1 / 37

KENAPA MUNCUL EKONOMI ISLAM Oleh : Tatik Mariyanti

KENAPA MUNCUL EKONOMI ISLAM Oleh : Tatik Mariyanti. Kekeliruan Ilmu Ekonomi Konvensional. Didasarkan pada ideologi meterialis. Berpandangan dunia (world view) sekuleris bahkan atheis. Melihat manusia sebagai Homo Economicus (materialistis)

flint
Télécharger la présentation

KENAPA MUNCUL EKONOMI ISLAM Oleh : Tatik Mariyanti

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KENAPA MUNCUL EKONOMI ISLAM Oleh : Tatik Mariyanti

  2. Kekeliruan Ilmu Ekonomi Konvensional • Didasarkan pada ideologi meterialis. • Berpandangan dunia (world view) sekuleris bahkan atheis. • Melihat manusia sebagai Homo Economicus (materialistis) • Berpaham utilitarianisme ( Baik dan buruk, benar dan salah diukur berdasarkan prinsip penampilan dan kenikmatan ( Pain and Pleasure) ) • Bertujuan mengantarkan kesejahteraan (welfare) yang berdimensi fisik, materialis, hedonis tanpa batas.

  3. Karakteristik Sistem Ekonomi Islam • Bersumber dari al-Qur’an, as-Sunnah dan Ijtihad • Berpandangan dunia holistik dan balance (Tauhid) • Memandang manusia sebagai kholifatullah fil ardh (Homo Islamicus) • Pola hubungan muamalah didasarkan pada asas kemitraan

  4. Karakteristik Sistem Ekonomi Islam 5. Berfungsinya institusi zakat 6. Tiadanya transaksi berbasis bunga (interest) 7. Mengakui kepemilikan Individu terhadap aset dan modal. 8. Mengakui mekanisme pasar dan harga.

  5. Karakteristik Sistem Ekonomi Islam 9. Mengakui kompetisi pelaku pasar dengan tetap mengedepankan maslahat. 10. Mengakui adanya profit motive. 11. Mengakui adanya free entreprise dalam koridor halal. 12. Meminimalkan transaksi yang berisiko dan bersifat spekulatif.

  6. Kegagalan Ilmu Ekonomi Kontemporer • Gagal mewujudkan keadilan dan pemerataan • Gagal mengantarkan kesejahteraan • Gagal mengentaskan kemiskinan • Gagal menjembatani jurang kemiskinan dan kekayaan • Menguras sumber daya alam sehingga ekosistem tidak seimbang

  7. Kegagalan Ilmu Ekonomi Kontemporer • Membawa kemanusiaan kepada perang dunia, peperangan lokal dan regional karena memperebutkan sumber daya. • Kerangka teoritiknya tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi seperti: • Inflasi, deflasi, stagflasi, pengangguran dan defisit internal dan eksternal. • Kegagalan proses pembangunan di dunia ketiga

  8. Ilmu Ekonomi saling kontradiksi • Makroekonomi bersifat humanitarian dengan sederet tujuan yang sarat moral • Mikroekonomi bersifat individualistik, selfish, dan tak bermoral • Mungkinkah dalam sebuah disiplin manusia dipandang dari dua sisi yang kontradiktif?

  9. Kenapa Isyu Ilmu Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ? • Sebenarnya ekonomi Islam dibangun bersamaan dengan dakwah Islam itu sendiri. Yaitu sejak Rasulullah SAW mendakwahkan Islam.

  10. Kenapa Isyu Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ? • Pada tahun 1492 tamat kekuasaan Islam di Spanyol dan Columbus menemukan benua Amerika. • Barat mengganti Islam dengan sistem Barat sehingga seluruh institusi Barat menjadi bagian dari kehidupan kaum Muslimin.

  11. Kenapa Isyu Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ? • Muncullah lembaga-lembaga keuangan berbasis bunga seperti bank, asuransi, gadai dan lain-lain dalam masyarakat Muslim. • Hanya lembaga-lembaga keuangan ribawi inilah yang tersedia di masyarakat sehingga menciptakan masyarakat ribawi.

  12. Kenapa Isyu Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ? • Pada tahun 1975/1976, IDB berdiri. • Lembaga keuangan Islam terlihat sehat dan lebih tahan terhadap krisis. • Non Muslim mulai terbiasa menggunakan jasa dari lembaga keuangan Islam.

