1 / 56

Tahapan Kebenaran Ilmiah dan Nilai Ilmu Pengetahuan

Tahapan Kebenaran Ilmiah dan Nilai Ilmu Pengetahuan. Filsafat Ilmu Pertemuan ke-8. Persoalan seputar KEBENARAN. APA YANG KITA MAKSUDKAN DENGAN BENAR? KAPAN SUATU KEADAAN /PERNYATAAN DISEBUT BENAR? KEBENARAN PENGETAHUAN ILMIAH, APA PARAMETER DAN KARAKTERNYA?!

iola
Télécharger la présentation

Tahapan Kebenaran Ilmiah dan Nilai Ilmu Pengetahuan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TahapanKebenaranIlmiahdanNilaiIlmuPengetahuan Filsafat Ilmu Pertemuan ke-8

  2. Persoalan seputar KEBENARAN • APA YANG KITA MAKSUDKAN DENGAN BENAR? KAPAN SUATU KEADAAN/PERNYATAAN DISEBUT BENAR? • KEBENARAN PENGETAHUAN ILMIAH, APA PARAMETER DAN KARAKTERNYA?! • BAGAIMANA SUMBER & METODE MENDAPATKAN PENGETAHUAN BERPENGARUH TERHADAP KEBENARAN ILMU?

  3. BAGAIMANA KEBENARAN ILMIAH MEMILIKI IMPLIKASI? • Apakah itu OBYEKTIF ?

  4. KebenaranIlmiah • Pada dasarnya, tujuan berfikir ilmiah (penalaran) adalah untuk mencapai kebenaran. • Namun, ‘kebenaran’ menjadi suatu pembahasan tersendiri di dalam pengetahuan ilmiah (penalaran) • Kebenaran dari sebuah penalaran atau suatu pengetahuan termasuk dalam pembahasan kebenaran epistemologis • Setidaknya, ada tiga teori yang berbicara mengenai kebenaran ilmiah;

  5. GAMBAR APAKAH YANG ANDA LIHAT INI ?

  6. GAMBAR APAKAH YANG ANDA LIHAT INI ?

  7. TEORI KORESPONDENSI • Kebenaranpengetahuanmenurutteori KORESPONDENSI terjadiapabila: “Ada kesesuaian (correspondence) antaraarti yang dimaksud PERNYATAAN dengan OBJEK yang ditujuoleh” (Bakhtiar, 2009) “Suatupernyataanadalahbenar, jikamateripengetahuan yang dikandungolehsuatupernyataan BERKORESPONDENSI (BERHUBUNGAN) denganobyek yang ditujuolehpernyataantsb” (Sumantri, 2003)

  8. Dari teori ini, kebenaran suatu pengetahuan terjadi apabila terdapat dua hal, yakni PERNYATAANdan KENYATAAN, dimana di antara keduanya terdapat kesesuaian • Para ilmuwan seringkali menggunakan teori korespondensi, terutama dalam penelitian yang berupa logika induktif.

  9. TEORI KOHERENSI • Suatupenyataandianggapbenarsecara KOHERENSI, apabila: “Suatupernyataanitubersifatkoherenatau KONSISTEN denganpernyataan-pernyataansebelumnya.” (Sumantri, 2003) “Suatuproposisiitucenderunguntukbenar, jikaiacoherent (SALING BERHUBUNGAN) denganproposisi lain yang jugabenar” (Bakhtiar, 2009)

  10. Misalnya: 3 + 4 = 7 ; 5 + 2 = 7 ; 6 + 1 = 7 Secara deduktif, karena setiap pernyataan dan kesimpulan yang ditarik oleh ketiga penyataan diatas adalah konsisten dengan penyataan dan kesimpulan sebelumnya yang juga telah dianggap benar  penyataan ini secara koheren adalah benar

  11. TEORI PRAGMATIS • Bagiseorangpragmatis, kebenaransuatupernyataandiukurdari: “Apakahpernyataantersebutbersifat FUNGSIONAL dalamkehidupanpraktis, ataujikapernyataan (dankonsekuensidarinya) mempunyai KEGUNAAN praktisdalamkehidupanmanusia” (Sumantri, 2003) “BagipenganutPragmatis, batuujiankebenaranialah KEGUNAAN (utility), dapatdikerjakan (workability), ataupengaruh yang MEMUASKAN (satisfactory consequence)” (Bakhtiar, 2009)

  12. Misalnya, bagi kaum pragmatis agama itu benar bukan karena ia ada, tetapi karena ia bermanfaat memberikan petunjuk (guidance) moral, hukum, etis, dll, dalam kehidupan manusia • Kriteria Pragmatisme berguna dalam menentukan kebenaran ilmiah dilihat dari perspektif waktu, kegunaan, dan kemanfaatanya.

