1 / 59

The Basel I and Basel II Accords

The Basel I and Basel II Accords. Manajemen risiko Program Magister Akuntansi Universitas Trisakti. Tujuan Pembahasan. Mendeskripsikan key features dari Basel I dan Basel II Accords Menjelaskan perbedaan antara basel I dan Basel II Accord

fausta
Télécharger la présentation

The Basel I and Basel II Accords

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. The Basel I and Basel II Accords Manajemen risiko Program Magister Akuntansi Universitas Trisakti Prepared by Zainul Arifin

  2. Tujuan Pembahasan • Mendeskripsikan key features dari Basel I dan Basel II Accords • Menjelaskan perbedaan antara basel I dan Basel II Accord • Memahami pentingnya Base II bagi bank-bank di Indonesia Prepared by Zainul Arifin

  3. Latar belakang Basel I Accord • Sebelum 1988 tidak ada syarat standar minimum bagi bank-bank mengenai jumlah modal yang harus dipunyai untuk mendukung bisnis mereka. • Antara 1980-1987 jumlah bank yang mengalami kegagalan di Amerika Serikat semakin meningkat secara signifikan • Akibatnya The bank for International Settlement (BIS) mulai mencari jalan untuk memperkuat kesehatan sistem perbankan internasional. Prepared by Zainul Arifin

  4. Latar belakang Basel I Accord • Juli 1988 Basel Committee mengeluarkan laporan berjudul International Convergence of Capital Measurement and Capital Standards (Accord 88 / Basel I) yang memuat beberapa rekomendasi a.l.: (i) Perlunya lembaga perbankan (khususnya internationally active banks) memiliki modal minimum 8% untuk minimizedinsolvency dan memperkecil perbedaan kompetitif sehingga tercipta level of playing field. (II) Perhitungan permodalan menggunakan konsep “forward looking” yaitu menggunakan credit risk dalam portfolio perbankan yang berpotensi merugikan bank. Prepared by Zainul Arifin

  5. Latar belakang Basel I Accord • Selanjutnya Basel I menetapkan persentase modal yang harus dimiliki perbankan terhadap total asset tertimbang menurut risiko (risk-weighted assets), yaitu 8%. • Perhitungan dilakukan dengan mengelompokkan aset bank ke dalam beberapa kategori risiko dan memberi bobot untuk setiap kategori menurut jenis debitur. • 100% untuk corporate loan • 50% untuk housing loan • 20% untuk bank-bank • 0-10% untuk pemerintah negara-negara OECD (lihat tabel). Prepared by Zainul Arifin

  6. RWA menurut Basel I Tabel 1 hlm 1 Prepared by Zainul Arifin

  7. RWA menurut Basel Itabel 1 hlm 2 Prepared by Zainul Arifin

  8. Penarikan kembali Basel I Accord • Dalam penerapannya Basel I banyak mendapat mendapat kritik karena memiliki beberapa kelemahan: • Kategori dalam pembobotan risiko sangat luas, sehingga tidak mencerminkan gradasi risiko kredit yang sebenarnya. • Mengabaikan implikasi diversifikasi portfolio • Menciptakan pengaturan yang menempatkan bank pada posisi yang kurang menguntungkan dibanding pesaing non bank • Belum mencakup perkembangan risiko keuangan dalam pasar modal. Prepared by Zainul Arifin

  9. Penarikan kembali Basel I Accord Criticisms of Basel I Accords Consequences in the industry • Lack of risk sensitivity of capital requirements. • “one size-fits all”, approach to risk management. • Limited attention to credit risk mitigation. • Over emphasis on minimum capital requirements. • Exclusive focus on financial risk. • Customer with high probability of default was no different to good customer. • Increase divergence between regulatory capital and economic capital based on “true” risk • Banks were not motivated to adopt sophisticated risk management techniques. Prepared by Zainul Arifin

  10. Penarikan kembali Basel I Accord • 1996: Basel I disempurnakan dengan Market Risk Amendments untuk menyesuaikan pengaturan capital requirements dengan memasukkan unsur market risk yang terkait dengan equity, debt, interest rate dan commodity risk: • Perlunya memasukkan market risk dalam perhitungan permodalan mengingat perbankan secara aktif terlibat dalam aktivitas pasar keuangan dengan berbagai risikonya antara lain interest rate risk dan foreign exchange risk. • Memberikan peluang bagi perbankan untuk mengembangkan model sendiri dalam mengukur market risk dengan persetujuan otoritas pengawas. Prepared by Zainul Arifin

