1 / 33

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (PERTANIAN)

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (PERTANIAN). DASAR PERTIMBANGAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK. Oleh : Senthot Sudirman. Kegiatan proyek dibutuhkan dalam suatu negara yang sedang membangun . Proyek dalam hal ini dipandang sebagai unit operasional pembangunan yang terkecil .

deiondre
Télécharger la présentation

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (PERTANIAN)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (PERTANIAN)

  2. DASAR PERTIMBANGAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK Oleh: SenthotSudirman

  3. Kegiatanproyekdibutuhkandalamsuatunegara yang sedangmembangun. • Proyekdalamhalinidipandangsebagai unit operasionalpembangunan yang terkecil. • Melaluiproyekdiharapkanpendapatansuatunegara (yang sedangmembangun) diharapkandapatmeningkat. • Investasidalamwujudproyektersebutdiharapkandapatmengurangidisparitaspendapatanmasyarakat.

  4. Investasi (invesment) dapatdilihatsebagai: • Autonomous Invesment macaminvestasi yang tidakdipengaruhiolehtingkatpendapatan  I = Io. Contohnya  investasipadarehabilitasiprasaranajalan, irigasidansebagainya. Investasitersebut di dalamkenyatannyatidakmempunyaikaitandengantingkatpendapatan, tetapidilaksanakanuntuktujuanmemperlancarrodaperekonomianitusendiri. b. Induce Invesment macaminvestasi yang mempunyaiikatandengantingkatpendapatan  In = f (Y). Contohnya  adanyakenaikanpendapatan yang adapadamasyarakat di suatutempatataunegaramenyebabkankenaikankebutuhanbarangtertentu. Kenaikanataupertambahanpermintaanterhadapbarangsudahtentuakanmendoronguntukmelakukaninvestasi.

  5. c. Investasi yang sifatnyadipengaruhiolehadanyatingkatbungauangatau modal yang berlaku di masyarakat I = f (r). • Contohnya  investasipadasuatubadanusahaatauperusahaandankegiatanlainnya yang dapatmenguntungkan, akandilakukanbilatingkatbunga yang berlakupadasaatitulebihrendahjikadibandingkandengankeuntungan (returns) investasi. • Bentukinvestasijenis (a) akanlebihbanyakdilakukanolehsektorpemerintah, karenainvestasiiniakanmenyangkutaspeksosial-budaya yang ada di masyarakat. • Bentukinvestasijenis (b) dan (c) akanlebihbanyakmelibatkansektorswasta, walaupunkenyataannyajugabanyakbadanusahapemerintah yang ikutcampurdalaminvestasikelompokini. • Oki, baikpemerintahmaupunpihakswastaberkepentinganuntukmenganalisiskegiatanproyekgunamelihatkelayakan/fisibilitasproyek yang akandilaksanakan, yang sedangdilaksanakanataupun yang telahselesaidikerjakan.

  6. Suatuproyekperludianalisisataudievaluasiuntukbahanpertimbangan (alatperencanaan) daripengajuansuatuusulankegiatan di suatudaerahtertentu. • Analisisiniterutamadiperlukanuntukanalisisdariaspekekonomi pertimbanganekonomimerupakansalahsatufaktor yang akanmenentukankelancaranjalannyaproyek, terutamasekaliuntukbadanusahaswasta. • Pertimbanganterhadapusulanproyektersebutsangatdiperlukanbagipimpinan, lembaga-lembagakeuangan (bank), pemerintahpusatdandaerahsendiri, sertabadan-badanlainnya.

  7. Teoridalamanalisiskeputusaninvestasi (invesment decision theory) yang melandasipembahasankeputusanproyekseperti yang disebutkan di atasbanyakdikaitkandengankeadaantingkatbunga yang sedangberlaku (pertimbangan profitability invesment). Hal inipentingkarenatingkatbunga (r) akanmempengaruhipendapatanproyek yang akandiperoleh. • Secarasederhanafungsitersebutmenjelaskanbahwajikatingkatbunga yang berlakunaikdari r0menjadi r1, makabanyaknyainvestasiakanmenjadiberkurangdari I0 hinggamenjadi I1 . Sebaliknya, jikatingkatbungaberubahdari r0menjadi r2, makabanyaknyainvestasiakanmeningkatdari I0menjadi I2.

