1 / 13

Dalam melakukan pembayaran dengan L/C terdapat beberapa langkah-langkah sebagai berikut;

Dalam melakukan pembayaran dengan L/C terdapat beberapa langkah-langkah sebagai berikut; 1) Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir. 2) Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C.

keala
Télécharger la présentation

Dalam melakukan pembayaran dengan L/C terdapat beberapa langkah-langkah sebagai berikut;

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Dalam melakukan pembayaran dengan L/C terdapat beberapa langkah-langkah sebagai berikut; 1) Perjanjiantentang cara pembayarandengan L/C olehimportir dan eksportir. 2) Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C. 3) Jika permohonan tersebut disetujui, kemudian L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian, bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir. Sebaliknya, importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank.

  2. 4). Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut, • kredit telah tersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir. • 5). Kemudianbank (Issuer) tersebutmemerintahkan • confirmingbank untukmemberikan advice ofL/Ckepadaeksportir,kemudian confirming bank membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C. • 6) Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen- dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut.

  3. Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh Confirming bank dikirimkan kepada Issuing bank. Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank, barang dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ke tempat importirsetelah menandatangani trust receipt. 9) Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing bank. Dengan demikian, selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C. e. Private Compensation Private compensation adalah penyelesaian utang piutang suatu negara dengan membentuk negara lain.

  4. 4. Jenis-Jenis Neraca Pembayaran a. Neraca Pembayaran Defisit Neraca pembayaran defisit adalah neraca pembayaran yang menunjukkan jumlah transaksi pembayaran luar negeri (transaksi debet) lebih besar dibandingkan transaksi penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit). b. Neraca Pembayaran Surplus Neracapembayaran surplus adalahneracapembayaranyangmenunjukkan transaksi debet lebih kecil dibandingkan transaksi kredit. c. Neraca Pembayaran Seimbang Neraca pembayaran seimbang adalah neraca pembayaran yang menunjukkan transaksi debet sama dengan transaksi kredit.

  5. D. Kebijakan Perdagangan Internasional Semakin berkembangnya hubungan antarnegara, beberapa negara akan mengalami keadaan yang kurang menguntungkan bagi industri dalam negerinya karena kurang mampu bersaing di pasaran internasional. Berkenaan dengan hal tersebut, negara-negara perlu melakukan proteksi, yaitu kebijaksanaan untuk melindungi perekonomian dalam negerinya. Proteksi tersebut, di antaranya dilakukan dengan melakukan kebijaksanaan sebagai berikut.

  6. 1. Penetapan Tarif Tarif (bea) adalah suatu pembebanan atas barang yang melintasi daerah pabean. Pungutan tarif diadakan untuk membatasi kebebasan perdagangan dan mengisi kas negara, dengan alasan untuk melindungi industri-industri yang baru tumbuh. Jenis-jenis tarif, di antaranya terdiri atas tarif bea ekspor, bea transito, dan bea impor. a. Bea ekspor, dikenakan terhadap barang yang diangkut ke negara lain. b. Bea transito, dikenakan terhadap barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan barang tersebut c. Bea impor, dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dari negara lain.

  7. 2. Kuota Kuota merupakan kebijakan dalam perdagangan internasional dengan cara membatasi terhadap barang yang masuk (kuota impor) dan keluar (kuota ekspor). Selain untuk melindungi produk dalam negeri, kuota juga bertujuan memperbaiki kondisi neraca pembayaran. a. Kuota Impor 1) Absolut atau unilateral quota, yaitu kuota yang besar/ kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan negara lain. 2) Negotiated atau bilateral quota, yaitu kuota yang besar/kecilnya ditentukan berdasarkan perjanjian antara dua negara atau lebih.

  8. 3) Tariff quota, yaitu gabungan antara tarif dan kuota. Untuk jumlah tertentu, barang diizinkan masuk (impor) dengan tarif tertentu, tambahan impor masih diizinkan, tetapi dikenakan tarif yang lebih tinggi. 4) Mixing quota, yaitu membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam proporsi tertentu dalam produksi barang akhir.

  9. b. Kuota Ekspor Seperti halnya kuota impor, kuota ekspor juga dapat dibatasi jumlahnya dengan tujuan: 1) Mencegah barang-barang yang penting jatuh atau berada ditangan musuh; 2) Menjamin tersedianya barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup; 3) Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilisasi harga.

  10. 3. Subsidi Subsidi adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dalam negeri agar dapat menjual barang lebih murah sehingga dapat bersaing dengan barang impor. Dengan adanya subsidi, biaya untuk memproduksi barang menjadi murah sehingga harga jualnya lebih murah dari barang impor dan jumlah impor akan berkurang. Tentunya hal tersebut akan terjadi dengan asumsi bahwa faktor-faktor lainnya mendukung.

  11. E. Devisa 1. Pengertian Devisa Devisa adalah valas yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan dapat diterima di dunia internasional yang biasanya berada dalam pengawasan otoritas moneter, yaitu Bank Sentral. Devisa memiliki fungsi yang pada umumnya sama seperti fungsi uang, hanya saja digunakan dalam lingkup transaksi internasional atau antarnegara sebagai pembayaran antarnegara, pertukaran barang dan jasa, mengukur kekayaan, menimbun kekayaan, dan cadangan moneter.

  12. Cadangan devisa didefinisikan sebagai sejumlah valas yang dicadangkan Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk keperluan pembiayaan dan kewajiban luar negeri, seperti pembiayaan impor dan pembayaran lainnya kepada pihak asing. Jenis devisa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa kredit. a. Devisa umum, yaitu devisa yang diperoleh dari aktivitas perdagangan (ekspor). b. Devisa kredit, yaitu devisa yang diperoleh dari pinjaman luar negeri.

  13. 2. Sumber-Sumber Devisa Tinggi rendahnya devisa suatu negara sangat dipengaruhi oleh perkembangan neraca pembayaran suatu negara. Sumber- sumber tersebut, di antaranya berasal dari: a. Kegiatan ekspor; b. Perdagangan jasa; c. Kegiatan pariwisata; d. Pinjaman luar negeri (bantuan luar negeri); e. Hibah dan hadiah dari luar negeri; f. Warga negara yang bekerja di luar negeri

More Related