1 / 70

KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN. ( ENTERPRENEURSHIP ). Oleh :. Drs. H. Sobirin AT, MM, MBA Presiden Director PT. STRATEGI INOVASI TEKNOLOGI. A. PENDAHULUAN. Nilai budaya positif masyarakat Indonesia, untuk modal proses pembangunan :. Masyarakat Indonesia lebih tahan menderita.

kyna
Télécharger la présentation

KEWIRAUSAHAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEWIRAUSAHAAN ( ENTERPRENEURSHIP ) Oleh : Drs. H. Sobirin AT, MM, MBA Presiden Director PT. STRATEGI INOVASI TEKNOLOGI

  2. A. PENDAHULUAN • Nilai budaya positif masyarakat Indonesia, untuk modal proses pembangunan : Masyarakat Indonesia lebih tahan menderita. Keyakinan bahwa hidup itu harus selalu ikhtiar. Memiliki sifat toleran terhadap pendirian-pendirian lain. Tumbuhnya nilai gotong royong, swadaya dan partisipasi yang tinggi.

  3. Pengaruh positif dari nilai budaya tersebut antara lain : Kemauan untuk berusaha. Hidup yang mandiri. Tanggung jawab yang tinggi. Berorientasi pada “Achievement” dalam karya.

  4. B. URAIAN MATERI PENGERTIAN • KEWIRAUSAHAAN ( Enterpreneurship ) adalah : • Sebuah sifat, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan, inovasi ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya. ( Drucker : 1994 ) • Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dalam bidang usaha.

  5. Seseorang yang mengganti tatanan ekonomi dengan mengenalkan hasil dan layanan, menciptakan bentuk organisasi baru atau menggali bahan-bahan mentah yang baru. ( Bygrave : 1994 ) • Pengendalian syaraf pusat perekonomian suatu bangsa, atau suatu proses dalam mengerjakan suatu yang baru (creative) dan suatu yang berbeda (Inovative)  ( Wirakusuma : 1997 )

  6. Penerapan kreativitas dan keinnovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. • Kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. ( Zimmerer : 1996 )

  7. II. TUJUAN • Mewujudkan gagasan inovatifn dari seseorang dalam bidang usaha. • Menciptakan suatu yang baru dan berbeda dalam bidang usaha. • Mengganti tatanan ekonomi dengan mengenalkan produk, layanan, penciptaan, pengelolaan, dan menggali bahan-bahan mentah baru dalam usaha. • Suatu Proses untuk mengerjakan sesuatu yang baru. • Menciptakan inovasi dan kreativitas untuk memecahkan masalah-masalah dalam bidang usaha.

  8. Mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang dalam bidang usaha. • Menemukan cara-cara berfikir yang baru dan melakukannya dengan cara-cara tersebut dalam bidang usaha. • Menciptakan kesejahteraan buat orang lain dengan menemukan cara-cara baru untuk menggunakan “Resource”, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat. ( Alma :2005 )

  9. III. PELAKU KEWIRAUSAHAAN ( SASARAN ) • Wanita Pengusaha : • Kemampuan berprestasi • Membantu ekonomi rumah tangga. • Frustasi atas kerjaan sebelumnya. • Minoritas Pengusaha • Mereka yang berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. • Mereka berasal dari para perantau yang usahanya semakin lama semakin maju. • Imigran Wirausaha • Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah untuk memperoleh pekerjaan, sehingga mereka lebih leluasa memilih pekerjaan yang bersifat informal, mulai dari pedangan kecil sampai dengan pedangan tingkat menengah. • Wirausaha Paroh Waktu: • Orang yang mengisi waktu luang agar mereka menjaid pengusaha besar dengan tidak mengorbankan pekerjaan pokok.

  10. Pengusaha Rumah Tangga • Ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari rumah tangga akhirnya usaha mereka semakin maju. • Wirausaha Keluarga • Sebuah keluarga yang dapat membuka berbagai jenis dan cabang usaha yang semakin lama semakin maju dan membuka cabang baru pada lokasi yang berbeda. • Wirausaha Pemula • Usaha seseorang untuk menciptakan pembagian pekerjaan atau usaha yang didasarkan atau keahlian masing-masing dan sekaligus menjadi penanggung jawab dari perusahaan tsb, • Jadi :Sasaran kewirausahaan meliputi : Individu, Keluarga, Masyarakat dan Organisasi

  11. IV. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN • Keterampilan mengambil keputusan & resiko yang moderat. • Energetik, dalam kegitan inovatif • Tanggung jawab individual. • Terukur hasil • Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan. • Mampu berorganisasi ( Leadership & Manajerial ) • Mampu menjalin hubungan & komunikasi • Pemasaran ( Produk, harga, promosi & periklanan )

