1 / 10

APLIKASI KONSEP DESA BERKELANJUTAN ( ECOVILLAGE ) DALAM PENGELOLAAN LANSKAP

Latar Belakang Penurunan kualitas lingkungan global. APLIKASI KONSEP DESA BERKELANJUTAN ( ECOVILLAGE ) DALAM PENGELOLAAN LANSKAP PERKAMPUNGAN TRADISIONAL SUNDA. Studi Kasus: Perkampungan Sunda di DAS Cianjur, Jawa Barat Ecovillage. (Desa berwawasan lingkungan) Suatu kondisi ideal

gerard
Télécharger la présentation

APLIKASI KONSEP DESA BERKELANJUTAN ( ECOVILLAGE ) DALAM PENGELOLAAN LANSKAP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Latar Belakang Penurunan kualitas lingkungan global APLIKASI KONSEP DESA BERKELANJUTAN (ECOVILLAGE) DALAM PENGELOLAAN LANSKAP PERKAMPUNGAN TRADISIONAL SUNDA Studi Kasus: Perkampungan Sunda di DAS Cianjur, Jawa Barat Ecovillage (Desa berwawasan lingkungan) Suatu kondisi ideal di mana terdapat keseimbangan antara aspek ekologis, sosial, dan spiritual dalam interaksi manusia dan lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan di muka bumi Tujuan Oleh: Euis Elih Nurlaelih, SP. M.Si Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, M.S Dr. Ir. Nurhayati H.S. Arifin, M.Sc. DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP SEKOLAH PASCA SARJANA – IPB Studi di DAS Cianjur: 1 2 Ecovillage Secara tradisional menunjukkan keberlanjutan 1. Mengidentifikasi karakter lanskap dan masyarakat perkampungan tradisional Sunda. 2. Menganalisis keberlanjutan lanskap dan masyarakat tersebut ditinjau dari aspek ekologis, sosial, dan spiritual. 3. Menyusun rekomendasi pengelolaan lanskap menuju desa berkelanjutan atau ecovillage. METODE Implementasi Ecovillage di Indonesia Rekomendasi Pengelolaan Lanskap Menuju Desa Berkelanjutan (Ecovillage) Manfaat 1. Melengkapi informasi mengenai lanskap daerah Jawa Barat dalam upaya pencarian bentuk lanskap Indonesia. 2. Memberi masukan kepada perencana dan pengelola lanskap dalam mengembangkan dan mengelola lanskap khususnya lanskap pemukiman di perdesaan. 3 5 4 6

  2. Lokasi dan Waktu Metode To Ciputri Bo go r 1000 Ci Anjur Kecil N 2 Karakter lanskap dan masyarakat 1900 1700 1300 1200 00 1400 900 1600 1100 00 18 15 Galudra Mangunkerta 00 00 2100 GedeMount Ci Anjur 20 2402500 0 Sukasirna 4 km 0 22 2300 700 600 Hegarmanah Gasol 500 Selajambe Heigh (m) 2500 2000 300 80 Pengamatan Wawancara Studi referensi 0 To Bandung 0 1 400 0 25 Tanjungsari ur Cianjur district Ci Anj n ka So Ci Sa Ci ru a 2 3 km Tingkat keberlanjutan ku CiLa 1500 1000 500 masyarakat Penilaian Keberlanjutan Masyarakat (PKM) Galudra Height (m a.s.l.) Mangunkerta Cianjur city Selajambe 0 Hulu Tengah Januari 2005 - Juli 2005 Hilir Rekomendasi Pengelolaan 7 9 8 10 HASIL DAN PEMBAHASAN Iklim Karakter Lanskap Stratifikasi Vertikal Tanaman Pekarangan Tinggi tanaman (m) Tinggi tanaman (m) Hulu Tengah Hilir Strata V 10 10 Suhu udara: 21-22 C, Suhu udara: 19-22 C, Suhu udara: 25 C Strata IV 5 2 5 2 Strata III Strata II Kelembaban udara: 80-82% Kelembaban udara: 80-82% Kelembaban udara: 80-82% Strata I 0 0 Curah hujan: Curah hujan: Curah hujan: 3388,6 mm/tahun 3388,6 mm/tahun ZONA NYAMAN 1963.0 mm/tahun Tinggi tanaman (m) Strata V 10 Strata IV (Sumber : Nurjanah, 2000 ; Arifin et al, 2001) 5 Strata III Kendala: Angin 2 Strata II Strata I 0 11 12

