1 / 36

BENTUK AKAD KEPERCAYAAN

BENTUK AKAD KEPERCAYAAN. Yeni Salma Barlinti Hukum Perikatan Islam Senin , 11 April 2011. Bentuk Akad Kepercayaan. Wadi’ah Wakalah Kafalah Hiwalah Rahn ‘ Ariyah. 1. WADI’AH. Secara etimologi  menempatkan sesuatu yang ditempatkan bukan pada pemiliknya untuk dipelihara .

colton
Télécharger la présentation

BENTUK AKAD KEPERCAYAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BENTUK AKAD KEPERCAYAAN YeniSalmaBarlinti HukumPerikatan Islam Senin, 11 April 2011

  2. BentukAkadKepercayaan • Wadi’ah • Wakalah • Kafalah • Hiwalah • Rahn • ‘Ariyah

  3. 1. WADI’AH • Secaraetimologi menempatkansesuatu yang ditempatkanbukanpadapemiliknyauntukdipelihara. • Secaraterminologi: • UlamaHanafi: Mengikutsertakanorang lain dalammemeliharaharta, baikdenganungkapan yang jelas, melaluitindakan, maupunmelaluiisyarat. • UlamaMaliki, Syafi`i, danHambali (Jumhurulama): Mewakilkanorang lain untukmemeliharahartatertentudengancaratertentu.  Wadi`ah : menitipkansesuatuhartaataubarangpadaorang yang dapatdipercayauntukmenjaganya.

  4. RukunWadi’ah • Muwaddi’ (penitip) • Cakapmenuruthukum • Mustawdi’ (penerimatitipan) • Cakapmenuruthukum • Obyek • Harusdapatdikuasaidandiserahterimakan • Ijabkabul • Lisan, tulisan, atauisyarat

  5. KetentuanWadi’ah • Status wadi`ahditanganorang yang dititipibersifatamanah, sehinggaseluruhkerusakan yang terjadiselamapenitipanbarangtidakmenjaditangungjawaborang yang dititipi, kecualikerusakannyadisengajaatauataskelalaianorang yang dititipi • Aqadmenjadibatalapabiladalamakadwadi`ahdisyaratkanbahwaorang yang dititipidikenaigantirugiataskerusakanbarangselamadalamtitipan, sekalipunkerusakanbarangitubukanataskesengajaanataukelalaiannya. • Pihak yang dititipkanbarangtidakbolehmemintaupahdaribarangtitipanitu

  6. Wadi`ahamanahmenjadiWadi’ahdhamanah • Barangitutidakdipeliharasecarasemestinyaolehorang yang dititipi. • Barangtitipanitudititipkanolehpenerimatitipankepadaorang lain (pihakketiga). • Barang titipan itu dimanfaatkan oleh orang yang dititipi. • Orang yg dititipi mencampurkan brg yg dititipkan dgn harta pribadinya. • Orang yang dititipi mencampurkan barang titipan dengan harta pribadinya, sehingga sulit untuk dipisahkan. • Orang yang dititipi melanggar syarat-syarat yang telah ditentukan • Barangtitipandibawaberpergianjauh (as-safar).

  7. 2. WAKALAH • Wakalahadalahpemberiankuasakepadapihak lain untukmengerjakansesuatu

  8. RUKUN & SYARAT WAKALAH • Syarat-syaratmuwakkil(pemberikuasa): • Cakaphukum • Pemiliksah yang dapatbertindakterhadapsesuatu yang diwakilkan • Orangmukallafatauanakmumayyizdalambatas-batastertentu, yaknidalamhal-hal yang bermanfaatbaginyasepertimewakilkanuntukmenerimahibah, menerimasedekahdansebagainya • Syarat-syaratwakil (penerimakuasa): • Cakaphukum • Dapatmengerjakantugas yang diwakilkankepadanya • Obyek (hal-hal yang diwakilkan): • Diketahuidenganjelasolehwakil • Tidakbertentangandengansyariah Islam • Dapatdiwakilkanmenurutsyariah Islam • Ijabkabul • Dilakukandenganlisan, tertulis, isyarat, danatauperbuatan • Wakilmenerimapemberianwakalahdarimuwakkil

  9. KETENTUAN DALAM WAKALAH • Perbuatan yang dilakukanolehwakildalamhalhibah, pinjaman, gadai, titipan, peminjaman, kerjasama, dankerjasamadalam modal/usahaharusdisandarkankepadakehendakmuwakkil • Jikawakilmenerimakuasapenjualan, pembelian, pembayaran, ataupenerimaanpembayaranutangataubarangtertentu, makadianggapmenjadibarangtitipan • Jikadisyaratkanupahuntukwakilmakaiaberhakatasupahnyasetelahmemenuhitugasnya (Wakalahbilujrah). Jikatidakdisyaratkan, iatidakberhakmemintapembayaran, perbuatannyatersebuthanyabersifatkebaikan.

