1 / 25

MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDIDIKAN

MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDIDIKAN. OLEH: CASUTRI NIM : 0104511001 KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNNES 2012. HAKEKAT MENGAJAr.

hansel
Télécharger la présentation

MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDIDIKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDIDIKAN OLEH: CASUTRI NIM : 0104511001 KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNNES 2012

  2. HAKEKAT MENGAJAr • Mengajaradalahsuatuperbuatan yang kompleks ( a highly complexion process). Di sebutkomplekskarenadituntutadanyakemampuanprofesional, personal, dansosio cultural secaraterpadudalamprosesbelajar- mengajar, juga di tuntut penguasaan materi dan metode, teori dan praktik dalam interaksi siswa, juga karena mengandung unsur-unsur seni, ilmu, teknologi, dan keterampilan dalam proses belajar- mengajar.

  3. Mengajarsebagaiprosesmenyampaikanmateripelajaran. Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang ingin di capai, materi yang di ajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranannya dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang di lakukan, serta sarana dan prasarana belajar-mengajar yang tersedia.

  4. Konsepmengajar • Konsep mengajar dalam proses perkembangannya masih di anggap sebagai suatu kegiatan penyampaian atau penyerahan ilmu pengetahuan. Pandangan semacam ini masih umum di gunakan di kalangan pengajar. Hasil penelitian dan pendapat para ahli sekarang lebih menyempurnakan konsep tradisional di atas. Mengajar menurut pengertian mutakhir merupakan suatu perbuatan yang kompleks. Perbuatan mengajar yang kompleks dapat di terjemahkan sebagai penggunaan secara integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan mengajar untuk menyampaikan pesan pengajaran.

  5. 1.   Mengajar sebagai proses menyampaikan materi pelajaran. • Sebagai proses menyampaikan atau menanamkan ilmu pengetahuan, maka mengajar mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut : a. Proses pengajaran berpusat pada guru. Dalam kegiatan pengajaran, guru memegang peran yang sangat penting. Guru menentukan segalanya. Mau dibawa kemana siswa?. Semuanya tergantung guru. Oleh karena itu begitu pentingnya peran guru maka proses pembelajaran baru akan berlangsung jika ada guru.

  6. b.Siswa sebagai objek belajar Konsep mengajar yang menempatkan siswa sebagai objek yang harus menguasai materi ajar. Mereka di anggap sebagai organisme pasif yang belum memahami apa yang harus di pahami, sehingga melalui proses pembelajaran mereka di tuntut memahami segala sesuatu yang di berikan guru. Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu c.Proses pengajaran berlangsung pada tempat tertentu, misalnya di dalam kelas dengan penjadwalan yang ketat, sehingga siswa hanya belajar jika hanya ada kelas yang telah di desain sedemikian rupa untuk tempat pembelajaran.

  7. d.Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Keberhasilan suatu proses pembelajaran di ukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru. Materi pelajaran itu sendiri adalah pengetahuan yang bersumber dari mata pelajaran yang di berikan di sekolah.

  8. Mengajarsebagaiprosesmengaturlingkungan 2. Mengajar sebagai proses mengatur lingkungan. Terdapat beberapa karakteristik dari konsep mengajar sebagai proses mengatur lingkungan antara lain : a. Mengajar berpusat pada siswa (Student centered) Mengajar tidak di tentukan oleh guru, akan tetapi sangat di tentukan oleh siswa itu sendiri. Hendak belajar apa siswa dari topik yang di pelajari, bagaimana cara mempelajarinya, bukan hanya guru yang menetukan tetapi juga siswa. • Siswa sebagai subjek belajar • Siswa tidak hanya di anggap sebagai organisme pasif yang hanya sebagai penerima informasi, akan tetapi di pandang sebagai organisme yang aktif yang memiliki potensi untuk berkembang.