  3. Tata Ruang dan Pola Pemukiman Arsitektur Bangunan Hulu Tengah Hilir Halaman belakang Talun Tradisional: 50%, Non-tradisional: 50% Tradisional: 65% Non-tradisional: 35% Tradisional: 33,8% Non-tradisional: 66,2% Kbn Campuran Tegalan Sungai Sawah Halaman Kolam Mesjid samping Mesjid Pesantren Madrasah Pekuburan Jalan Rumah Halaman depan (buruan) Tradisional Non-tradisional 13 14 Karakter Sosial Kepadatan penduduk : 100% suku Sunda Mata pencaharian utama : pertanian Pendidikan : Daerah hulu 666 jiwa/km2 Daerah tengah 2739 jiwa/km2 Daerah hilir 2346 jiwa/km2 Sistem kekerabatan : Bilateral-hak dan kedudukan anggota keluarga dari pihak ayah sama dengan hak dan    kedudukan dengan anggota keluarga pihak ibu. 80 70 Keterangan 60 50 40 30 20 10 0 Sistem pewarisan : Aturan agama Islam-memberi hak pada anak laki-laki dua kali lipat dari anak perempuan dan seterusnya. Buta Huruf Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Lebih tinggi dari SLTA Hulu Tengah Hilir 15 16 Sistem kemasyarakatan: Tatakrama Sunda-sistem lama yang menganut stratifikasi sosial dengan istilah menak-somah tidak Tingkat Keberlanjutan Masyarakat dikenal lagi. Sistem pemerintahan dan kelembagaan masyarakat: Sistem pemerintahan umum yang berlaku di Indonesia di mana desa dipimpin oleh seorang kepala desa. 17 18

  4. Kriteria Penilaian Aspek Ekologis * 50+ 25-49 Menunjukkan kemajuan sempurna ke arah keberlanjutan Menunjukkan suatu awal yang baik ke arah keberlanjutan Hulu Tengah Hilir 0-24 Menunjukkan perlunya tindakan untuk mencapai keberlanjutan Sense/perasaan terhadap tempat 20/C* 30/B* 23/C* ** 333+ 166-332 0-165 Menunjukkan kemajuan sempurna ke arah keberlanjutan Menunjukkan suatu awal yang baik ke arah keberlanjutan Menunjukkan perlunya tindakan untuk mencapai Ketersediaan, produksi dan distribusi makanan 34/B* Infrastruktur, bangunan dan transportasi 37/B* 28/B* 46/B* 40/B* 39/B* Pola konsumsi dan pengelolaan limbah padat Air - sumber, mutu dan pola penggunaan 16/C* 34/B* 20/C* 38/B* 13/C* 37/B* keberlanjutan *** 999+ 500-998 0-449 Menunjukkan kemajuan sempurna ke arah keberlanjutan Menunjukkan suatu awal yang baik ke arah keberlanjutan Menunjukkan perlunya tindakan untuk mencapai Limbah cair dan pengelolaan polusi air Sumber dan penggunaan energi 2/C* 40/B* 12/C* 41/B* 10/C* 36/B* keberlanjutan TOTAL 183/B** 215/B** 198/B** Hulu 735/B *** Tengah 766/B *** Hilir 753/B *** 19 20 Aspek Sosial Aspek Spiritual Hulu Tengah Hilir Hulu Tengah Hilir Keterbukaan, kepercayaan, keselamatan Komunikasi - aliran gagasan dan informasi Jaringan pencapaian dan jasa Keberlanjutan sosial Pendidikan Pelayanan kesehatan Keberlanjutan ekonomi 45/B* 26/B* 37/B* 51/A* 27/B* 38/B* 36/B* 48/B* 26/B* 37/B* 51/A* 25/B* 43/B* 22/C* 45/B* 26/B* 37/B* 51/A* 27/B* 46/B* 28/B* Keberlanjutan budaya Seni dan kesenangan Keberlanjutan spiritual Keterikatan masyarakat Gaya pegas masyarakat Holographic baru Perdamaian dan kesadaran global 32/B* 9/C* 56/A* 55/A* 42/B* 53/A* 49/B* 32/B* 12/C* 56/A* 55/A* 42/B* 53/A* 49/B* 32/B* 12/C* 56/A* 55/A* 42/B* 53/A* 49/B* TOTAL 250/B** 250/B** 260/B** 21 TOTAL 296/B** 301/B** 299/B** 22 Pembangunan (development) Aspek Ekologis Penanganan limbah padat dan limbah cair Pembangunan fasilitas komunikasi dan ruang   publik Aspek Sosial Rekomendasi Pengelolaan Penyelenggaraan pendidikan keterampilan  kerja Aspek Spiritual Menghidupkan kembali seni budaya Sunda dalam kehidupan masyarakat  23 24