  10. BERAKHIRNYA AKAD WAKALAH • Muwakkilmencabutwakalahnyadariwakil • Wakilmengundurkandiri • Muwakkilmeninggaldunia • Waktukesepakatantelahberakhir • Tujuanwakalahtelahtercapai • Objekwakalahtidakmenjadimilikmuwakkil

  11. 3. KAFALAH • Kafalah = dhaman = hamalah = za’amah • Kafalahadalahjaminanataugaransi yang diberikanolehpenjaminkepadapihakketiga/pemberipinjamanuntukmemenuhikewajibanpihakkedua/peminjam

  12. KAFALAH 1. PENJAMIN/KAFIL 3. PEMBERI PINJAMAN/ MAKFUL LAHU 2. PEMINJAM/ MAKFUL ‘ANHU

  13. RUKUN & SYARAT KAFALAH • Pihakpenjamin (Kafiil) • Baligh (dewasa) danberakalsehat • Berhakpenuhuntukmelakukantindakanhukumdalamurusanhartanyadanrela (ridha) dengantanggungankafalahtersebut • Pihakorang yang berutang (ashiil, makfuul ‘anhu) • Sanggupmenyerahkantanggungannya (piutang) kepadapenjamin • Dikenalolehpenjamin • Pihakorang yang berpiutang (makfuullahu) • Diketahuiidentitasnya • Dapathadirpadawaktuakadataumemberikankuasa • Berakalsehat

  14. CONT’D • Obyekpenjaminan (makfulbihi) • Merupakantanggunganpihak/orang yang berutang, baikberupauang, benda, maupunpekerjaan • Bisadilaksanakanolehpenjamin • Harusmerupakanpiutangmengikat (lazim), yang tidakmungkinhapuskecualisetelahdibayarataudibebaskan • Harusjelasnilai, jumlahdanspesifikasinya • Tidakbertentangandengansyariah (diharamkan) • Ijabdankabul

  15. KETENTUAN KAFALAH • Dalamakadkafalah, penjamindapatmenerimaimbalan (fee) sepanjangtidakmemberatkan • Kafalahdenganimbalanbersifatmengikatdantidakbolehdibatalkansecarasepihak • Jikapenjamin/kafilmeninggaldunia, ahliwarisnyaberkewajibanuntukmenggantikannyaataumenunjukpenggantinya. Jikatidakdapatmenghadirkanpenggantinyamakahartapeninggalanpenjaminharusdigunakanuntukmembayarutang yang dijaminnya • Jikapemberipinjamanmeninggaldunia, makaahliwarisdapatmenuntutsejumlahuangjaminankepadapenjamin/kafil

  16. CONT’D • Jikapenjamin/kafiltelahmelunasiutangpeminjam/makfulanhukepadapemberipinjaman/makfullahu, makapenjamin/kafilberhakmenuntutkepadapeminjam/makfulanhusehubungandengankafalahnya • Jikapenjamin/kafilhanyamampumelunasisebagianutangpeminjam/makfulanhu, makaiahanyaberhakmenuntutsebesarutang yang telahdibayarkannya

  17. DUA MACAM KAFALAH • Kafalahmuqayyadah(dengansyarat) • Penjamin/kafiltidakdapatdituntutuntukmembayarsampaisyaratitudipenuhi • Kafalahmutlaqah(tidakdengansyarat) • Kafalahdapatsegeradituntutjikautangituharussegeradibayarolehmakful ‘anhu

  18. DUA BENTUK KAFALAH • Kafalahjiwa (kafalah bin Nafs) • Kafilbersediamenghadirkanorang yang iatanggungkepada yang iajanjikantanggungannya • Apabilakafiltidakdapatmenghadirkanorang yang iatanggung, maka: • menurutmazhabMalikikafilharusmembayarutangorang yang ditanggungnya, • menurutmazhabHanafikafilharusditahansampaidipastikanbahwaorang yang ditanggungtelahwafat (dalamhalinikafiltidakwajibmembayarutangkecualijikatelahdisyaratkan), • menurutmazhabSyafi’iapabilaorang yang ditanggungtelahwafatmakakafiltidakwajibmembayardenganhartakarenaiahanyamenjaminorangnya

