1 / 28

PROLOG

PROLOG.

eagan-pitts
Télécharger la présentation

PROLOG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROLOG Al-Qur'a>n al-Kari>m yang berada di tengah-tengah manusia dewasa ini, telah diyakini bahwa ia tidak berbeda sedikit pun dengan al-Qur'an yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. 15 abad yang lalu. Hakekat ini tidak hanya diakui oleh umat Islam, tetapi juga oleh para orientalis yang objektif, walaupun tidak sedikit di antara mereka yang selalu berusaha mencari kelemahan-kelemahan al-Qur'an.

  2. PROLOG Kesepakatandiatas, tidak hanya menjadikan al-Qur'an menduduki posisi sentral (central position) dalam studi Islam (Islamic studies), tetapi juga menyentuh kehidupan manusia secara ka>ffah; tidak hanya untuk dipahami kandungannya yang bersifat universal, tetapi juga kehadirannya untuk mengubah realitas sosial duniawi ke arah yang lebih berkualitas dan damai; tidak hanya sebagai kitab sumber ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pembawa berita gembira dan penyejuk kalbu; tidak hanya menjunjung tinggi akal, tetapi juga mengedepankan rasa (z\au>q) secara seimbang; dan tidak hanya bersifat normatif-teoritis, tetapi juga memotivasi pada hal-hal yang bersifat praksis yang seharusnya diamalkan dan didakwakan dalam kehidupan realitas duniawi dan di sini.

  3. فهرس موضوع آيات القرآن الحكيم(محمد فؤاد عبد الباقى، تفصيل آيات القرآن الحكيم)

  4. المعجم المفهرس لألفاظ القرآن الكريم(المؤلف : محمد فؤاد عبد الباقى) باب الهمزة

  5. MENCARI AYAT Add - Ins Al-Qur’an Get All Get Ayat Get Terjemah PilihSuratdanAyat Surat Ayats.d. 001 Al-Fatihah 1 1

  6. AL-QUR’AN (ETIMOLOGI) • Kata ‘al-Qur’a>n’ itu berhamzah, bentuknya mashdar dari kata kerja qara’a yang berarti ‘bacaan’, yang selalu berarti ‘ism al-maf’ul’ “yang dibaca”, karena al-Qur'an harus selalu dibaca. • Kata ‘al-Qur’a>n’ itu adalah bentuk mashdar dan mura>dif dengan kata qira>’ah yang berarti ‘membaca’. Hal ini diperkuat oleh pendapat lain, yang mengemukakan bahwa kata ‘al-Qur’a>n’, secara harf, berasal dari akar kata ‘qara’a’ yang berarti ‘bacaan atau himpunan’, karena ia merupakan kitab suci yang wajib dibaca dan dipelajari, serta merupakan himpunan dari ajaran-ajaran wahyu yang terbaik. • Kata ‘al-Qur’a>n’ itu adalah bentuk mashdar dan mura>dif dengan kata qira>’ah. Qira<’ah berarti bacaan secara umum. Sedang kata Qur’a>n berasal dari kata qur’ berarti “bacaan” dan imbuhan “an” berarti sempurna. Dengan demikian, kata qur’a>nan berarti “bacaan yang sempurna”. Kesempunaannya terletak pada: 1) membacanya adalah ibadah; 2) pesan-pesan yang dikandungnya sangat dalam dan selalu sesuai dengan perkembangan zaman; 3) menjadi obat penawar bagi hati yang gundah.

  7. TERMINOLOGI Al-Qur'an adalah firman-firman Allah swt. yang diwahyukan dengan perantaraan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. sebagai peringatan, petunjuk, tuntunan, dan aturanhukum bagi kehidupan umat manusia, yang mengantar keselamatan dan kebahagiaan mereka baik di dunia dan di akhirat, yang dimulaidengansurah al-Fa>tihahdanditutupdengansurah al-Na>s.

  8. HAKEKAT AL-QUR’AN • Al-Qur'an sebagai firman-firman Allah swt. • Al-Qur'an harus berbahasa Arab. • Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., sebagai Rasul terakhir dan yang dibawa oleh malaikat Jibril, dan membacanya adalah ibadah. • Al-Qur'an harus diterima dari orang banyak kepada orang banyak (mutawatir). • Al-Qur'an harus yang tertulisdalammushhaf (Utsmani), selaindariitu, tidakdisebut Al-Qur'an. • Al-Qur'an harusbersifattahaddiy (memberikantantangan) kepadasiapa yang berkeinginanmenantangnya.

