1 / 21

Satuan 2 Pendidikan Islam Nonformal

Satuan 2 Pendidikan Islam Nonformal. MK : Pendidikan Islam Nonformal Jurusan : Pendidikan Agama Islam Dosen : Andi Thahir, M.A. Mengisi Berita Acara UTS; Mengulas UU dan PP serta turunannya; Memahami Satuan Pendidikan Islam Nonfromal. KEGIATAN. Satuan Pendidikan Nonformal.

gafna
Télécharger la présentation

Satuan 2 Pendidikan Islam Nonformal

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Satuan2 Pendidikan Islam Nonformal MK : Pendidikan Islam Nonformal Jurusan : Pendidikan Agama Islam Dosen : Andi Thahir, M.A

  2. Mengisi Berita Acara UTS; Mengulas UU dan PP serta turunannya; Memahami Satuan Pendidikan Islam Nonfromal. KEGIATAN

  3. Satuan Pendidikan Nonformal Kelompok Bermain • Lembaga pelatihan Kelompok belajar Taman Penitipan Anak UU • Lembaga kursus • Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat • Sanggar • Majelis taklim • Bentuk lain yg sejenis

  4. Satuan Pendidikan Nonformal • Pengajian Kitab • Majelis Taklim PP Pendidikan Alquran • Diniyah Takmiliyah • Bentuk lain yg sejenis

  5. PowerPoint TemplateSubtitle color • Kelompok bermain (KB) • Taman penitipan anak (TPA) • Sanggar • Lembaga kursus • Lembaga pelatihan • Kelompok belajar • Pusat kegiatan belajar masyarakat • Majelis taklim

  6. Kelompok bermain (KB) • Kelompok bermain (bahasa Inggris: playgroup) merupakan satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia di bawah lima tahun. • Kelompok bermain umumnya beroperasi sampai siang hari saja, dan memiliki staf suster anak atau sukarelawan. Kelompok bermain dipercaya dapat memberikan stimulasi yang baik utk mengembangkan  kemampuan sosial, kematangan motorik anak, danIntelegensi.

  7. Taman penitipan anak (TPA) • Taman kanak-kanak (TK) & Raudatul Athfal (RA) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anaksejak lahir sampai dengan usia enam tahunyang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

  8. Taman penitipan anak (TPA) • Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah: • pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),  • kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), • sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) • bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

  9. Pendidikan anak usia dini (PAUD) • Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. • Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun. • Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini • Infant (0-1 tahun) • Toddler (2-3 tahun) • Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun) • Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)

  10. Pendidikan anak usia dini (PAUD) Tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu: • Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. • Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.

  11. Sanggar • adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan sebagai berikut: • Sanggaribadah: tempat untuk beribadah biasanya di halaman belakang rumah (tradisi masyarakat Jawa zaman dulu). • Sanggar seni: tempat untuk belajar seni (lukis, tari, teater, musik, kriya/kerajinan dll). • Sanggarkerja: tempat untuk bertukar fikiran tentang suatu pekerjaan. • Sanggaranak: tempat untuk anak-anak belajar suatu hal tertentu di luar kegiatan sekolah, dll.

  12. Lembaga Kursus • Sanggar dan kursus adalah sama-sama merupakan lembaga pelatihan dan keduanya termasuk kedalam jenis pendidikan nonformal, namun antara sanggar dan kursus memiliki perbedaan, adapun perbedaan tersebut adalah:

  13. Kursus biasanya hanya mencakup proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar, sedangkan sanggar mencakup seluruh proses dari awal hingga akhir yaitu mencakup proses pengenalan (biasanya melalui workshop/ pelatihan singkat), pembelajaran, penciptaan atau membuat karya, dan produksi. contoh: pembelajaran melukis, membuat karya lukis kemudian pameran, penjualan/pelelangan semua dilakukan didalam sanggar. Untuk sertifikat sebagian besar sanggar biasanya tidak memberikan sertifikat, kecuali pada sanggar-sanggar tertentu yang memang memiliki program untuk memberikan sertifikat pada peserta didiknya. • Kursus biasanya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam waktu singkat (kursus menjahit, selama 3 bulan/ 50 jam) jadi pesrta pelatihan dalam lembaga kursus tersebut hanya menjadi anggota selama 3 bulan saja, setelah itu peserta mendapat sertifikat dan keanggotaan kursus berakhir, sedangkan pada sanggar seni memiliki masa keanggotaan lebih lama bahkan terkesan tidak ada batas waktu keanggotaan.

  14. Kelompok Belajar (Kejar) • adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti Cambridge, dan IB (International Baccalureate). • Kejar terdiri atas tiga paket: Paket A, Paket B dan Paket C. Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

  15. International Baccalureate

  16. Kelompok Belajar (Kejar) Ujian kesetaraan • Peserta kejar Paket A dapat mengikuti Ujian Kesetaraan SD; • Peserta Kejar Paket B dapat mengikuti Ujian Kesetaraan tingkat SLTP; • Peserta Kejar Paket C dapat mengikuti Ujian Kesetaraan SMU/SMK/MA. • Ujian kesetaraan diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Oktober. Setiap peserta yang lulus berhak memiliki sertifikat (ijazah) yang setara dengan pendidikan formalnya

  17. Kelompok Belajar (Kejar) Kontroversi • Kejar Paket C sempat menjadi populer karena para peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan MA yang tidak lulus dapat mencoba lagi dengan menggunakan jalur ini.

  18. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) • adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pendidikan. PKBM ini masih berada di bawah pengawasan dan bimbingan dari Dinas Pendidikan Nasional. • PKBM ini bisa berupa tingkat dusun, desa ataupun kecamatan. untuk mendirikan PKBM bisa dari unsur apapun oleh siapapun yang tentunya telah memenuhi syarat-syarat kelembagaan antara lain : • Akta Notaris • NPWP • Susunan Badan pengurus • Sekretariat • Ijin Operasional dari Dinas Pendidikan Kab/kota

  19. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) • Cakupan kegiatan antara lain : • Kejar Paket A • Kejar Paket B • Kejar Paket C • PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) • KBU (Kelompk Belajar Usaha) • KUPP (Kelompok Usaha Pemuda Produktif) • Pemberdayaan Perempuan • Keaksaraan Fungsional Dasar Dewasa • Taman Bacaan Masyarakat (Perpustakaan)

  20. Contoh Pendidikan Nonformal Agama • Majelis Taklim • Dinniyah Taklimiyah • Taman Pendidikan Al-Qur'an • Sanggar • Rumah Baca • Masjid Terminal • Kelompok Belajar (Kejar)

  21. Tidak ada kebaikan yang murni baik dari semua sisi dan tidak ada pula keburukan yang murni buruk dari semua sisi. Bahkan, puncak kebaikan --yaitu keimanan-- memiliki sisi "tidak baik", sebagaimana juga puncak keburukan --yaitu kekafiran-- memiliki sisi "baik". (Asy-Syatibi dalam al-Muwafaqaat). Wassalam

More Related