  9. c. Proses pembelajaran berlangsung di mana saja Siswa dapat menggunakan berbagai tempat untuk belajar. Karena tempat juga sangat menunjang proses pembelajaran. Intinya pembelajaran bukan hanya di laksanakan di dalam kelas tetapi di laksanakan sesuai dengan keadaan. d. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan. Tujuan pembelajaran bukan hanya agar siswa menguasai materi pelajaran, tetapi lebih luas dari pada itu bahwa tujuan belajar adalah agar siswa merubah pola perilakunya menuju arah yang lebih bai

  10. Perlunyaperubahanparadigmatentangmengajar • Apakah mengajar sebagai proses menanamkan ilmu pengetahuan masih berlaku dalam abad teknologi sekarang ini ?. Pandangan mengajar yang hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan itu di anggap sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan. Hal itu dapat kita lihat dari tiga alasan penting. Alasan inilah yag kemudian menuntut perlu terjadinya perubahan paradigma mengajar, dari mengajar hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran kepada mengajar sebagai proses mengatur lingkungan.

  11. Tigaalasanpenting • Siswaadalahorganisme yang berkembang siswa bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini, tetapi mereka adalah organisme yang sedang berkembang. Guru tidak lagi memposisikan diri sebagai sumber belajar yang bertugas menyampaikan informasi, tetapi harus berperan sebagai pengelola sumber belajar untuk di manfaatkan siswa itu sendiri. 2. Belajartidakhanyamenerimahinformasi . Berkembangn pesatnya ilmu pengetahuan mengakibatkan kecenderungan setiap orang tidak mungkin dapat menguasai setiap cabang keilmuan. Belajar tidak hanya sekadar menghafal informasi, menghafal rumus-rumus, tetapi bagaimana menggunakan informasi dan pengetahuan itu untuk mengasah kemampuan berfikir

  12. 3. Penemuan-penemuan baru khususnya dalam bidang psikologi, mengakibatkan pemahaman baru tentang konsep perubahan tingkah laku manusia. Manusia pada hakikatnya memiliki potensi dan dengan dasar potensi itulah manusia bisa mengembangkan dirinya. Dengan kata lain bahwa siswa bukan lagi di jadikan objek pasif tetapi siswa harus aktif dalam melakukan kegiatan belajar Ketiga hal di atas menuntut perubahan makna dalam mengajar. Mengajar jangan di artikan sebagai proses menyampaikan materi pembelajaran, tetapi lebih di pandang sebagai proses mengatur lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang di milikinya.

  13. MaknaMengajarDalamStandarProsesPendidikan Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekadar menyampaikan materi ajaran, akan tetapi juga di maknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain yang demikian sering di istilahkan dalam pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar siswa harus di jadikan pusat dari kegiatan. Hal ini di maksudkan untuk membentuk watak, peradaban dan peningkatan mutu kehidupan peserta didik. Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang di harapkan. Pemberdayaan di arahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar. Pembelajranadalahprosesberpikir Prosespembelajaranadalahmemanfaatkanpotensiotak Pembelajaranberlasungsepanjanghayat

  14. Mengajar dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekadar menyampaikan materi ajaran, akan tetapi juga di maknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain yang demikian sering di istilahkan dalam pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar siswa harus di jadikan pusat dari kegiatan. Hal ini di maksudkan untuk membentuk watak, peradaban dan peningkatan mutu kehidupan peserta didik. Pembelajaran perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang di harapkan. Pemberdayaan di arahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar.

  15. Dalam implementasinya, walaupun istilah yang di gunakan “pembelajaran”, tidak berarti guru menghilangkan perannya sebagai pengajar, sebab secara konseptual pada dasarnya mengajar itu juga bermakna membelajarkan siswa. Mengajar – belajar adalah dua istilah yang memiliki makna tidak dapat di pisahkan. Mengajar adalah suatu aktifitas yang dapat membuat siswa belajar. KeterkaitanantarabelajardanmengajarmenurutJhondewey ( Winasanjaya , 2009) adalah “teaching is to learning as selling and buying”.

  16. Dari berbagai penjelasan di atas, maka makna pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan di tunjukkan oleh beberapa ciri yang di jelaskan sebagai berikut : • Pembelajaranadalahprosesberfikir • Prosespembelajaranadalahmemanfaatkanpotensiotak • Pembelajaranberlangsungsepanjanghayat

  17. B. BELAJAR • 1. MaknaBelajar Usaha pemahamanmengenaimaknabelajariniakandiawalidenganmengemukakanbeberapadefinisitentangbelajar. Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain dapat di uraikan sebagai berikut : • Cronbachmemberikandefinisi : Learning is shown by a change in behavior as a result of experience. • Harold spears memberikanbatasan : Learning is to observe , to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. • Geochmengatakan : Learning is a change in performance as a result of practice.