  11. Penarikan kembali Basel I Accord • Juni 1999: Basel Committee on Banking Supervision dari BIS mengeluarkan First Consultative Package on the New Accord dalam rangka menggantikan Basel I dengan kerangka perhitungan permodalan yang lebih risk sensitive. • Januari 2001: Basel Committee mengeluarkan Second Consultative Package mengenai New Basel Capital Accord (Basel II) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keamanan sistem keuangan dengan lebih menitikberatkan perhatian pada manajemen pengawasan internal bank, supervisory review prosess dan market dicipline. • Basel II secara resmi difinalisasikan dan dipublikasikan pada tahun 2003 dan akan diterapkan secara keseluruhan pada tahun 2009. Prepared by Zainul Arifin

  12. Tujuan New Basel II Capital Accord: • meningkatkan keamanan dan kesehatan sistem keuangan, minimal pada tingkat permodalan yang berlaku saat ini; • meningkatkan kesetaraan dalam persaingan (level playing field); • menciptakan pendekatan yang lebih menyeluruh dalam mengantisipasi risiko; • memberikan beberapa alternatif pendekatan dalam menghitung kecukupan modal Prepared by Zainul Arifin

  13. Key Features of Basel II Accord • Kecukupan Credit Risk Capital didasarkan pada ukuran-ukuran risiko yang lebih akurat, dengan menggunakan: • Probability of Default (PD) • Exposure At Default (EAD) • Loss Given Default (LGD) • Maturity (M) • Sebagai kebalikan dari pendekatan “one size-fits all” • Bank dapat memilih satu dari tiga pendekatan yang sophisticated secara progresif terhadap risiko kredit dan risiko operasional • Secara eksplisit mengakui dan menghargai Credit Risk Mitigation • Mengakui keragaman tipe dari CRM termasuk agunan, netting, garansi dan credit derivatives. Prepared by Zainul Arifin

  14. Key Features of Basel II Accord • Secara eksplisit menyaratkan agar setiap bank memiliki proses internal yang memadai dalam menilai kecukupan modalnya berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap risiko yang dihadapi • Ada perlakuan khusus dan kebutuhan modal untuk risiko operasional dan kebutuhan untuk menaksir semua tipe risiko lainnya. • Memperkecil regulatory capital arbitrage: • Pendekatan yang sophisticated pada sekuritisasi hanya mengakui transaksi yang benar-benar transfer risiko. o0o Prepared by Zainul Arifin

  15. Komponen Basel II Tiga pilar utama: Minimum Capital Requirements Supervisory Review Process Market Discipline Pilar I Pilar II Pilar III Prepared by Zainul Arifin

  16. Komponen Basel II Tiga pilar utama: Pilar 2 Pilar 1 Pilar 3 Supervisory Review Prosess (Regulator Managed) Setiap bank memiliki proses internal untuk menilai kecukupan modalnya Otoritas pengawas ber tanggung jawab menge- valuasai kelayakan proses tersebut. • Minimum Capital Requirements (Bank Menaged) • CAR = • Total Capital / {Credit Risk + Market Risk + Operational Risk} • = minimum 8% • Market Discipline (Market Managed) • Market Discipline • Disclosure Standard • Transparancy • Apakah pasar puas dengan tingkat kecu- kupan modal Bank? Prepared by Zainul Arifin

  17. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Kredit Prepared by Zainul Arifin

  18. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Kredit Internal Rating Based Approach (IRB) Standardized approach • RWA based on externally provided: • Probability of Default (PD) • Exposure At Default (EAD) • Loss Given Default (LGD) • Limited recognition of credit risk mitigation & supervisory treatment of collateral and guaranties Prepared by Zainul Arifin

  19. Credit Risk - Standardized approach • Memberikan klasifikasi bobot risiko yang lebih luas dan pengakuan terhadap credit risk mitigation techniques. • Dalam pendekatan ini tidak dikenal lagi pengelompokan negara berdasarkan group tertentu (OECD atau non OECD). • Penetapan bobot risiko didasarkan pada rating yang diberikan oleh rating agency yang telah memenuhi kualifikasi tertentu. Prepared by Zainul Arifin

  20. Credit Risk - Standardized approach PERINGKAT Bobot Risiko AAA to AA- BBB+ to BBB- A+ to A- BB+ to B- < BB- Un rated < B- Jenis Tagihan Prepared by Zainul Arifin

  21. Credit Risk - Standardized approach • BOBOT RISIKO • - KPR 40% • - Retail 75% • - Sekuritisasi Aset dan Aset Lainnya 100% • Assets berisiko tinggi (Rating di bawah BB-/B-, Past Due dan Pinjaman • tanpa agunan 150% • Off Balance sheet : cara perhutungannya eksposur kredit dari Basel I • masih dipertahankan. Prepared by Zainul Arifin

