1 / 25

Teori Kromatografi Modern

Teori Kromatografi Modern. Teori Kromatografi Modern. Kromatografi adalah metode pemisahan ( dr bahasa kromo = warna dan graf = tulisan ) Definisi :

azura
Télécharger la présentation

Teori Kromatografi Modern

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TeoriKromatografi Modern

  2. Teori Kromatografi Modern • Kromatografiadalahmetodepemisahan (drbahasakromo=warnadangraf=tulisan) • Definisi: • SuatuProses yang didasarkanpadadistribusi (pembagian/partisi) yang bersifatdifferensialdarikomponensampeldiantara 2 fasediamdanfasegerak • Teknik, komponendrsuatucampurandipisahkanberdasrkanlaju, pergerakanmelaluifasediamolehfasegerak yang dpberupacair/gas

  3. Secara teoritis: • Kromatografi adalah teknik pemisahan suatu senyawa yang didasarkan pada perbedaan distribusi suatu senyawa pada dua fase yaitu fase gerakdan fase diam • Tiap komponen akan berbeda kemampuan thd fase diam dan fase gerak, yg menyebabkan komponen terpisah. • Analisis kromatografi dapat dilakukan scr kualitatif dan kuantitatif.

  4. Klasifikasi Kromatografi

  5. Pada Kromaografi Modern • Koromatografi modern = alat instrument • GC dan HPLC merupakan bagian dr kromatografi modern • Kromatogram  “Peak” • Kromatogram hub waktu (menit ) vs Intensitas komponen

  6. Jumlah puncak menyatakan jumlah komponen terdapat dlm campuran • Kuantitas tiap kompenen dpt diukur dari luas puncak • Makin besar puncak makin besar kuantitas komponen tsb

  7. Puncak Asimetri • Profil konsentrasi solut yang bermigrasi akan simetris jika rasio distribusi solut (D) konstan selama dikisaran konsentrasi keseluruhan puncak menghasilkan kurva yang linier Cs CM

  8. Kurva akan mengalami perubahan menjadi asimetris yaitu bentuk puncak berekor (tailing) dan adanya puncak pendahuluab (fronting), jika perubahan rasio distribusi solut kearah yang lebih besar Cs CM Cs CM

  9. Tailing dan fronting tdk dikehendaki krn memberikan pemisahan yang kurang baik. Bgm cara menguranginy?.... • Adanya puncak yang asimetri dpt disebabkan krn hal-hal berikut: • Ukuran sampel terlalu besar? Apa yg terjadi? • Interaksi yng kuat antara solut dng fase diam,apa yg terjadi? • Adanya kontaminasi dalam sampel, apa yng terjadi?

  10. Menentukan tingkat asimetri puncak dilakukkan dgn menghitung faktor asimetri disebut tailing factor (TF) TF = a/b, jika TF = 1 puncak simetri TF< 1 puncak tailing Apa yang terjadi jika nilai TF makin besar? a b

  11. Teori yang mendasari kromatografi modern baik tidaknya hasil pemisahan: • Waktu retensi (tR) : Waktu yang diperlukan suatu komponen keluar dari kolem setelah terjadi interaksi antara f.diam dan f.gerak. Nilai t0 adalah komponen yg tdk berinteraksi dg f.diam, spt waktu pelarut. T0 tdk dianggap sbg komponen campuran yg sdang dipisahkan.

  12. Kapasitas (k’) : suatu ukuran kekuatan interaksi suatu komponen dgn f.diam, Jika nilak k’ tinggi, makin kuat interaksi komponen dgn f.diam dan sebaliknya

  13. Selektivitas (): perbandingan faktor kapasitas dua komponen campuran Jika nilai  = 1 , senyawa 1 dan 2 tdk dapat dipisahkan, keluar kolom bersama Jika >1, senyawa 1 lebih cepat keluar dr senyawa2 Nilai  besar  baik pemisahan

  14. Effisiensi : tingkat efisiensi st pemisahan didasarkan pada puncak yang dihasilkan Makin lebar puncak  pemisahan tdk efisien • Efisiensi dpt dijelaskan dengan teori plat (N) Jumlah plat teori (N) W= lebar`alas (menit) • Pemisahan baik jika N besar, mk W kecil

  15. Cara memperbesar N: • Memperpanjang kolom, N ≈ panjang kolom • Memperbesar n untuk setiap satuan panjang kolom (H) Ket: H = High ekuivalen theorytical plate (HETP)

  16. Resolusi (R): Derajatpemisahanduakomponencampuran. Tingkat pemisahanberupaangka R ≈ tR(selisihpuncaklebar)  R besar W kecil (pucakakecil)  R besar • Gambar : macampuncakberdasarresolusi

  17. Besar tR dan W dipengaruhi oleh jenis zat yg dialirkan oleh fase gerak • Memperbesar nilai R: • Memperbesar selisih tR2 dantR1 • Memperkecil W • Bagaimana caranya????

  18. Memperbesar selisih tR1 dan tR2 • Meningkatkan panjang kolom (L) pemisahan lama • Meningkatkan jumlah fase diam  komponen lebih lama ditahan f.diam • Memperbaiki faktor pemisahan • Menurunkan temperatur kolom • Memilih dan menggunakan f.diam dan f.gerak yg berbeda

  19. Langkah memperkecil W • Menggunakan kolom dengan f.diam yg seragam (menyusun f diam dan kolom lebih sempurna, menggunakan partikel lebih kecil) • Memilih kecepatan alir f.gerak yg optimum (memperkecil H) • Memperkecil ukuran sampel ( • Memperkecil adanya dad space ( udara dlm f.diam dgn cara mengalirkan f. diam sblm injeksi sampel) • Memperkecil diameter kolom shg puncak tajam (W kecil)

  20. Soal Suatu metode kromatografi gas untuk pemisahan campuran sikloheksana, t-butanol dan benzen menggunakan kolom kapiler memberikan data sbb:

  21. Hitunglah a. bilangan lempeng (N) b. Tinggi lempeng teoritis (H) c. Resolusi antara 2 pasang solut yg berdekatan

  22. Gambar diatas adalah profil kromatogram HPLC campuran senyawa yang dihasilkan melalui pengukuran dengan 25 cm kolom c-18 dan Fasa gerak yang digunakan campuran air dan metanol (35:65) dengan sistem gradien, kecepatan alir 1 ml/menit. dideteksi dengan detektor UV pada panjang gelombang 282 nm. Dari informasi gambar dan tersebut hitung: 1. Berapa komponen yg terdapat dlm campuran? 2. Hitung nilai faktor kapasitas masing2 puncak 3. Hitung harga selektivitas dua puncak yg berdekatan 4. Harga teori plate (N) dan HETP masing2 puncak 5. Hitung haga resolusi pemisahan

  23. Persamaan Van Deemter(HETP) HETP = H H =(Difusi Edy)+(Difusi logitudinal)+(Transfer massa)

  24. Terima Kasih

More Related