1 / 49

Kala III Persalinan

Kala III Persalinan . Kala III Persalinan. adalah Periode waktu yang dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan. . Otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume ronggauterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan

katy
Télécharger la présentation

Kala III Persalinan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kala III Persalinan

  2. Kala III Persalinan • adalah • Periode waktu yang dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan.

  3. Otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikutipenyusutan volume ronggauterus setelah lahirnya bayi Penyusutan Ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukurantempat perlekatanplasenta Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil,sedangkanukuran plasenta tidakberubah maka plasentaakan terlipat,menebal &kemudain lepas daridinding uterus

  4. MANAJEMEN AKTIF KALA III Tujuan Manajemen Aktif Kala II menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif 1. Mempersingkat waktu 2. Mencegah perdarahan 3. Mengurangi kehilangan darah

  5. LANGKAH 2 OKSITOSIN 10 U PEREGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI(PTT) MELAHIRKAN PLASETA

  6. Manajemen aktif kala III Oksitosin Merangsangfundus uteri untukberkontraksidengankuat & efektifsehinggadapatmembantupelepasanplasentadanmengurangikehilangandarah

  7. LANJUTAN • Manajemen aktif kala III terbukti mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan. • Buku Acuan NasionalPelayananan Kesehatan Maternal dan Neonatal sudah merekomendasikan manajemen aktif kala III untuk setiap persalinan sebagai usaha untuk mengurangi komplikasi.

  8. KOMPLIKASI PADA KALA III 1.ATONIA UTERI 2. RETENSIO PLASENT 3. PERLUKAAN JALAN LAHIR

  9. 1.ATONIA UTERI

  10. Uterus berkontraksi miometrium akan menjepit anyaman pembuluh darah yang berjalan diantara serabut otot yang keluar dari bekasimplantasi tidak dapat terkendali Terjadi atonia ibu dapat mengalami perdarahan sekitar 350-500 cc/menit

  11. Atonia uteri Adalah • Suatu kondisi dimana miometrium tidakdapat berkontraksi dan bila ini terjadimaka darah Kehamilan aterm alirandarah ke uterus sebanyak 500-800 cc/menit

  12. Predisposisiperdarahanpascapersalinan disebabkanatonia uteri ♣Over distensi uterus (kehamilan) –Polihidramnion–Gemeli–Janin besar (makrosomia) ♣Kala satu/dua yang memanjang♣Persalinan cepat (partus presipitatus)♣Persalinan yang diinduksi/dipercepat dengan oksitosin (augmentsi)

  13. Infeksi intrapartum♣Multiparitas tinggi♣Magnium Sulfat pada pasien preeklampsia/eklampsia

  14. Penatalaksanaan Atonia Uteri • Atonia uteri terjadi jika uterus tidakberkontraksi dalam 15 detik setelahdilakukan rangsangan taktil (masase)fundus uteri

  15. Kompresi Bimanual Internal • Tekanan kuat uterus diantara keduatangan. Kompresi uterus ini memberikantekanan langsung pada pembuluh darah yangterbuka (bekas implantasi plasenta didinding uterus dan juga merangsangmiometrium untuk berkontraksi

  16. Kompresi Bimanual Eksternal • Mendekatkan tangan depan dan belakang agar pembuluh darah di dalam anyaman miometrium dapat dijepit secara manual. Menjepit pembuluh darah uterus dan membantu uterus untuk berkontraksi

  17. Dinding Rahim : 1. Lapisan serosa (lapisan peritonium), diluar 2. Lapisan otot (lapisan miometrium), ditengah 3. Lapisan mukosa (endometrium), Didalam endometrium. Endometrium –Merupakan lapisan terdalam tempat ovum menempel. –Selama kehamilan dan persalinan endometrium disebut desidua –Bagian desidua : •Dibawah plasenta (desidua basalis) •Sisanya desidua vera/parietalis

  18. 2.RETENSIO PLASENTA • Batasan • Jikaplasentabelumlahirdalamwaktu 15menit,telahdiberikan 10 unit oksitosin IMkedua,pengosongankandungkemihdandilakukan PTT, plasentatidaklahirsetelah 30menitbayilahir. • SEBAB 1. Plasentabelumterlepasdaridindingrahimkarenatumbuhmelekatlebihdalam 2. Plasentasudahterlepastetapibelumkeluarkarenaatonia uteri danakanmenyebabkanperdarahan yang banyak

