnematodaseringterjaditanpagejala - Parasit mensekresikanbahan yang bersifat anti inflamasi → menghambatrekrutmen (penarikan) danaktivasilekosit menghambatinteraksichemokine-receptor ex: Protein yang dimiliki cacing tambang mengikat ß integrin CR3 danmenghambatekstravasasinetrofil

  42. 7. Anti-immune mechanisms ex: larva trematoda hati mensekresikan enzim yang dapat merusak ab. Menghambat proses pengenalan antigen – menghambat presentasi antigen oleh APC • 8. Migration ex. Cacing tambang dapat bermigrasi dari usus untuk menghindari reaksi radang lokal pd usus

  43. 9. Production of parasite enzymes Parasit mensekresikan enzim tertentu ex: Cacing filaria mensekresikan enzim yang bersifat anti oksidan seperti glutathione peroxidase & superoxide dismutase – tahan thd mekanisme ADCC & oxidative stress

  44. ARTHROPODA Arthropoda → vektor penyakit → menyebarkan agent infeksius melalui saliva (protein) → menginduksi respon imun host: Menghambat proses inflamasi – menekan imunitas hospes dgn cara menghambat presentasi antigen dan menekan produksi sitokin Host → respon imun thd antigen saliva : 1. Merangsang Th1 → infiltrasi basofil 2. Merangsang Th2 → IgE

  45. IMUNODIAGNOSIS PENYAKIT PARASIT • Tujuan = menegakkan diagnosis penyakit parasit yang parasitnya sukar ditemukan dengan pemeriksaan mikroskopik, misalnya - pada masa prepaten - infeksi menahun - lokalisasi pengambilan bahan pemeriksaan secara teknis sukar dicapai

  46. Deteksi penyakit • Secara garis besar adalah • reaksi kekebalan hospes dan • antigen dari parasitnya

  47. Reaksi kekebalan • Reaksi Humoral • IDT (imunodiffusion test) • CIEP(Counter Immuno Electrophoresis) • Tes hemaglutinasi • Tes fluorosensi • ELISA • Radioimmunoassay • Tes dengan komplemen

  48. Reaksi Seluler • Lebih sulit karena limfosit yang diperoleh harus segar. • Dikatakan (+) bila jumlah limfosit yang menempel cukup banyak.

More Related