1 / 26

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

1. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 1, Metodologi Penelitian 2, Metodologi Penelitian Kualitatif 3, Mari Ber-AR 4 Format Umum Penelitian. 2. Kontras Pendekatan Penelitian Positivistik, Naturalistik, & Tindakan.

booth
Télécharger la présentation

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 1 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 1, Metodologi Penelitian 2, Metodologi Penelitian Kualitatif 3, Mari Ber-AR 4 Format Umum Penelitian

  2. 2 Kontras PendekatanPenelitianPositivistik, Naturalistik, & Tindakan Oleh: Dr. Gunawan, M.Pd., dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas NegeriYogyakarta 1

  3. 3 A. Esensi Penelitian • Esensi kerja penelitian ilmiah adalah menggarap pengetahuan yang benar dan kebenaran pengetahuan. • Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang logis dan objektif. • Pengetahuan yang logis adalah pengetahuan yang dapat diterima akal. • Pengetahuan objektif adalah pengetahuan yang didukung data. • Kebenaran pengetahuan, pada dasarnya, merupakan kebenaran tentatif sebagai fungsi kualitas alat pengindera yang menghasilkan pengetahuan tersebut. Di sisi lain, kualitas alat pengindera untuk menghasilkan pengetahuan merupakan fungsi kemampuan (manusia) yang menghasilkan alat termaksud. Selanjutnya, kemampuan manusia justru berkembang dari kecanggihan alat yang digunakannya untuk mengimplementasikan kemampuannya. Siklus inilah wadah dari dinamika perkembangan manusia dan ilmu.

  4. 4 (lanjutan) • Pengetahuan ilmiah ada yang sudah ada dan ada yang belum ada. • Menggarap pengetahuan yang sudah ada adalah mengkaji dan menguji pengetahuan guna mempertajam kebenaran dan manfaatnya. Operasionalisasi tindak mengkaji dan menguji pengetahuan dipayungi oleh pendekatan positivistik. Bentuknya dapat berupa: uji hipotesis, uji teori, uji model, perbandingan efektifitas/ efisiensi, dsb. • Menggarap pengetahuan yang belum ada adalah upaya mencari pengetahuan tersebut. Operasionalisasi tindak mencari pengetahuan dipayungi oleh pendekatan kualitatif naturalistik. Bentuknya adalah menggali pengetahuan baru dari kompleksitas suatu sistem atau tatanan komunitas, baik dalam dikotomi tatanan benda hidup maupun benda mati, manusia maupun non-manusia, benda konkret maupun abstrak, dikotomi-dikotomi yang lain, ataupun ketegori-kategori lain.

  5. 5 (lanjutan) • Terkait dengan upaya pengembangan SDM, khususnya SDM sebagai suatu komunitas, telah dan terus berkembang suatu bentuk penelitian untuk mengubah sistem kerja/berpikir suatu komunitas secara kolaboratif naturalistik menuju efektifitas dan efisiensi kerja komunitas yang lebih tinggi. • Operasionalisasi tindak penelitian jenis ini dipayungi oleh pendekatan penelitian tindakan atau action research. • Bentuknya adalah mengimplementasikan secara realistik seperangkat teori/pengetahuan dalam dunia nyata (komunitas) yang dipahami dan diterima oleh komunitas itu sendiri. • Konsep realistik terkait dengan tingkat keberterimaan (acceptability) oleh komunitas yang ditandai adanya mekanisme kolaborasi, demokrasi, tanggungjawab bersama, dan/atau gotong-royong yang beresensi pada keseimbangan antara visi teoretis dan visi praktis.

  6. 6 B. Metodologi Penelitian • Definisi Operasional Variabel Penelitian • Data (kuantitatif) Penelitian • Pembawa Data Penelitian (Subjek Penelitian): populasi, sample, dan teknik sampling • Cara Mendapatkan Data Penelitian • Alat Mendapatkan Data Penelitian: pengukuran, tes, dan kuesioner berskala • Analisis Data (statistik): deskriptif dan inferensial • Penafsiran Hasil Analisis Data Penelitian (Uji Hipotesis) • Pendekatan Positivistik

  7. 7 • Setting Penelitian • Data (kualitatif) Penelitian • Pembawa Data Penelitian (Subjek Penelitian): komunitas, sample, snowballing sampling • Cara Mendapatkan Data Penelitian: observasi; wawancara mendalam (in-depth interview); penggalian dokumen, foto/gambar, benda-benda lain. • Alat mendapatkan data penelitian: Peneliti sebagai observer dan interviewer • Analisis Data (Kualitatif): Continuous Comparison atau Constant Comparative atau Kategorisasi • Hasil Akhir: Teori Substantif • Pendekatan Naturalistik