  9. NAMA-NAMA AL-QUR’AN • Al-Qur’an, QS al-Baqarah,2:185. • Al-Kita>b, QS al-Nahl,16:89 • Al-Zikr, QS al-Hijr,15:9 • Al-Furqa>n, QS al-Furqa>n,25:1

  10. NUZULUL QUR’AN Kata Nuzûl adalah bentuk mashdar (verbal-noun)dari bahasa Arab dengan akar kata ‘nazala - yanzilu - Nuzûlan’ berarti ‘turun, atau berpindah tempat, atau menempati sesuatu’. Dengan demikian, Nuzûl al-Qur'a>n berarti “turun atau perpindahan tempat Al-Qur'an dari Allah ke Jibril, dan dari Jibril ke dalam hati Nabi Muhammad saw., serta dari hati Nabi saw. ke hati para sahabatnya, hingga ke umatnya secara umum”.

  11. TUJUAN TURUNNYA • Untuk membasmi segala bentuk syirik. • Untuk mengajarkan bahwa umat manusia merupakan satu umat yang seharusnya dapat bekerjasama dalam pengabdian kepada Allah dan pelaksanaan tugas kekhalifahan. • Untuk menekankan peran ilmu dan teknologi. • Untuk menciptakan suatu peradaban, yang sejalan dengan jatidiri manusia dengan panduan dan paduan nur Ilahi. • Untuk membasmi kemiskinan, kebodohan, penyakit, dan penderitaan hidup, serta pemerasan manusia atas manusia, bahkan makhluk lain. • Untuk menyeleraskan kebenaran dan keadilan dengan rahmat kasih sayang, dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok kehidupan masyarakat manusia. • Untuk memberi jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme dengan falsafah kolektif ala komunisme, menciptakan ummatan wasathan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

  12. FASE-FASE TURUNNYA • Al-Qur’an turunsecaraberangsur-angsurselamakuranglebih 23 tahun. • Al-Qur'an terdiriatas 30 Juz, 114 Surah, 6236 ayat, 97439 kata, dan 323015 huruf, yang saatturunpertama kali itujugadisebut ‘yawum al-furqa>n’, sebagaiisyaratbahwa Al-Qur'an membawaajaran-ajarandanhukum-hukum yang jelas, yang memberikanbatas yang terangantara yang hakdan yang batil, yang salahdan yang benar, sertaantara yang halaldan yang haram.

  13. HIKMAH TURUNNYA SECARA BERANGSUR-ANGSUR • UntukmemantapkanjiwaNabi saw. • Untukberangsur-angsurmenetapkanhukum. • UntukmemuliakanNabi saw., sertamemperlihatkansikaplemah-lembut Allah kepadabeliau. • Untukmemudahkanmenghafal al-Qur’an. • Sebagaikoreksiterhadapkesalahan-kesalahanataumengikutiperistiwa-peristiwaterjadinya. • Sebagaibuktibahwawahyu yang diucapkanNabi saw., adalahwahyudari Allah swt.

  14. ILMU AL-QUR’AN Kata ilm adalah bentuk verbal-noun dari bahasa Arab dengan akar kata ‘alima - ya’lamu - ‘ilman, yang berarti ‘mendapatkan atau mengetahui sesuatu dengan jelas’ atau "menjangkausesuatudengankeadaannya yang sebenarnya." Iaberasaldariakarkatadenganhuruf-huruf'a, l, m, yang berarti "as\arun bi al-syai>' yatamayyazubihi> 'an gairihi>," (keunggulan yang menjadikansesuatuberbedadengan yang lainnya, atausesuatu yang jelas”, bekas (hati, pikiran, pekerjaan, tingkahlaku, dankarya-karya) sehinggasesuatuituterlihatdandiketahuisedemikianjelas, tanpamenimbulkansedikit pun keraguan.