  13. Selainke 3 teorikebenaran, terdapatberagam parameter dalammenentukankebenaran. Misal: kebenaranintuitif, kebenaranperformatif, kebenaransemantik, kebenarankonsensus, dll

  14. Istilah BENAR dan KEBENARAN di dalampengetahuanilmiahternyata TIDAK bermakna TUNGGAL. • Iasangatberkaitan dg CARA MENGUKUR kebenarandan ALAT yang digunakanuntukmendapatkanpengetahuan. • Sehingga KARAKTER kebenaranpengetahuanIlmiah MENGIKUTI ALAT (sumberpengetahuan) dan CARA MENGUKUR (metode) mendapatkansuatupengetahuanilmiah.

  15. Selaindipengaruhiolehcaramendapatkanpengetahuanilmiah, KEBENARAN ILMIAH jugamemilikiimplikasi; al. • Kebenaranhanyaberlakupada RUANG dan WAKTU tertentu. Meskipunadakebenaranygmampubertahandlm WAKTU yg lama 2. Kebenaranmembutuhkan DAYA DUKUNG, dari KEGIATAN dan KOMUNITAS ilmiah. 3. Kebenaranilmiah TIDAK DAPAT menjatuhkan PENILAIAN kepadawilayah/keadaan/kenyataan/pernyataan, yang belummasukkedalamkegiatanilmiah.

  16. Persoalan Obyektifitas kebenaran • KebenaranObjektifterjadipadakebenaranKoherensi&korespondensi, yang tanpadisertaipretensinilaiterutamaperanindividuilmuwan/peneliti. • Seringkalidipertentangkan dg KEBENARAN SUBJEKTIF ygdiartikansebaliknya. • Kaum POSITIVISME sangatmenjunjungtinggikebenaran OBJEKTIF, danmunculkritikdari MADZHAB POSMODERNISME.

  17. Persoalan Pengujian Kebenaran • Kebenaran OBJEKTIF terjadisaatpengujiankebenarandilakukandenganprinsip VERIFIKASI  mengujiteoriuntukmenentukankebenarannya. Eksperimendanobservasidilakukanuntukmembenarkanteori/hukum/pengetahuan. • METODE PENGUJIAN inimendapatkritikdrmadzhab FALSIFIKASI  suatuteoridianggapkuat (korroborotif) bilaiatelahdiujikesalahannya. Metode FALSIFIKASI masihmengakuikebenaran OBJEKTIF, tetapimenegaskanbahwapengujianpengetahuanbukanmenunjukan KEBENARAN ABSOLUT, melainkankekuatandari SISTEM HIPOTESA

  18. NILAI PENGETAHUAN ILMIAH FILSAFAT ILMU

  19. I L M U

  20. Mengapa Berbicara Nilai dalam ilmu?

  21. ILMU itu Bebas Nilai • Bermuladariadagium “KNOWLEDGE IS POWER” dan PENGETAHUAN demi PENGETAHUAN • BEBAS NILAI, bilaaktivitasKeilmuwandianggapsebagaikegiatan yang harusmenafikkanaspeksubjektifdariilmuwanseperti: 1. AspekEmotifIndividu 2. AspekSosial, PolitikdanBudaya 3. Aspek Agama • Bebasnilaidibutuhkan agar ilmumampumenyingkaphukum-hukumdarifenomenaalamdanmanusia.

  22. BebasnilaimemungkinkanIlmuberkembangtanpaadapretensi 3 aspeksubjektif di atas. • Satu-satunya NILAI yang harusdipegangteguhadalah KEBENARAN ILMIAH (Objektif) dan PARADIGMA (CARA PANDANG) darikegiatanilmiah.