  5. Pemeliharaan (maintenance) Perbaikan (improvement) Mempertahankan pola-pola ruang yang ada, antara lain: Rumah-rumah tanpa pagar dan berdekatan satu sama lain. Terdapat ruang sebagai tempat bersosialisasi Ketersediaan fasilitas peribadatan yang cukup memadai dan aktivitas keagamaan yang intensif. Zonasi V Pada hampir semua aspek Optimalisasi pekarangan dan lahan masyarakat melalui sistem agroforestri dan pertanian organik Seleksi tanaman dan penataan tanaman yang multifungsi sesuai dengan tujuan penanaman    25 26 IV Konsep Pengelolaan Permakultur III II I 0 27 28 Zona Fungsi Ruang Obyek Tingkat Pemeliharaan II Memenuhi kebutuhan Lahan budidaya dan Semi-intensif. pangan utama (padi, umbi-umbian, sayuran, ikan, dsb) kolam-kolam budidaya Mulsa setempat, lindungan pohon 0 Memenuhi kebutuhan dasar penghuni: perlindungan iklim, Rumah atau pemukiman Sangat intensif tempat bekerja dan istirahat Memenuhi kebutuhan pangan, sumber air, bahan bakar biomass, perlindungan iklim (angin, matahari), sosialisasi, peribadatan III Memenuhi kebutuhan pangan domestik dan komersil Kebun campuran tanaman buah-buahan, tanaman penghasil kayu, penghasil pakan ternak dan pematah angin Semi-intensif. Pemangkasan rendah, pemberian mulsa I Pekarangan, jalan, area pembibitan, kandang ternak, pengomposan, tempat jemuran dan fasilitas-fasilitas Intensif. Pemberian mulsa secara menyeluruh, pemangkasan, pembuatan para-para umum. 29 30

  6. IV V Memenuhi kebutuhan pakan ternak, bahan bangunan, dan kayu bakar. Melindungi kawasan Talun Hutan Tidak intensif. Penjarangan tanaman Tidak dipelihara Implementasi Pengelolaan secara keseluruhan, habitat satwa, plasma nutfah 31 32 Daerah hulu Daerah tengah Optimalisasi fungsi pekarangan dan sistem agroforestri lainnya Perbaikan sistem drainase Perbaikan dan perlindungan terhadap bangunan tradisional 34    penurunan tingkat erosi perbaikan sistem drainase penanganan limbah padat dan limbah cair penataan ruang luar pada lingkungan rumah penyediaan ruang publik pembangunan sistem resapan air       33 Daerah hilir Perbaikan sistem pengelolaan air untuk mengatasi banjir dan kekeringan Optimalisasi fungsi dan perlindungan terhadap sistem agroforestri SIMPULAN 35 36

  7. Karakter lanskap perkampungan tradisional pada DAS Cianjur menunjukkan lanskap Tingkat keberlanjutan ketiga lokasi penelitian berada pada awal yang baik ke arah keberlanjutan di mana daerah tengah menunjukkan nilai paling tinggi terutama pada aspek ekologis dan spiritual. 38 Pengelolaan yang direkomendasikan mengacu pada konsep permakultur yang disesuaikan dengan kondisi lanskap dan perkampungan berbasis pertanian dengan karakter khusus sesuai dengan kondisi bio- klimatnya. Karakter sosial dan spiritual masyarakat menunjukkan pola budaya Sunda-Islam yang cukup kuat. Hal ini dapat dicapai dengan adanya penggunaan infrastruktur bangunan yang alami, penggunaan energi yang dapat diperbaharui, serta sistem pertanian polikultur. 37 masyarakat setempat. Keberlanjutan ekonomi merupakan kendala utama yang dihadapi oleh masyarakat di daerah tengah. 39 41 40 Perkampungan tradisional kesatuan tempat tinggal yang merupakan warisan dari generasi sebelumnya dan dibentuk oleh masyarakat yang masih berpegang kepada tradisi nenek moyangnya 42 TERIMA KASIH

