1 / 45

PERTEMUAN 13

PERTEMUAN 13. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI DAN AKTIFITAS. Menugaskan tanggungjawab Membuat ukuran kinerja atau kriteria Mengevaluasi kinerja Memberikan penghargaan

jag
Télécharger la présentation

PERTEMUAN 13

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERTEMUAN 13 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI DAN AKTIFITAS

  2. Menugaskantanggungjawab • Membuatukurankinerjaataukriteria • Mengevaluasikinerja • Memberikanpenghargaan Tujuan model ini: untukmempengaruhiperilakusehinggainisiatifindividudanorganisasionalsejalanuntukmencapaitujuanumumatauberbagaitujuan.

  3. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS Berdasarkanfungsiadalahmenugaskantanggungjawabpada unit organisasionaldanmenyatakanukurankinerjaberdasarkanfaktorkeuangan.

  4. Penjelasan • Menugaskan tanggung jawab terfokus pada fungsi unit organisasional dan individu. • Penetapan ukuran kinerja menggunakan anggaran dan penghitungan biaya standar sebagai dasar kriteria aktivitas. • Pengukuran kinerja dengan membandingkan hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan. Kinerja biaya sangat ditekankan.                                                       • Pemberian penghargaan didesain  untuk mendorong para individu mengelola biaya untuk mencapai atau mengalahkan standar anggaran.

  5. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, di lain pihak, adalah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan bagi para perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang terus menerus menuntut perbaikan.

  6. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS • Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas menempatkan tanggung jawab pada proses dan menggunakan ukuran kinerja keuangan dan nonkeuangan.

  7. Penjelasan • Menugaskan tanggung jawab terfokus pada proses dan tim • Perbaikan Proses, mengacu pada efisiensi proses; • Inovasi Proses, mengacu pada kinerja proses; • Pembuatan Proses, mengacu pada instalasi suatu proses baru secara keseluruhan

  8. Lanjutan … • Penetapan ukuran kinerja berorientasi pada proses, sehingga pada akhirnya standar seharusnya mencerminkan nilai tambah pada aktivitas individual dan proses. • Pengukuran kinerja meliputi waktu, kualitas dan efisiensi. • Pemberian penghargaan berdasarkan grup karena dicapai melalui usaha tim.

  9. Pusat Investasi, Pusat Laba dan Pusat Biaya Pusat pertanggungjawaban adalah segala sesuatu yang apapun yang ada dalam suatu organisasi dimana pengendalian atas pengeluaran biaya atau pengendalian atas perolehan pendapatan dapat diharapkan dijumpai disitu.  Pusat pertanggungjawaban seperti itu dapat dijumpai berapa orang, operasi, departemen, perusahaan, divisi, ataupun keseluruhan organisasi itu sendiri.

  10. PUSAT BIAYA Pusat Biayaadalah setiap pusat pertanggungjawaban apapun yang mengendalikan pengeluaran biaya. Pusat biaya tidak mempunyai pengendalian atas penjualan atau atas perolehan pendapatan.

  11. PUSAT LABA Pusat Labaadalah kebalikan dari pusat biaya, pusat laba mempunyai pengendalian baik atas biaya maupun atas pendapatan

  12. Pusat Investasiadalah pusat pertanggungjawaban apapun yang ada dalam suatu organisasi yang mempunyai pengendalian atas biaya dan atas pendapatan serta mempunyai pengendalian juga atas dana investasi.

  13. AKUNTANSI BERDASARKAN AKTIFITAS Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas menampilkan suatu perubahan signifikan  bagaimana tanggung jawab ditempatkan, diukur, dan dievaluasi. Sistem berdasarkan aktivitas menambah perspektif proses pada perspektif keuangan dari sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsi secara efektif

  14. AKUNTANSI BERDASARKAN STRATEGI Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi adalah langkah selanjutnya dalam evolusi akuntansi pertanggungjawaban.

  15. Akuntansiberdasarkanstrategi Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi (Balanced Scorecard) menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan mengukur empat perspektif yang berbeda: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses, dan perspektif (pembelajaran dan pertumbuhan) infrastruktur

  16. PELAPORAN BIAYA BERNILAI TAMBAH DAN TIDAK BERNILAI TAMBAH             Dengan membandingkan biaya aktivitas sesungguhnya dengan biaya aktivitas bernilai tambah, manajemen dapat menilai tingkat ketidakefisienan aktivitas dan menentukan potensi untuk perbaikan. Untuk mengidentifikasikan dan menghitung biaya yang bernilai dan tidak bernilai, ukuran output untuk tiap aktivitas harus didefinisikan.