  23. ILMU TIDAK BEBAS NILAI • MadzhabiniberpandanganbhwkegiatanIlmiahdilakukanolehmanusia yang hidupsecarahistoris (lingkupsosial-budaya). • 3 aspeknilai yang dieliminirolehmadzhab BEBAS NILAI sbnarnyabersifat INTRINSIK padamanusia, makatdkdptdihindarkandrmanusiadanaktifitasilmiahnya. • “ILMU untuk ILMU” menghindarkannyadari RELASI dg MANUSIA. Sehinggatidakdapatmembacakualitashakikimanusia yang multi-dimensi (fisik, intelek, spiritual).

  24. QUESTION: • Apaygkitamaksudkan dg ILMU ketikamembahas NILAI ILMU? 1. AKTIFITAS keilmuan 2. CARA PANDANG dan METODE keilmuwan 3. AKTOR dalamkegiatankeilmuwan 4. MASYARAKAT keilmuwan? 5. MASYARAKAT PenggunaIlmu&Teknologi? Kesemuaaspekinimemilikipengaruh di dlm NILAI ILMU!

  25. Bebasnilaimemilikiurgensi agar aktifitasIlmiahdapatberjalanterus –demi kemajuanmanusia- tanpadigangguolehaspek nilai2 tertentu yang membahayakanaktifitaskegiatanilmiah. • Tetapidalamberhubungandenganmanusia, sosial, agama, danaspekhistorislainnya, Ilmu TIDAK BEBAS NILAI. Iadipengaruhiolehaspektersebutataupunmempengaruhi aspek2 itu.

  26. Discussion • Kenapamasihbisadisebut, bahwailmuitubebasnilai, jikadalamprosesnyasajabersifatsubjektif!? • Contohilmubebasnilai! • Metodeapa yang bisadigunakanuntukmenilaiterhadapilmu?!

  27. EtikaDalamIlmuPengetahuan

  28. KONDISI MASY. KONTEMPORER dg ICT sbg PUSAT

  29. KONDISI MASY. KONTEMPORER dg ICT sbg PUSAT

  30. ETIKA IS…. • Ilmu yang mengulas, membahasdanmengkritisitentangprinsipnilaibaikdanburukdalamsuatumasyarakatatausuatumasa • PrinsipEtika memperjelasnilai di dalamkehidupanmanusia yang berhubungandenganbaikdanburuk • Unsur-unsurpembentukEtika 1) Moral 2) Agama 3) Adatistiadat 4) HukumPositifdanUndang-undang

  31. Mengapa dan Untuk Apa? • Etikabagijurnalis melindungidanmenjagamasyarakat. • Tujuannyamelindungidarikekerasan, manipulasi, ataujugapornografi.   • UnsurEtikadalamKomunikasi 1) MenghormatiIlmuwan di dalamKomunikasi 2) MenghormatimasyarakatsebagaipenggunaIlmuKomunikasi 3) Deontologidarikeduawilayah

  32. Pendapat tg Etika bg Komunikasi • JurgenHabermas (TokohMadzhabKritis, Jerman)  EtikaMasyarakatKomunikatif • Komunikasiharusmengarahpadapartisipasiaktifsetiapmasyarakat • MemunculkanIlmuKritis-Hermeneutis

  33. DON IHDE  EtikaTeknologiKomunikasi Saatteknologisudahmenjadibagiandaritubuhmanusia (menubuh) makakewajibanmanusiasecaraetisadalahharusmampumelampauiketerkungkungannyadariteknologi. • ARMAHEDI MAHZAR (TokohIntegralismeIlmudan Islam) Etikaterhadapilmusaatiniharusbersifatintegralis, yaknimelibatkanseluruhkeilmuwansecara multi-disiplinuntukmemenuhi multi-dimensiunsurmanusia.

  34. KasusEtikadalamIlmuKomunikasi “Pengelola media melalui berita infotainment terkadang tidak lagi mempertimbangkan moral sebagai pengontrol langkah mereka sehingga mengabaikan kepentingan masyarakat. Hal itulah yang terjadi dengan berita infotainment di Indonesia, beberapa kaidah yang semestinya dijalankan malah diabaikan demi kepentingan mengejar rating dan meraup keuntungan dari pemasang iklan.”

