1 / 32

Amal Usaha Muhammadiyah Kedudukan dan Fungsinya

Amal Usaha Muhammadiyah Kedudukan dan Fungsinya. Amal Usaha. Pasal 7 ayat 1 AD Muhammadiyah: “ Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Muhmmadiyah melaksanakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan”. Ayat 2 menyebutkan :

bono
Télécharger la présentation

Amal Usaha Muhammadiyah Kedudukan dan Fungsinya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Amal Usaha Muhammadiyah Kedudukan dan Fungsinya

  2. Amal Usaha • Pasal 7 ayat 1 AD Muhammadiyah: “ Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Muhmmadiyah melaksanakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan”

  3. Ayat 2 menyebutkan : “Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha , program, dan kegiatan yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga”

  4. Jenis Amal Usaha Muhammadiyah • Di dalam Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah disebutkan ada 14 macam amal usaha yang diwujudkan oleh Muhammadiyah. • Dari ke-14 jenis amal usaha itu, jika diklasifikasikan terdiri dari 8 bidang garap.

  5. Bidang Agama Islam Program gerakan • Menamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan • Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya

  6. Wujudaksiamalusahanya Memurnaikanajarantauhiddalamkesehariandengancara: • Meniadakankebiasaan/tradisiupacaraselamatan-selamatan (mitoni orang hamil, selamatankematiandll) • Memberantastradisikeagamaan yang dianggapsebagaiajaran Islam • Selamatan/khauluntukparawali/syeh • Ziarahkuburpadabulan-bulantertentu • Kepercayaanpadazimathuruf al-Qur’an • Puji-pujiankepadaRasulullahs.a.w. • Membacaayat al-Qur’an, misalsuratYasinpadamalamJum’at

  7. Memurnikan dan meluruskan amaliah ibadah • Meluruskan arah qiblat • Melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat dan diawali dengan shalat iftitah dua rakaat ringan • Memnyelenggarakan shalat hari raya di tanah lapnag • Pengumpulan dan penyaluran zakat maal dan fitrah kepada yang berhak menerimanya • Penyederhanaan upacara dalam rangka kelahiran, khitanan, pernikahan dan kematian • Menghilangkan kebiasaan berziarah ke makam-makam para wali yang dikeramatkan

  8. Memelopori pembentukan Departemen Agama pada tahun 1946 dan menteri Agama pertama adalah H.M. Rosyidi, seorang tokoh Muhammadiyah • Membentuk Majelis-majelis yang mengelola bidang keagamaan Islam, yaitu : Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Wakaf dan Kehartabendaan. • Majelis Tarjih dan Tajid bertugas : • Menghidupan tarjih, tajdid dan pemikiran Islam di kalangan Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan yang kritis dan dinamis di dalam masyarakat

  9. Memberikan jawaban terhadap problem dan tantangan perkembangan sosial budaya dan kehidupan umat Islam pada umumnya • Majelis Tabligh bertugas : • Memimpin pelaksanaan dakwah di bidang tabligh secara terecana dan terprogram dengan jelas yang meliputi seluruh aspek kegiatan dakwah (pengajian rutin umat, pengajian rutin angoota dan pengajian pimpinan dan sebagainya) • Majelis Wakaf bertugas : • Mengelola bidang perwakafan, pertanahan dan kekayaan yang dimiliki persyarikatan

  10. Bidang Pendidikan • Pendidikan yang dirintis Muhammadiyah adalah pendidikan yang berorientasi kepada dua hal, yaitu perpaduan antara sistem sekolah umum dan madrasah/pesantren • Untuk mewujudkan rintisan pendidikannya itu, maka Muhammadiyah mendirikan amal usaha berupa : • Sekolah-sekolah umum modern yang mengajarkan keagamaan • Mendirikan madrasah/pesantren yang mengajrakan ilmu pengetahuan umum/modern • Mendirikan perguruan tinggi

  11. Untuk menjalankan dan mengelola amal usaha tersebut, maka dibentuk : • Majelis Pendidikan Sekolah, Madrasah dan pesantren • Majelis Pendidikan Tinggi • Lembaga Penelitian dan Pengembangan • Majelis Pendidikan kader

  12. BidangKesehatandanKesejahteraanMasyarakat • Sejak awal berdirinya Muhammadiyah menaruh perhatian besar terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat kelas dhu’afa. • Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan maal kepada fakir miskin dan asnaf yang lain • Pendirian panti asuhan, panti miskin, panti jompo • Pendirian, Balai kesehatan, poliklinik, Rumah sakit Ibu dan Anak dan Rumah Sakit Umum

  13. Pendampingan terhadap masyarakat kelas dhu’afa agar dapat mandiri • Untuk mengelola amal-amal usaha tersebut, dibentuk majelis dan lembaga : • Majelis Pelayanan Kesehatan masyarakat • Majelis Pelayanan Sosial • Majelis Pemberdayaan Masyarakat • Majelis Lingkungan Hidup • Lembaga Penangulangan Bencana

  14. Bidang Politik Kenegaraan • Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid dan bukan organisasi ataupun partai politik serta juga bukan bagian dari partai politik • Muhammadiyah berkeyakinan bahwa agama Islam adalah agama yang mengatur segenap kehidupan manusia di dunia, termasuk kehidupan di bidang politik kenegaraan • Muhammadyah mempunyai sikap yang sangat peduli dan ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik dan benar

  15. Untuk menjalankan kepeduliannya itu, maka Muhammadiyah membentuk majelis dan Lembaga : • Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik

  16. Bidang Ekonomi dan Keuangan • Bertujuan untuk membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan mengembangkan ekonomi sesuai dengan ajaran Islam serta untuk meningkatkan kualitas pengelolaan amal usaha Muhammadiyah • Amal Usaha di bidang ini meliputi antara lain: BPR, BMT, Koperasi, Biro Perjalanan dll.

