1 / 31

PERAN STRATEGIS F KUB DALAM MEERAMELIHARA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

PERAN STRATEGIS F KUB DALAM MEERAMELIHARA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. OLEH FKUB PROV. SULAWESI UTARA. Kondisi Umum Provinsi Sulawesi Utara. Provinsi Sulawesi Utara memiliki Luas wilayah 15.364,08 kilometer persegi. Dan juga memiliki 4 ( Empat) Kota & 11 Kabupaten , masing-masing :

elom
Télécharger la présentation

PERAN STRATEGIS F KUB DALAM MEERAMELIHARA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERANSTRATEGIS FKUBDALAM MEERAMELIHARA KERUKUNANANTAR UMAT BERAGAMA OLEH FKUB PROV. SULAWESI UTARA

  2. Kondisi UmumProvinsi Sulawesi Utara. • Provinsi Sulawesi Utara memiliki Luas wilayah 15.364,08 kilometer persegi. • Dan juga memiliki 4 (Empat) Kota & 11 Kabupaten , masing-masing : • Kota Manado • Kota Bitung • Kota Tomohon • Kota Kotamobagu

  3. Kabupaten : Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Selatan Kab. MinahasaTenggara Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab.Kep.Sangihe Kab.Kep.Talaut Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro (SITARO)

  4. Komposisi Penduduk BerdasarkanAgama Penduduk Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 2.482.274 jiwa. Prostestan 1.370.224 jiwa (61,73 %) Islam 690.991 jiwa (31,05 %) Katolik 140.539 jiwa ( 6,33 %) Hindu 10.936 jiwa ( 0,49 %) Budha 7.994 jiwa ( 0,36 %) Kong Hu Chu 798 jiwa ( 0,4 %)

  5. KONDISI RIL KERUKUNANDI SULAWESI UTARA SULUT : Sulit disulut, Karena : “Torang Samua Basudara” dan “Sit0u, timou, tumou, tou” (manusia hidup untuk memanusiakan orang lain) Philosophis hidupwarisan(DR.Sam Ratulangi) “Hairrunnas Anfusahum Linnas (Sebaik-baik Manusia, adalah yang banyak memberi manfaat kepada orang lain (banyak)”

  6. Sulawsi Utara memiliki keberagaman etnis, sedikitnya ada 4 (empat) etnis besar, seperti ; Minahasa (30 %), Sangihe,Talaut dan Sitaro(19,8 %), Bolaang Mongondow (11,3 %), Gorontalo (7,8 %), dan Tionghoa (3 %), serta etnis lainnya.

  7. Menurut Pdt.DR.R.A.D Siwu (Presidum BKSAUA), secaara cultural masyarakat Sulawesi Utara, memilih dan mengambil keuntungan dari keberaagaman itu, yakni : “Hidup bersama dengan rukun dan mengedepankan prinsip toleransi yang dibangun dari keterbukaan sikap dan memahami perbedaan”

  8. Modal utama membangun dan memelihara kerukunan di Sulawesi Utara, adalah kearifan lokal. Jauh sebelum terbentuknya FKUB, di Sulawesi Utara telah ada Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA), yang dibentuk Tanggal 23 Juli 1969 melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (H.V Worang) No.91/KPTS/1969. yang sampai saat ini tetap exis bergadengan tangan dengan FKUB memelihara kerukunan di Sulawesi Utara.

  9. Faktor-faktor pendukung terbentuknya BKSAUA , dikarenakan kondisi sosialogis masyarakat Sulawesi Utara yang mjemuk, toleran Badan ini berfugnsi sebagai wadah konsultatif dengan pemerintah yang terkait dengan kesadaran akan kemajemukan dan kerawanan akan potensi konflik sosial.

  10. Peran pencegahan yang dilakukan oleh BKSAUA direalisasikan dalam prorgam-program memasyarakatkan kerja sama antar pemeluk agama yang berbeda. Antara lain, kerja sama dalam membangunrumah ibadah, perayaan hari-hari besar keagamaan, interaksi empirik, serta forum dialog untuk mengikis sikap dan pandangan eksklusif para penganut agama.