  35. DISCUSSION • MANA yg MENJADI ANALISA dr ETIKA, • PROSES TERBENTUKNYA ILMU, atau • PENERAPAN dr ILMU? • APA yg KITA MAKSUDKAN dg ILMU, PROSES secara TERPISAH dr USER atau MELEKAT pd USER? • ETIKA apa BEDANYA dg MORAL? • BAIK dan BURUK menurut ETIKA, adakah BATASANNYA? Mengapa ETIKA ILMU dibatasi dg MORAL, bknpd KETIDAKTAHUAN manusia?

  36. DASAR-DASAR LOGIKA

  37. What is….? • Ilmupengetahuandanketrampilanuntukberpikirlurus.  • Azas-azasyang menentukanpemikiran yang lurus, dantepat. • Ilmu yang menyelidiki, merumuskan, sertamenerapkanhukum-hukumdalamberfikir yang harusditepati. 

  38. Apa itu Berfikir? • Dalamlogikaberfikirdipandangdarisudutkelurusandanketepatannya. • Yang disebutberfikirlurusdantepatapabilasesuaidenganhukum-hukumsertaaturan-aturan yang sudahditetapkandalamlogika. • Sehinggakebenarandiperolehsecaraterangdanmudah.

  39. Dasar-dasar Penalaran • Konsep buahatauhasildaritangkapanakal • Terma pengertian ide/konsepdalambentukkata • Setiaptermamemilikikadarkonotasidandenotasi. • HukumTimbalbalikTerma : “Konotasidandenotasi term, mempunyaihubunganberbalikanjikayang satubertambahmaka yang lain akanberkurang”

  40. SKEMA PENALARAN

  41. Prinsip-prinsip Penalaran • DisebutjugaAKSIOMA dasarsemuapenalaran. • Prinsip-prinsipnya: • Prinsipidentitas“sesuatuhaladalahsamadenganhalnyasendiri”. P = p • Prinsipnonkontradiksi“sesuatutidakmungkinbagiandarihaltertentudanbukanbagianhaltertentudalamsuatukesatuan” • Prinsipcukupalasan“suatuperubahan yang terjadipadasuatuhaltertentumestilahberdasarkanalasan yang cukup, tidakmungkintiba-tibaberubahtanpasebab-sebab yang mencukupi”.

  42. Problem Sesat berfikir • Gagasan yang keliru (dalammenalar) ataukeyakinan yang salah (dalamberargumen) • Kemungkinankegagalanargumen: 1) menggunakanpremis yang keliru 2) premis-premis yang diambiltidaksalingberhubungan • SESAT BERFIKIR terdiridari 2 1) KekeliruanRelevansi antarapremisdanargumentidakrelevan 2) AmbiguitasPenalaran argumen yang dipakaimemilikiduamaknaataulebih

  43. KEKELIRUAN RELEVANSI • SEBAB YANG SALAH  sebab yang digunakanbukanlahsebabygsebenarnya. “Aksiterorisme di Indonesia terjadikarenamunculnyaPerangAfganisatan yang dilancarkanAmerika.” • AKSIDEN  perkarakhusus yang dianggapumum “Perempuan yang menggunakanrok mini, menyebabkanmaraknyaaksipemerkosaan di angkot”

  44. SALAH KAPRAH  kekeliruan yang diterimasecaraumum. “Makananmieadalahmakananpokokpenggantimasyarakat Indonesia” • PERSONAL ATTACK  kekeliruanberfikirkarenamenyerangindividu yang menyatakanpendapat “Bagaimanamungkin Gus Durdapatmenciptakankesejahteraanrakyat, melihatsajadiatidakbisa”

  45. AMBIGUITAS ARGUMEN • AKSEN  kata-kata yang digunakansifatnya “menipu” karenamenimbuklanperubahanmakna “Nikmatidiskonbesar-besaranhinggaRp 2 M, di akhirminggu” MCC Galeria Mall “Rinso, membersihkansegalanya!” “Kilaurambutsesungguhnya!”

  46. EKUIVOKASI kata-kata yang digunakanmempunyaimaknaganda “Karenasituasigenting, segeralahkaumemanjatgenting!” “Cintagilainimembunuhku!”

  47. DEFINISI • TUJUAN DEFINISI : • Membatasiambiguitas 2) memperkayakosa kata 3) menghilangkanmakna yang ambigu 4) memberikanpenjelasanteoritik 5) mempengaruhiperilaku • UNSUR DEFINISI • DEFINITUM, simbol yang diberipenjelasan • DEFINIENS, frasse yang menjelaskansimbol

More Related