1 / 42

Teori pengambilan keputusan

Teori pengambilan keputusan. Oleh: Dr. Ahmad Juanda, Akt,MM Materi kuliah Magister manajemen UMM - 2008. Kata-kata bijak. Boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal apa yang kita benci itu justru mendatangkan manfaat

dyllis
Télécharger la présentation

Teori pengambilan keputusan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Teori pengambilan keputusan Oleh: Dr. Ahmad Juanda, Akt,MM Materi kuliah Magister manajemen UMM - 2008

  2. Kata-kata bijak Boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal apa yang kita benci itu justru mendatangkan manfaat Boleh jadi kita menyukai sesuatu, padahal apa yang kita sukai justru mendatangkan kerugian

  3. Pokok bahasan • Pengertian PK sebagai ilmu dan seni • Tipe PK • Keputusan yang baik • Faktor penentu PK • Informasi sebagai bahan baku PK • Gaya pemikiran dan persepsi • Masalah dan PK • Rationality dan bounded rationality • Model-model PK

  4. Pengertian PK sebagai ilmu dan seni • Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada • Sebagai seni, PK adalah proses mengambil keputusan pada situasi dan kondisi yang berbeda (karena adanya keragaman yang bersifat unik) • Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas yang memiliki metode, cara, dan pendekatan tertentu secara sistematis, teratur dan terarah.

  5. TIPE KEPUTUSAN • Programmed Decision Prosedur khusus yang dikembangkan menangani untuk masalah yang rutin dan berulang-ulang. • Nonprogrammed Decision Keputusan yang bersifat baru dan tdk terstruktur, diperlukan pada situasi permasalahan yang unik dan komplek.

  6. Programmed Decision Nonprogrammed Decision Masalah Banyak, berulang, rutin. Kepastian adanya hubungan sebab – akibat Baru, tak terstruktur. Ketidakpastian adanya hubungan sebab - akibat Prosedur Tergantung pada kebijakan, aturan dan prosedur yang jelas. Butuh kreativitas, intuisi, toleransi, pemecahan masalah secara kreatif Contoh Perusahaan Pemesanan persediaan periodik Diversifikasi produk & pasar baru Universitas Kenaikan angka kredit jabatan Pembangunan fasilitas kelas baru Pemerintah Rumah Sakit Prosedur pendaftaran pasien. Sistem gaji untuk promosi karyawan Pembelian alat laboartorium. Reorganisasi pada pemerintahan daerah. Perbandingan Tipe keputusan

  7. TERSTRUKTUR : Karakteristik rutinitas, berulang ulang Korelasi antar variabel terlihat jelas Teknik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan , tradisi, rutinitas Tingkat resiko rendah Sifat peristiwa mudah diramalkan Nilai keputusan mendekati akurat Pandangan yang dianut rational Ada SOP TIDAK TERSTRUKTUR: Baru, tidak berulang, jarang terjadi Sulit dicari hubungannya Kreativitas, inovasi, intuisi Resiko tinggi,besar Sulit diramalkan Sulit dinilai dengan pasti Cenderung bounded rationality Tidak ada SOP Perbedaan lainnya

  8. Tipe keputusan lain ADA DUA TIPE : • Atas dorongan pencapaian tujuan • Atas tarikan dari tuntutan lingkungan

  9. MODEL: DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN PENETAPAN TUJUAN MASALAH PENGAMBILANKEPUTUSAN Yang timbul oleh

  10. MODEL:TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN MASALAH PENETAPAN TUJUAN PENGAMBILANKEPUTUSAN Untuk menyelesaikan

  11. Keputusan yang berkualitas • Kontribusi terhadap peningkatan nilai organisasi dan individual- KONSEKUENSI • Akurasi antara prediksi dan realisasi - GAP

  12. Proses Pengambilan keputusan

  13. Penetapan Goal khusus dan Objective serta Pengukuran Hasil Penetapan goal dan objective akan mengarahkan pada hasil mana yang sudah dicapai dan pengukuran mana yang menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Penetapan goal dan objective membutuhkan komunikasi antara manajer dengan bawahan.