  22. Credit Risk - Standardized approach • Komponen risiko. Ada empat komponen risiko untuk setiap klasifikasi eksposur yaitu: • probability of default (PD): kemungkinan obligor dan atau guarantor mengalami default yang diestimasi melalui data historis; • loss given default (LGD): estimasi kerugian yang dapat terjadi jika obligor / guarantor mengalami default; • exposure at default (EAD): jumlah eksposur yang diperkirakan masih tersisa pada saat obligor / guarantor dinyatakan default; dan • maturity: berkaitan dengan jangka waktu eksposur. Semakin panjang waktu penyelesaian ekaposur akan menimbulkan risiko maturity yang makin besar. Prepared by Zainul Arifin

  23. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Kredit Internal Rating Based Approach (IRB) Standardized approach • RWA based on externally provided: • Probability of Default (PD) • Exposure At Default (EAD) • Loss Given Default (LGD) • Limited recognition of credit risk mitigation & supervisory treatment of collateral and guaranties • Klasifikasi eksposur : • BIS telah menetapkan tujuh klasifikasi eksposur yaitu : • Corporate exposure • Bank exposure • Retail exposure • Sovereign exposure • Specialized lending exposure • Project finance exposure dan • Equity exposure Prepared by Zainul Arifin

  24. Internal Rating Based Approach (IRB) • Definisi default Dalam internal rating based approach, obligor dinyatakan default bila memenuhi salah satu atau lebih kriteria berikut: • Dapat dipastikan bahwa obligor tidak dapat memenuhi kewajiban hutangnya secara penuh (pokok, bunga atau fee) • Terdapat credit loss event yang berkaitan dengan kewajiban obligor (charge-off, specific provision, restrukturisasi menca- kup penghapusan atau penundaan pokok, bunga atau fee) • Terdapat tunggakan obligor yang melebihi 90 hari • Obligor mengajukan permohonan pailit atau proteksi sejenis terhadap krediturnya. Prepared by Zainul Arifin

  25. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Kredit Internal Rating Based Approach (IRB) Standardized approach Foundation Advance • RWA based on externally provided: • Probability of Default (PD) • Exposure At Default (EAD) • Loss Given Default (LGD) • Limited recognition of credit risk mitigation & supervisory treatment of collateral and guaranties Prepared by Zainul Arifin

  26. Credit risk-Internal Rating Based Approach • Foundation approach ditujukan untuk bank yang mengalami kesulitan memperkirakan faktor-faktor risiko yang valid, namun dapat menetapkan risiko default obligor secara jelas dan dapat memenuhi persyaratan minimum yang berkaitan dengan sistem rating internal, proses manajemen risiko dan estimasi komponen risiko. • Dalam Foundation approach: bank dapat • menggunakan estimasinya untuk menentukan probability of default (PD) dan • menggunakan pedoman yang ditentukan oleh pengawas untuk menentukan loss given default (LGD), exposure at default (EAD) dan maturity (M) Prepared by Zainul Arifin

  27. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Kredit Internal Rating Based Approach (IRB) Standardized approach Foundation Advance • RWA based on externally provided: • Probability of Default (PD) • Exposure At Default (EAD) • Loss Given Default (LGD) • Limited recognition of credit risk mitigation & supervisory treatment of collateral and guaranties • RWA based on internal models for: Probability of default (PD) • RWA based on externally models for: • - Exposure At Default (EAD) • - Loss Given Default (LGD) • Limited recognition of credit risk mitigation & supervisory treatment of collateral and guaranty Prepared by Zainul Arifin

  28. Credit risk-Internal Rating Based Approach • Advance approach ditujukan untuk bank yang dapat memperkirakan risiko default obligor dan komponen risiko lainnya secara andal dan konsisten dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan minimum tambahan untuk masing-masing komponen risiko yang diestimasi. • Dalam Advance approach seluruh komponen risiko (PD, LGD. EAD dan M) ditentukan melalui estimasi yang dilakukan oleh bank Prepared by Zainul Arifin

  29. Credit risk-Internal Rating Based Approach • Persyaratan minimum • Untuk dapat menggunakan internal rating based approach, bank diwajibkan memenuhi persyaratan minimum yang telah ditentukan. • Persyaratan minimum untuk advanced approach lebih kompleks dari pada foundation approach, karena bank dituntut untuk memiliki sistem manajemen risiko yang lebih handal. • Model yang digunakan dalam internal rating based approach harus terlebih dahulu mendapat validasi dari otoritas pengawas setelah diuji coba dengan membandingkan hasilnya dengan standardized approach yang dilaksanakan sevara paralel. Prepared by Zainul Arifin