  11. Selainitu,dalam membangun dan merawat kerukunanantar umat beragama di Sulawesi Utara, ditunjang kondisi-kondisi, seperti : a. Pertama : “keterbukaan etnis dan agama mayoritas di Sulawesi Utara. Sejarah membuktikan penerimaan masyakat Minahasa terhadap Imam Bonjol (Pahlawan Perang Padri) yang diungsikan pada tahun1829, yang sampai mengakhiri hidupnya di Desa Lota Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa.

  12. b. Kedua; karakter masyarakat yang getol mengejar pendidikan, tercatat orang besar seperti A.A Maramis, Sam Ratulang, sampai ke Sarundajang (Gubernur saat ini) mereka adalahorang orangyang memilikilatarbelakang pendidikanyang cemerlang. c. Ketiga; faktor ekonomi, terutama kondisi tanah yang subur merupakan modal utama perekonomian masyarakat. d. Keempat; para pemimpin yang memiliki visi kebangsaan, dan gaya kepemimpinan majemuk.

  13. Jadi adaempatfaktor utama pendukung kerukunan di Sulawesi Utara : “Ekonomi masyarakat baik, tingkat pendidikan ok, serta keterbukaan dari etnis dan agama mayoritas, serta gaya kepemimpin yang memiliki vivi kebangsaan yang berlandaskan kemajemukan” Ke-empatpotensi ini dikelolah oleh pemerintah yang cerdas, adil dan jujur.

  14. LatarBelakangLahirnya FKUB Pasal 29, ayat 2 UUD 1945 : Negara menjaminkemerdekaantiap-tiappendudukuntukmemelukagamanyamasing-masingdanuntukberibadatmenurutagamanyadankepercayaannya. Walaupun UUD 1945 telahmenjaminkebebasanbagisetiapwarganegara Indonesia untukmemeluk agama danberibadatsesuaiagamanyamasing-masing, namundalamkenyataannyamasihadajugaindividudankelompokmasyarakattertentu yang belummampuhidupberdampingandalamkeberagaman

  15. Kondisiinilebihmencuatkepermukaanpascaberakhirnyapemerintahanordebarudimanasituasidankondisibangsasaatitumengalamiserbaketidakpastian, baikdibidangekonomi, sosial, maupunpolitik. SejarahMencatatberbagaiperistiwa yang mengarahpadaadanyadisintegrasibangsasaatitu, peristiwa Ambon, Maluku Utara, Poso, dll. Menyadarihalitu, dalamrangkamerajutkembali rasa kebangsaan, persatuandankesatuanantarsesamaanakbangsa, pimpinanmajelis-majelis Agama mendorongpemerintahuntuksegeramengambillangkahstrategismencegahbahayaancamandisintegrasibangsatersebut

  16. Dan salahsatuhasilkerjakeraspimpinanMajelis-MajelisAgama saatituberhasilmendorongpemerintahmelahirkanperaturanbersamaMenteri Agama danMenteriDalamNegeriNomor 9 danNomor 8 Tahun 2006 TentangpedomanpelaksanaantugasKepala Daerah dalammemliharakerukunanumatberagamadanpendirianrumahibadah. Forum KerukunanUmatBeragamaadalahwadahparapemuka agama yang bertujuanuntukmemeliharakerukunanumatBeragamadidaerah.

  17. Di Provinsi Sulawesi Utara, sebagaimanaamanatpasal 8 ayat 2 PBM No. 9 dan No. 8 Tahun 2006 tersebutbahwapembentukkan FKUB dilakukanolehmasyarakatdandifasilitasiolehPemerintahDaerah,makasatutahunkeluarnya PBM tersebutpadaTahun 2007 lahirlah FKUB Provinsi Sulawesi Utara olehwakil-wakilMajelis Agama yang difasilitasiolehpemerintah (Kementrian Agama danKesbang-PolProvinsi Sulawesi Utara) yang diperkuatdengan SK. Gubernur NO. 317 Tahun 2007 Tentangpembentukan Forum KerukunanUmatberagama (FKUB) ProvinsiSulawesi Utara periode 2007-2010.(Untuk Periode 2007 – 2010), dan SK.Gubernur No.94 Tahun 2011. (Untuk Periode 2011 - 2016)