  8. Yang menjadipertimbanganhinggasituasitersebutdapatterjadiadalahkeuntungan(benefit) danbiayaproyek (cost). • Biaya (Cost) di siniadalahmeliputibiaya-biayapermulaanditambahdenganbiaya-biayaadministrasilainnyajikaada. • Keuntungandalamkonteksiniadalahmanfaat yang dapatdihasilkandariadanyaproyektersebut. • Fenomena di atasdapatdijelaskandengankurva yang menggambarkanDemand Invesment Function sepertipadagambar 1.

  9. Tingkat Bunga (r) r1 I = f (r) r0 r2 Investasi I 0 I2 I1 I0 Gbr. 1. Demand Invesment Function

  10. Untukmengambilkeputusan apakahinvestasiakanditerimaatauditolak, biasanyamendasarkanpadabesarnyakeuntungandanbiaya yang dikeluarkan keuntunganharuslebihbesar (>) daribiayanya. • Namundemikian, semuabiayadankeuntungan yang akandiperolehdariperiodekeperiode (daritahunketahun) harusdisesuaikan (be adjusted) dengannilaipadasaatini ( at present worth). • MetodePresent Worth atauPresent Value (PV) yang seringdikenaldalamanalisisproyekadalahdihitungdenganpemikiransbb:

  11. Tahun ke 0  terdapatinvestasiawal = P0 Padatahun 1  MenghasilkanReturns (R1) danPresent Value (PV) sbb: R1 = P0 (1 + r1) PV1 = Padatahun 2  MenghasilkanReturns (R2) danPresent Value (PV) sbb: R2 = P0(1+r1)(1+r2)  R2 = P0 (1+r)2 PV2 = ………………………….. ………………………….. ……………….. Padatahunke n MenghasilkanReturns (Rn) danPresent Value (PV) sbb:

  12. Rn = P0(1+r1)(1+r2)(1+r3) (…)(1+rn)  Rn = P0 (1+r)n PV2 = Oki, PV = dalamhalinidisebut “discount factor”, sedangkan (1+r)ndisebut “Compounding Factor”. Denganbegitu, seorangpemimpinataumanajerdihadapkanpadapembuatansuatukeputusaninvestasi apakahakanmengadakaninvestasiatautidak.

  13. Untukmembuatkeputusaninvestasitsb menggunakanpedomansbb: • JikaCost of Invesment < Profitability Invesment  sebaiknyadilakukaninvestasi. • JikaCost of Invesment > Profitability Invesment  sebaiknyatidakdilakukaninvestasi. • Dari pandanganpemerintah  pengambilankeputusantidakhanyadidasarkanpadapertimbanganekonomissemata, namunjugadipertimbangkanaspeksosial-budaya-danpolitik. • Contohproyekpembangunanjalanpedesaan  secaraekonomitidakmenguntungkanbagipemerintah, tetapikarenaproyektersebutbermanfaatterhadapkeadaansosial-budayadanpolitikmasyarakat, makaproyektersebutharustetapdibiayaidanbijalankan.

  14. Metodepresent value masihmengandungkelemahansbb: a. Metodeinimenganggapbahwatingkatbunga yang berlakudariwaktukewaktusamabesar (konstan), padahalsebetulnyadalamkenyatannyatidakdemikian. b. Besarnyaopportunity cost yang menunjukkantingkatbungainididalamprakteksulituntukditentukan/dicarisehinggabiasanyapenentuanbesarnyaopportunity cost hanyaberdasarkanperasaansaja. c. Metodepenghapusanaktivadianggapsamauntuksetiapperiodenya (straight line method), padahalsebetulnya di dalamkenyataannyatidakdemikian. Bagiproyek yang baruberdiri, semestinyadibebanipenghapusan yang lebihkecildibandingkandenganperiodeproyek yang sudahberjalan.