  8. 8 • Setting Penelitian • Reconnaissance (investigation, inspection, scouting, exploration, survey): Identifikasi masalah lapangan, seleksi masalah lapangan bertahap berdasar bobot, urgensi, kemungkinan diselesaikan (visibility) • Tindakan (Action) Siklus I: perencanaan, implementasi, evaluasi, refleksi untuk masing-masing masalah • Tindakan (Action) Siklus II: perencanaan, implementasi, evaluasi, refleksi siklus kedua untuk masing-masing masalah yang belum terselesaikan pada siklus pertama • Tindakan (Action) Siklus III: perencanaan, implementasi, evaluasi, refleksi siklus kedua untuk masing-masing masalah yang belum terselesaikan pada siklus kedua • …… dan seterusnya tanpa batas atau dihentikan • Analsisis (kualitatif) keberhasilan dan kegagalan dari keseluruhan proses sebagai rantai sebab-akibat dari upaya • Pendekatan Penelitian Tindakan (AR)

  9. 9 C. Keterampilan Andalan • kepekaan terhadap keberadaan gejala (hubungan antar variabel) • penggalian referensi (pengkajian pustaka) untuk penajaman keberadaan variabel • kuantifikasi variabel • pembuatan instrumen • analisis kuantitatif, khususnya penafsiran hasil perhitungan statistik • Pendekatan Positivistik

  10. 10 • kepekaan dan/atau kepedulian terhadap keberadaan komunitas (setting holistik) • penggalian referensi (kajian pustaka) untuk perluasan wawasan memandang komunitas sasaran • berfikir holistik sistemik • observasi lapangan • interview mendalam • analisis kualitatif, khususnya continuous comparison atau constant comrative untuk menghasilkan kategorisasi data • menarik teori substantif dari kategori yang muncul • Pendekatan Naturalistik

  11. 11 • kepekaan dan/atau kepedulian terhadap kualitas kinerja komunitas (setting holistik) • penggalian referensi (kajian pustaka) untuk perluasan wawasan memandang komunitas dan kinerja komunitas • berfikir holistik sistemik terhadap tindakan dan siklus • observasi lapangan • pengembangan dialog/musyawarah untuk mufakat • analisis kualitatif proses perubahan kinerja komunitas • menyusun laporan proses lengkap dangan keberhasilan dan kegagalannya sebagai fungsi dari upaya tindakan yang dilakukan • Pendekatan Penelitian Tindakan (AR)

  12. 12 D. Sikap Andalan lebih sesuai untuk mereka yang sikap hidupnya sering atau selalu diwarnai oleh mempertanyakanhal-hal yang dihadapi dengan ekspresi “Apa iya?”, “Belum tentu.”, “Nanti dulu.”, “Tergantung!”, “Buktinya apa?”, “Menurut siapa dong?”, “Teorinya siapa dulu?”, dsb. yang sejenis. • Pendekatan Positivistik mempertanyakan

  13. 13 E. Sikap Andalan lebih sesuai untuk mereka yang sikap hidupnya sering atau selalu diwarnai oleh mengagumidan ingin tahu lebih banyak tentang realitas alam, kehidupan dan pencipta-Nya dengan ekspresi “Di sana bagaimana?”, “Ada apanya?”, “Ada apa saja?”, “Wah,sangat beragam, bervariasi?!”, “Lain padang lain belalang?”, “Lain koki lain masakan.”, “Kutha mawa tata, desa mawa cara.”, “Wow, masih banyak yang aku belum tahu.”, “Begitu luas, indah, dan menarik alam ini.”, dan “Betapa kecilnya aku.” • Pendekatan Naturalistik mengagumi

  14. 14 E. Sikap Andalan lebih sesuai untuk mereka yang sikap hidupnya sering atau selalu diwarnai oleh keprihatinan terhadap keadaan, kemampuan dan kinerja komunitas, masyarakat, dan bangsa dengan ekspresi “Mungkinkah diubah?”, “Mungkinkah dibantu?”, “Bagaimana memberdayakannya?”, “Bagaimana pendapat mereka sendiri agar berkembang?.”, “Jangan robotkan mereka!”, “Beri jalan kepada mereka untuk menemukan diri?”, “Mereka perlu tahu dan memanfaatkan kelebihan dan kekurangan mereka sendiri?”, dsb. • Pendekatan Penelitian Tindakan (AR) keprihatinan

