1 / 38

TRAUMA 1

TRAUMA 1. PMI CINAMBO KOTA BANDUNG. Perdarahan. Rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan karena rudapaksa/kecelakaan atau kambuhnya penyakit. Dilihat dari tempat terjadinya, perdarahan dibagi menjadi :

kynan
Télécharger la présentation

TRAUMA 1

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TRAUMA 1 PMI CINAMBO KOTA BANDUNG

  2. Perdarahan • Rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan karena rudapaksa/kecelakaan atau kambuhnya penyakit. • Dilihat dari tempat terjadinya, perdarahan dibagi menjadi : • Perdarahan terbuka (luar) : kerusakan dinding pembuluh darah disertai dengan kerusakan kulit sehingga darah tampak jelas keluar dari dalam kulit. • Perdarahan tertutup (dalam) : kerusakan dinding pembuluh darah tanpa disertai kerusakan kulit sehingga darah tidak tampak keluar.

  3. Reaksi Alamiah Tubuh & Efek Perdarahan • Reaksi alamiah tubuh bila terjadi perdarahan adalah penyempitan pembuluh darah & pembekuan darah. Luka yang besar bisa menjadi kendala bagi proses alamiah ini. • Perdarahan → kehilangan darah besar → Keseimbangan tubuh terganggu / SYOK → tidak tertangani = MENINGGAL. • Efek perdarahan tergantung dari ukuran fisik penderita, contoh : penderita dewasa dapat mengalami keadaan serius jika kehilangan darah hingga 1000 cc, pada anak cukup 500 cc. Pada bayi, kehilangan darah hingga 150 cc saja telah bisa mengancam nyawa.

  4. Perdarahan nadi Jenis Perdarahan Luar : Perdarahan Vena Perdarahan kapiler

  5. Penatalaksanaan Perdarahan Luar • Lakukan prosedur penilaian & teknik perlindungan diri dari infeksi. • Kendalikan perdarahan dengan cara : • Tekan langsung di atas luka. • Elevasi atau tinggikan daerah cedera. • Tekan pada titik tekan. • Cara lainnya : • immobilisasi dengan atau tanpa bidai. • Torniket (sebagai alternatif terakhir & hanya pada kasus tertentu saja) • Kompres dingin

  6. Teknik Mengendalikan Perdarahan Luar • Tekan langsung tepat diatas luka dengan penutup luka. Umumnya perdarahan akan berhenti ± 5 s.d.15 menit. Jika perdarahan belum berhenti, tambahkan penutup luka tanpa melepas penutup luka sebelumnya. • Tinggikan daerah cedera lebih tinggi dari jantung. (biasanya hanya pada cedera alat gerak saja). • Tekan pada pembuluh nadi diantara luka dengan jantung.

  7. Posisi Beberapa Titik Tekan Arteri Temporalis Arteri brakialis Arteri femuralis Arteri jaringan lutut

  8. Perdarahan Tertutup (Dalam) • Penyebab utama biasanya adalah karena benturan dengan benda tumpul. Penyebab lain adalah luka tusuk yang bisa membuat cedera organ dalam tubuh dan perdarahan dalam. • Karena jaringan kulit tidak rusak → darah tidak tampak keluar. Kadang tampak hanya mengumpul di bawah kulit. • Perdarahan dalam bisa mengancam nyawa karena adanya kemungkinan kerusakan organ dalam tubuh & pembuluh darah besar yang mengakibatkan kehilangan banyak darah dalam waktu singkat. Lebih baik menganggap penderita mengalami perdarahan dalam daripada tidak. Penatalaksanaannya tidak akan memperburuk kondisi jika ternyata penderita tidak mengalaminya.

  9. Indikasi Terjadi Perdarahan Dalam • Cedera pada bagian luar tubuh bisa menjadi indikasi bahwa bagian dalamnya bisa juga mengalami cedera. • Tanda memar di atas alat tubuh penting. Misalnya terjadi bengkak, perubahan warna, nyeri & kaku di daerah dada atau perut. • Nyeri, bengkak, perubahan bentuk di daerah alat gerak. • Muntah darah, batuk darah & BAB/BAK bercampur darah. • Luka tusuk di batang tubuh. • Darah/cairan tubuh keluar dari hidung atau telinga penderita. • Muncul tanda & gejala syok (akan dibahas lebih lanjut)

