1 / 35

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. BAPERMAS, PEREMPUAN DAN KB KOTA SEMARANG. PASAL 1. ANAK : SESEORANG YANG BELUM BERUSIA 18 (DELAPAN BELAS) TAHUN, TERMASUK ANAK YANG MASIH DALAM KANDUNGAN. PASAL 2.

danyl
Télécharger la présentation

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002TENTANGPERLINDUNGAN ANAK BAPERMAS, PEREMPUAN DAN KB KOTA SEMARANG

  2. PASAL 1 • ANAK : SESEORANG YANG BELUM BERUSIA 18 (DELAPAN BELAS) TAHUN, TERMASUK ANAK YANG MASIH DALAM KANDUNGAN

  3. PASAL 2 • PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK  PANCASILA, UUD 1945, SERTA PRINSIP-PRINSIP DASAR KONVENSI HAK-HAK ANAK : • NON DISKRIMINASI • KEPENTINGAN YANG TERBAIK BAGI ANAK • HAK UNTUK HIDUP, KELANGSUNGAN HIDUP, DAN PERKEMBANGAN; • PENGHARGAAN TERHADAP PENDAPAT ANAK

  4. PASAL 15 SETIAP ANAK BERHAK UNTUK MEMPEROLEH PERLINDUNGAN DARI : • PENYALAHGUNAAN DALAM KEGIATAN POLITIK; • PELIBATAN DALAM SENGKETA BERSENJATA; • PELIBATAN DALAM KERUSUHAN SOSIAL; • PELIBATAN DALAM PERISTIWA YANG MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN; DAN • PELIBATAN DALAM PEPERANGAN.

  5. PASAL 26 ORANG TUA BERKEWAJIBAN DAN BERTANGGUNGJAWAB UNTUK : • MENGASUH, MEMELIHARA, MENDIDIK , DAN MELINDUNGI ANAK; • MENUMBUHKEMBANGKAN ANAK SESUAI DENGAN KEMAMPUAN, BAKAT, DAN MINATNYA; DAN • MENCEGAH TERJADINYA PERKAWINAN PADA USIA ANAK-ANAK.

  6. PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN • AGAMA, PASAL 42, 43 • KESEHATAN, PASAL 44 - 47 • PENDIDIKAN, PASAL 48 - 54 • SOSIAL, PASAL 55 - 58 • PERLINDUNGAN KHUSUS, PASAL 59 – 71 • PERAN MASYARAKAT, PASAL 72, 73

  7. PASAL 59PERLINDUNGAN KHUSUS • ANAK DALAM SITUASI DARURAT • ANAK YG BERHADAPAN DENGAN HUKUM • ANAK DARI KELOMPOK MINORITAS DAN TERISOLASI • ANAK TEREKSPLOITASI SECARA EKONOMI DAN/ATAU SEKSUAL • ANAK YG DIPERDAGANGKAN • ANAK YG MENJADI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, ALKOHOL, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA (NAPZA)

  8. ANAK KORBAN PENCULIKAN, PENJUALAN DAN PERDAGANGAN • ANAK KORBAN KEKERASAN BAIK FISIK DAN/ ATAU MENTAL • ANAK YG MENYANDANG CACAT • ANAK KORBAN PERLAKUAN SALAH DAN PENELANTARAN.

  9. BENTUK-BENTUK KEKERASAN THD ANAK: • Kekerasan Fisik, tindakan yang menyebabkan rasa sakit atau potensi menyebabkan sakit yang dilakukan oleh orang lain, dapat terjadi sekali atau berulang kali, berupa : • Di pukul / tempeleng • Di tendang • Dijewer, dicubit • Di lempar dengan benda-benda keras • Dijemur di bawah terik sinar matahari

  10. Kekerasan Seksual, adalah keterlibatan anak dalam kegiatan seksual yang tidak dipahaminya. Kekerasan Seksual dapat juga berupa : • Perlakuan tidak senonoh dari orang lain • Kegiatan yang menjurus pada pornografi • Perkataan-perkataan porno dan tindakan pelecehan organ seksual anak • Perbuatan cabul dan persetubuhan pada anak-anak yang dilakukan oleh orang lain dengan tanpa tanggung jawab • Tindakan mendorong atau memaksa anak terlibat dalam kegiatan seksual yang melanggar hukum seperti dilibatkannya pada kegiatan prostitusi

  11. Kekerasan Emosional, adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan emosional anak. • Kata-kata yang mengancam • Menakut-nakuti • Berkata-kata kasar • Mengolok-olok anak • Perlakuan diskriminatif dari orang tua, keluarga, pendidik dan masyarakat • Membatasi kegiatan sosial dan kreasi anak dan lingkungannya

