1 / 30

Long Term Financing

Long Term Financing. Materi ke 4 Financial Management Bagian II Kelas : AP 1. Topik Bahasan. Common Stock (saham) Corporate Long-Term Debt: The Basics Preferred Stock (saham preferen) Patterns of Financing Recent Trends in Capital Structure Summary and Conclusions. Common Stock.

Télécharger la présentation

Long Term Financing

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Long Term Financing Materi ke 4 Financial Management Bagian II Kelas : AP 1

  2. Topik Bahasan • Common Stock (saham) • Corporate Long-Term Debt: The Basics • Preferred Stock (saham preferen) • Patterns of Financing • Recent Trends in Capital Structure • Summary and Conclusions

  3. Common Stock • Saham Par No-Par • Authorized versus Issued Common Stock • Capital Surplus • Retained Earnings (laba ditahan) • Nilai pasar, nilai buku, dan nilai penggantian (Market Value, Book Value, and Replacement Value) • Hak pemegang saham • Dividen • Kelas saham

  4. Par and No-Par Stock • Nilai yang tercatat pada sertifikat saham disebut sebagai nilai par. • Nilai par adalah nilai akuntansi, bukan nilai pasar • Nilai par total (jumlah saham dikali dengan nilai par per saham) kadang disebut dengan dedicated capital dari sebuah perusahaan. • Kadang saham tidak memiliki nilai par.

  5. Authorized vs. Issued Common Stock • The articles of incorporation harus menyatakan jumlah saham biasa dari perusahaan yang ditempatkan. • Dewan direksi, setelah persetujuan pemegang saham, dapat mengamandemen the articles of incorporation untuk meningkatkan jumlah saham. • Jumlah saham ditempatkan yang besar dapat mengkhawatirkan pemegang saham akan terjadi dilusi karena saham ditempat dapat diterbitkan kemudian dengan persetujuan dewan direksi tanpa perlu persetujuan pemegang saham.

  6. Capital Surplus • Biasanya terkait dengan jumlah modal saham yang secara langsung disetorkan di atas nilai par. • Misalkan 1,000 lembar saham memiliki nilai par $1 per lembar dan dijual kepada investor seharga $8 per lembar saham. Capital surplus adalah: ($8 – $1) × 1,000 = $7,000

  7. Retained Earning • Tidak banyak perusahaan membayarkan 100% labanya dalam bentuk dividen. • Laba yang tidak dibayarkan sebagai dividen disebut dengan laba ditahan (retained earnings).

  8. Market Value, Book Value, and Replacement Value • Nilai pasar dari saham adalah harga saham di pasar dikalikan dengan jumlah saham beredar. • Juga disebut dengan kapitalisasi pasar (Market Capitalization) • Nilai buku adalah penjumlahan dari nilai par, capital surplus, dan akumulasi laba ditahan dari saham biasa, biasanya dikaitkan dengan nilai buku perusahaan. • Nilai penggantian adalah biaya untuk menggantikan aset perusahaan saat ini. • Pada saat perusahan membeli sebuah aset, nilai pasar, nilai buku, dan nilai penggantian adalah sama.

  9. Shareholders’ Rights • Hak untuk memilih direksi perusahaan dalam RUpS adalah alat yang paling penting dari pemegang saham. • Direksi dipilih tiap tahun pada RUPS dengan suara dari pemegang sebagian besar saham yang hadir dan punyak hak suara. • Mekanisme yang pasti berbeda untuk tiap perusahaan. • Perbedaan penting adalah apakah suara adalah akumulasi atau langsung.

  10. Cumulative versus Straight Voting • Efek dari cumulative voting adalah untuk memberikan hak kepada partisipan minoritas. • Dalam cumulative voting, total jumlah suara yang bisa diberikan oleh pemegang saham ditentukan lebih dahulu. Biasanya, jumah saham yang dimiliki atau dikendalikan oleh seorang pemegang saham dikalikan dengan jumlah direksi yang akan dipilih. Tiap pemegang saham dapat mendistribusikan suara ini sesuai yang diinginkan kepada satu atau lebih kandidat. • Straight voting bekerja seperti pemilihan suara di U.S. • Pemegang saham suara sebanyak jumlah lembar saham dan tiap posisi dari direksi dilakukan pemilihan masing-masing. • Ada kecenderungan untuk membekukan pemegang saham minoritas.