  8. Ci Anjur Kecil Ci Anjur Legenda Legenda Bangunan Rumah Kolam Bangunan Rumah Kolam RT 03/RW 03 Ruang Terbuka Pekarangan Batas Pekarangan Sawah Ruang Terbuka Pekarangan Batas Pekarangan Talun Kampung Mangu Tegalan Jalan Desa Tegalan Talun Sungai Tegalan Batas RT Desa Sukamulya Nursery Jalan Desa RT 05/RW 02 Sungai Batas Kampung Batas Desa Ci Gadog 0 50 100 150 m Pola Premukiman di Kampung Galudra 2, Desa Galudra 0 50 100 150 m Pola Permukiman di Kampung Burangkeng , Desa Mangunkerta 43 44 Aspek Ekologis 1: Sense/Perasaan terhadap Tempat ke Bandung Legenda Peningkatan kedalaman humus tahunan: Periksa : E. Bangunan Rumah Ruang Terbuka Pekarangan Batas Pekarangan Sawah Kebun Campuran Kolam Jalan Desa Sungai Batas RT Batas Desa seluruh wilayah ( 5) pada sebagian besar lahan dalam masyarakat ( 3) dalam area produksi makanan- saja ( 1) tidak (ada) peningkatan ( 0) berkurang (- 1) Keaneka ragaman species yang sesuai dalam masyarakat Kampung Mekarsari Desa Babakan Caringin Ci Jurang RT 03/RW 06 F. adalah: tumbuh-tumbuhan  0 50 100 150 m meningkat ( 4) tak berubah ( 1) menurun (- 1) satwa Pola Permukiman di Kampung Cibakung, Desa Selajambe  meningkat ( 4) tak berubah ( 1) menurun (- 1) 45 46 Aspek ekologis masyarakat seimbang jika:  Orang-orang sangat terikat kepada tempat di mana mereka tinggal/hidup. Batasan-batasannya, kekuatan, kelemahan dan irama adalah jelas dan manusia tinggal dalam sinkronisasi dan keselarasan di dalam sistem yang ekologis dimana mereka merupakan satu bagian yang utuh. Kehidupan alami, proses dan sistemnya dihormati; margasatwa dan  habitat tumbuhan dipelihara. Gaya hidup manusia bersifat memperbaharui, bukannya  mengurangi integritas lingkungan. Makanan terutama berasal dari lokal atau sumber-sumber wilayah,  organik, bebas dari zat pencemar dan menyediakan gizi seimbang. Struktur dirancang untuk memadukan dan melengkapi lingkungan alami, penggunaan alami, material dan sistim pembangunan wilayah dan ekologis (dapat diperbaharui, tidak beracun). Konservasi dipraktekkan dalam sistem metode dan transportasi. Konsumsi dan pembuangan limbah minimal. Tersedia air bersih yang dapat diperbaharui. Masyarakat menyadari, menghormati, melindungi dan memelihara sumber airnya. Limbah manusia dan limbah cair digunakan dan/atau dibuang untuk manfaat lingkungan dan masyarakat. Sumber energi tidak beracun dan dapat diperbaharui digunakan untuk panas dan kegiatan masyarakat. Teknologi inovatif tidak dieksploitasi atau dibiarkan, tetapi digunakan untuk kepentingan       47 48 bersama.