  12. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

  13. V. SYARAT MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN • Isu nasional yang berorientasi kerakyatan sebagai salah satu upaya menumbuhkan mentalitas kewirausahaan. • Penciptaan suatu iklan kewirausahaan yang dapat mengarahkan masyarakat bersifat inovatif dan kepemimpinan. • Memberi kesempatan pemantapan & pengembangan kepribadian pada produktivfitas, bekerja keras dan kreatif. • Menciptakan situasi sosial, politik dan perekonomian yang prospektif. • Melindungi pengusaha kecil yang baru merintis usaha, dari pengaruh-pengaruh eksternal yang merugikan. • Penyediaan infrastruktur yang memadai sebagai pendukung kelancaran usaha. • Proses sosialisasi atau penanaman nilai-nilai kewirausahaan. • Melalui pendidikan, menciptakan lapangan kerja. • Makna “ LINK and MATCH “ di perdalam.

  14. IV. PELATIHAN “ LIFE SKILL “ • Kemampuan, kesanggupan dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan kehidupan dengan nikmat dan bahagia. • Tujuan life skill: • Mengaktualisasikan potensi masyarakat untuk memecahkan problem yang dihadapinya. • Memberi keterampilan kepada masyarakat untuk mengembangkan program pembangunan. • Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dilingkungan masyarakat.

  15. Kategori Life Skill ( Kecakapan Hidup ) Kecakapan fisik, dapat diukur dari derajat keterampilan. Kecakapan akal dapat diukur dari kecerdasan dan variasi daya pikirnya ( dedukatif, induktif, ilmiah, nalar, rasional, kritis, kreatif, latural, discovery exploratory & sistem Kecakapan kalbu dapat diukur dari daya perasaan dan daya emosinya. ( rasa kasih sayang, kesopanan, toleransi, kejujuran, disiplin, komitmen, dan integritas ) Kecakapan spiritual, ditunjukan kepada derajat keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

  16. 5 Aspek Kompetensi Life Skill Kemampuan mengelola Sumber Daya Kemampuan Interpersonal Kemampuan mencari & menggunakan Informasi Kemampuan menggunakan System Kemampuan menggunakan Teknologi dalam kehidupan

  17. Hasil yang diharapkan dari Life Skill • Masyarakat yang memiliki aset kualitas, batiniah, sikap dan perbuatan lahiriah yang siap menghadapi kehidupan masa depan. • Masyarakat yang memiliki wawasan luar tentang pengembangan karir. • Masyarakat memiliki kemampuan berlatih untuk hidup dengan cara yang benar. • Masyarakat memiliki tingkat kemandirian, keterbukaan, kerjasama dan akuntabilitas ( Kepercayaan ). • Masyarakat memiliki kemampuan & kesanggupan untuk mengatasi berbagai permasalahan hidup yang dihadapi.

  18. IV. KEMANDIRIAN • Konsep Pendidikan Nasional atau Core Value dari Pendidikan nasional adalah :“Indepedency“ ( kemandirian ) • Nilai-nilai Kemandirian :

  19. Elemen Kemandirian

  20. C. KIAT MENGELOLA USAHA KECIL • KEKUATAN & KELEMAHAN : • Produk khusus, unik & spesial. • Bersifat Luwes • Sering menghasilkan inovasi-inovasi dengan modal kecil. • Daerah pemasaran terbatas. • Tabiat konsumennya dapat dipahami besar. • Komunikasi dengan konsumen berjalan cepat dan seringkali langsung dengan pemilik. • Keorganisasian sangat terbatas. • Keuangan, administrasi, pembukuan & pemasaran sangat sederhana.

  21. II. STRUKTUR ORGANISASI & PERSONALIA • Prinsip Organisasi untuk Keperluan usaha : • Prinsip sasaran atau tujuan. • Prinsip pengelompokan & pembagain kerja. • Prinsip pendelagasian kewenangan. • Prinsip rentang kendali. • Prinsip kesederhanaan. • Prinsip koordinasi. • Prinsipn kesatuan perintah & tanggung jawab. • Prinsip karyawan.

  22. 2. Tipe – Tipe Organisasi : • Tipe organisasi Lini • Tipe organisasi fungsional. • Tipe organisasi Lini & Staf • Tipe organisasi panitia.

  23. a. Organisasi Lini General Manager M. Produksi M. Keuangan M. Marketing Sales Akuntansi Supervisor Supervisor Kasir Supervisor Karyawan

  24. b. Organisasi Fungsional General Manager Produksi Kimia Teknik Mandor II Mandor III Mandor IV Mandor I Pekerja / Karyawan

  25. C. Organisasi Lini & Staf • Sama dengan organisasi lini ditambah dengan ahli-ahli spesialis yang membantu tugas supervisor. • Arus perintahnya tetap seperti organisasi lini, namau seorang staf tidak boleh lansung memberi instruksi kepada pererja lini karena harus melalui supervisornya. • Organisasi ini sesui bagi organisasi besar yang daerah kerjanya luas mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam, rumit & karyawan banyak.