  14. Pengidentifikasian Masalah Adanya masalah menunjukkan adanya gap antara goal dan objective organisasi dengan kinerja aktual. Faktor yang menggangu identifikasi masalah: Persepsi terhadap masalah Penetapan masalah dalam lingkup solusi Identifikasi gejala sebagai masalah

  15. Pengembangan Alternatif • Alternatif (Potensi Solusi) harus dikembangkan (lingkungan internal & eksternal) dan konsekuensi/akibat yang mungkin timbul dari setiap alternatif. • Perlu mempertimbangkan kendala waktu & biaya; banyaknya alternatif dengan kecepatan keputusan yang diambil. • Cara untuk kembangkan alternatif adalah dengan analisis skenario.

  16. Pengevaluasian Alternatif • Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan dibandingkan dengan objective. • Objective dari pengambilan keputusan setiap alternatif harus berupa hasil/keluaran positif paling banyak dan akibat buruk paling kecil. • Hubungan Alternatif – Hasil: • Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg probabilitas output • Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg probabilitas output • Resiko : Punya beberapa probabilitas output

  17. Pemilihan Alternatif • Pemilihan alternatif yang dipilih berdasarkan hasil/keluaran yang sesuai objective. • Perlu mempertimbangkan dampak alternatif + dan - terhadap objective yang lain (tujuan yang satu optimal sedangkan tujuan yang lain tidak optimal). • Tidak mungkin solusi keputusan akan memuaskan semuanya, tetapi yang optimal adalah yang sesuai standar.

  18. Penerapan Keputusan • Keputusan yang baik adalah yang efektif untuk implementasi • Perlu pengujian terhadap perilaku orang terhadap keputusan tersebut. Pengendalian dan Pengevaluasian Efektivitas manajemen terkait dengan pengukuran hasil periodik Perlu pengendalian dan evaluasi keputusan terhadap objective

  19. Faktor penentu keputusan

  20. Informasi Sbg Bahan Baku PK • Peran informasi dlm PK (lihat slide 11 lesson for the future) • Tergantung pada level keputusan: • level strategik • Level manajemen • Level pengetahuan • Level operasional

  21. Level strategik • Berkaitan dengan penentuan sejumlah tujuan, sumberdaya, dan kebijakan organisasi • Memprediksi masa depan lingkunan ekstrnal dan internal • Harmonisasi karakteristik organisasi dengan leingkungannya

  22. Level manajemen • Pemanfaatan sumberdaya secara efisien dan efektif • Implementasi tujuan yang ditetapkan pada level strategik

  23. Level pengetahuan • Penilaian kembali sejumlah ide baru dalam menghasilkan produk jasa atau barang • Penentuan cara untuk sosialisasi ide baru • Penentuan cara untuk distribusi informasi

  24. Level operasional • Menentukan cara terbaik untuk menerapkan tugas khusus yang telah ditetapkan • Mengalokasikan sumberdaya sesuai dengan arahan level manajemen dan staregik

  25. Perlu diingat • Seluruh level akan menghadapi tipe keputusan terprogram/tersruktur maupun tidak. • Pada level yang lebih atas keputusan cenderung tidak terstruktur • Bagaimana peran informasi? …… lihat gambar berikut

  26. JENIS INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Keterangan: TPS (transaction processing systems, OAS (office automation system), KWS ( knowledge work system), MIS (management information syatem), DSS (decision support systems), ESS (executive support systems)

  27. Pengaruh Perilaku Terhadap Pengambilan Keputusan Individu • Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk, Potensial for Dissonance, serta Escalation of Comitment. • Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan pekerjaan bagi individu. • Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis: gender, filosofi, edukasi, pengalaman, umur, kesadaran, kultur organisasi, kode etik, reward dan sanksi.

  28. Values • Value adalah arahan/tuntunan dan keyakinan bahwa pembuat keputusan menggunakannya ketika pada kondisi ttt.(kondisional) karena tempat dan waktu • Value digunakan pada: • Penetapan objective • Pengembangan objective • Pemilihan alternatif • Penerapan keputusan • Pengendalian dan Pengevaluasian

  29. Personality • Salah satu faktor yang paling mempengaruhi Pembuat keputusan. • Studi personality pada proses pengambilan keputusan: personality variables, situational variables, interactional variables. • Kesimpulan: • Semua orang tidak pandai dalam semua hal • Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan proses pengambilan keputusan • Hubungan personality terhadap keputusan bervariasi • Individu yang menghadapi keputusan penting dan ambigu dipengaruhi opini rekan