  17. Untuk menjalankan amal usaha di bidang ini dibentuk majelis dan lembaga : • Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan • Lembaga Pemerikasa dan Pengawasan Keuangan

  18. Kedudukan Amal Usaha • Muhammadiyah mempunyai semboyan dalam gerakannya : “Sepi Ing Pamrih rame ing gawe atau Sedikit Bicara Banyak Bekerja” • Sebagai bentuk realisasi dari kegiatan Muhammadiyah dalam berbagai bidang kehidupan untuk mencapai maksud dana tujuan Muhammadiyah • Sebagai wujud dari pelakasanaan gerakan dakwah Muhammadiyah dalam bidang-bidang kehidupan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat

  19. Fungsi Amal Usaha • Untuk membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan sesuai dengan tuntunan Islam dalam bentuk kerja nyata • Sebagai wadah atau sarana peribadatan bagi warga Muhammadiyah

  20. DasardanPedomanMengelolaAmal Usaha • Menanamkankeyakinan, memperdalamdanmemperluaspemahaman, meningkatkanpengamalan, sertamenyebarluaskanajaran Islam dalamberbagaiaspekkehidupan. • Memperdalamdanmengembangkanpengkajianajaran Islam dalamberbagaiaspekkehidupanuntukmendapatkankemurniandankebenarannya. • Meningkatkansemangatibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, danamalshalihlainnya. • Meningkatkanharkat, martabat, dankualitassumberdayamanusia agar berkemampuantinggisertaberakhlaqmulia.

  21. Memajukandanmemperbaharuipendidikandankebudayaan, mengembangkanilmupengetahuan, teknologi, danseni, sertameningkatkanpenelitian. • Memajukanperekonomiandankewirausahaankearahperbaikanhidup yang berkualitas • Meningkatkankualitaskesehatandankesejahteraanmasyarakat. • Memelihara, mengembangkan, danmendayagunakansumberdayaalamdanlingkunganuntukkesejahteraan. • Mengembangkankomunikasi, ukhuwah, dankerjasamadalamberbagaibidangdankalanganmasyarakatdalamdanluarnegeri.

  22. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara • Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai pelaku gerakan. • Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan gerakan. • Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebenaran serta meningkatkan pembelaan terhadap masyarakat. • Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah

  23. Macam – MacamAmal Usaha Muhammadiyah • TK/TPQ • SekolahDasar (SD)/MI • SekolahMenengahPertama (SMP)/MTs • SekolahMenengahAtas (SMA)/SMK/MA • PondokPesantren • Jumlah total PerguruantinggiMuhammadiyah • RumahSakit, RumahBersalin, BKIA, BP, dll • PantiAsuhan, Santunan, AsuhanKeluarga, dll. • Pantijompo • RehabilitasiCacat • SekolahLuarBiasa (SLB) • Masjid • Musholla • Tanah

  24. AturanAturanPimpinandanAnggotaAmal Usaha • PimpinanamalusahaMuhammadiyahharusdapatmemahamiperandantugasdirinyadalammengembanamanatPersyarikatan. • Melaksanakanfungsimanajemenperencanaan, pelaksanaandanpengawasan yang sebaik-baiknyadansejujur-jujurnya

  25. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah senantiasa berusaha meningkatkan dan mengembangkan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dengan penuh kesungguhan .

  26. Sebagaiamalusaha yang bisamenghasilkankeuntungan, makapimpinanamalusahaMuhammadiyahberhakmendapatkannafkahdalamukurankewajaran (sesuaiketentuan yang berlaku) yang disertaidengansikapamanahdantanggungjawabakankewajibannya.

  27. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah berkewajiban melaporkan pengelolaan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya,.

  28. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus bisa menciptakan suasana kehidupan Islami dalam amal usaha.

  29. Karyawan amal usaha Muhammadiyah adalah warga (anggota) Muhammadiyah. • karyawan mempunyai rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara serta mengembangkan amal usaha tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama

  30. Seluruh pimpinan dan karyawan atau pengelola amal usaha Muhammadiyah berkewajiban dan menjadi tuntutan untuk menunjukkan keteladan diri, melayani sesama, menghormati hak-hak sesama, dan memiliki kepeduliaan sosial yang tinggi sebagai cerminan dari sikap ihsan, iklhas, dan ibadah.

  31. Seluruh pimpinan, karyawaan, dan pengelola amal usaha Muhammadiyah hendaknya memperbanyak silaturrahim dan membangun hubungan-hubungan sosial yang harmonis

  32. Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola amal usaha melakukan kegiatan-kegiatan yang memperteguh dan meningkatkan taqarrub kepada Alllah

More Related