  19. CONT’D • Kafalahharta (kafalahbilmaal) • Kafalah bi al dayn • Kafilmembayarutangorang yang dijamin, dengansyarat: utangtersebutbersifatmengikatdanbarang yang dijamindiketahui • Kafalahdenganpenyerahanbenda • Kafilmenyerahkanbenda yang dijual • Kafalahdenganaib • Kafilmenjaminbarang-barangcacatkepadapenjualuntukmenggantikanbarangpembeli

  20. PEMBEBASAN AKAD KAFALAH • Penjamin/kafilbebasdaritanggungjawabapabila: • Kafiltelahmenyerahkanbarangjaminankepadamakfullahuditempat yang sahmenuruthukum • Kafiltelahmenyerahkanbarangjaminankepadamakfullahusesuaidenganketentuanakadatausebelumwaktu yang ditentukan • Peminjam/makfulanhumeninggaldunia • Peminjam/makfulanhumembebaskannya (pembebasankafil, tidakmengakibatkanpembebasanutangpeminjam) • Peminjam/makfulanhudibebaskanutangnya • Pemberipinjamanberdamaidenganpenjamindanpeminjammengenaisebagianutang, dengandimasukkankedalamakadperdamaianmereka • Penjaminmemindahkantanggungjawabnyakepadapihak lain denganpersetujuanpihakpemberipinjamandanpeminjam

  21. 4. HIWALAH • Hiwalahadalahpengalihanutangdarimuhil al ashil(orang yang berutangasalkepadamuhal) kepadamuhal ‘alaih(orang yang berutangkepadamuhil al ashil)

  22. HIWALAH MUHIL AL ASHIL (BerutangkpdMuhal) (BerpiutangkpdMuhal ‘alaih) 3. MUHAL ‘ALAIH (BerutangkpdMuhil) 2. MUHAL (BerpiutangkpdMuhil)

  23. RUKUN HIWALAH • Muhilyakniorang yang berutangdansekaligusberpiutang, • Muhalataumuhtalyakniorangberpiutangkepadamuhil, • Muhal ‘alaihyakniorang yang berutangkepadamuhildanwajibmembayarutangkepadamuhtal, • Muhalbihyakniutangmuhilkepadamuhtaldan • Sighat (ijabkabul)

  24. AkibatHukumHiwalah • Kewajibanpihakpertamauntukmembayarutangkepadapihakkeduaotomatisterlepas. TapisebagianmazhabHanafiberpendapat, kewajibantersebutmasihtetapadaselamapihakketigabelummelunasiutangnyakepadapihakkedua karenaakaditudidasarkanatasprinsipsalingpercaya, bukanprinsippengalihanhakdankewajiban. • Lahirnyahakbagipihakkeduauntukmenuntutpembayaranutangkepadapihakketiga. • MenurutmazhabHanafi, jikaakadhiwalahmuthlaqahterjadikarenainisiatifdaripihakpertama, makahakdankewajibanantarpihakpertamadanpihakketiga yang merekatentukansebelumnyamasihtetapberlaku, khususnyajikajumlahutangpiutangantaraketigapihaktidaksama.

  25. DuaMacamHiwalah • Hiwalahmuqayyadahadalahhiwalahdimanamuhiladalahorangyang berutangsekaligusberpiutangkepadamuhal ’alaih • Hiwalahmuthlaqahadalahhiwalahdimanamuhiladalahorang yang berutangtetapitidakberpiutangkepadamuhal’alaih. Muhal ‘alaihbersediauntukmembayarutangmuhilkepadamuhal • Dapatberlakuhiwalahbilujrah, dimanaujrahadalahuntukmuhal ‘alaihkarenabersediauntukmembayarutangmuhilkepadamuhal • Jikautangmuhilkepadamuhaltelahlunas, makahaktagihutangdarimuhalberalihkemuhal ‘alaih

  26. BerakhirnyaAkadHiwalah • Salahsatupihakmembatalkanakadhiwalahsebelumakadberlakusecaratetap. • Pihakketigamelunasiutangygdialihkanitukpdpihakkedua. • Pihakkeduawafat, & pihakketigamerupakanahliwarisnya. • Pihakkeduamenghibahkanhartayang merupakanutangdalamakadhiwalahitukepadapihakketiga. • Pihakkeduamembebaskanpihakketigadarikewajibannyauntukmembayarutang yang dialihkanitu. • UlamaHanafi : Hakpihakkedua, tidakdapatdipenuhikarenapihakketigamengalamibangkrut, wafatdalamkeadaanbangkrut, ataudalamkeadaantidakadabuktiautentiktentangbuktihiwalah, sedangkanpihakketigamengingkariakaditu. UlamaMaliki, Syafi`i, danHambali: selamaakadhiwalahsudahberlakutetap, makaakadhiwalahtidakdapatberakhirkarenahaltersebut.