  15. Apakahakandilakukaninvestasiatautidak, sebetulnyajugadapatdilihatdaribesarnyakemampuaninvestasiuntukmenghasilkanreturn. • Dalamekonomiperusahaan(tinjauanekonomimikro), kemampuanuntukmenghasilkanreturnsiniseringdisebutdenganinternal rate of Returns (IRR), sedangkansecaramakrokemampuaninidisebutdenganMarginal Efisiency of Capital (MEC). • Perumusan IRR tersebutdalamanalisisproyekdapatdijelaskansebagaiberikut:

  16. = ataudapatditulissbb: • - = 0 • Dan juga • - = 0 Dalamhalini d menunjukkan IRR Pedomanberinvestasiadalahsbb: d > r  sebaiknyainvestasiproyekdilakukan d < r  sebaiknyainvestasiproyektidakdilakukan

  17. Selanjutnyahubunganantaratingkatbunga (r) dengan (d) dapatdirumuskansbb: a. Semakintinggi r, makaakansemakinkecil d danmenjadilebihrendahdari r  yang berartibahwasemakinkecil pula suatuinvestasitersebutakanmenguntungkan. b.Semakinrendah r, makaakansemakintinggi d danmenjadilebihtinggidari r  yang berartibahwasemakinbesarsuatuinvestasitersebutakanmenguntungkan.

  18. Project Cycle • Project Cycle merupakantahap-tahapanatauurut-urutan yang dilalui di dalamkegiatansuatuproyek. • MenurutbukuEconomic Analysis of Agricultural Project,  project cycle inidisebutkansebagaiberikut: • Identifikasi tahapinidilakukandenganmaksuduntukmendapatgambaranmengenaikemampuanpotensialdariproyek-proyek yang akandilaksanakan (identifikasipotensiproyek). Potensiinidapatdiperolehdarisurveilingkunganproyek yang akandilaksanakan, denganmemperhatikan saran-saran dariahlitehnikataupunpemuka-pemukamasyarakat. • Preparation and Analysis  mengadakanpersiapanterhadappelaksanaanproyek yang akandilaksanakan  DalamtahapaniniberkaitandenganpembuatanFeasibility Study (FS) terhadapdaerahlingkunganproyekmeliputianalisislingkungan (environment analysis), sosialekonomi, budayadanaspek-aspeklainnya.

  19. Khususnyadalamproyek-proyekpertanian persiapanuntuk FS termasukbiayakonsultanumumnyamencapai 7-10% dari total nilaiinvestasi. 3. Appraisal  tahappenilaianterhadappersiapan yang telahdilakukan. Dalamtahap appraisal inisuatutimdapatmemberikanpandangannnya, apakahsuatu FS disetujuiatauharusdiperbaiki. Untukhalinibiasanyasekaligusditetapkanbadanataulembaga-lembaga yang akanmembiayaiproyektersebut.

  20. 4. Implementation merupakantahapanpelaksanaanproyek yang telahdirencanakan. Yang perludiperhatikandalamtahapiniadalah: a. bahwaproyek yang akandilaksanakanharusdiusahakanuntukdapatmencapaimanfaatseperti yang telahditetapkan. b. bahwaproyek yang akandilaksanakanmempunyaipengaruhterhadaplingkungansekitarnya, baikpengaruhpositifmaupunpengaruhnegatif. TahapImplementasimeliputi: • Periodeinvestasipadasaatproyekutama (master project) telahdikerjakan. • Periodeinvestasipadasaatproyekkeseluruhantelahselesaidikerjakan.

  21. 5. Evaluation => merupakantahappenelitian. Evaluasiataupenilaian yang telahdilakukandiharapkanjugadapatsebagaibahanmasukan (inputs) bagirencanaproyek yang akandatang. Evaluasiinibiasanyadilakukanolehtimdariberbagaidisiplinilmu. Pelaksanaanevaluasitidakharuspadaakhirpyoyek, tetapidapatdilakukanpadasaatproyeksedangberjalan. • SecarakeseluruhanProject Cycle tersebutdapatdigambarkansbb:

  22. Evaluation Identification Preparation and Analysis Implementation Appraisal Gbr. 2. Project Cycle

  23. Disampinganalisis /evaluasisecaraeconomis (economics analysis), suatuproyekbiasanyajugadibahasdarisegifisiknya (physical analysis) dananalisisfinansial (financial analysis). • Analisisfisikmelihatkeadaanfisikproyek, sedangkananalisisfinansialmelihatkeadaanproyekdariaruspemasukandanpengeluarandana (cash flow). • Analisisfinansillebihbanyakmenggunakananalisisrasio (ratio analysis). Analisisrasioiniseringdipakaisebagaidasarpertimbanganuntukmengambilkeputusaninvestasidalamperusahaan-perusahaanswasta (non pemerintah)