  15. PENGERTIAN Ilmu al-Qur’an biasajugadisebutIlmuTafsir. ‘Ilm al-Qur’a>n berarti ‘suatu ilmu yang membahas dan menjelaskan keadaan-keadaan al-Qur’an dari segi penafsiran ayat-ayatnya, segi penjelasan maksud-maksudnya, segi sebab nuzulnya, segi nasikh mansukhnya, segi munasabahnya, segi uslub-uslubnya, segi rupa-rupa qiraatnya, segi rasm kalimat-kalimatnya, dan lain-lain yang berhubungan dengan keadaan al-Qur’an’, yang biasajugadikenaldengan‘ilmistimda>d al-tafsi>r.

  16. ILMU TAFSIR ‘Ilm al-Tafsi>r berartidisampingsebagai‘ilmistimda>d al-tafsi>r jugabermakna : • kegiatanilmiah yang berfungsimemahamidanmenjelaskankandunganAlquran, • ilmu-ilmuataupengetahuan yang digunakandalamkegiatantersebut, • ilmupengetahuan yang merupakanhasilkegiatanilmiahdarimenafsirkan al-Qur’an.

  17. RUANG LINGKUP ILMU AL-QUR’ANKOMPONEN PERTAMA 1. Pengenalan terhadap Alquran, mencakup: (a) sejarah Alquran, (b) rasm Alquran, (c) i’jaz Alquran, (d) munasabah Alquran, (e) qas}as} al-Qur’a>n, (f) Qawa>’id al-tafsi>r, (g) aqsam Alquran, (h) amtsal Alquran, (I) nasikh dan mansukh, (j) muhkam dan mutasyabih, (k) al-qiraat, (l) perbedaan tafsi>r, ta’wi>l, dan tarjamah, (m) isra’iliya>t, (n) al-makkiyah wa al-madaniyah, (o) tarti>b al-ayat wa fawa>tih al-suwar, (p) jam’ul Qur’an, (q) asba>b al-nuzu>l ; (r) nuzu>l al-Qur’a>n, (s) dan sebagainya.

  18. KOMPONEN KEDUA 2. Kaidah-kaidah tafsir, mencakup: (a) ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam menafsirkan Alquran, (b) sistematika yang hendaknya ditempuh dalam menguaraikan penafsiran, dan (c) patokan-patokan khusus yang membantu pemahaman ayat-ayat Alquran, baik dari ilmu-ilmu bantu, seperti bahasa dan ushul fikih, maupun yang ditarik langsung dari penggunaan Alquran. Sebagai contoh, dapat dikemukakan kaidah-kaidah berikut: (a) kaidah ism dan fi’il, (b) kaidah ta’rif dan tankir, (c) kaidah istifha>m dan macam-macamnya, (d) ma’aniy al-huruf, seperti: asa’, la’alla, in, iza’, dan lain-lain, (e) kaidah su’al dan jawa>b, (f) kaidah pengulangan, (g) kaidah perintah sesudah larangan, (h) kaidah penyebutan nama dalam kishah, (j) kaidah penggunaan kata dan uslub Alquran, dan lain-lain.

  19. KOMPONEN KETIGA 3. Metode-metode tafsir, mencakup metode-metode tafsir yang dikemukakan oleh ulama mutaqaddim dengan ketiga coraknya: al-ra’yu, al-ma’tsur, al-isya>riy, disertai penjelasan tentang syarat-syarat diterimanya suatu penafsiran serta metode pengembangannya, dan mencakup juga metode-metode mutakhir dengan keempat macamnya: tahlîliy, ijma>liy, muqa>ran, mawdhu>’iy.

  20. KOMPONEN KEEMPAT • Kitab tafsir dan para mufasir, mencakup: kitab-kitab tafsir baik yang lama maupun yang baru, yang berbahasa Arab, Inggris, atau Indonesia, dengan mempelajari biografi, latar belakang dan kecenderungan pengarangnya, metode dan prinsip-prinsip yang digunakan, serta keistimewaan dan kelemahannya. • Sedang pemilihan kitab atau pengarang disesuaikan dengan berbagai corak atau aliran tafsir yang selama ini dikenal, seperti corak: fiqh, sufi’, ‘ilmi, baya>n, falsafi, adabi, ijtima>’iy, dan lain-lain.

