1 / 18

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN. OLEH : SUPARWOTO GURU SDN 017 DAYUN KECAMATAN SIAK KABUPATEN SIAK - RIAU. BILANGAN BULAT. Perkalian Bilangan Bulat. 1. Dengan pola bilangan. 3  2 = 2 + 2 + 2 = 6 3  (-2) = (-2) + (-2) + (-2) = -6 4  (-3) = (-3) + (-3) + (-3) + (-3) = -12. Contoh :

gyula
Télécharger la présentation

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERKALIAN DAN PEMBAGIAN OLEH : SUPARWOTO GURU SDN 017 DAYUN KECAMATAN SIAK KABUPATEN SIAK - RIAU BILANGAN BULAT DIKLAT JENJANG DASAR INSTRUKTUR MATEMATIKA SD RIAU

  2. Perkalian Bilangan Bulat

  3. 1. Dengan pola bilangan 3  2 = 2 + 2 + 2 = 6 3  (-2) = (-2) + (-2) + (-2) = -6 4  (-3) = (-3) + (-3) + (-3) + (-3) = -12 Contoh : 3  (-2) = n -3  2 = n 3  2 = 6 2  2 = 4 1  2 = 2 0  2 = 0 -1  2 = -2 -2  2 = -4 -3  2 = -6 Jadi, -3  2 = n -6 = n, Maka n = -6 -3  (-2) = n 3  (-2) = -6 2  (-2) = -4 1  (-2) = -2 0  (-2) = 0 -1  (-2) = 2 -2  (-2) = 4 -3  (-2) = 6 Jadi, -3  (-2) = n 6 = n, Maka n = 6 3  3 = 9 3  2 = 6 3  1 = 3 3  0 = 0 3  (-1) = -3 3  (-2) = -6 Jadi, 3  (-2) = n -6 = n, maka n = -6

  4. 2. Dengan garis bilangan • Ketentuan : • Perkalian terdiri dari bilangan pengali dan bilangan yang dikali. • Misal : 2 x 3, 2 adalah bilangan pengali, dan 3 adalah bilangan yang dikali • Posisi awal selalu berada pada angka nol. • Awal menghadap ditentukan oleh bilangan yang dikali : • Jika yang dikali adalah bilangan positif, maka menghadap ke arah kanan • Jika yang dikali adalah bilangan negatif, maka menghadap ke arah kiri • Jika yang dikali adalah bilangan nol, maka hadap ke samping (selanjutnya bilangan apapun pengalinya tetap diam) • Arah melangkah ditentukan oleh bil.pengali : • Jika pengali adalah bilangan positif, maka melangkah maju. • Jika pengali adalah bilangan negatif, maka melangkah mundur. • Jika pengali adalah bilangan nol, maka diam. • Hasil kali adalah angka pada posisi akhir melangkah.

  5. 0 1 2 3 4 5 6 Contoh (1): 2  3 = ? • Yang dikali (angka 3) adalah positif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah positif. • Pengali (angka 2) adalah positif, melangkah maju sebesar 2 langkah. Satu langkah sebanyak 3 ruas. • Posisi finish ada di angka (6), maka : hasil kali 2 x 3 = 6 Pengalinya 2. maju 2 langkah, jalan !

  6. -6 -4 -3 -2 -1 0 -7 -5 Contoh (2): -2  3 = ? • Yang dikali (angka 3) adalah positif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah positif. • Pengali (angka -2) adalah negatif, melangkah mundur sebesar 2 langkah. Satu langkah sebanyak 3 ruas. • Posisi finish ada di angka (-6), maka : hasil dari -2 x 3 = -6 Pengalinya -2. mundur 2 langkah, jalan !

  7. -6 -4 -3 -2 -1 0 -7 -5 Contoh (3): 2  (-3) = ? • Yang dikali (angka -3) adalah negatif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah negatif. • Pengali (angka 2) adalah positif, melangkah maju sebesar 2 langkah. Satu langkah sebanyak 3 ruas. • Posisi finish ada di angka (-6), maka : hasil kali 2 x (-3) = -6 Pengalinya 2. maju 2 langkah…, jalan !

  8. 0 1 2 3 4 5 6 7 Contoh (4): -2  (-3) = ? • Yang dikali (angka -3) adalah negatif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah negatif. • Pengali (angka -2) adalah negatif, melangkah mundur sebesar 2 langkah. Satu langkah sebanyak 3 ruas. • Posisi finish ada di angka (6), maka : hasil kali -2 x (-3) = 6 Pengalinya -2. mundur 2 langkah…, jalan !

  9. 0 1 2 3 Contoh (5): 0  3 = ? • Yang dikali (angka 3) adalah positif, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah positif. • Pengali (angka 0) adalah bilangan nol, tetap diam • Posisi finish ada di angka (0), maka : hasil kali 0 x 3 = 0 Pengalinya nol. Diam di tempat !

  10. 0 1 2 3 Contoh (6): 2  0 = ? • Yang dikali (angka 0) adalah bilangan nol, berdiri start tepat posisi nol dan hadap arah samping. • Pengali (angka 2) atau berapapun tidak perlu dilanjutkan melangkah jika yang dikali adalah bilangan nol • Posisi finish ada di angka (0), maka : hasil kali 2 x 0 = 0

  11. Kesimpulan : • Dari peragaan dapat dilihat : 2 x 3 = 6 -2 x 3 = -6 2 x (-3) = -6 -2 x (-3) = 6 • Maka dapat disimpulkan bahwa : pos  pos = pos (+)  (+) = (+) neg  neg = pos (-)  (-)=(+) pos  neg = neg (+)  (-) = (-) neg  pos = neg (-)  (+) = (-)

  12. PEMBAGIAN BILANGAN BULAT

  13. Dengan Garis Bilangan • Ketentuan : • Pembagian bilangan bulat terdiri dari bilangan yang dibagi dan bilangan pembagi. • Posisi awal selalu di angka yang dibagi. • Awal menghadap ditentukan oleh bil. pembagi : • Jika pembagi adalah bilangan positif, maka menghadap negatif (kiri) • Jika pembagi adalah bilangan negatif, maka menghadap arah positif (kanan) • Arah melangkah ditentukan oleh bilangan nol : • Arah melangkah selalu menuju ke angka nol. • Hasil kali : • Berupa bilangan positif jika melangkahnya maju, dan angkanya adalah sejumlah langkahnya. • Berupa bilangan negatif jika melangkahnya mundur, dan angkanya adalah sejumlah langkahnya.

  14. 0 1 2 3 4 5 6 7 Positif dibagi positif 1 1

  15. -6 -4 -3 -2 -1 0 -7 -5 1 1

  16. 0 1 2 3 4 5 6 7 1 1

  17. -6 -4 -3 -2 -1 0 -7 -5 1 1

More Related