  24. RATIO ANALYSIS • Analisis ratio ialahmenghitungindikator yang berbeda-beda yang diperolehdaribalance sheet danprofit/loss account. • Analisisinidipakaiuntukmenentukankeadaankeuangan (finacial soundness) darisuatuproyek. • Olehkarenaitu, kemanfaatandarianalisisrasioinisangattergantungpadaketepatanpenaksiran yang dibuatmengenaisales (penjualan), cost, sertaprofitabilitydariproyekbarutersebut. • Selainitu, analisisrasiojugadipakaiuntukmencaridaerah-daerah “lemah” dariproyektersebut. • Analisisrasiomerupakanpermulaandarianalisisdanbukanakhirdarianalisis. • Jikarasiomenunjukkansituasi yang kurangbaikatautrend yang menunjukkanbahwaperusahaanakanmenghadapikesulitan maka analyst dapatmengetahuidimanaiaharusmengkonsentrasikanwaktunyadalamanalisisproyektersebut.

  25. Ratio-ratio tersebutdapatdibagikedalamtigakelompokbesaryaitu: • Loan Safety Ratios  Merupakan ratio-ratio yang mengukurtingkatlikuiditasperusahaan, sepertimisalnyacurrent ratio danindebtedness (misalmengukurdept/equity ratio). • Management Efficiency Ratio  ratio-ratio yang mengukurkemampuan management untukmengawasibiaya-biaya, mengatur inventory, sertamengumpulkantagihan-tagihan • Profitability Ratio  Ratio-ratio yang menunjukkanprofitabilitasdariinvestasisepertimisalnyareturns on equity ataureturn on sales.

  26. Loan Safety Ratios • Loan safety ratios anlysisbertujuanuntukmenentukantingkatresikofinansial yang terdapatdalamproyek. • Beberapaperusahaanberusahauntukmembiayaiusahanyadenganhutangsebanyakmungkin. Hal inidapatmembahayakansekaliterutamabagiindustri yang tidakstabilataupunperekonomian yang akanmengalamiresesi. • Suatuperusahaanharuslahdibelanjaisedemikianrupasehinggadapatdipercayaitetapsurvive.

  27. 1. Current Ratio = 2.0 • Current Ratio = 2,0 adalahCurrent Assets dibagidenganCurrent Liabilities. • Bagibankir-bankir, current ratio inimerupakan ratio yang memberikan margin perusahaansebelumiamengalamikesulitandalammemenuhikewajiban-kewajibanjangkapendeknya (current obligations). • Dalamhalini, apabilacurrent assets dalamlikuidasi (pencairan) hanyabernilaisetengahdarinilai yang tercantum di dalambuku (book value), makaperusahaantersebutmasihtetapmembayarkembalikepadakreditornyadengancaramenguangkan/mencairkan/menjual) asetnya. • Apabilasuatuperusahaanmempunyai ratio sebesar 1:1 ataulebihkecildariitu, makahalinimenunjukkanbahwaperusahaantersebutundercapitalizeddanharusmenundapembayaranterhadapkreditornya.

  28. Dalamhalsepertiitu, kebanyakanperusahaanmungkinhanya pas-pasankeuntungannya (marginally profitable) danbahkanmungkinmengalamirugi (unprofitable). Selainitu, perusahaantersebutmungkintelahmelakukansistempembelianfixed assets denganmenggunakanpinjamanjangkapendek.

  29. Quick ratio atauAcid Test ratio = 0.7 • Persediaan (inventory) tidakdimasukkankedalamperhitungan ratio ini, karenapersediaantidakdapatcepatdijadikanuang. • Jadi yang dimasukkandenganquick assets di siniadalahbagiandaricurrent assets yang sangatlikuid, yaitucash + receivable. • JikaQuick ratio rendah, tetapicurrent ratio tinggi, makamungkinperusahaaninimenahanpersediaanterlalubanyak, ataumungkintidakdapatmenjualbarangakhir (finished products)nya. Rule of Thumbdari ratio iniadalahlebihbesardari 1:1.

  30. 3. Debt/Equity Ratio

  31. 4. Dept/capitalization ratio

  32. 5. Fixed Assets Coverage

  33. 6. Dept Coverage Ratio

More Related