  18. Dari ketigadefinisidiatasmakadapatditerangkanbahwabelajarsenantiasamerupakanperubahantingkahlakuataupenampilandenganserangkaiankegiatan, misalnyadenganmembaca, mengamati, mendengarkan, menirudan lain sebagainya. Jugabelajarituakanlebihbaikkalausisubjekmelakukansesuatu, jaditidakterkesanverbalistik. Namunsecararincibelajardapatdikatakantahapanperubahanseluruhtingkahlakuindividu yang relatifmenetapsebagaihasilpengalamandaninteraksidenganlingkungan yang melibatkanproseskognitif.

  19. 2. Faktor- faktor yang mempengaruhibelajar 2.1. Minat Secarasederhana, minat (interest) berartikecenderungandankegairahan yang tinggiataukeinginan yang besarterhadapsesuatu. Minatmempengaruhiprosesdanhasilbelajar, tidakusahdipertanyakankalauseseorangtidakberminatuntukmempelajarisesuatumakacenderungtidakdapatdiharapkanbahwadiaakanberhasildenganbaikdalammempelajarihaltersebut. Sebaliknyakalauseseorangbelajardenganpenuhminat, makadiharapkanbahwahasilnyaakanlebihbaik.

  20. 2.2. Kecerdasan Telahmenjadihal yang cukuppopulerbahwakecerdasanbesarperanannyadalamberhasiltidaknyaseseorangmempelajarisesuatuataumengikutisuatu program pendidikan. Orang yang lebihcerdaspadaumumnyaakanlebihmampubelajardaripadaorang yang kurangcerdasdidalamlingkungan. 2.3. Bakat Bakatadalahsuatukemampuanmanusiauntukmelakukansuatukegiatandansudahadasejakmanusiaituada. Hal inidekatdenganpersoalanintelligensia yang merupakanstruktur mental yang melahirkan “kemampuan” untukmemahamisesuatu. Hampirsependapat, bahwabelajarpadabidang yang sesuaidenganbakatmemperbesarkemungkinanberhasilnyausahaitu. Akantetapibanyaksekalihal-hal yang menghalangiuntukterciptanyakondisi yang sangatdiinginkanolehsetiaporang

  21. 2.4. Motivasi Motivasiadalahkondisipsikologis yang mendorongseseoranguntukmelakukansesuatuataukekuatan yang terdapatdalamdiriorganisme yang mendoronguntukberbuat. Jadimotivasibelajaradalahkondisipsikologis yang mendorongseseoranguntukbelajar. 2.5. Kemampuan-kemampuanKognitif. Kemampuan-kemampuankognitif yang utamaadalahpersepsi, ingatan, danberfikir. Kemampuanseseorangdalammelakukanpersepsi, dalammengingat, dandalamberfikirbesarpengaruhnyaterhadaphasilbelajar.

  22. Belajar itu harus terbukti dari perubahan perilakunya • Selain tujuan pokok yang hendak di capai, di perolehnya pula hasil-hasil sampingan. Misalnya ia tidak hanya bertambah terampil membuat dan merancang kurikulum tetapi memiliki minat yang lebih untuk bidang studi itu. • Belajarlebihberhasildenganjalanberbuat • Seseorangbelajarsecarakeseluruhan • Dalambelajarseseorangmemerlukanbimbingandanbantuandariorang lain • Untuk belajar di perlukan “Insight” • Di samping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang juga ingin mencapai tujuan lain • Adanyakemauandanhasrat.

  23. Meskipun ada dampak negatif dari belajar namun kegiatan belajar memiliki arti penting, bahwa belajar berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia. Bahkan di dalam Al-qur’an juga berkali –kali di tekankan agar manusia mau belajar, karena dengan belajar maka manusia bisa mengerti arti kebesaran Allah SWT.

  24. Teoribelajar • Koneksionisme ( Thorndike 1913) Belajarberawaldarikesanindra (S-R) • Classical conditioning (Thorndike, Pavlov, Watson) Denganpercobaananjing

  25. TERIMAH KASIH

More Related