1 / 42

Cherrya Dhia Wenny

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI. Cherrya Dhia Wenny. Definisi Akuntansi.

hashim
Télécharger la présentation

Cherrya Dhia Wenny

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI CherryaDhiaWenny

  2. DefinisiAkuntansi “Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya untuk menyediakan informasi yang kuantitatif, terutama informasi keuangan, tentang entitas-entitas ekonomi, yang dimaksudkan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan dalam pembuatan pilihan-pilihan yang beralasan diantara berbagai alternatif tindakan yang tersedia.” (Statement of the Accounting Principles Board No. 4, p. 40) AkuntansidanLaporanKeuangansebagaiBahasaBisnis Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu

  3. Akuntansikeuanganadalah Sebuahproses yang berakhirpadapembuatanlaporankeuanganmenyangkutperusahansecarakeseluruhanuntukdigunakanolehpihak-pihak internal maupuneksternal, ygmeliputi investor, kreditor, manajer, serikatpekerja, danbadan-badanpemerintah Akuntansimanajerialadalah Proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan operasi sebuah organisasi

  4. Pemakai Utama laporan Keuangan Investor Pemerintah Masyarakat Dewan Direksi Manajemen Karyawan Analysts Suppliers Karyawan Customers Creditors

  5. Pelaporan Keuangan Laporanlabarugi, untukrentangwaktutertentu, melaporkanaktivabersih yang dihasilkanolehoperasiperusahaan (pendapatan), aktivabersih yang digunakan (beban), danselisihnya yang disebutlababersih LaporanAruskasuntukrentangwaktutertentu, melaporkanjumlahkas yang dihasilkandandigunakanolehperusahaanmelaluitigatipeaktivitas; Operasi, InvestasidanPendanaan. LaporanAruskasmerupakanlaporankeuangan yang paling objektifkarenatidakmenggunakanberbagaiestimasidanpenilaianakuntansi yang dibutuhkanuntukmenyusunneracadanlaporanlabarugi Neraca, PadaSuatuWaktutertentu, Melaporakansumberdaya yang dimilikiperusahaan (aktiva, Kewajiban, danekuitasatau modal pemilik.

  6. Estimasidanpenilaianakuntansidimuatdalamcatatanataslaporankeuangan.Estimasidanpenilaianakuntansidimuatdalamcatatanataslaporankeuangan.

  7. Unsur-unsur laporan keuangan • Harta • Kewajiban • Ekuitas, or Harta Bersih • Investasi oleh Pemilik • Distribusi kpd Pemilik • Laba Komprehensif • Pendapatan • Beban • Keuntungan • Kerugian

  8. Aset/Harta (assets): • Suatu manfaat ekonomik masa datang • Dikuasai oleh perusahaan • Timbul akibat telah terjadinya suatu transaksi Kewajiban (liabilities): • Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang • Menjadi kewajiban pada saat pelaporan • Timbul akibat telah terjadinya suatu transaksi

  9. Ekuitas (equity): Dari sudut pemilik: • Hak residual pemilik atas aset setelah dikurangi semua kewajiban. Dari sudut perusahaan (kesatuan usaha): • “Utang” perusahaan kepada pemilik yang dipandang sebagai pihak luar. Ekuitas biasa disebut dengan modal.

  10. Investasi dari pemilik (investments by owners): • Kenaikan ekuitas akibat setoran sumber ekonomik ke perusahaan oleh pemilik. Distribusi ke pemilik (distributions to owners): • Penurunan ekuitas akibat transfer aset dari perusahaan kepada pemilik. • Dari sudut perusahaan, transfer ini dapat dipandang sebagai semacam pelunasan “utang” kepada pemilik. • Dalam perusahaan perseorangan, distribusi ini disebut dengan prive atau pengambilan.

  11. Pendapatan (revenues): • Aliran masuk sumber ekonomik (kas atau aset lainnya) ke dalam perusahaan atau kenaikan aset yang berasal dari penyerahan barang atau jasa sebagai kegiatan utama atau sentral perusahaan. Penyerahan barang atau jasa pada umumnya terjadi karena transaksi penjualan.

  12. Biaya (expenses): • Aliran keluar sumber ekonomik (kas atau aset lainnya) dari perusahaan atau timbulnya kewajiban akibat penyerahan barang atau jasa sebagai kegiatan utama atau sentral perusahaan. Keluarnya barang dagangan akibat penjualan merupakan biaya. Expense secara salah banyak diterjemahkan menjadi beban. Kesalahan ini harus diluruskan.

  13. Untung (gains): • Kenaikan aset bersih yang timbul akibat transaksi yang bersifat periferal atau insidental. Rugi (losses): • Penurunan aset bersih yang timbul akibat transaksi yang bersifat periferal atau insidental. Istilah ini juga digunakan untuk menunjuk laba bersih negatif (bila biaya melebihi pendapatan).

