1 / 10

Story Of Zen

Story Of Zen. Yuli Susanti Yosandhika Putri Ageng Fatma Kusuma Muhammad Yusuf. Zen. Oleh Budhidharma. Pada akhir tahun 1100’an. Perkembangan Zen di Cina. Menerima Keberagaman. Konsep “Dua Cara” ( Ryoko ). -Konsep yang berkembang di Zhuangzi, China

devi
Télécharger la présentation

Story Of Zen

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Story Of Zen Yuli Susanti Yosandhika PutriAgeng FatmaKusuma Muhammad Yusuf

  2. Zen Oleh Budhidharma Pada akhir tahun 1100’an

  3. Perkembangan Zen di Cina

  4. Menerima Keberagaman Konsep “Dua Cara” (Ryoko) -Konsep yang berkembang di Zhuangzi, China -menyarankan bahwa ketika melihat sesuatu dalam bentuk yang absolut, akan lebih efektif jika juga melihat pada lawan bentuknya, menempatkan satu sama lain dalam sebuah hubungan.

  5. Kecenderungan untuk menerima keberagaman ini jelas terlihat dalam Tujuh Dewa Keberuntungan • Tujuh dewa muncul dari inspirasi seorang biarawan di sekolah Rinzai Jepang • Hotei yang periang, yang dikenal sebagai “Budha Tertawa" mewakili mereka semua. Tawanya tampaknya mengatakan, "Kamu berbeda dari saya, tapi kau banyak menyenangkan juga!" Juga menyiratkan bahwa tidak ada hal seperti itu sebagai kebenaran mutlak.

  6. Ajaran Zen Kepercayaanterhadapjatidiri Menghilangkan ego dalamdiri Membuangsifatnegatif Meyakinibahwasifataslidirisebenarnyalebihbaikdaripengaruhdunialuar.

  7. Zen mempunyai pengaruh yang besar dalam upacara minum teh. Ketika hendak memasuki pondok teh, para tamu akan melewati kebun pondok, yang dinamai roji, yang mana secara harfiah berarti “area yang kosong” (meskipun sebenarnya kebun itu tidak benar-benar kosong). Mereka diharapkan dapat membuang hal yang tidak berguna dari kehidupan sosial mereka, sehingga pikiran dan jiwa siap untuk menerima kesucian.

  8. Aliran-aliran Zen

  9. Proses Zen • Konsentrasikanpadatujuan, lalukesadarandirimenghilang (kesurupan), selanjutnyatujuanandaakanmunculdalampenglihatananda. • Padaakhirnya, haliniakanmembawakitapadahubungandengansifataslikita.

  10. Polapikir Zen • Orang cenderungberpikiruntukberasumsitentanghal yang akanterjadidanhal yang akandihasilkandariasumsitersebut. namun Zen memilikipemikiran yang berbeda.

More Related