  18. Tugas FKUB Provinsi Bab III Pasal 9 PBM No. 9 dan No. 8 tahun 2006, ayat 1, FKUB mempunyaitugas: Melakukan dialog denganPemuka Agama danTokohMasyarakat. MenampungaspirasiOrmasKeagamaandanaspirasimasyarajat. MenyalurkanaspirasiOrmasKeagamaandanmasyarakatdalambentukrekomendasisebagaibahankebijakanGubernur, dan Melakukansosialisasiperaturanperundang-undangandankebijakandibidangkeagamaan yang berakaitandengankerukunanumatberagamadanpemberdayaanmasyarakat.

  19. Fungsi FKUB Provinsi Memberikan saran danpendapatdalammerumuskankebijakanumumpembangunan, pemeliharaandanpemberdayaanumatberagamauntukkerukunandankesejahteraankepadaGubernur; MemfasilitasihubungankerjaantaraPemerintah Daerah denganMajelis-Majelis Agama; Melakukan dialog antarumatberagamauntukmemeliharakerukunansesuaidengantingkatannya; Menampungaspirasidikalanganumatberagama yang berkaitandenganpemeliharaankerukunandanpemberdayaanmasyarakat; MenyalurkanaspirasiumatberagamakepadaPemerintah Daerah danPusat; Melakukansosialisasiperaturanperundang-undangan yang berkaitandengankerukunan; Membantupemerintahdalammenyelesaikanperselisihan yang berkaitandengankerukunanumatberagama.

  20. TUGAS FKUB KAB/KOTA 1.Melakukan dialog denganpemuka Agama danTokohmasyarakat; 2. Menampungaspirasiormaskeagamaandanaspirasimasyarakat; 3. MenyalurkanaspirasiormaskeagamaandanmasyarakatdalambentukrekomendasisebagaibahankebijakanBupati/Wali Kota; 4.Melakukan sosialisasiperaturanperundang-undangandankebijakandibidangkeagamaan, yang berkaitandengankerukunanumatberagama, danpemberdayaanmasyarakat, dan 5. Memberikanrekomendasitertulis, ataspermohonanpendirianrumahIbada.

  21. FUNGSI FKUB KAB/KOTA 1.Memberikan saran danpendapatdalammerumuskankebijakanumumpembangunan, pemeliharaandanpemberdayaanumatberagamauntukkerukunandankesejateraankepadaBupati/WaliKota. 2. MemfasilitasihubungankerjaantarPemerintah Daerah denganMjelis-Majelis Agama. 3.Melakukan dialog antarumatberagamauntukmemeliharakerukunansesuaidengantingkatannya. 4. Menampungaspirasidikalanganumatberagama yang berkaitandenganpemeliharaankerukunandanpemeberdayaanmasyarakat 5. MenyalurkanaspirasiumatberagamakepadaPemerintah Daerah danPusat 6. Melakukansosialisasiperaturanperundang-undangan yang berkaitandengankerukunan. 7.Membantu pemerintahdalammenyelesaikanperselisihan yang berkaitandengankerukunanumatberagama. 8.Memberikan RekomnedasiPendirianRumahIbadahdanpertimbanganiizintempatibadahsementara. (Pasal 5 Pedomandan Tata Kerja FUKB)

  22. Strategidan Program FKUB StrategiPenyusunan Program : 1.Didasarkan pada kebutuhan nyata umat beragama setempat, dan dilakukan secara terintegrasi dengan instansi terkait dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama. (UrusankerukunanUmatBeragamabukanhakmonopoli FKUB) 2. Kerukunantidakberdirisendiri, tetapiberkaitandenganseluruhdimensikehidupanmanusia. 3. Strategiutamapenyelenggaran program FKUB, adalah dialog.