  17. LANJUTAN.. • Biaya bernilai tambah dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar bernilai tambah dengan standar harga (standard price-SP). Biaya tak bernilai tambah dapat dihitung sebagai perbedaan antara output sesungguhnya tingkat aktivitas (activity quantity-AQ) dan tingkat bernilai tambah (SQ), dikalikan dengan biaya standar per unit

  18. Rumusbiayabernilaitambah Biaya bernilai tambah                   = SQ x SP Biaya tak bernilai tambah            = ( AQ – SQ ) SP Dimana : SQ      = Tingkat ouput bernilai tambah suatu aktivitas SP       = Harga standar per unit ukuran ouput aktivitas AQ      = Kuantitas sesungguhnya yang digunakan untuk sumber daya fleksivel atau kapasitas aktivitas praktis yang dibutuhkan untuk sumber daya terikat

  19. Laporan Biaya Bernilai Tambah dan Tak Bernilai Tambah Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 Laporan Biaya Bernilai Tambah dan Tak Bernilai TambahUntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005

  20. Peranan Standar Kaizen Standar Kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode berikut. Perbaikan yang direncanakan diasumsikan dapat dicapai, sehingga standar Kaizen adalah suatu tipe standar yang dapat dicapai saat ini. Berikutnya, hasil sesungguhnya (seperti, biaya) dibandingkan dengan standar Kaizen untuk memberikan ukuran tingkat perbaikan yang dicapai.

  21. Pengaruh Perilaku dan Penggerak Pengurangan aktivitas tak bernilai tambah seharusnya menghasilkan pengurangan dalam permintaan untuk aktivitas dan selanjutnya, suatu pengurangan dalam ukuran output aktivitas. Jika kinerja tim dipengaruhi oleh kemampuannya untuk menurunkan biaya tak bernilai tambah, maka pemilihan penggerak aktivitas (sebagai ukuran output, dan bagaimana menggunakannya, dapat memepengaruhi perilaku

  22. Manajemen Kapasitas Aktivitas • Kapasitas aktivitas adalah berapa kali suatu aktivitas dapat dilakukan. Penggerak aktivitas mengukur kapasitas aktivitas. Permintaan akan aktivitas inspeksi menentukan jumlah kapasitas aktivitas yang dibutuhkan. • Selisih kapasitas menunjukkan penghitungan dua selisih kapasitas: selisih volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak digunakan

  23. Selisih volume aktivitas Adalahperbedaanantaratingkataktivitassesungguhnya yang didapatkan (kapasitaspraktis, AQ) dankuantitasstandarbernilaitambahdariaktivitas yang seharusnyadigunakan (SQ). Ketikasuplaimelebihipermintaandengankuantitas yang cukupbesar, manajemendapatmengambiltindakanuntukmenurunkankuantitasaktivitas yang diberikan

  24. Selisihkapasitas yang tidakdigunakan, • Adalahperbedaanantaraketersediaanaktivitas (AQ) danpenggunaanaktivitas (AU), merupakaninformasipenting yang seharusnyadisediakanuntukmanajemen. Tujuannyaadalahuntukmenurunkanpermintaanakanaktivitassampaiselisihkapasitas yang tidakdigunakansebandingdenganselisish volume aktivitas.

  25. Biaya Keseluruhan Hidup Produk • Dari sudut pandang keseluruhan hidup, biaya produk memiliki empat elemen utama: • Biaya yang tidak muncul lagi (perencanaan, perancangan, dan pengujian), • Biaya manufaktur • Biaya logistik, dan • Biaya pasca pembelian dari pelanggan

  26. PERANAN BIAYA TARGET Biaya target adalah perbedaan antara harga penjualan yang dibutuhkan untuk menangkap pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per unit yang diinginkan. Jika biaya target kurang dari apa yang saat ini dapat tercapai, maka manajemen harus menemukan penurunan biaya yang menggerakkan biaya sesungguhnya ke biaya target. Menemukan penurunan biaya ini adalah tantangan utama dari penghitungan biaya target.