  26. d. Organisasi Panitia • Terdapat panitia khusus yang bertugas menyelesaikan masalah-masalah yang dianggap cukup berat. • Contoh : • Mengadakan perubahan jenis produk • Menilai Program peningkatan laba • dst..

  27. III. PERSONALIA • Faktor manusia merupakan unsur pokok yang paling menentukan. • Tidak ada perusahaan yang dapat beroperasi tanpa manusia ( karyawan ). • Sesuai sifat manusiawinya, karyawan cenderung menjauhi pengendalin dan pengawasan. • Pengendalian ditentukan pada kegiatan, bukan pada manusianya. • Pemimpin harus tau cara mengendalikan karyawan untuk mencapai tujuan permasalahan • Ada dua 2 alasan pengendalian personalia: • Membina kemampuan pekerja bagi kepentingan operasi perusahaan. • Membatasi biaya personalia perusahaan ( Efisiensi )

  28. Pengendalian Personalia : • Jumlah karyawan • Kemampuan karyawan ( Job Spec ) • Biaya karyawan ( Upah/Gaji, tunjangan dan lain-lain • Pedoman Kerja, standar kerja, dan jam kerja • Pemilihan tenaga kerja, penerapan sanksi, dan kenaikan pangkat. • Peraturan perusahaan ( cuti, K3, dll.. )

  29. 6. Tahapan pengendalian personalia • Menentukan standar kerja • Mengukur hasil kerja • Menilai prestasi kerja, dan • Mengendalikannya • Rumus : • Prestasi kerja = Jam kerja yang disediakan x 100% • Jam kerja yang digunakan • = Hasil Kerja x100% • Standar Kerja

  30. Biaya Standar Biaya nyata Upah yang dibayarkan Jam kerja yang diadakan Upah yang dibayarkan Jam kerja yang digunakan X 100% • Biaya Standar = • Biaya Nyata = • Kelayakan biaya kerja = X 100% X 100%

  31. C. Motivasi • Untuk Menimbulkan semangat kerja, gairah kerja. • Untuk memahami kebutuhan emosi & gagasan Karyawan. • Diberikan dengan inisiatif yang dinilai dengan uang atau yang tidak dapat dinilai dengan uang, contohnya : • Gaji/upah yang layak • Pekerjaan yang menarik • Kenaikan pangkat & kemajuan • Pemberian keparcayaan & tanggung jawab • Penghargaan atau prestasi kerja. • Kondisi lingkungan kerja yang nyaman • Tata tertib dan disiplin kerja yang bijaksana • Setiakawan antar karyawan • Jaminan pekerjaan yang tetap • Pemberian bantuan dalam masalah pribadi & keluarga

  32. D. Sistem Upah & Penggajian • Upah atau gaji merupakan masalah terpenting dari sekian banyak masalah personalia • Upah atau gaji harus dapat merangsang karyawan untuk menggerakan segenap tenaga, pikiran dan perhatiannya untuk keberhasilan perusahaan. • Perusahaan kecil menentukan upah karyawan biasanya berdasar pada tingkat upah umum. • Menentukan besar upah atau gaji, di dasarkan pada : pendidikan, pengalaman, tanggung jawab & resiko, sifat pekerjaan, kemampuan perusahaan serta situasi ekonomi. • Dapat diperhitungkan lagi prestasi & produktivitas

  33. Sistem Upah Menurut Waktu • Ditentukan berdasarkan waktu kerja ( per jam, per hari, per minggu, dan per bulan). • Pembayaran dan perhitungannya upah cukup mudah dan tidak sulit. • Tidak ada perbedaan antara karyawan yang rajin dan yang tidak. • Dorongan untuk kerja lebih baik cukup kurang.

  34. Sistem Upah Menurut Satuan Hasil • Lazim digunakan pada perusahaan industri. • Jumlah upah yang diterima tergantung hasil produksi yang dicapai oleh karyawan. • Karyawan akan semakin rajin & semangat kera. • Perlu pengawasan kualitas / mutu yang ketat. • Dilakukan pengendalian mutu secara cermat, dan ditetapkan batas minimal.

  35. Sistem Upah Borongan • Pada akhir-akhir ini banyak yang ditentukan dilapangan. • Perusahaan tidak menanggung resiko yang berkaitan dengan karyawan. • Perusahaan tidak harus mencari & mengawasi para pekerja yang diperlukan. • Upah borongan relatif lebih mahal dibanding dengan upah harian. • namun perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih kecil, karena bebas dari pembayaran & resiko yang lain. • Perlu ada kesepakan awal antara perusahaan dengan pemborong, tentang : ( kualitas, spesifikasi, perlengkapan kerja, dan metode kerjanya ).

