1 / 16

ANALISIS KAPASITAS & ANALISIS TINGKAT PELAYANAN

ANALISIS KAPASITAS & ANALISIS TINGKAT PELAYANAN. S0324 – REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2005. PENGGUNAAN. MENENTUKAN JUMLAH DAN LEBAR LAJUR YANG DIPERLUKAN EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DAN KARAKTERISTIK OPERASI IDENTIFIKASI PERUBAHAN ARUS DAN JALAN YANG DIPERLUKAN

Télécharger la présentation

ANALISIS KAPASITAS & ANALISIS TINGKAT PELAYANAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANALISIS KAPASITAS &ANALISIS TINGKAT PELAYANAN S0324 – REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2005

  2. PENGGUNAAN • MENENTUKAN JUMLAH DAN LEBAR LAJUR YANG DIPERLUKAN • EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DAN KARAKTERISTIK OPERASI • IDENTIFIKASI PERUBAHAN ARUS DAN JALAN YANG DIPERLUKAN • MASUKAN UNTUK PERHITUNGAN PERUBAHAN KONSUMSI BAHAN BAKAR, EMISI POLUSI UDARA, BIAYA BAGI PENGGUNA JALAN, DAN POLUSI SUARA

  3. ISTILAH • RUAS BEBAS HAMBATAN DASAR • Adalah ruas jalan yang bebas pengaruh ramp maupun pembelokan arus (jarak minimum 1500 ft = 2896 m dari ramp atau belokan) • KAPASITAS • Adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat melewati suatu ruas jalan, satu arah, selama perioda tertentu, dalam keadaan yang umum. (pcphpl) • SYARAT PERENCANAAN • Adalah kualitas fisik ruas bebas hambatan dasar yaitu: lebar jalur, kebebasan bahu (samping), dan kerapatan ramp. • KERAPATAN • Jumlah kendaraan dalam satu satuan panjang ruas jalan satu arah atau ruas arus. • LAJU ARUS • Laju jumlah kendaraan yang melewati ruas bebas hambatan dasar dalam perioda waktu tertentu (kendaraan / jam). • KECEPATAN ARUS BEBAS • Kecepatan arus lalu lintas yang tidak dipengaruhi keadaan hulu dan hilirnya. Idealnya kecepatan saat kerapatan dan arus nol. • TINGKAT PELAYANAN • Ukuran keadaan operasi ruas bebas hambatan dasar. • FAKTOR JAM SIBUK • Rasio jumlah kendaraan selama jam sibuk dengan kelipatan jumlah kendaraan yang masuk ke arus lalu lintas selama perioda 15 menit puncak. • KONDISI LALU LINTAS • Kualitas lalu lintas mis. Kecepatan, kerapatan, jenis kendaraan, laju arus. • RASIO V/C • Proporsi kapasitas dari fasilitas yang digunakan oleh lalu lintas.

  4. SYARAT BEBAS HAMBATAN IDEAL • Lebar lajur 12 ft = 3.65 m • Ruang bebas antara tepi luar dengan tepi dalam ujung bebas hambatan dan jarak terdekat obyek halangan bagi pengendara 6 ft = 1.82 m • Semua kendaraan berupa kendaraan penumpang (tidak ada bus, truck, maupun kendaraan wisata) • Terdapat minimal 10 lajur (drh perkotaan) • Jarak minimum antar interchange 2 mil = 3.2 km • Semua pengendara adalah pelanggan dan terbiasa menggunakan ruas bebas hambatan • Keadaan medan datar dengan dengan kelandaian lebih kecil dari 2%. KEADAAN IDEAL RUAS BEBAS HAMBATAN DASAR DENGAN SYARAT DIATAS MEMPUNYAI KECEPATAN ARUS BEBAS 70 mph = 112 km/jam DAN KAPASITAS 2400 pcphpl.

  5. KECEPATAN ARUS BEBAS

  6. KRITERIA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN

  7. KRITERIA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN

  8. MENGHITUNG LAJU ARUS • Laju arus dihitung melalui hubungan dimana : vp = laju arus ekivalen mobil penumpang 15 menit (pcphpl) V = volume jam2an (vph) PHF = faktor jam sibuk N = jumlah jalur fHV = faktor penyesuaian kendaraan berat fp = faktor populasi pengemudi (nilai bervariasi antara 0.85 – 1.0) nilai 1.0 untuk lalu lintas komuter, nilai lebih rendah juga menunjukkan lalu lintas wisata.