  9. Keanekaragaman dihormati sebagai sumber kesehatan, vitalitas dan kreativitas dalam lingkungan alami dan dalam hubungan masyarakat.  Aspek hidup sosial masyarakat seimbang jika: Penerimaan, ketertutupan dan keterbukaan membantu perkembangan pemahaman terhadap keuntungan-keuntungan keanekaragaman, memperkaya pengalaman sosial dan lingkungan serta mempromosikan keadilan. Pertumbuhan pribadi, pembelajaran dan kreativitas dihargai dan dipelihara; peluang untuk mengajar dan belajar tersedia untuk semua kelompok umur Ada suatu perasaan terhadap perubahan dan stabilitas sosial dalam kehidupan masyarakat; suatu pondasi bagi keselamatan dan kepercayaan yang memungkinkan individu untuk secara bebas menyatakan diri mereka untuk kepentingan bersama. Tersedia ruang dan sistem untuk mendukung dan memaksimalkan komunikasi, hubungan dan produktivitas.     melalui format bidang pendidikan yang bervariasi. Ada cukup kesempatan atau teknologi untuk komunikasi dalam masyarakat  dan untuk menghubungkannya dengan masyarakat luas. Kebebasan untuk menyembuhkan, memelihara atau meningkatkan kesehatan (fisik, mental, spiritual dan emosional) tersedia dan bisa  usahakan, mencakup kesehatan alternatif dan praktek penyembuhan alami - seperti meditasi dan gerak badan. Aliran sumber daya - memberi dan menerima dana, barang-barang dan jasa adalah seimbang untuk berbagai keinginan dan kebutuhan masyarakat. Surplus bersama 50 Bakat, ketrampilan dan sumber daya lain diberikan secara bebas dalam masyarakat dan diberikan ke luar masyarakat untuk melayani sebaik mungkin.   49 Perasaan gembira dan memiliki dikembangkan melalui upacara agama dan perayaan.  Aspek hidup masyarakat spiritual seimbang jika: Kekuatan budaya dilestarikan melalui aktivitas artistik dan budaya lain serta perayaan-perayaan.  Kualitas dan kebersamaan dalam hati masyarakat membentuk persatuan dan kesatuan dalam kehidupan mereka. Hal ini mungkin merupakan suatu  persetujuan dan visi bersama yang menyatakan komitmen; kepercayaan budaya, nilai-nilai dan praktek yang menggambarkan dan menyatakan keunikan dari tiap masyarakat. Kreativitas dan seni dilihat sebagai suatu ungkapan kesatuan dan hubungan timbal balik dengan alam semesta, dan dilestarikan melalui berbagai format ungkapan artistik, kehidupan seni, dan  melalui pemeliharaan dan pertukaran nilai-nilai keindahan. Mempunyai kapasitas untuk fleksibilitas dan kemampuan dalam menghadapi berbagai kesulitan yang muncul.   Menghargai waktu bersenang-senang.  Baik kota, pinggiran kota ataupun pedesaan, dikembangkan atau tidak,  tumbuh pemahaman saling behubungan dan saling ketergantungan dari Rasa hormat dan dukungan untuk manisfestasi kespiritualan yang ditunjukan oleh berbagai cara. Tersedia peluang untuk pengembangan diri. semua unsur-unsur hidup di atas bumi. Masyarakat dengan sadar memilih dan berperan untuk menciptakan dunia  yang penuh kasih. 52 Tarekah Ilmiah (Suryalaga 2004)   51 REVITALISASI , tegesna eta seni budaya katut ajen-inajenna, dihirupkeun deui, didorong sina tumuwuh kalawan subur. REAKTUALISASI, tegesna seni budaya katut ajen-inajenna di- aktualkeun deui, sangkan miindung ka usum- mibapa ka jaman. REVISI, tegesna dibebener deui tujuanana tina eta seni budaya. RESTRUKTURISASI, tegesna diropea deui strukturna, supados luyu sareng pajamanan. FILL IN, tegesna eta seni budaya nu parantos nyampak teh di-EUSIAN ku ajen-inajen anyar anu Islami.      Persentase 90 80 70 60 50 40 30 Keterangan: Petani Buruh tani PNS Wiraswasta INOVASI, tegesna diropea deui supados langkung narik perhatian balarea, henteu eleh ku budaya anyar anu malah teu luyu sareng pribadi Sunda nu islami. KREASI, tegesna hasil karya seni budaya anyar anu nya nyunda nya islami. Para Guru sareng seniman-budayawan Sunda kedah rancage 20 10 0   Karyawan swasta Lainnya Hulu Tengah Hilir Lokasi nyiptakeun seni budaya Sunda-islami anu anyar. Tanpa kreatifitas ti urang pribadi, bakalna teh urang ngan jadi "korban pasar" sareng jadi jarian budaya deungeun. DELETE, tegesna aya hal-hal anu kedah dileungitkeun tina aspek seni budaya tea, kumargi patukang tonggong sareng akhlak Islam.  53 54

  10. Definisi Ars. Lanskap Definisi Permakultur The American Society of Landscape Architects defines  landscape architecture as the "...profession which applies artistic and scientific principles to the research, planning, design and management of both natural and built environments. Practioners of this profession apply creative and technical skills and scientific, cultural and political know-ledge in the planned arrangement of natural and constructed elements on the land with a concern for the stewardship and conservation of natural, constructed and human resources. The resulting environments shall serve useful, aesthetic, safe and enjoyable purposes." Suatu sistem untuk menciptakan lingkungan- lingkungan hidup yang sinambung. Berasal dari permanent culture dan permanent agriculture (Mollison & Slay 1994)   55 56 Etika Permakultur Prinsip-prinsip Permakultur Tiap elemen ditempatkan pada suatu keterikatan untuk  saling mendukung. Setiap elemen melaksanakan berbagai fungsi Setiap fungsi penting didukung oleh banyak elemen Perencanaan energi yang efisien untuk rumah dan pemukiman Penekanan pada sumber daya biologi daripada sumberdaya fosil Daur ulang energi setempat Memanfaatkan dan mempercepat suksesi alamiah Melindungi dan merawat bumi Melindungi dan merawat manusia Meluangkan waktu, uang dan energi          tanaman Polikultur dan diversifikasi species Memanfaatkan pola alamiah untuk mendapatkan efek terbaik   57 58

More Related