  13. ISLAM (Way Of Life) AQIDAH Landasan SYARIAH Pelaksanaan AKHLAQ Hasil IBADAH Shalat Shaum Zakat Haji MUAMALAT Ekonomi Perdagangan Sosial Manajemen Keuangan/ Perbankan Pendidikan Lain-lain MUNAKAHAT Keluarga Waris Nikah Thalaq Ruju’ JINAYAT Peradilan Perdata Pidana Saksi KHILAFAT Politik Pertahanan Penerangan Hubungan LN Pemilu Lain-lain

  14. II. Konsep Dasar Ekonomi Islam Islam sebagai agama merupakan konsep yang mengatur kehidupan manusia secara komprehensif dan universal baik dalam hubungan dengan Sang Pencipta (HabluminAllah) maupun dalam hubungan sesama manusia (Hablumminannas). Ada tiga pilar pokok dalam ajaran Islam yaitu : Aqidah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas keberadaan dan kekuasaan Allah sehingga harus menjadi keimanan seorang muslim manakala melakukan berbagai aktivitas dimuka bumi semata-mata untuk mendapatkan keridlaan Allah sebagai khalifah yang mendapat amanah dari Allah. a. Aqidah uluhiyah yaitu aqidah yang berhubungan dengan mengesakan Allah sebagai yang disembah, yang diabdi dan yang di puja. b. Aqidah Rububiyah yaitu aqidah yang mengesakan Allah sebagai penguasa. c. Aqidah Mulkiyah yaitu aqidah tentang kerajaannya Allah Syariah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang muslim baik dalam bidang ibadah (habluminAllah) maupun dalam bidang muamalah (hablumminannas) yang merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi keyakinannya. Sedangkan muamalah sendiri meliputi berbagai bidang kehidupan antara lain yang menyangkut ekonomi atau harta dan perniagaan disebut muamalah maliyah.

  15. Akhlaq : landasan perilaku dan kepribadian yang akan mencirikan dirinya sebagaiseorang muslim yang taat berdasarkan syariah dan aqidah yang menjadi pedoman hidupnya sehingga disebut memiliki akhlaqul karimah sebagaimana hadis nabi yang menyatakan “Tdaklah sekiranya Aku diutus kecuali untuk menjadikan akhlaqul karimah" Dalam Hal ini perlu dipahami tentang definisi ekonomi Islam berikut : Ekonomi Islam adalah suatu cara atau maksud untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang atau lebih (bersama) dengan cara yang halal dan thayyib serta berlaku adil dalam mendapatkan keuntungan dari usaha yang dilakukannya Dengan prinsip saling ridha dan menguntungkan.

  16. Ekonomi Islam , diuraikan oleh Umer Chapra, dia merumuskan suatu sistim ekonomi yang berbeda samasekali dari sistim-sistim yang berlaku. Ia memiliki akar dalam Syariáh yang menjadi sumber pandangan dunia sekaligus tujuan-tujuan dan strateginya. Berbeda dengan sistim ekonomi dunia yang berlaku saat ini, tujuan-tujuan Islam (MAQASHID ASY_SYARIÄH) adalah bukan semata-mata bersifat materi, tetapi didasarkan pada konsep -konsepnya sendiri mengenai kesejahteraan manusia (FALAH) dan kehidupan yang baik (HAYAT THAYYIBAH), yang memberikan nilai sangat penting bagi persaudaraan dan keadilan sosio-ekonomi dan menuntut suatu kepuasan yang seimbang, baik dalam kebutuhan kebutuhan materi maupun rohani dari seluruh ummat manusia )

  17. Sementara itu penting juga untuk memahami bahwa ekonomi Islam tersebut berada dalam suatu sistem ekonomi Islam yang didefinisikan sebagai berikut : Bagian dari nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam yang mengatur bidang perekonomian umat yang tidak terpisahkan dari aspek-aspek lain dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif dan integral.Ciri lain aktifitas ekonomi Islam adalah bahwa transaksi harus dilakukan atas dasar suka sama suka (al-taradhi),berkeadilan (al-‘adalah), dan tidak saling merugikan (la dharara wa la dhirara).

  18. Beberapa karakteristik transaksi ekonomi syariah dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut : 1.Keadilan Menurut Islam , adil merupakan norma paling utama dalam seluruh aspek perekonomian , hal ini dapat di tangkap dalam pesan Al-Qur’an yang menjadikan adil sebagai tujuan agama samawi. bahkan adil merupakan salah satu asma Allah, Allah menyukai orang yang bersikap adil dan sangat memushi kezaliman , bahkan melaknatinya, ingatlah kutukan Allah ditimpakan atas orang orang yang zalim. Dan kata adil adalah kata yang terbanyak disebut dalam Al-Qu’ran (lebih dari seribu kali), setelah perkataan Allah dan ilmu pengetahuan.