  21. URGENSINYA • ‘Ilm al-Qur’a>n diperlukan, karena dengannya, seorang mufasir dapat menafsirkan Alquran dengan baik dan benar. Ilmu-ilmu ini, pada hakekatnya, menjadi alat untuk tafsir. Karena itu, iajuga disebut ilmu tafsir atau ilmu-ilmu Alquran. • Selain itu, urgensi ‘Ilm al-Qur’a>nkaitannya dengan tafsir, antara lain: 1. Membuka kemungkinan untuk memahami Alquran dengan baik. 2. Mampu menafsirkan Alquran secara baik dan mudah. 3. Menjadi senjata ampuh untuk melawan tantangan dari lawan Islam.

  22. METODE PENULISAN TAFSIR • Metode Tafsi>r terbagimenjadi empat macam metode, yaitu: 1. Tah}li>li>, 2. Ijma>li>y, 3. Muqa>ran, dan 4. Maud}u>‘i>.

  23. LANGKAH KERJA TAHLILI 1) syarahkosakata/penjelasanumum; 2) susunankalimat yang teliti; 3) muna>sabah; 4) asba>b al-nuzu>l; 5) keterangan yang bersumberdarihadis, sahabat, tabi’in; 6) menjelaskanayatdenganayatdanketerangandarihadis; 7) menjelaskankandunganhukumsuatuayat; 8) menjelaskanhikmah-hikmahdanpelajaransuatuayat, selainayat-ayathukum; 9) memberikansimpulanmengenaiisidanmaksudayattersebut.

  24. LANGKAH KERJA IJMALI • mufasir langsung menafsirkan setiap ayat dari awal sampai akhir, tanpa memasukkan upaya perbandingan dan tidak disertai dengan penetapan judul. • penafsiran yang sangat ringkas dan bersifat umum, membuat metode ini lebih tertutup bagi munculnya ide-ide yang lain selain sang mufasir untuk memperkaya wawasan penafsiran. • Dalam tafsi>r-tafsi>r ijma>li> tidak semua ayat diTafsi>rkan dengan penjelasan yang ringkas, terdapat beberapa ayat tertentu yang ditafsi>rkan agak luas, tetapi tidak sampai mengarah pada penafsiran yang bersifat analitis.

  25. LANGKAH KERJA MUQA<RAN • Perbandingan antara ayat – ayat Alqur`an. ObyekkajianTafsi>r inihanyapadapersoalanredaksiayat-ayat al-Qur`an, bukandalambidangpertentanganmakna. • Perbandingan ayat al-Qur`an dengan al-Hadis. Mufasir membandingkan ayat-ayat al-Qur`an dengan hadis Nabi saw. Yang terkesan bertentangan, maka seorang mufasir berusaha menemukan kompromi di antara keduanya. • Perbandingan pendapat ulama-ulama Tafsi>r tentang penafsiran al-Qur`an. Dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur`an, terdapat perbedaan di antara ulama Tafsi>r, perbedaan itu dapat terjadi karena perbedaan hasil ijtihad, latar belakang, sejarah, wawasan dan sudut pandang masing-masing. Oleh karena itu, mufasir berusaha mencari, menggali, menemukan titik temu di antara perbedaan-poerbedaan itu.

  26. LANGKAH KERJA MAUD{U<‘I< • Menetapkan masalah yang dibahas • Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah yang ingin dibahas. • Menyusun ayat-ayat menurut kronologi masa turunnya . • Memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam masing-masing surahnya. • Melengkapi tema bahasan dalam kerangka yang sempurna dan utuh. • Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan dengan pokok bahasan. • Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan menghimpun ayat-ayat yang memiliki pengertian yang sama, atau mengkompromikan yang umum dan yang husus, yang mutlak dengan muqayyad, sehingga semuanya bertemu dalam satu muara, tanpa perbedaan atau pemaksaan dalam penafsiran. • Menyusunkesimpulan yang menggambarkanjawaban al-Qur’an terhadapmasalahtersebut.

  27. CORAK TAFSIR • CorakSastraBahasa, • CorakFilsafatdanTeologi, • CorakIlmi, • CorakFikih, • CorakTasawuf, • CorakSastraBudayaKemasyarakatan.

  28. TERIMA KASIH

More Related