  11. Bayangkan sebuah perusahaan dengan dua pemegang saham Mr. Smith dan Ms. Wesson. • Mr. Smith memiliki 60% saham perusahaan ( = 600 lembar) dan Ms. Wesson 40% ( = 400 lembar). • Ada tiga kursi untuk pemilihan direksi. • Dalam straight voting, Mr. Smith dapat memilih seluruh tiga kursi yang ada. • Dalam cumulative voting, Ms. Wesson memiliki 1,200 suara ( = 400 lembar × 3 kursi) dan Mr. Smith 1,800 suara. • Ms. Wesson dapat memilih setidaknya satu anggota direksi.

  12. Proxy Voting • Proxy adalah pemberian wewenang yang legal oleh pemegang saham kepada orang lain untuk memberikan suara atas nama kepemilikannya. • Untuk kemudahan, pemilihan aktual pada perusahaan publik yang besar biasanya dilakukan dengan cara proxy.

  13. Dividends • Kecuali dividen ditentukan oleh direksi, ini bukan kewajiban perusahaan. • Sebuah perusahaan tidak dapat dikatakan bangkrut karena tidak memberikan dividen. • Pembayaran dividen oleh perusahaan bukan beban bisnis. • Oleh karena itu, dividen bukan tax-deductible. • Dividen yang diterima oleh pemegang saham individual sebagian besar digolongkan sebagai pendapatan pribadi dan dikenakan pajak penuh. • Ada pengecualian untuk intra-corporate dividend.

  14. Classes of Stock • Ketika ada lebih dari satu kelas saham, biasanya dibuatkan hak suara yang tidak sama. • Banyak perusahaan menerbitkan saham dengan dua kelas. Alasannya berkaitan dengan pengendalian perusahaan. • Lease, McConnell, dan Mikkelson menemukan harga pasar dari saham dengan hak suara yang superior 5% lebih tinggi dari harga saham yang lain yang identik dengan hak suara yang inferior.

  15. Corporate Long-Term Debt : The Basics • Bunga versus dividen • Is It Debt or Equity? • Fitur dasar dari Long-Term Debt • Bermacam tipe Debt • Repayment • Seniority • Security • Indenture

  16. Interest versus Dividends • Hutang bukan kepemilikan perusahaan. Kreditur tidak biasa mempunyai kekuasaan memilih. • Pembayaran bunga perusahaan dari hutangnya dianggap sebagai biaya menjalankan bisnis dan sepenuhnya tax-deductible. Dividen dibayarkan setelah pajak. • Hutang yang belum dibayar adalah kewajiban perusahaan. Jika perusahaan tidak membayar, kreditur dapat secara hukum mengklaim aset perusahaan.

  17. Is It Debt or Equity • Beberapa sekuritas tidak jelas antara hutang dan ekuitas. • Perusahaan sangat ahli dalam membuat sekuritas campuran yang kelihatan seperti ekuitas tetapi disebut hutang. • Yang pasti, perbedaan penting pada saat pembayaran pajak. • Perusahaan yang sukses dalam membuat sekuritas hutang yang sebetulnya ekuitas memperoleh keuntungan dari hutang disamping menghilangkan biaya kebangkrutannya.

  18. Basic Features of Long-Term Debt • Bond indenture biasanya berisi: • Jumlah penerbitan, tanggal penerbitan, jatuh tempo. • denominasi (nilai par) • Kupon tahunan, tanggal pembayaran kupon • Jaminan • Sinking Funds • Call Provisions • Covenants • Fitur yang dapat berubah sepanjang waktu • Rating • Yield-to-Maturity • Market price

  19. Different Types of Debt • Debenture adalah hutang perusahaan tanpa jaminan, sebaliknya bond dijamin dengan harta perusahaan. • Note biasanya berhubungan dengan hutang tanpa jaminan dengan jatuh tempo lebih pendek dari debenture, mungkin 10 tahun.

  20. Repayment • Hutang jangka panjang biasanya dibayar dengan jumlah yang teratur sepanjang masa hutang. Pembayaran hutang jangka panjang dengan angsuran biasanya disebut amortization. • Amortization biasanya disiapkan dalam bentuk sinking fund. Tiap tahun perusahaan menempatkan uang ke dalam sinking fund, dan uang tersebut digunakan untuk membayar kembali bonds.