  9. PERHITUNGAN LAJU ARUS DALAM EKIVALEN MOBIL PENUMPANG

  10. FAKTOR JAM SIBUK • Faktor Jam Sibuk Dari Hasil Pengamatan Volume Kendaraan Suatu Ruas Jalan Seperti Tabel Disamping, dihitung sebagai berikut: PHF = V / (4 x V15) • Volume jam sibuk (V) = 3950 kendaraan/jam • V15 = Volume tertinggi untuk perioda 15 menit = 1200 kendaraan/15’ • PHF = 3950 / 4 x 1200 = 0.82

  11. FAKTOR PENYESUAIAN UNTUK KENDARAAN BERAT • Hitung ekivalen mobil penumpang untuk truck, bus, dan kendaraan wisata • Gunakan nilai ekivalen dan prosentase masing2 untuk menghitung faktor penyesuaian dengan hubungan: Dimana: fHV = faktor penyesuaian kendaraan berat ET = ekivalen mobil penumpang untuk truck atau bus ER = ekivalen mpbil penumpang untuk kendaraan wisata PT, PR = proporsi truck atau bus dengan kendaraan wisata • Nilai ET dan ER bila segmen lanjutan ruas jalan dengan kelandaian longitudinal < 3% dan panjang < 0.5 mil = 800 m tertera dalam tabel berikut: • Untuk kelandaian dan panjang ruas yang lain digunakan tabel yang berbeda

  12. FAKTOR PENYESUAIAN UNTUK KECEPATAN ARUS BEBAS • Bila tidak ada pengukuran di lapangan, kecepatan arus bebas diperkirakan dari rumus berikut: Dimana: FFS = kecepatan arus bebas (km/jam) fLW = penyesuaian lebar jalur fLC = penyesuaian lebar bebas bahu fN = penyesuaian jumlah lajur fID = penyesuaian kerapatan interchange • Nilai ET dan ER bila segmen lanjutan ruas jalan dengan kelandaian longitudinal < 3% mempunyai panjang < 0.5 mil = 800 m tertera dalam tabel berikut:

  13. TINGKAT PELAYANAN DAN KERAPATAN • Dari hasil perhitungan • Laju Arus Mobil Penumpang Ekivalen, dan • Nilai Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas dengan tabel atau gambar diatas dapat ditentukan Tingkat Pelayanan Ruas Bebas Hambatan Dasar yang sesuai • Kerapatan: D = vp / S Dimana : D = kerapatan (pc/mi/ln) vp = laju arus (pcphpl) S = kecepatan mobil penumpang rata2 (mph=1.609 km/jam)

  14. APLIKASI ANALISIS KAPASITAS DAN ANALISIS TINGKAT PELAYANAN • Analisis Operasional • Yaitu dengan memperkirakan pengaruh suatu rencana alternatif berdasarkan data perencanaan dan variable lalu lintas yang diketahui atau diproyeksikan dengan menghitung: • Tingkat pelayanan • Kecepatan, dan • Kerapatan • Analisis Perencanaan • Dengan data berupa ramalan volume kebutuhan, standard perencanaan, dan tingkat pelayanan yang diinginkan maka dapat ditentukan jumlah jalur yang sesuai untuk ruas bebas hambatan dasar. • Analisis Perancangan • Tingkat pelayanan yang diinginkan biasanya digunakan untuk menghitung kebutuhan jalur. Perbedaan antara hasil analisis perencanaan dan hasil analisis perancangan yang terjadi mungkin karena belum diketahuinya design standard dan spesifikasi volume kebutuhan.

  15. KAPASITAS JALAN • UNTUK INDONESIA, PERHITUNGAN KAPASITAS MENGIKUTI MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA 1997 (MKJI 1997) • KAPASITAS JALAN ANTAR KOTA: C=CO X FCW x FCSP x FCSF dimana: C = Kapasitas (smp/jam) CO = Kapasitas dasar (smp/jam) FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan FCSP = Faktor penyesuaian pembagian arah FCSF = Faktor penyesuaian gangguan samping • KAPASITAS JALAN PERKOTAAN C=CO X FCW x FCSP x FCSF X FSCS dimana: C = Kapasitas (smp/jam) CO = Kapasitas dasar (smp/jam) FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan FCSP = Faktor penyesuaian pembagian arah FCSF = Faktor penyesuaian gangguan samping FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota

More Related