  19. PLASENTA ADHESIVA Melekat pada desidua endometrium lebih dalam PLASENTA INGKRETA Vili khorialis tumbuh lebihdalam dan menembusdesidua sampai kemiometrium

  20. PLASENTA PERKRETA Vili khoriolis menembusserosa atau peritoniumdinding rahim Plasenta inkarserata Plasenta sudah lepas tetapi belum keluar karena atonia

  21. Asuhan Retensio Plasenta Plasenta belum lahir setelah 30 menit 1. Lakukan periksa dalam dengan lembut,jika plasenta ada di vagina kelurkan dengan hati-hati sambil melakukan tekanan dorso kranial 2.Jika plasenta masih dalam uterus& perdarahan minimal,berikan oksitosin 10 unit IM,pasang infus menggunakan jarum besar (16/18) berikan RL–Rujuk –Dampingi ibu

  22. 2.Jika plasenta masih dalam uterus &terjadi perdarahan berat,pasang infusmenggunakan jarum besar (16/18) berikanRL dengan 20 unit oksitosin – Coba lakukan manual plasenta – Bila tidak memenuhi syarat plasenta manual ditempat/tidak kompeten,segera rujuk – Dampingi ibu

  23. Manual Plasenta • Plasenta manual adalah tindakan untuk melepasplasenta secara manual (menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan kemudian melahirkannyakeluar dari kavum uteri

  24. PERLUKAAN/lASERASI JALAN LAHIR • Laserasi serviks dan vagina • Menyebabkan : • –Perdarahan–Jaringan parut–Infeksi–Nyeri saat bersenggama–Kematian

  25. Robekan serviks dan vagina bagian atas dapat terjadi karena : 1.Persalinan lama/macet Apabila serviks terjepit diantara kepala bayidan simfisis pubis,sisi anterior dapatmembengkak,tidak teregang denganbaik,kemungkinan akan ruptur 2. Kelahiran dengan alat/bantuan forsep,ekstraksi vakum,ekstraksi pada bokong sebelum serviks berdilatasi penuh

  26. 3.. Persalinan Presipitatus Secara spontan atau distimulasi dengan oksitosin 4. Kegagalan serviks untuk berdilatasi karena kelainankongenital atau jaringan parut akibat luka terdahulu

  27. Komplikasi Awa 1. Perdarahan • Pembuluh darah yang tidak terikat dengan baik. Pastikan bahwa perdarahan tidak berasal dari uterus yang atonik 2. Hematoma • Mengumpulnya darah pada dinding vagina yangbiasanya terjadi akibat komplikasi luka pada vagina. • Terlihat pembengkakan vagina/vulva,nyeri hebat 3.Retensio urine

  28. 1. Retensio urine • Maternal harus dianjurkan untuk berkemih,jika tidak bisa kateter. • Menghindari ketegangan kandung kemih • 2. Infeksi • Infeksi saat menjahit robekan, jika infeksi • jahitan harus dilepas dan dijahit ulang

  29. Komplikasi Lanjut • 1. Jaringan parut dan stenosis (penyempitan) vagina Nyeri senggama • Persalinan macet pd persalinan berikut • 2. Jaringan parut pada serviks • 3. Vesiko-vagina,vesiko-serviks/fistula rekto-vagina

  30. Laserasi Perineum • –Perhatikan dan temukan penyebab perdarahan dari laserasi perineum–Nilai perluasan laserasi perineum–Laserasi diklasifikasikan berdasarkan luasnya robekan

  31. DERAJAT SATU

  32. Derajad Satu • –Mukosa vagina–Komisura posterior–Kulit perineum • Tidak perlu dijahitjika tidak adaperdarahan

  33. Robekan Derajat • –Mukosa vagina–Komisura posterior–Kulit perineum–Otot perineum • Robekan Derajat dua harus Dijahit

  34. DERAJAT DUA

  35. Derajad Tiga Derajad Tiga –Mukosa vagina–Komisura posterior–Kulit perineum–Otot perineum–Otot sfingter ani Derajad Tiga harus dirujuk

  36. Derajad Tiga

More Related