  14. Laba (net atau comprehensive income): • Jumlah rupiah bersih yang didapat oleh perusahaan setelah semua pendapatan dan untung dikurangi dengan semua biaya dan rugi. Catatan: Istilah penghasilan digunakan untuk menerjemahkan istilah income. Istilah laba sebenarnya sudah bermakna bersih yang merupakan padan kata untuk istilah net income. Namun dalam pemakaiannya, sering digunakan istilah laba bersih untuk menegaskan.

  15. Prinsip Penyajian Elemen dalam LK: • Aset umumnya disajikan atas dasar kelancarannya. • Kewajiban umumnya disajikan atas dasar kelancaran atau prioritas pihak yang didahulukan. • Pendapatan disajikan lebih dahulu baru kemudian diperhitungkan biaya yang diperkirakan menghasilkan pendapatan. Catatan: Biaya merupakan upaya untuk mendapatkan pendapatan. Tanpa upaya tersebut perusahaan tidak mempunyai sesuatu (barang atau jasa) yang berdaya atau bernilai tukar. Oleh karenanya, tidak tepatlah menyebut biaya sebagai beban.

  16. Penyajian Subklasifikasi Elemen SK: Neraca Aset Kewajiban dan Ekuitas • Aset lancar • Investasi jangka panjang • Tanah, bangunan, dan perlengkapan • Aset takberwujud • Aset lain-lain • Kewajiban lancar • Kewajiban jangka panjang • Ekuitas (rincian bergantung pada bentuk perusahaan)

  17. Penyajian Subklasifikasi Elemen LK: Statemen Laba-Rugi Rpxxx xxx Rpxxx xxx Rpxxx xxx Rpxxx • Pendapatan • Biaya • Laba operasi • Pendapatan (biaya) nonoperasi • Laba sebelum pajak • Pajak penghasilan taksiran • Laba (penghasilan bersih)

  18. Penyajian Subklasifikasi Elemen SK: Statemen Aliran Kas Rpxxx xxx Rpxxx Rpxxx xxx Rpxxx Rpxxx xxx Rpxxx Rpxxx • Aliran kas dari kegiatan operasi • Penerimaan dari • Pengeluaran untuk • Aliran bersih • Aliran kas dari kegiatan operasi • Penerimaan dari • Pengeluaran untuk • Aliran bersih • Aliran kas dari kegiatan operasi • Penerimaan dari • Pengeluaran untuk • Aliran bersih • Kenaikan (penurunan) kas

  19. Laporan Arus kas Cash From Op $ 973,000 Cash From Inv (1,188,000) Cash From Fin 245,000 Net Increase $ 30,000 Beg. Cash 80,000 End. Cash $ 110,000 Neraca 12/31/05 neraca 12/31/05 Laporan Laba rugi Cash $ 80,000 Other 4,550,000 Total $4,630,000 Liabilities $2,970,000 Stock 900,000 R/E 760,000 Total $4,630,000 Cash $ 110,000 Other 4,975,000 Total $5,085,000 Liabilities $2,860,400 Stock 1,000,000 R/E 1,224,600 Total $5,085,000 Revenues $12,443,000 Expenses 11,578,400 Net Income $ 864,600 Laporan laba di tahan R/E 12/31/04 $ 760,000 Net Income 864,600 Dividends (400,000) R/E 12/31/05 $1,224,600 Hubungan Laporan Keuangan

  20. Tujuan Pelaporan Keuangan Tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

  21. Tujuan Pelaporan Keuangan • Kegunaan. • Dapat dimengerti. • Target pembaca: investors and creditors. • Penilaian terhadap arus kas masa depan. • Evaluasi sumber daya ekonomi. • Fokus utama pada laba.

  22. Usefulness/Kegunaan Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yg berguna bagi pihak investor yg sudah ada maupun investor potensial dan kreditor.

  23. Understandability/ Dapatdimengerti Laporan keuangan merupakan informasi yang dapati dimengeri oleh pemakai laporan keuangan dengan pengetahuan akuntansi dan bisnis yang cukup memadai serta pemakai yang mau mempelajari dan menganalisis informasi yang disajikan.

  24. Target Audience/pembaca Walaupun ada banyak pemakai potensial dari laporan keuangan, tujuan dari laporan keuangan ini terutama untuk investor dan kreditor.

  25. Assessing Future Cash Flows/ penilaianterhadaparuskasmasadepan Pelaporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang berguna dalam mengakses jumlah, waktu, dan ketidakpastian (resiko) dari arus kas prospektif.

  26. Evaluasi Sumber Daya Ekonomi Pelaporan keuangan juga harus dapat menyediakan informasi tentang aktiva, hutang dan ekuitas pemilik perusahaan untuk dapat membantu investor, kreditor dan pihak lain dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan dan likuiditasnya serta kemampuanya membayar hutang jangka panjang..

  27. Primary Focus on Earnings/ Fokusutamapadalaba Informasi tentang laba perusahaan, yang diukur dengan akuntansi akrual, biasanya menyediakan dasar yang lebih baik untuk memprediksi kinerja dimasa yang akan datang daripada informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas saat ini .