  19. Morality building • Morality building sebagai salah satu karakteristik ekonomi syariah dapat diartikan bahwa • didalam melakukan transaksi ekonomi syariah menyangkut juga pemahaman ekonomi • Ilahiah yang meliputi : • Norma ekonomi digariskan Allah, tujuannya mencari ridha Allah, cara-caranya tidak bertentangan dengan syariat Nya. • Ekonomi bukan tujuan. Ia merupakan kebutuhan dan sarana penunjang. Ekonomi menjadi pelayan bagi akidah dan risalahnya. • Hati nurani menjadi pengawas bagi dirinya. • Pendidikan iman penting dalam mengarahkan perekonomian • Harta adalah mutlak milik Allah. Manusia hanya sebagai wakil dan pemegang amanat Nya.[i] [i]Amin Suma , Materi Kuliah – Introduction of Sharia Economics, IEF Trisakti, 2006.

  20. Uang bukan komoditi Uang berfungsi sebagai alat pertukaran nilai (daya beli yang ditimbulkan) mengingat manfaat hanya timbul akibat pemakaian mal atau amal yang dibeli dengan uang tersebut. Ayat dan pemikiran tentang uang : At Taubah : 34 “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih).” Ghazali – Ihya Ulumuddin “Uang bagaikan cermin, ia tidak mempunyai warna namun dapat merefleksikan semua warna.”Ibnu Khaldun – Mukaddimah “Kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang di negara tersebut, tetapi ditentukan oleh tingkat produksi di negara tersebut dan kemampuan untuk memperoleh neraca perdagangan yang positif

  21. Dari definisi dan tafsiran ayat al Quran dan pendapat ulama tersebut maka uang merupakan alat pertukaran yang nilainya ditentukan oleh seberapa besar daya belinya atas barang dan jasa yang dibutuhkan. Uang tidak dapat diperjual belikan layaknya komoditi yang nilainya ditentukan oleh spekulasi naik turunnya indikator ekonomi suatu negara. Kebebasan bertransaksi Kebebasan bertransaksi dapat ditafsirkan bahwa transaksi harus memenuhi asas kerelaan para pihak (an-taraadhin) dan tidak ada unsur paksaan sehingga setiap muslim memiliki kebebasan untuk bermuamalah selama tidak melanggar ketentuan-ketentuan syariah sesuai dengan prinsip hukum asal muamalah bahwa semua boleh dilakukan selama tidak ada nash yang melarang.

  22. Menganut economic value of time (menolak teori time value of money) Transaksi dilakukan atas harta (mal) atau jasa (amal) yang memberi manfaat (economic value added) dengan cara yang menghindari kezholiman, dan atas manfaat yang timbul dilakukan bagi hasil. Sementara itu, ekonomi syariah menolak konsep time value of money yang menghubungkan nilai tukar uang berdasarkan periode waktu karena adanya unsur inflasi yang merupakan teori yang berlaku dalam sistem ekonomi kapitalis. Dalam sistem ekonomi kapitalis tersebut maka nilai tukar uang (daya belinya) pada saat sekarang berbeda dengan nilainya pada beberapa tahun mendatang. Selain asas dan karakteristik yang sangat kuat dalam muamalah syariah juga mengantisipasi terjadinya perilaku ekonomi yang menyimpang yang didalamnya terkandung 7 (tujuh) larangan prinsip sebagai berikut :

  23. 1. Maysir (perjudian) • Dalam melakukan transaksi tidak mengambil resiko yang • berlebihan (maysir) dan menjurus kepada perjudian dan oleh karena itu resiko • yang mungkintimbul harus dikelola. Transaksi yang didalamnya terdapat unsur maysir • hukumnya haram seperti halnya haramnya khamr . 2. Maksiat Perbuatan maksiat sangat jelas dilarang dalam syariah Islam. Diantara perbuatan maksiat dalam transaksi adalah ghasab, yaitu mengambil secara langsung atau tidak langsung secara tidak sah dari milik orang lain.[ii] [ii] Faturahman Jamil, Materi Kuliah – Fiqh Muamalah, IEF Trisakti, 2006. • 3. Aniaya (zhalim) • Larangan dalam berlaku zhalim diatur dalam firman Allah berikut : • Al Baqarah : 278-279 • “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah (kepada) Allah dan • tinggalkanlah apa yang tersisa dari riba (yang belum dipungut) jika kamu • orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan • (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah pernyataan adanya perang • dari Allah dan Rasul-Nya, dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), • maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak berlaku zholim dan tidak (pula) • diperlakukan zholim”.