  27. 5. RAHN(BarangJaminan) • Secaraetimologi tetap, kekal, danjaminan. • Rahn/gadaiadalahpenguasaanbarangmilikpeminjamolehpemberipinjamansebagaijaminan • UlamaMaliki harta yang dijadikanpemiliknyasebagaijaminanhutang yang bersifatmengikat. • UlamaHanafi sebagaijaminanterhadaphak (piutang) yang mungkindijadikansebagaipembayarhak (piutang) itu, baikseluruhnyamaupunsebagian. • UlamaSyafi`idanHambali sebagaijaminanutang, yang dapatdijadikanpembayarutangapabilaorang yang berutangtidakbisamembayarhutangnya.

  28. RUKUN RAHN • Penerimagadai (murtahin) • Pemberigadai (rahin) • Hartagadai (marhun) • Utang (marhunbih) • Akad (ijabkabul)

  29. SyaratUtang • Syaratal-marhunbihi (utang): • hakyang wajibdikembalikanolehorang yang berutang, • bolehdilunasidenganagunanitu, • jelasdantertentu.

  30. SyaratBarangJaminan • Syaratal-marhun (barang yang dijadikanagunan): • boleh dijual dan nilainya seimbang dengan utang,dandapatdimanfaatkan, • jelasdantertentu, • miliksahorang yang berutang, • tidak terkait dengan hak orang lain, • harta yang utuh, • boleh diserahkan baik materinya maupun manfaatnya. • rahn sempurna bila barang yang dirahnkan secara hukum sudah di tangan pemberi utang & uang yang dibutuhkan telah diterima peminjam uang.

  31. KETENTUAN RAHN • Murtahin (penerimagadai) mempunyaihakuntukmenahanmarhun (barang) sampaisemuautangrahin (yang menyerahkanbarang) dilunasi • Marhundanmanfaatnyatetapmenjadimilikrahin. Padaprinsipnya, marhuntidakbolehdimanfaatkanolehmurtahinkecualiseizinrahindengantidakmenguranginilaimarhundanpemanfaatannyaitusekedarpenggantibiayapemeliharaandanperawatannya • Pemeliharaandanpenyimpananmarhunpadadasarnyamenjadikewajibanrahinnamundapatdilakukanjugaolehmurtahin, sedangkanbiayadanpemeliharaanpenyimpanantetapmenjadikewajibanrahin

  32. CONT’D • Besarbiayapemeliharaandanpenyimpananmarhuntidakbolehditentukanberdasarkanjumlahpinjaman • Penjualanmarhun • Apabilajatuh tempo, murtahinharusmemperingatkanrahinuntuksegeramelunasiutangnya • Apabilarahintetaptidakdapatmelunasiutangnya, makamarhundijualpaksa/dieksekusimelaluilelangsesuaisyariah • Hasilpenjualanmarhundigunakanuntukmelunasiutang, biayapemeliharaandanpenyimpanan yang belumdibayarsertabiayapenjualan • Kelebihanhasilpenjualanmenjadimilikrahindankekurangannyamenjadikewajibanrahin

  33. RAHN TASJILY • FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 68/DSN-MUI/III/2008 TentangRAHN TASJILY • RahnTasjilyadalahjaminandalambentukbarangatasutangtetapibarangjaminantersebut (marhun) tetapberadadalampenguasaan(pemanfaatan) Rahindanbuktikepemilikannyadiserahkankepadamurtahin

  34. 6. ‘ARIYAH • Menurutetimologi sesuatu yang dipinjam; • Terminologifikih, adaduadefenisi yang berbedahukum asal akadnya. Apakah bersifat pemilikan terhadap manfaat atau hanya sekedar kebolehan memanfaatkannya • UlamaMalikidanHanafi : pemilikanmanfaatsesuatutanpagantirugi. Akibathukum peminjambolehmeminjamkanbarang yang iapinjamkepadapihakketiga. • UlamaSyafi`idanHambali: kebolehanmemanfaatkanbarangorang lain tanpagantirugi. Akibathukumpeminjamtidakbolehmeminjamkanbarang yang iapinjamkepadapihakketiga.

  35. Akad `ariyah yang amanah dapat menjadi akad yang dikenakan ganti rugi apabila: • barang itu secara sengaja dimusnahkan atau dirusak, • barang itu disewakan atau tidak dipelihara sama sekali, • pemanfaatan barang pinjaman itu tidak sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku atau tidak sesuai dengan syarat yang disepakati bersama, dan • pihak peminjam melakukan sesuatu yang berbeda dengan syarat yang ditentukan sejak semula dalam akad.

  36. WASSALAM TERIMA KASIH

More Related