  21. Seniority • Senioritas mengindikasikan preferensi dalam posisi dibandingkan dengan kreditur lain. • Beberapa hutang berada di bawah. Dalam kasus terjadinya kebankrutan, pemegang hutang yang berada di bawah harus memberikan preferensi kepada yang kredit lebih senior untuk dibayar terlebih dahulu.

  22. Security • Jaminan adalah bentuk attachment kepada properti. • Dengan ini properti dapat dijual jika debitur tidak dapat membayar hutang untuk memenuhi kewajibannya. • Mortgage digunakan untuk jaminan pada properti yang intangible. • Debentures tidak dijamin dengan mortgage.

  23. Indenture • Perjanjian tertulis antara perusahaan penerbit surat hutang dan pemberik pinjaman. • Berisi terms of the loan ke depan: • Maturity • Interest rate • Protective covenants.

  24. Preferred Stock • Merupakan ekuitas perusahaan, tetapi berbeda dengan saham biasa karena saham preferen memiliki preferensi dalam pembayaran dividen dan aset perusahaan dalam kasus terjadinya kebangkrutan. • Saham preferen memiliki nilai likuidasi yang disebutkan, biasanya $100 per lembar saham. • Dividen saham preferen bisa kumulatif atau pun tidak.

  25. Is Preferred Stock Really Debt ? • Kemasan yang bagus dapat dibuat di mana saham preferen adalah sebenarnya hutang yang disembunyikan. • Pemegang saham preferen menerima dividen sesuai yang telah dinyatakan. • Pada saat likuidasi, pemegang saham preferen diberikan klaim yang tetap. • Tidak seperti hutang, dividen saham preferen tidak dapat dikurangi seperti bunga dalam menentukan pendapatan perusahaan yang kena pajak. • Sebagian besar saham preferen di U.S. dipegang oleh investor perusahaan. • Mereka menerima pembebasan pajak sebesar 70%.

  26. The Preferred-Stock Puzzle • Ada dua efek pajak yang saling menghilangkan untuk dipertimbangkan dalam evaluasi saham preferen: • Dividen tidak dikurangkan dari laba perusahaan dalam penghitungan kewajiban pajak perusahaan penerbit. • Ketika perusahaan membeli saham preferen, 70% dari dividen yang diterima dihapuskan dari pajak perusahaan. • Sebagian besar setuju bahwa tidak sepenuhnya menghilangkan. Dimana saham preferen menawarkan fleksibilitas yang lebih sedikit kepada penerbit dibanding saham biasa, beberapa memiliki pendapat bahwa saham biasa seharusnya tidak ada.

  27. Patterns of Financing • Arus kas yang dihasilkan secara internal mendominasi sebagai sumber pendanaan, biasanya antara 70 dan 90%. • Perusahaan biasanya menggunakan lebih dari yang dihasilkan secara internal—defisitnya dibiayai dengan menerbitkan hutang atau saham baru. • Net new issues of equity diperkecil dengan penerbitan hutang baru. • Hal ini konsisten dengan pecking order hypothesis.

  28. Uses of Cash Flow (100%) Sources of Cash Flow (100%) Capital spending 80% Internal cash flow (retained earnings plus depreciation) 70% Internal cash flow Financial deficit Net working capital plus other uses 20% Long-term debt and equity 30% External cash flow The Long-Term Financial Deficit (1999)

  29. Recent Trends in Capital Structure • Mana yang terbaik : nilai buku atau nilai pasar? • Secara umum, economists lebih menyukai nilai pasar. • Akan tetapi, banyak treasurer perusahaan mungkin melihat nilai buku lebih menarik karena adanya volatilitas nilai pasar. • Apakah kita menggunakan nilai buku atau nilai pasar, debt ratios untuk perusahaan non finansial di U.S. selama ini berada di bawah 50% dari total pendanaan.

  30. Summary and Conclusions • Sumber dasar dari pendanaan jangka panjang adalah: • Long-Term Debt • Common Stock • Preferred Stock • Pemegang saham biasa memiliki hak suara, kewajiban terbatas, dan klaim terakhir terhadap perusahaan. • Pemegang bond memiliki contractual claim terhdap perusahaan. • Saham preferen memiliki beberapa fitur dari hutang dan ekuitas. • Perusahaan membutuhkan pendanaan-sebagian besar dihasilkan secara internal.

More Related