  12. Kekerasan Ekonomi (Ekploitasi Komersial), penggunaan tenaga anak untuk bekerja dan kegiatan lain demi keuntungan orangtua atau orang lain, spt: • menyuruh anak bekerja secara berlebihan • menjerumuskan anak pada dunia prostitusi untuk kepentingan ekonomi

  13. Tindak Pengabaian dan Penelantaran, adalah ketidakpedulian orangtua, atau orang yang bertanggung jawab atas anak pada kebutuhan mereka, seperti: • Pengabaian pada kesehatan anak • Pengabaian dan penelantaran pada pendidikan anak • Pengabaian pada pengembangan emosi (terlalu dikekang) • Penelantaran pada pemenuhan gizi • Penelantaran dan pengabaian pada penyediaan perumahan • Pengabaian pada kondisi keamanan dan kenyamanan

  14. KOMISI PELINDUNGAN ANAK INDONESIA PASAL 76 : KPAI BERTUGAS : • MELAKUKAN SOSIALISASI PER UU AN, MENGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI, MENERIMA PENGADUAN MASY, MELAKUKAN PENELAAHAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK; • MEMBERIKAN LAPORAN, SARAN, MASUKAN, DAN PERTIMBANGAN KEPADA PRESIDEN DALAM RANGKA PERLINDUNGAN ANAK.

  15. PELAKU KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

  16. TIM PENGGERAK PKK DESA/ KELURAHAN KETUA RW KELOMPOK PKK RT DAN KELOMPOK PKK RW KARANG TARUNA, AISYAH, FATAYAT, MUSLIMAT, PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT KADER PKK, KADER POSYANDU BIDAN DESA, GURU BAGAN ALUR MONITORING DAN PELAPORAN KEJADIAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN PEMERINTAHANDESA/KELURAHAN KETUA RT

  17. KEBIJAKANAN KOTA LAYAK ANAK KOTA SEMARANG

  18. VISI ANAK INDONESIA Anak Indonesia yang sehat, tumbuh dan berkembang, cerdas-ceria, berakhlak mulia, terlindungi dan aktif berpartisipasi serta cinta tanah air dan bangsa.

  19. MISI • Menjadikan anak Indonesia sehat fisik, mental dan sosial • Menjadikan anak Indonesia berpendidikan, inovatif dan kreatif, agar menjadi manusia unggul dan handal • Menjadikan anak Indonesia terlindungi dari diskriminasi, kekerasan dan exploitasi • Menjadikan anak berkepribadian Indonesia

  20. PRINSIP-PRINSIP UMUM KLA(diratifikasi melalui Keppres No 36/1990)(diadopsi ke dalam UUPA pada pasal 2) Non Diskriminasi Menghargai Pendapat Anak dalam: The Best Interests of TheChild (Sebagai Landasan Pembuatan Kebijakan Pemerintah) - Lembaga Keluarga - Lembaga Masyarakat - Lembaga-lembaga Negara Dalam ProsesPembuatanKebijakan DPR,DPRD,Pemda, Yudikatif/Pengadilan Hak Hidup; Kelangsungan Hidup; Perkembangan

  21. ARGUMENTASI DASAR PENTINGNYA MEMBANGUN ANAK A. ARGUMEN HAK AZASI MANUSIA  Anak memiliki hak untuk hidup dan berkembang sampai kepada potensi penuhnya. B. ARGUMEN NILAI MORAL • Melalui anak-anak, nilai moral ditumbuh-kembangkan C. ARGUMEN EKONOMI dan SOSIAL  Pembangunan anak merupakan investasi untuk meningkatkan produktivitas bangsa dan masyarakat  Kesiapananakmemasukikehidupanmandiri  Kesetaraan gender 21

  22. HakDasarAnak Bertahan hidup: standar hidup yang layak; papan, sandang, makanan bergizi, pelayanan kesehatan, penghidupan yang layak, perlindungan dari segala bentuk kekerasan. Tumbuh kembang: segala hal yang memungkinkan anak tumbuh dan berkembang secara penuh sesuai dengan potensinya, pendidikan, bermain dan memanfaatkan waktu luang, aktivitas sosial budaya, akses terhadap informasi, dll 22

  23. Perlindungan: semua yang diperlukan untuk melindungi mereka dari kekerasan, perlakuan salah, dan penelantaran. • Partisipasi: memungkinkan anak untuk memainkan peran aktif dalam komunitasnya sesuai dengan kelebihan dan keterbatasan mereka terutama dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan mereka.

