1 / 20

AHP: Pengertian dan Konsep Dasar

AHP: Pengertian dan Konsep Dasar. Rus’an Nasrudin. Analytical Hierarchy Process (AHP). Adalah suatu metode/teknik pengambilan keputusan secara sistematis atas persoalan yang kompleks Tujuannya untuk mendapatkan prioritas keputusan

Télécharger la présentation

AHP: Pengertian dan Konsep Dasar

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AHP: PengertiandanKonsepDasar Rus’an Nasrudin

  2. Analytical Hierarchy Process (AHP) • Adalah suatu metode/teknik pengambilan keputusan secara sistematis atas persoalan yang kompleks • Tujuannya untuk mendapatkan prioritas keputusan • Adalah sebuah model yang dibuat menyerupai proses pengambilan keputusan manusia (human decision process) • Diperkenalkan oleh Saaty (1980)

  3. Saaty (1990)

  4. Prosedur AHP: MenyusunHirarki • Teknikanalisisdalam AHP dimulaidenganmenyusunpersoalan yang komplekskedalamtingkatan yang disebuthirarki • Elemenhirarkidalam AHP terdiridari: • Objective • Criteria • Subcriteria • Alternatives

  5. Definisi Hirarki • Alat untuk memahami permasalahan yang kompleks dengan menyusunnya menjadi tingkatan (level) dengan elemen yang homogen di setiap tingkatan • Elemen pada level puncak akan mempengaruhi elemen-elemen pada level di bawahnya, dan elemen-elemen pada level terendah adalah elemen paling dependen (Permadi S, 1992)

  6. Identifikasi elemen dan levelnya • Elementertinggidisebutsebagai ‘goal’ atautujuan • Yaitumasalah yang akandicaripemecahannyamelalui model AHP • Dilanjutkandenganpenentuankriteria-subkriteria-alternatif yang diperlukanuntukmencapaitujuantersebut

  7. Contoh: PenentuanKawasanEkonomiKhusus (KEK)

  8. Teknis - DukunganPemerintah Daerah > KomitmenAnggaran > Insentif > KelembagaanPerijinanInvestasi > KebijakanPengembagan Usaha - LokasiStrategis > AksesPasar > Status PelabuhanLaut > Status Bandara > Ketersediaan Supply Listrik > KetersediaanSumber Air > JarakkeSumberDayaAlam/Unggulan

  9. Teknis • Tata Ruang > Status KepemilikanLahan > PernyataanKesesuaiandengan RTRW Kab/Kota dariPemda > IjinLokasi (untukBadan Usaha) atauPenetapanLokasi (untukPemda, KL dan LPNK) • RencanaPengembangan KEK > RencanaPengembanganInfrastrukturdanFasilitasPendukung > RencanaPenyerapanTenagaKerja > KelayakanFinansial > KelayakanEkonomi > RencanaBisnis > Periode Pembangunan KEK > DampakLingkungan • Potensi Investor > Pengalaman > Sumber Dana > PotensiKinerjaBadanPengelola

  10. Pairwise Comparison • Tujuananalisis AHP adalahuntukmendapatkanprioritasunsurdalamelemen • Untukitu, perludilakukanpengukurantingkatkepentingan (prioritas) antarunsurdalamelemen • Teknikuntukmendapatkanukurantingkatkepentinganinidilakukandengancaramembandingkantiapunsursatusama lain ataudisebutsebagaipairwise comparison • Basis dariukuraniniadalahpersepsimanusia (human perception) • Lebihkhususlagiadalahpersepsidari orang yang paling mengertipersoalan yang sedangdipecahkanatauexpert

  11. Skala:1 -9 Scale

  12. ContohUkuranRelatifPenggunaanskala • Sebuahunsurdalamelemendiberiskor 1 relatifterhadapunsur lain berartiunsurtersebutdinilaisamapentingdenganunsurpembandingnyadst

  13. Pengisian persepsi • Pengisian persepsi responden pada intinya adalah pengisian matriks perbandingan • Dengan aksioma resiprokal, untuk square matrix berukuran n x n, responden cukup memberikan penilaian sebanyak: [n(n-1)/2] • Misalnya jika n=3, penilaian =3.2/2=3

  14. Ranking • Bagaimanacaramengubahmatrikspersepsimenjadi ranking elemen? • Saatymendemonstrasikanbahwateknikeigenvektoradalahteknik paling tepatuntukini. • Eigenvektor • Adalahsebuahteknikuntukmerangkingbarissquare matrix (nxndari pairwise comparison) • Yaitudenganmengkuadratkanmatrik n x n beberapa kali • Berhentiapabilajumlahbarissetelahdinormalisasiantarhasilpengkuadratanselisihnyamendekatinol

  15. Contoh: LihatHitungan Di Excel • Hasilpemeringkatan data hipotetiktadimenghasilkan: • Artinyaelemen A dianggap paling penting, elemenkeduaberikutnyadanelemenketiga yang paling tidakpenting • Nilairelatifnyaditunjukkanolehnilaieigenvektornyasbb:

  16. Konsistensi • Manusia memiliki keterbatasan dalam menyatakan persepsinya secara konsisten khususnya jika harus membandingkan banyak elemen • Konsistensi dalam AHP diperlukan karena sejalan dengan konsep transitivity dalam analisis preferensi (utilitas) • Jika A lebih disukai dari B dan B lebih disukai dari C, sudah pasti A lebih disukai dari C • Lebih spesifik konsistensi di sini terkait dengan magnitude atau skala kesukaannya

  17. Konsistensi.. • Pengertian • Pengukuran relatif yang memiliki syarat tertentu • Apabila suatu matrik dengan tiga unsur (i,j,k) dimana setiap perbandingannya dinyatakan dengan a, akan konsisten 100% jika memenuhi syarat: aij.ajk=aik aij.ajk=aik---4. ½ =2 ajk.akj=aij---2.2=2 ajk.aki=aji--- ½ . ½ = ¼

  18. Konsistensi.. • Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut • Jika muncul angka atau skala 5 dalam sebuah matriks perbandingan maka itu tidak lain adalah 5/1 atau Aij=wi/wj maka aij.ajk=(wi/wj).(wj/wk)=wi/wk=aik • Apabila sebuah sistem persamaan dengan n variabel yang tidak diketahui dipecahkan dengan cara matriks, dapat dituliskan A.x=Y

  19. Konsistensi.. Untuk i=1…n Dengan kata lain Atau A.w=n.w dimana w=eigenvektor n=eigenvalue karena maka

  20. Konsistensi.. • Pengukurankonsistensisuatumatrikberdasarkansuatu eigenvalue maksimum • Rumusdariindeksinkonsistensiadalah • IK=(λmaks-n)/(n-1) • Selanjutnyaindeksinkonsistensikemudiandiubahmenjadibentukrasioinkonsistensidenganmembaginyadengansebuahindeks random (IR)denganrumus • RK=IK/IR • Jikatingkatkonsistensi <10% masihdapatditerima

More Related