  36. Sistem Upah Premi • Merupakan upah tambahan ( Premi ) bagi karyawan yang baik. • Ada batasan minimal dan maksimal terhadap upah premi : • Contoh : pekerjaan sebuah produk memakan waktu 8 jam • Jika pekerja dapat mengerjakan tepat waktu akan mendapatkan tambahan upah sebesar 30% x upah. • Setap kenaikan akan menurunkan premi sebesar 10%, jika selesai 9 jam maka upah preminya sebesar 20% x upah, jika selesai 10jam maka upah preminya sebesar 10% x upah dan jika selesai 11 jam maka preminya 0% x upah ( tidak dapat Premi )

  37. IV. PENGENDALIAN PRODUKSI • Disamping perdagangan, jenis usaha kecil yang terdapat di Indonesia adalah usaha produksi atau pembuatan barang. • Kekayaan alam yang melimpah & kebutuhan yang makin meningkat, usaha produksi atau industri kecil menjanjikan masa depan yang menggembirakan. • Industri kecil biasanya selalu berorientasi pada pasar, maka perlu aktif memantau dan mengenali kecenderungan pasar.

  38. Pengendalian Pembekakan Produksi • Bahan baku untuk proses produksi. • Bahan setengah jadi, olahan yang merupakan bagian produksi • Bahan pembantu proses produksi. • Bahan pengemas dan penggerak. • Bahan-bahan lain, seperti : pelumas, bahan bakar, suku cadang, mesin & perlengkapan bengkel. • Disediakan pembekalan dalam jumlah yang cukup secara kontinyu dengan mutu yang memenuhi persyaratan. • Perlu dibuat tahapan-tahapan persediaan pembekalan.

  39. Pengendalian Proses • Supaya proses produksi berjalan lancar, menghsilkan produk yang jumlah dan mutu sesuai dengan spesifikasi. • Perlu dilakukan : • Membuat suatu model kasar dari produk yang akan dibuat • Menyusun daftar komponen penyusun produk. • Membuat jadwal pelaksanaan proses produksi • Menempatkan tenaga para pelaksana proses produksi disertai dengan pengawasan.

  40. 1 2 3 • SIAPKAN BAHAN • Tepung Terigu • Telur • Garam • Dll • ADONAN DIADUK • Tepung terigu • Telur • Garam DIAMKAN ADONAN • Contoh Manajemen Tahapan Kerja PEMBUATAN ROTI

  41. F. PERAWATAN MESIN • Untuk ikut menjamin proses produksi. • Tata letak dan urutan mesin/peralatan harus sesuai dengan urutan proses. • Perawatan perlu dilakukan secara periodik. • Perawatan berarti menyiapkan mesin/alat pada kondisi puncak kerja & memperpanjang umur ekonominya • Untuk menghemat biaya & waktu perawatan, perlu dicari saran produksi yang vital. • Perlu memberikan latihan/kursus untuk meningkatkan keterampilan • Perlu dibuatkan pengamanan baik mesin maupun pada pekerja

  42. G. PENGENDALIAN MUTU • Unsur yang harus tersedia : • Petugas pengawas mutu yang terlatih • Alat & standar untuk mengukur mutu • Tempat-tempat yang diawasi • Batas-batas penyimpangan yang dapat diterima ( toleransi )

  43. V. ADMINISTRASI & PEMBUKUAN • Pengurus Perusahaan kecil yang tidak membiasakan diri membuat catatan-catatan tentang kegiatan yang terjadi pada perusahaannya. • Pengurus hanya mengandalkan daya ingat dengan sedikit catatan. • Pencatatan semua kegiatan perusahaan yang sangat diperlukan bagi kelancaran & pengelolaan perusahaan seperti, : data transaksi, keuangan, produksi, perkantoran, dan hal lain yang mempengaruhi kelancaran perusahaan.

  44. a. Administrasi Perusahaan Kecil

  45. b. Sistem pembukuan perusahaan kecil • Daftar inventaris dan Neraca

  46. Buku Harian Bulan Mei 2012

  47. Neraca per 1 Mei 2012 ( Betuk Skontro )

  48. Membuat Laporan Neraca & Laba Rugi

  49. VI. MENGELOLA KEUANGAN • Kunci mengurus keuangan • Buat pembukuan yang teratur & tertib • Perikasalah keabsahan secara bukti pembayaran • Periksalah harta pribadi dengan harta perusahaan • Tentukanlah gaji para tenaga kerja termasuk pemiliknya • Gunakan jasa Bank dengan sebaik-baiknya • Adakan audit keuangan secara tetap & teratur dan dibuat laporan keuangan yang baik.

More Related