  24. HakAnak Lingkungan keluarga dan perawatan alternatif 18,19,20,21,25,26,27 Kesehatan, gizi, air dan sanitasi lingkungan 6,18(3),23,24,26, 27 Hak-hak sipil dan kebebasan 7,8,12,13,14,15,16,17, 37a Perlindungan khusus 22,30, 32,33, 34,35,36,37,38,39, 40 Pendidikan, waktu bersantai dan main & kegiatan budaya 28,29,31

  25. 25

  26. 26

  27. 27

  28. Program Nasional tentangPengarusutamaan Hak Anak (2004-2015) Terdiri dari 4 bidang: Kesehatan Anak Pendidikan Anak Perlindungan Anak Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS terhadap Anak

  29. KEBIJAKAN KOTA SEMARANGMENUJU KOTA LAYAK ANAK

  30. Bidang Kesehatan • AKI : • 2007 terdapat 1,98 %, • 2008 – 1,97 %, • 2009 – 0,76 % s/d Mei 2009 • (terdapat penurunan yang sangat signifikan). • AKB : • 2007 terdapat 0,08 %, • 2008 – 0,11 %, • 2009 – 0,09 % s/d Mei 2009 • Gizi Buruk : • 2007 terdapat 27, • 2008 - 30, • 2009 – 44 s/d Mei 2009 • (disebabkan telah dilakukan pelacakan atau deteksi • dini yang melibatkan Kader Posyandu (2009 – 1480 Posyandu)

  31. Adanya 37 Puskesmas Ramah anak, melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), telah dilaksanakan screening mengenai Stimulan Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang, di ruang KIA tersedia area bermain anak. • Rumah Sakit Ramah Anak, terpenuhinya hak anak dengan mendapatkan asi, melalui leaflet, poster yang disediakan, juga ruang pemeriksaan anak tersedia ruang anak untuk mengurangi tingkat stress.

  32. Bidang Pendidikan • Bebas Buta Aksara – Kota Semarang telah tuntas buta aksara tahap pelesarian, SK Walikota Semarang. • 2. Gerakan Wajib Belajar – melaksanakan wajib belajar 9 tahun menuju wajib belajar 12 tahun, SK Walikota Semarang • 3. Sekolah Ramah Anak - tersedianya Zona Selamat Sekolah (ZSS) dengan adanya tempat penyeberangan, sekolah gratis bagi anak-anak wajar. • 4. Kota Semarang telah menjadikan fungsi pendidikan sebagai prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang, melalui Rumah Pintar, terdapat 154 Rumah Pintar di Tingkat Kelurahan di Kota Semarang (+130 rumah pintar yang berjalan)

  33. Bidang Kependudukan • Untuk memenuhi hak hidup, Pemerintah Kota Semarang telah memberikan • akta kelahiran gratis, bagi anak usia 0 s/d 60 hari kerja, dengan SK Walikota Semarang • Bidang Perlindungan • Dan untuk memenuhi hak perlindungan, Pemerintah Kota Semarang telah memiliki sebuah Lembaga Pelayanan Penanganan Terpadu “ Seruni”, dan untuk mendekatkan Pelayanan Penanganan Terpadu di tingkat Kecamatan telah terbentuk PPTK di 6 Kecamatan sebagai pilot project. (PPTK Banyumanik, PPTK Pedurungan, PPTK Semarang Utara dan PPTK Semarang Barat, PPTK Semarang Timur dan PPTK Gunungpati) • Bidang Partisipasi • Adanya Forum Anak Kota Semarang (FASE) yang telah lahir pada tanggal 6 Oktober 2007, merupakan keterlibatan FASE dalam Musrenbang, yang diawali dari FASE Tingkat Kecamatan, yaitu di Kecamatan Tembalang, yang sudah launching pada bulan Juni 2009 (Muker Anak tgl.20 s/d 22 Juni 2010)

  34. Untuk mewujudkan Kota Semarang Kota Layak Anak, melalui sinergisitas program yang ada di masing-masing SKPD terkait Kota Semarang untuk melakukan perencanaan program kegiatan perspektif anak. Membentuk Jejaring antara Pemerintah Kota Semarang dengan LSM Peduli Anak, Swasta untuk mewujudkan Kota Semarang Kota Layak Anak. Mengajak SKPD terkait sebagai pemangku kebijakan, untuk bersama-sama melakukan yang terbaik untuk anak, khususnya anak-anak di Kota Semarang yang masih hidup di jalan. (Ironis ketika kita bicara Kota Layak Anak ternyata masih ada anak-anak yang masih hidup di jalan) Mari kita lakukan yang terbaik untuk anak !!

  35. TERIMAKASIH Dra. Okky Maria, M.Si HP. 08156518960 Email : okkyedy@yahoo.co.id

More Related