  30. Propensity for Risk • Kecenderungan terhadap resiko yang diambil akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan. • Person yang high aversion to risk akan memilih keputusan yang tingkat kepastiannya tinggi . ( High Aversion to risk  High Certainity) • Besarnya resiko yang diambil tergantung: • Kejelasan Goal yang ditetapkan • Informasi alternatif nya diketahui • Outcome dari alternatif dapat diidentifikasi

  31. Potential for Dissonance 1 • Terkait dengan sebelum keputusan dibuat dan akibatnya setelah keputusan tersebut ditetapkan. • Postdecision anxiety, terkait dengan kekhawatiran akibat dari keputusannya. • Cognitive Dissonance (Leon Feon festinger, Teori penyesalan) adalah Kekhawatiran yang terjadi ketika ada konflik antara keyakinan dan realita individu. • Lack konsistensi/harmonisasi

  32. Potential for Dissonance 2 CIRI KEPUTUSANNYA : • Keputusan bersifat psikologis dan atau pentingnya keuangan. • Ada sekian banyak alternatif yang tidak dihilangkan • Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki banyak kelebihan SOLUSINYA : • Mencari informasi yang mendukung kebijakan pengambilan keputusan • Selektif atas informasi yang mendukung keputusannya • Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan perbesar aspek positifnya

  33. Escalation of Commitment • Pembuat keputusan tetap mempertahakan keputusannya walaupun terdapat informasi yang negatif, sering dilakukan dengan menambah sumberdaya untuk antisipasi kerugian. • Selt Justification Theory : Pembuat keputusan akan meningkatkan komitmennya untuk menjalankan tindakannya karena tidak ingin mereka/orang lain pada sumberdaya sebelumnya tidak dialokasikan dengan tepat

  34. Grup Decision Making • Banyak keputusan diambil melalui grup, tim, panitia, dll • Cocok untuk: • Nonprogram Decision • Permasalahan kompleks butuh multidisiplin / pengetahuan • Peran manajer dalam keputusan kelompok dengan partisipasi kolaborasi/kerjasama bagian organisasi • Kolaborasi melibatkan proses gabungan pengambilan keputusan antra stakeholder atas maslah masa datang

  35. Individual Vs Grup Decision Making • Konsensus keputusan : • Waktu lama • Lebih baik, terlebih pada latarbelakang masalah yang bervariasi • Pengaruh buruk dari faktor perilaku, yaitu Dominasi personalitas, Superior atas status, Superior atas keahlian

  36. Tabel kemungkinan hubungan kualitas keputusan dengan metoda More Less Individual Average individual Minority control Majority control Concensus

  37. Techniques for Stimulating Creativity in Grup decision making • Brainstorming: adalah teknik yang memacu kreativitas dengan memunculkan ide melalui diskusi nonkritikal. • Delphi Process: Teknik yang memacu kreatifitas dengan menggunakan berbagai pertimbangan ide untuk mencapai konsensus keputusan. • Nominal Grup Technique: Teknik yang memacu kreativitas dengan mengarahkan orang pada pertemuan terstruktur memalui sedikit komunikasi verbal.

  38. Gaya pemikiran dan persepsi • Merupakan jantung dari proses pengambilan keputusan • Gaya pemikiran merupakan cara manusia untuk memperoleh pengetahuan • Bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu • Bagaimana kita daat memperoleh informasi menjadi data, dan • Data menjadi pengetahuan

  39. Klasifikasi gaya pemikiran rasionalisme postulational Self-evidence truth Scientific method Method of authority idealisme empirisme literary Untested opinion ekssistensialisme

  40. Scientific method induksi Fenomena, gejala, fakta, problem Teori dan konsep Dugaan awal Prinsip silogisme aritoteles Problem solving tools: Matematika Statistik Pendekatan kuantitatif dan kualitatif Hipotesis: jawaban sementara deduksi

  41. Proses pengolahan informasi Proses pengolahan Respon stimulus Tahap 3 Tahap 4 Tahap 1 Tahap 2 Rangsangan lingkungan: Manusia Peristiwa obyek Proses mental & intelektual Penilaian dan keputusan Interpretasi dan kategorisasi Pemilihan Alternatif solusi Masalah dan tujuan Proses penyelesaian

More Related