1 / 20

Oleh : A. Tuti Rumiati

Indikator Kesejahteraan Masyarakat. Oleh : A. Tuti Rumiati. SEJAHTERA?????. PENDAHULUAN.

gene
Télécharger la présentation

Oleh : A. Tuti Rumiati

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IndikatorKesejahteraanMasyarakat Oleh: A. TutiRumiati

  2. SEJAHTERA?????

  3. PENDAHULUAN • IndikatorKesejahteraan Rakyat merupakanpublikasitahunan BPS yang menyajikantingkatperkembangankesejahteraanrakyat Indonesia antarwaktudanperbandingannyaantarprovinsisertadaerahtempattinggal. • Data yang digunakanbersumberdari BPS daninstansi lain diluar BPS. Sebagianbesar data indikatorkesejahteraanrakyatmerujukpada data Susenas , khususuntuk data ketenagakerjaanbersumberdariSakernas

  4. PENDAHULUAN • Untuk memudahkan interpretasi, perubahan taraf kesejahteraan dikaji menurut berbagai bidang yang menjadi acuan dalam upaya peningkatan kualitas hidup, yaitu: • kependudukan, • kesehatan dan gizi, • pendidikan, • ketenagakerjaan, • taraf dan pola konsumsi, • perumahan, serta sosial lainnya.

  5. BERBAGAI JENIS INDIKATOR KESRA • INDIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIA Human Development Index (HDI) • INDIKATOR KEMISKINAN • TINGKAT KEMISKINAN • INDEKS GINI • INDEKS MUTU HIDUP • KERENTANAN SOSIAL

  6. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) • Menurut UNDP (1990), Pembangunan Manusia adalah model pembangunan yang bertujuan untuk memperluas pilihan masyarakat melalui usaha-usaha untuk memberdayakan masyarakat. • Tolok ukur keberhasilan pembangunan telah dikembangkan adalah IPM. • IPM ini terdiri dari 3 (tiga) komponen pembangunan manusia yang dianggap mendasar : • Usia hidup (longevity) • Pengetahuan (knowledge) • Standar hidup layak (decent living)  Ketiganya merupakan bagian dari kegiatan bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi rumah tangga terutama dari daya beli.

  7. PERHITUNGAN • Indikator : Usia hidup (longevity) : diukur dengan angka harapan hidup waktu lahir Pengetahuan/pendidikan (knowledge) : diukur dengan dua indikator yaitu angka melek huruf (literacy rate)penduduk 15 tahun ke atas dan rata-ratalama sekolah (mean years of schooling). Standar hidup layak (decent living) : di ukur dengan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan” (adjusted real percapita expenditure).

  8. POSISI JAWA TIMUR • Berdasarkan hasil perhitungan BPS pada tahun 2005, IPM Jawa Timur sebagai propinsi terbesar menempati urutan 22 dari 33 propinsi di Indonesia • Sementara itu Kabupaten Sumenep memiliki IPM yang relatif rendah dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur, karena semenjak tahun 2002 sampai tahun 2004 IPM Sumenep bertahan di posisi 35 dari 38 kabupaten/ kota di Jawa Timur, hingga pada tahun 2005 meningkat menjadi urutan 32.

  9. C ONTOH IPM (SUMENEP) Angka IPM 2007  68.90 IPM tertinggi : Kecamatan Kota Sumenep IPM terendah : Kecamatan Nonggunong 67% dari kecamatan di kepulauan mempunyai angka IPM yang rendah.

  10. INDIKATOR KEMISKINAN • Menurut BPS, kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar dari kebutuhan dasar, baik makanan maupun bukan makanan. Standar ini disebut sebagai garis kemiskinan, yakni kebutuhan dasar makanan setara 2100 kalori energi per kapita per hari, ditambah nilai pengeluaran untuk kebutuhan dasar bukan makanan yang paling pokok (BPS, 1996). • BPS telah mengembangkan model penentuan penduduk miskin didasarkan pada model estimasi konsumsi sebagai berikut: • Ln yvh = xvh β + nv + Evh • Dimana : • Ln yvh : log konsumsi per kapita dari rumah tangga h dalam desa v • xvh :suatu vektor dari karakteristik observasi, termasuk di dalamnya variabel tingkat desa • nv : merepresentasikan unsur galat (error term) tingkat desa • Evh : unsur galat rumah tangga, diasumsikan nv tidak berkorelasi antar desa dan Evh tidak berkorelasi antar rumah tangga.

  11. INDIKATOR KEMISKINAN • Variabel yang digunakan untuk sebagai indikator kemiskinan (BPS, 2001)

  12. PETA KEMISKINAN INDONESIA

  13. TINGKAT KEMISKINAN • Untuk mengukur tingkat kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. • Digunakan Head Count Index (HCI), yaitu persentase penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan. • Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM). • Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan.

  14. INDEKS GINI • Indeks Gini adalah suatu koefisien yang menunjukkan tingkat ketimpangan atau kemerataan distribusi pendapatan. Nilai koefisien gini (G) antara 0 dan 1 (0<1). Semakin kecil koefisinnya, pertanda semakin baik distribusi pendapatan nasionalnya. • Gp = indeks Gini pendapatan dan pengeluaran rumah tangga • n = jumlah rumah tangga contoh • Yip = pendapatan per kapita dan pengeluaran rumah tangga ke i • Yrp = rata-rata pendapatan atau pengeluaran per rumah tangga.

  15. INDIKATOR PENDIDIKAN • Persentasependudukberumur 10 tahunkeatasmenurutPropinsidan status pendidikan • Persentasependudukberumur 10 tahunkeatasmenurutPropinsidanijazah/STTB tertinggi yang dimiliki • Persentasependudukberumur 10 tahunkeatasmenurutPropinsi, jeniskelamin, dankepandaianmembacadanmenulis

  16. INDEKS MUTU HIDUP • Indeks mutu hidup (IMH) merupakan salah satu indikator komposit yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. • Indikator ini sangat bermanfaat dalam mengukur hasil kebijakan umum yang bersifat lintas sektoral. • Indeks mutu hidup ini merupakan gabungan dari tiga indikator tunggal yaitu Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR), Angka Harapan Hidup satu tahun (Life Expectancy/LE)dan Angka Melek Huruf (Literacy Rate/Lit). • IMH secara keseluruhan menurut Moris dan MC Alpin (1982) dapat mencakup keseluruhan hasil pembangunan sosial ekonomi.

  17. INDEKS MUTU HIDUP • AngkakematianBayidanangkaharapanhidupsatutahunsecarabersama-samadapatmerupakanindikatorbagiaspekkemajuansosialantara lain dampakdarikeadaangizi, kesehatan, pendapatandanlingkunganmasyarakat. • Secaraterpisahkeduaindikatortersebutmerefleksikanaspek –aspekinteraksisosial yang cukupberbeda. • Angkakematianbayisecarapekamenggambarkantarafketersediaan air bersih, kondisidalamrumahdankesejahteraanibu. • Sementaraangkaharapanhidupsatutahunmerefleksikantarafgizidankeadaanlingkunganluasdiluarrumah. SedangkanangkaMelekHurufmerupakanindikator yang menggambarkantarafketrampilandankualitasmasyarakat.

  18. Contoh IMH

More Related