  24. 4. Gharar (penipuan dan ketidakjelasan) Dalil yang menunjukkan tidak sahnya jual beli yang mengandung unsur gharar adalah larangan Rasulullah SAW terhadap jual beli gharar secara umum, berdasarkan hadist Abu Hurairah : “Bahwa Nabi SAW melarang jualbeli dengan cara melempar kerikil dan melarang jual beli gharar.” (HR Jama’ah kecuali al Bukhari). Dalam hadist Ibnu Mas’ud RA, Nabi SAW bersabda : “Janganlah kalian membeli ikan yang masih berada di air karena (jual beli seperti itu) mengandung unsur penipuan. [iii]. [i] Syaikh “Isa bin Ibrahim ad Duwaisy, Jual beli yang dibolehkan dan yang dilarang (Bogor : Pustaka Ibnu Katsir, 2006) hal 74. • 5. Haram (komoditi) • Ekonomi syariah mengatur tentang barang yang ditransaksikan • (alma’qud ‘alaih) dengan ketentuan harus merupakan barang • dan jasa yang halal, baik dzati (barangnya) maupun aridhi • (peruntukkannya), misalnya :Buah anggur adalah barang (dzat) • yang halal tapi ketika diolah menjadi minuman wine melalui tehnik • fermentasi maka hukumnya menjadi haram.

  25. 6.Riba (bunga) • Hukum haramnya riba merupakan hukum yang final dan mengikat • berdasarkan nash yang qath’i (jelas ayat dan tafsirannya) dan disepakati • oleh seluruh yurisprudensi hukum Islam, seperti disebutkan dalam firman • Allah, QS Al Baqarah : 275 : • “… Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” • 7. Riswah (suap) • Tindakan suap untuk mendapatkan kemudahan dalam transaksi baik • keringanan harga maupun upaya mengikat penjual atau pembeli dengan • imbalan tertentu tidak dibolehkan karena adanya persaingan yang tidak • sehat dan tidakmemenuhi unsur keadilan. • Baik pihak yang menyuap maupun pihak yang disuap akan mendapatkan • azab yang sama.

  26. 2. Riba dalam segala bentuknya dilarang bahkan dalam ayat Alquran tentang pelarangan riba yang terakhir yaitu surat Al Baqarah ayat 278-279 secara tegas dinyatakan sebagai berikut: Hai orang-orang yang beriman takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba itu jika kamu orang beriman. Kalau kamu tiada memperbuatnya ketahuilah ada peperangan dari Allah dan RasulNya terhadapmu dan jika kamu bertobat maka untukmu polcok-pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula teraniaya. Barangkali aspek yang paling luas dan controversial dalam ekonomi Islam, dipandang dari segi implikasinya dalam segi perspektif Barat adalah pelarangan bunga (riba). Pembayaran dan penarikan bunga sebagaimana terjadi dalam system perbankan konvensional secara terang-terangan telah dilarang oleh Al-Quran, sehingga para Investor harus diberi kompensasi dengan cara lain. Selanjutnya dikatakan dalam ayat diatas bahwa yang tidak menghiraukan pelarangan bunga berarti berperang dengan Allah S.W.T dan Nabi Muhammad S.A.W, meskipun hukuman duniawi bagi para pelaku yang tidak bertobat tidaklah ditentukan.

  27. Dalan surat Ar-rum ayat 39, surah an-nisa ayat 161, surah Ali Imran ayat 130, surah Al- Baqarah ayat 275 telah menerangkan haramnya riba. Ayat pertama menegaskan bahwa riba menghilangkan keberkahan Tuhan dalam harta. Ayat kedua mengutuknya, dengan menempatkan riba sebagai sama dengan memberikan harta orang lain secara tidak sah. Ayat ketiga memerintahkan kaum muslim untuk menjauhi riba demi kesejahteraan mereka sendiri. Ayat keempat menetapkan perbedaan yang jelas antara riba dan perdagangan, yang mendorong kaum muslim untuk, mengambila jumlah modal pokoknya saja, merelakan jika sipeminjam tidak melunasinya Pengharaman Riba juga disebutkan dengan kata-kata yang tegas dalam hadist atau sunah, selain itu pengharaman riba-secara harfiah berarti tambahan, tetapi dalam konteks ini pada umumnya dipahami sebagai sebuah bunga yang ditetapkan sebelumnya dan dibayarkan atas setiap jenis pinjaman yang mempunyai kesamaan dengan pelarangan atas riba.