  28. Karakteristik kualitatif Untuk dapat dipahami, para pemakai laporan keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi DapatDipahami Informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai Relevan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur Keandalan

  29. Pengakuan unsur laporan keuangan Pengukuranadalahprosespenetapanjumlahuanguntukunsurlaporankeuangan yang disajikandalamneracadanlaporanlabarugikomprehensif.

  30. Berbagaidasarpengukuran: BiayaHistoris/Historical cost BiayaKini/Current cost Nilairealisasi/penyelesaian NilaiKini

  31. Careers in Financial Accounting • Akuntan Publik/Public accounting. • Akuntan Perusahaan/ Company accounting. • Lainnya (analis, bankir, konsultan).

  32. Standar Akuntansi keuangan • Standarberfungsimemberikanacuandanpedomandalampenyusunanlaporankeuangansehinggalaporankeuanganantar-entitasmenjadilebihseragam. Manajemenlebihmudahmenyusunlaporankeuangankarenapedomanmemberikanketentuancarapenyusunantersebut. • Standarakuntansiberisikanpedomanpenyusunanlaporankeuangan, Standarakuntansiterdiriataskerangkakonseptualpenyusunananlaporankeuangandanpernyataanstandarakuntansi. • Standarakuntansi yang berlakudi Indonesia terdiriatas 4 standar, seringdisebut 4 pilarStandarAkuntansiyaitu SAK, SAK-ETAP, SAK syariah, dan SAP

  33. SAK • Digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia (yang menggunakan dana masyarakat) • Standar ini mengadopsi IFRS mengingat Indonesia, melalui IAI, telah menetapkan untuk melakukan adopsi penuh IFRS mulai tahun 2012.

  34. SAK ETAP • Digunakanuntukentitas yang tidakmemilikiakuntabilitaspubliksignifikandalammenyusunlaporankeuanganuntuktujuanumum • Standarinimengadopsi IFRS untuksmall medium enterprise (SME) denganbeberapapenyederhanaan : • Tidakadalaporanlabarugikomprehensif • Penilaianuntukasettetap, asettakberwujud, danpropertiinvestasisetelahtanggalperolehanhanyamenggunakanhargaperolkehan, tidakadapilihanmenggunakannilairevaluasiataunilaiwajar • Tidakadapengakuanliabilitasdanasetpajaktangguhan, bebanpajakdiakuisebesarjumlahpajakmenurutketentuanpajak

  35. StandarAkuntansiSyariah • Digunakan untuk entitas yang memiliki transasksi syariah atau entitas berbasis syariah. • Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan keuangan. Sebagai entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk transaksi syariahnya menggunakan PSAK syariah.

  36. SAP • Digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah.

  37. Perkembangan ifrs dan iasb Perkembangan dsak dan psak

  38. Perkembangan dsak dan psak • Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).

  39. Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi domestik bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item-item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan (Petreski, 2005).

  40. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa Standar akuntansi internasional (IFRS) akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012 secara keseluruhan atau full adoption. Padatahun 2012 tersebut diharapkan Indonesia sudah mengadopsi keseluruhan IFRS, sedangkan khusus untuk perbankan diharapkan tahun 2010. Dengan pencanangan tersebut timbul permasalahan mengenai sejaumana adopsi IFRS dapat diterapkan dalam Laporan Keuangan di Indonesia, bagaimana sifat adopsi yang cocok apakah adopsi seluruh atau sebagian (harmonisasi), dan manfaat bagi perusahaan yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian Indonesia pada umumnya, serta bagaimana kesiapan Indonesia untuk mengadopsi IFRS.

  41. Perkembangan ifrs dan iasb • IFRS merupakan standar yang digunakan sebagai panduan untuk pelaporan keuangan secara global. IFRS merupakan Standar, Interpretasi dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (dengan tidak adanya Standar atau Interpretasi) yang diadopsi oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB). • Hingga saat ini sudah hampir 100 negara mengizinkan penggunaan IFRS untuk penyusunan laporan keuangan oleh perusahaan publik.

  42. Proses penyusunan standar internasional mulai beberapa dekade yang lalu sebagai upaya oleh negara-negara industri untuk menciptakan standar yang dapat digunakan oleh negara-negara berkembang dan kecil tidak/belum mampu membangun standar akuntansi mereka sendiri. Tetapi karena dunia bisnis saat ini sudah menjadi lebih global, pihak-pihak regulator, investor, perusahaan besar dan perusahaan jasa audit mulai menyadari pentingnya memiliki standar umum di semua bidang yang terkait dengan pelaporan keuangan. • Globalisasi sektor keuangan dan bisnis telah menyebabkan lebih dari 12.000 perusahaan di hampir seratus negara untuk mengadopsi IFRS. Pada tahun 2005, Uni Eropa (UE) mulai mensyaratkan perusahaan yang tergabung dalam negara-negara anggotanya mencatatkan sahamnya di bursa efek Uni Eropa-diatur untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan IFRS. Australia, Selandia Baru dan Israel pada dasarnya mengadopsi IFRS sebagai standar nasional mereka.

More Related