  23. B. Program FKUB Kongres II FKUB tahun 2009 merumuskanstandarkerja FKUB, meliputi : Melaksanakan Dialog; MenampngAspirasi; MenyalurkanAspirasi; SosialisasiPeraturan/Perundang-undangan; PemberdayaanMasyarakat; Evaluasi;

  24. Visi & Misi FKUB Sulut Visi : TORANG SAMUA BASUDARA Misi : Mendorong berkembangnya dialog melalui aksi2 sosial bersamma antar pemuka agama Menampung dan menyalurkan aspirasi umat bergama dan masyarakat pada umumnya Mensosialisaskan peraturan dan kebijakan pemerintah dibidang keagamaan dan kemasyarakatan, Melakukan kegiatan/kunjungan di daerah yang sedang berkonflik.

  25. Kegiatan2 yang suda perna dilakukan : Penyusunan dan penerbitan khotbah dengan tema “Pelestarian Lingkungan dan Pemanasan Global” Penulisan/Penerbitan buku (buku saku) tentang masalah HIV-AIDS dalam perspektif agama. Kegiatan dalam bentuk kerjasama dengan BKKB, Dialog tetantang Keluarga Berkualitas”

  26. Tantangan FKUB ke-MasaDepan A. Secara internal : 1. Pendanaanorganisasi 2. Pemaham PBM No.9 & 8 olehpihakterkaitbelummaksimal 3. SDM pengurus, relatifterbatas

  27. B. Secara external : Secara external tantangan FKUB di era globalisasiini, sebagimana yang diramalkanolehPatirim Sorokin, seorangfilosofsejarah, beliaumeramalkanbahwakedepan : Akanterjadianarki moral danetika; Manusia akan diperlakukan seperti mesin; Konsensus moral dan itelektual akan lenyap, kekacauan opini dan keyakinan akan menonjol; Tatanan sosial akan dipelihara oleh paksaan semata, dan kaidah politik akan dilegitimasi oleh kekuatan material; Kebebasanakanmerosotmenjadisekedar slogan kosong yang bertujuanuntukmenyesatkandanmemperbudakmassa;

  28. Lanjut… 6. Kekacauankeluargaakanmarajalela; 7. Kulturmassamurahanakanmenggantikanpengungkapancitraartistik yang lebihtinggi; 8. Kualitashidupdan standard kehidupanakanmerosot; 9. PatologiSosialakanberkembang;l 10.Apatisme, egoismepicikdanpengutamaankepentinganpribadiakandominandalamkehidupanpolitik.

  29. Apa yang harusdilakukan FKUB…? Ke-depantugasparapemuka agama tidakhanyaterbataspadamenjaga, memeliharadanmerawatkerukunanumatberagama, tetapijugamendorongprosesmenujumasyarakat modern danmejagakehidupanmanusia agar tetapbertabat. Ciri-cirimasyarakat yang sedangberprosesmenujumasyakata modern : Memilikikesiapanmenerimapengalamanbaru, danketerbukaanterhadapiniovasidanperubahan; Kesiapanmembentukataumempertahankanpendapatmengenaiberbagaimasalah yang menyangkutkepentinganumum, mencaribukti yang mendukungpendapatitu, mengakuikeanekaragamanpendapat yang ada, danmenilaikeanekaragamanpendapatitusecaraobyektif; Orientasikhususterhadapwaktu; Kepercayaanterhadapkemampuandirisendiri, danbersamaorangorang lain untukmenatakehidupannyamenghadapitantangan yang muncul; Berencanadenganmengantisipasidanmenatakegiatanmasadepan yang diarahkanuntukmencapaitujuan individual maupunkemasyarakatan.

  30. Lanjut… 6. Mempercayaiketeraturankehdupansosial yang dapatdiramalkan, termasukaturanekonomi, pandangankebijakanpemerintahsehinggamemungkinkanuntukmengambiltindakan; 7. Rasa keadilandalamberbagi, yakniganjaranakanditerimalebihmenurutaturanketimbangmenuruttingkahlaku, danstrukturganjaranakandiperolehmenurutketrampilandanderajatpartisipasi; 8. Minatdannilaitinggidiletakkanpadapadapendidikan formal; 9. Menghormatibartabatorang lain, termasukorang yang berstatusrendah; 10.Ciri-ciri kepribadian modern diatastidakdilihatsecaraterpisah, tetapisalingberkaitan.

  31. SEKIAN&Terima KasihTERIMAH KASIH

More Related