  28. Dalan surat Ar-rum ayat 39, surah an-nisa ayat 161, surah Ali Imran ayat 130, surah Al- Baqarah ayat 275 telah menerangkan haramnya riba. Ayat pertama menegaskan bahwa riba menghilangkan keberkahan Tuhan dalam harta. Ayat kedua mengutuknya, dengan menempatkan riba sebagai sama dengan memberikan harta orang lain secara tidak sah. Ayat ketiga memerintahkan kaum muslim untuk menjauhi riba demi kesejahteraan mereka sendiri. Ayat keempat menetapkan perbedaan yang jelas antara riba dan perdagangan, yang mendorong kaum muslim untuk, mengambila jumlah modal pokoknya saja, merelakan jika sipeminjam tidak melunasinyaPengharaman Riba juga disebutkan dengan kata-kata yang tegas dalam hadist atau sunah, selain itu pengharaman riba-secara harfiah berarti tambahan, tetapi dalam konteks ini pada umumnya dipahami sebagai sebuah bunga yang ditetapkan sebelumnya dan dibayarkan atas setiap jenis pinjaman yang mempunyai kesamaan dengan pelarangan atas riba.

  29. NATURAL UNCERTAINTY CONTRACTS IN RESULT OF GAME GAME OF CHANCE GAME OF SKILL NATURAL EVENTS MAISIR HADIAH Maisir (Perjudian) NON-ZERO SUM GAME ZERO SUM GAME

  30. Contoh “Maksiat” • Usaha Pornografi • Pornoaksi • Komersialisasi Sex • Panti pijat, Amusement • dll

  31. Gharar CONTOH TAGHRIR ( KETIDAKPASTIAN ) Jual beli ijon Kuantitas Jual beli anak sapi yang masih dalam perut induknya Kualitas Harga Adanya dua harga dalam satu akad Jual beli onta yang hilang (delivery time tidak pasti bagi kedua pihak ) Waktu

  32. Haram Selain Zatnya ; Contoh ANIAYA ( Tadlis) Mengurangi takaran Kuantitas Kualitas Menyembunyikan cacatnya barang Harga Memanfaatkan ketidaktahuan pembeli akan harga pasar Menyanggupi delivery-time yang disadari tidak akan sanggup memenuhinya Waktu

  33. Haram HARAM Tidak Sahnya Akad Haram Selain zatnya Haram zatnya • Terjadi Ta’alluq • Terjadi “2 in 1” • Babi • Khamr • Bangkai • Darah • Taghrir (Gharar) • Riba • Maisir • Risywah

  34. Risywah (Suap Menyuap) Definisi : Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu yang bukan/belum tentu menjadi haknya. Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai tindakan risywah (suap-menyuap) jika dilakukan kedua belah pihak secara sukarela. Jika hanya salah satu pihak yang meminta suap dan pihak yang lain tidak rela atau dalam keadaan terpaksa atau hanya untuk memperoleh haknya, maka peristiwa tersebut bukan termasuk kategori risywah, melainkan tindak pemerasan.

  35. PRINSIP MUAMALATDALAM ISLAM SALING RIDHA (‘AN TARADHIN) HALAL-THAYYIB (HALALAN THAYYIBAN) BEBAS RIBA DAN EKSPLOITASI (DZULM) BEBAS MANIPULASI (GHOROR) SALING MENGUNTUNGKAN (TA’AWUN) TIDAK MEMBAHAYAKAN (MUDHARAT) ANTI MONOPOLI& SPEKULASI (MAYSIR)

  36. Lanjutan… • Kekayaan adalah milik dan amanah Allah • Manusia adalah khalifah dan pemakmur bumi • Manusia bebas bermuamalah selama tidak melanggar prinsip syariah • Kebutuhan manusia (termasuk umur) terbatas sedangkan sumber daya tersedia tidak terbatas • Dengan modal dan upaya optimal memperoleh keuntungan yang wajar (tidak zhalim) • Kewajiban zakat/infaq atas keuntungan yang diperoleh

  37. TERIMAKASIH

More Related