  30. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Kredit Internal Rating Based Approach (IRB) Standardized approach Foundation Advance • RWA based on externally provided: • Probability of Default (PD) • Exposure At Default (EAD) • Loss Given Default (LGD) • Limited recognition of credit risk mitigation & supervisory treatment of collateral and guaranties • RWA based on internal models for: Probability of default (PD) • RWA based on externally models for: • - Exposure At Default (EAD) • - Loss Given Default (LGD) • Limited recognition of credit risk mitigation & supervisory treatment of collateral and guaranty • RWA based on internal models for: • - Probability of Default (PD) • - Exposure At Default (EAD) • Loss Given Default (LGD) • Internal estimation of parameters for credit risk mitigation – guaranties, collaterals, credit derivatives Increasing complexity and data requirement Varying regulatory capital requirement Prepared by Zainul Arifin

  31. Tugas • Bekerjalah dalam group, identifikasikan perbedaan antara Basel I dan Basel II • Kelas dibagi dalam 2 group: • Group I : Klp A + Klp B • Group II : Klp C + Klp D • Presentasikan kesimpulan dari masing-masing group. Prepared by Zainul Arifin

  32. Perbedaan pokok Basel I dan Basel II Prepared by Zainul Arifin

  33. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Pasar Prepared by Zainul Arifin

  34. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Pasar • Tujuan Amendment to the Capital Accord to Incorporate Market Risk 1996 adalah agar bank menyediakan modal yang cukup terhadap risiko dari aktivitas trading yang dilakukan. • Modal yang memenuhi persyaratan untuk mengcover market risk terdiri dari : • Tier 1: Modal pemegang saham dan laba ditahan • Tier 2: Modal pelengkap dan • Tier 3: Khusus untuk mencover market risk yaitu: • pinjaman subordinasi jangka pendek (masa jatuh tempo minimal 2 tahun) • memiliki klausul lock in dan • maksimum 250% dari Tier 1 Prepared by Zainul Arifin

  35. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Pasar • Risiko pasar yang harus diperhitungkan adalah: • risiko perubahan harga pasar dari instrument keuangan (mis.bond, swap, future, options dsb.) atau equities yang sensitif terhadap perubahan suku bunga • risiko perubahan suku bunga (interest rate risk) dari instrument keuangan non derivative • risiko perubahan nilai tukar (foreign exchange rate risk) dan • risiko memegang posisi dalam komoditi (produk pertanian, mineral, dan logam mulia) pada seluruh kegiatan bank, trading book maupun banking book. Prepared by Zainul Arifin

  36. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Pasar Standardized Method Internal Model Menggunakan pendekatan “building block” yang menghitung specific risk dan general market risk yang muncul dari posisi equity dan hutang secara terpisah Memungkinkan bank untuk menggunakan model-model manajemen risiko mereka sendiri dalam menghitung capital charges. Untuk menggunakan internal model bank harus memenuhi beberapa persyaratan kwalitatif dan kuantitatif serta mendapat persetujuan tertulis dari Otoritas Pengawas. Prepared by Zainul Arifin

  37. Market Risk – Standardized Method • Fokus pada pengukuran: • Interst rate risk • Equity position risk • Foreign exchange risk • Commodities risk • Price risk (untuk option). • Menghitung capital charge untuk: • specific risk (risiko perubahan harga instrumen keuangan karena faktor isssuer) dan • general market risk (risiko perubahan harga instrumen keuangan karena faktor fluktuasi pasar secara umum) dari posisi instrument keuangan yang diperdagang- kan, posisi valuta asing dan/atau komoditi. Prepared by Zainul Arifin

  38. Market Risk – Internal Model • Basel Committee memperkenankan bank menggunakan internal model di luar standardized model dengan memenuhi persyaratan kualitatif dan persyaratan kuantitatif yang ditetapkan oleh Basel Committee serta memperoleh persetujuan dari otoritas pengawas bank. Prepared by Zainul Arifin

  39. Market Risk – Internal Model • Persyaratan kuantitatif • Menggunakan metode value at-risk (VAR) yang dihitung harian dengan 99% and one tailed confidence interval. VAR adalah pendekatan untuk mengukur jumlah kerugian yang akan terjadi pada suatu posisi portfolio sebagai akibat perubahan risk factors yang meliputi harga, suku bunga dan nilai tukar selama periode tertentu dengan menggunakn tingkat probability tertentu. Prepared by Zainul Arifin