  27. Tiga metode penurunan biaya yang secara khusus digunakan, adalah : • Rekayasa berlawanan • Analisis nilai, dan • Perbaikan proses

  28. Contoh Penghitungan biaya target : suatu perusahaan mempertimbangkan untuk memproduksi mesin baru. Spesifikasi produk saat ini dan pangsa pasar yang ditarget meminta harga jual Rp 250.000,-. Laba yang diminta adalah Rp.50.000,- per unit. Biaya target dihitung sebagai berikut : Biaya target             = Rp. 250.000- Rp. 50.000                        = Rp. 200.000

  29. Contoh Penghitungan Biaya Daur Hidup

  30. Contoh Penghitungan Biaya Daur Hidup

  31. Penjelasan Perhatikan bahwa biaya daur hidup per unit adalah Rp 10,-, dibandingkan dengan definisi konvensional sebesar Rp 6,- (yang hanya meliputi biaya produksi) dan biaya keseluruhan hidup adalah Rp 12,-. Untuk dapat terus hidup, tentu saja produk harus menutup semua biaya daur hidup  dan menghasilkan laba yang dapat diterima (laba target).

  32. Penjelasan ….. Lanjutan Harga target Rp 15,- dapat dibandingkan dengan laba target untuk memperoleh biaya target. Misalkan laba target adalah Rp 6,50 per unit. Jadi, biaya target daur hidup adalah Rp 8,50.

  33. Kinerjadaurhidupproduk

  34. Balanced Scorecard: Konsep dasar • Tujuan : Menjelaskan fitur dasar dari balanced scorecard • Balanced scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam lima perspektif,

  35. Contohsoal Pollard Manufacturing telah mengembangkan standar bernilai tambah untuk aktivitasnya, diantaranya adalah tiga berikut ini: penggunaan bahan, pembelian, dan inspeksi. Tingkat output bernilai tambah untuk tiap aktivitas, tingkat aktual yang dicapai, dan harga standar adalah sebagai berikut :

  36. Contohsoal : lanjutan…

  37. Contohsoal : lanjutan • Anggaplah bahwa penggunaan bahan dan biaya pembelian berhubungan dengan sumber daya fleksibel (dibeli sesuai yang diperlukan) dan inspeksi menggunakan sumber daya yang didapatkan dalam blok, atau langkah, 2.000 jam. Harga sesungguhnya yang dibayar untuk input sama dengan harga standar.

  38. Diminta: 1. Anggap bahwa usaha perbaikan berkelanjutan menurunkan permintaan inspeksi menjadi 30 persen selama tahun berjalan (penggunaan aktivitas sesungguhnya menurun menjadi 30 persen). Hitunglah volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak digunakan pada aktivitas inspeksi. 2. Siapkan laporan biaya yang merinci biaya tak bernilai tambah dan bernilai tambah 3. Anggap bahwa perusahaan ingin menurunkan semua biaya tak bernilai tambah hingga 30 persen di tahun mendatang. Siapkan standar kaizen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan perusahaan. Berapa banyak hal ini akan menghemat pengeluaran sumber daya?

  39. JAWAB • Jawab : 1.  SP x SQ                 SP x AQ                             SP x AU       412 x 0                 Rp 12 x 4.000                  Rp 12 x 2.800 Rp 0                     Rp 48.000                          Rp 33.600 Selisih Volume Aktivitas                   Selisih Kapasitas Rp 48.000 U                                       Yang tak digunakan                                                               Rp 14.400 F

  40. 2. 2. Biayabernilaitambahdantakbernilaitambah

  41. . 3. Standar Kaizen

  42. PENGHEMATANNYA Jika standar dipenuhi, maka penghematannya adalah sebagai berikut : Menggunakan kayu : Rp 10 x 9.000 = Rp 90.000 Pembelian                     Rp 50 x 300  =Rp15.000 PengematanRp 105.000

  43. Penjelasan Tidak ada penurunan yang muncul dalam sumber daya yang dikeluarkan pada inspeksi karena harus dibeli pada kenaikan 2.000 dan hanya 1.200 jam dihemat – 800 jam lagi harus diturunkan sebelum penurunan dalam sumber daya yang dikeluarkan dimungkinkan. Selisih kapasitas yang tidak digunakan harus mencapai Rp. 24.000 sebelum sumber daya yang dikeluarkan dpat diturunkan

More Related