  15. 15 F. Penutup • Kualitas karya ilmiah tidak terletak pada jenisdan/atau pendekatanyang digunakan, melainkan ketepatan pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. • Keberhasilan seseorang untuk melaksanakan kerja ilmiahnya terletak pada komitmen yang dimilikinya. • Komitmen sendiri adalah hak prerogatif pemiliknya. Tak satu pun kekuatan dari luar yang dapat mengendalikannya.

  16. 16 Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  17. 17 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  18. 18 FORMAT UMUM PENELITIAN Oleh: Dr. Gunawan, M.Pd., dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 4

  19. 19 Komponen Proposal/Laporan Penelitian

  20. 20 B. HUBUNGAN KOMPONEN LAPORAN PENELITIAN Ketentuan Isi Latar Belakang Masalah • Latar belakang masalah adalah bentuk pertanggungjawabankonseptual sistemik peneliti bahwa masalah yang dijudulkannya memang layak diteliti. • Latar belakang masalah perlu dibuat efektif/padat yang diaktualisasikan dalam bentukuraian maksimum dua halaman kuarto dengan jarak dua spasi. • Paragraf akhir perlu mengeksplisitkan tujuanumum/utama penelitian sehingga pembaca langsung mendapat gambaran bentuk umum hasil penelitian. • Gunakan sesering mungkin kata/istilah yang menjadi konsep utama pada judul untuk mempertinggikoherensiunsur-unsur yang ada dalam latar belakang masalah terhadap judul penelitian. • Hindari munculnya kata/istilah yangtidak jelas fungsi-nya terhadap paragraf yang ada, pesan/harapan emosional, atau jangkau uraian multi jenjang. • Upayakan jangkau jenjang uraian maksimum satu tingkat ke atas dari sistem ke supra-sistem, tidak perlu hingga supra-supra-sistem, apalagi supra-supra-supra-sistem. • Gunakan kalimat-kalimat yang lugas, jelas, dan memiliki kepastian makna untuk menghindari multi tafsir oleh pembaca.

  21. 21 B. HUBUNGAN KOMPONEN LAPORAN PENELITIAN(lanjutan) Hubungan Latar Belakang Masalah dan Identifikasi Masalah • Identifikasi Masalah adalah penjelasan sistemik keberadaan masalah penelitian. • Kalau Latar Belakang Masalah menjelaskan keberadaan masalah penelitian sebagai subsistem dari suprasistem iptek yang mendasarinya maka Identifikasi Masalah menjelaskan keberadaan subsubsistem pembentuk masalah penelitian. ISI LATAR BELAKANG MASALAH ISI IDENTIFIKASI MASALAH Masalah Penelitian Masalah Penelitian sebagai suprasistem dari subsubsistem Masalah Penelitian sebagai subsistem dari suprasistem iptek • Identifikasi Masalah merupakan uraian lengkap tidak mendalam tentang hubungan antara konsep yang dikandung judul dengan masalah pokok penelitiannya. • Identifikasi Masalah tidak perlu menyertakan kutipan/referensi kecuali memang sangat diperlukan. Kutipan-kutipan lebih baik difungsikan pada BAB II. • IdentifikasiMasalah membutuhkan 4 - 10 halaman, tergantung kompleksitas permasalahan yang dikandung judul seperti yang ditunjukkan oleh kata-kata yang tertulis pada judul penelitian.

  22. 22 B. HUBUNGAN KOMPONEN LAPORAN PENELITIAN(lanjutan) Hubungan isi LBM, IM, dan Kajian Pustaka/Teoretik

  23. 23 B. HUBUNGAN KOMPONEN LAPORAN PENELITIAN(lanjutan) Hubungan isi LBM, IM, Kajian Pustaka/Teoretik, dan Kerangka Berpikir

  24. 24 B. HUBUNGAN KOMPONEN LAPORAN PENELITIAN(lanjutan) Hubungan Kerangka Berpikir dan Metodologi Penelitian

  25. 25 B. HUBUNGAN KOMPONEN LAPORAN PENELITIAN(lanjutan) Hubungan Kerangka Berpikir, Metodologi, dan Hasil Penelitian

  26. 26 Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

More Related