  40. Market Risk – Internal Model • Persyaratan kuantitatif (ii) Patokan fluktuasi harga (price shock) yang digunakan dalam model adalah minimum selama 10 hari perdagangan (trading days) sehingga holding period minimum juga sama dengan periode tersebut (iii) Model yang dipakai menggunakan data historis hasil observasi minimal selama 1 tahun (iv) Besarnya capital charge 3 kali rata-rata VAR harian selama 60 hari kerja terakhir. Prepared by Zainul Arifin

  41. Market Risk – Internal Model • Persyaratan kualitatif: • Memiliki kriteria umum dari sistem manajemen risiko • Memiliki standar kualitatif dalam hal terjadi kesalahan dalam menggunakan internal model • Memiliki pedoman untuk penggolongan faktor market risk yang memadai • Memiliki standar kuantitatif berupa parameter statistik minimal yang umum dalam pengukuran risiko • Memiliki pedoman untuk stress testing • Memiliki prosedur validasi untuk kesalahan eksternal dalam penggunaan model • Memiliki aturan yang jelas bila bank menggunakan gabungan antara internal model dan standardized method. Prepared by Zainul Arifin

  42. Pendekatan Basel II terhadap Risiko Operational Prepared by Zainul Arifin

  43. Pendekatan Basel II terhadap risiko operasional Evolutionary approaches to measuring Operational Risk under Basel II Basic Indicator Approach Standardized Approach Advanced Measurement Approach Capital requirement is set at 15% of average annual gross income over the past three years Prepared by Zainul Arifin

  44. Basic Indicator Approach • Basic indicator approach merupakan pendekatan yang sangat sederhana dan dapat diterapkan pada seluruh bank, namun lebih tepat dipergunakan untuk bank berskala kecil dengan aktivitas yang tidak terlalu beragam. • Pendekatan ini menggunakan satu indikator keuangan tertentu dalam pengukuran profil risiko yaitu gross income. • Internationally active bank diharapkan untuk menggunakan pendekatan yang lebih sophisticated. Prepared by Zainul Arifin

  45. Pendekatan Basel II terhadap risiko operasional Evolutionary approaches to measuring Operational Risk under Basel II Basic Indicator Approach Standardized Approach Capital requirement is set at 15% of average annual gross income over the past three years Bank’s activities are divided into eight business lines. The capital requirement (expressed as percentage) varies between business lines (the range is 12% - 18%) Prepared by Zainul Arifin

  46. Standardized Approach • The eight business lines and their applicable capital charges are: (1) Corporate Finance 18% (2) Trading and sales 18% (3) Retail Banking 12% (4) Commercial Banking 15% (5) Payment and settlement 18% (6) Agency Services 15% (7) Assets Management 12% (8) Retail Brokerage 12% Prepared by Zainul Arifin

  47. Pendekatan Basel II terhadap risiko operasional Evolutionary approaches to measuring Operational Risk under Basel II Basic Indicator Approach Standardized Approach Advanced Measurement Approach The capital requirement will equal the risk measure generated by the bank’s internal risk measurement system. Internal Operational Risk System will be based on quantitative criteria which have will have been by the bank’s regulator. Capital requirement is set at 15% of average annual gross income over the past three years Bank’s activities are divided into eight business lines. The capital requirement (expressed as percentage) varies between business lines (the range is 12% - 18%) Increasing complexity and data requirement Varying regulatory capital requirement Prepared by Zainul Arifin

  48. Advanced Measurement Approach • Pendekatan ini diterapkan bila bank telah memiliki data base yang komprehensif sehingga dapat: • menentukan jenis kerugian yang terkait dengan operational risk (loss types), • melakukan estimasi probabilitas terjadinya kerugian (probability of loss event), • melakukan estimasi besarnya proporsi dari suatu trransaksi atau eksposur yang dapat menimbulkan kerugian (loss given event) Prepared by Zainul Arifin

  49. Basel I and Basel II – A Timeline Jan 2001 and April 2003 1988 1996 June 1999 2007 Basel I Accord Introduce Market risk component introduced to Basel I First Round of proposals for revising the capital adequacy framework Aditional Proposal released Basel II Accord to come into effective Prepared by Zainul Arifin

  50. Basel I and Basel II – A Timeline • Bank Indonesia – Policy Directive 2008 Basel II for Market Risk (internal model) applicable for banks meeting the required criteria 2009 Basel II for Credit Risk (standardized approach) applicable for all banks 2010 Basel II for Credit Risk (IRB-Foundation) applicable for all banks 2010 Target date for the Introduction of Operational Risk (standardized approach) 2011 Target date for the introduction of operational Risk (Advance Measurement Approach) Prepared by Zainul Arifin

More Related