  10. Penatalaksanaan Perdarahan Dalam di Lapangan • Baringkan penderita, lakukan prosedur penilaian & BHD → periksa & jaga ABC. • Berikan oksigen jika ada sesuai protokol setempat. • Rawat sebagai penderita syok. • Jangan berikan makan atau minum dahulu. • Tangani cedera atau gangguan lainnya. • Periksa berkala tanda vital penderita. • Segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan perdarahan berarti mengendalikannya, bukan menghentikan sama sekali perdarahannya

  11. Syok & Penyebabnya • Syok didefinisikan sebagai gangguan sistem sirkulasiyang mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi organ (hipoperfusi), terutama pada organ vital : otak, jantung & paru-paru serta gangguan oksigenasi jaringan. • Penyebab Syok : • Kegagalan jantung memompa darah, contohnya pada kasus gagal jantung atau serangan jantung. • Kehilangan darah dalam jumlah besar. Contohnya pada kasus perdarahan hebat, dehidrasi, luka bakar & diare. • Pelebaran (dilatasi) pembuluh darah yang luas sehingga darah tidak mengisinya dengan baik. Kelainan ini karena kelumpuhan saraf akibat cedera spinal, infeksi atau penyakit alergi yang parah (anaphilaktik)

  12. Nadi cepat & lemah. Napas cepat & dangkal. Kulit pucat, dingin & lembab. Mungkin terlihat sianosis pada bibir, lidah & cuping hidung. Pandangan hampa, pupil mata melebar. Perubahan status mental seperti gelisah & cemas. Merasa tidak nyaman & takut, lemah, pusing, haus, mual yang mungkin disertai muntah. Meski penyebabnya berbeda, tanda & gejala syok menunjukan kesamaan, yakni : Tanda & Gejala Syok

  13. Penanganan Syok • Bawa ketempat teduh & aman. • Baringkan terlentang, tinggikan tungkai ±20-30 cm. • Longgarkan pakaian. • Selimuti untuk mencegah kehilangan panas. • Tenangkan penderita. • Pertahankan ABC. • Beri O2 jika ada sesuai protokol. • Kontrol perdarahan & rawat cedera lain. • Jangan beri makan dan minum dahulu. • Periksa tanda vital secara berkala. • Rujuk ke fasilitas kesehatan.

  14. Cedera Jaringan Lunak (Luka) • Jaringan lunak tubuh meliputi kulit, jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar, otot & saraf. • Cedera jaringan lunak (luka) berdasarkan keterlibatan jaringan kulit, dibagi menjadi : • Luka Terbuka : cedera jaringan lunak disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit. • Luka tertutup : cedera jaringan lunak tidak disertai dengan kerusakan jaringan kulit.

  15. Jenis Luka terbuka : Luka lecet Luka sayat / iris Luka robek Luka tusuk (termasuk dalam hal ini luka tembak) Luka sobek (avulsi) Luka amputir (amputasi) Luka gigitan & sengatan Cedera remuk terbuka Luka bakar Jenis Luka Tertutup : Memar Hematoma Cedera remuk tertutup Jenis – Jenis Luka

  16. Luka Lecet & Luka Sayat / Iris

  17. Luka Sobek/Avulsi & Luka Robek

  18. Luka Tusuk, luka Tembus & Luka Gigitan Binatang

  19. Luka Amputir (Amputasi)

  20. Luka memar & Hematoma

  21. Merupakan bahan yang diletakkan diatas luka Syarat : daya serap baik, cukup besar untuk menutup seluruh permukaan luka, tidak mudah melekat di luka (kasa steril) dan bersih. Jenis Penutup luka oklusif Penutup luka tebal Fungsi Penutup Luka Membantu mengendalikan perdarahan Mencegah kontaminasi lebih lanjut Mempercepat penyembuhan Mengurangi rasa nyeri Penutup Luka & Fungsinya

  22. Bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka Pembalut terbuat dari bermacam materi kain, jenisnya a.l : Pembalut pita Pembalut segitiga Pembalut tabung/tubuler Pembalut penekan Fungsi Pembalut Luka : Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan Mempertahankan penutup luka pada tempatnya Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera Pembalut Luka & Fungsinya

  23. Perawatan Luka Tertutup • Pastikan daerah cedera terlihat. • Perawatan luka tertutup dilakukan seperti halnya perdarahan dalam. • Khusus untuk memar dapat dilakukan : • R = rest • I= ice pack • C = compressed • E = elevation

  24. Perawatan Perdarahan Hidung • Istirahatkan penderita (duduk dg. badan condong kedepan). Jangan biarkan penderita tiduran. • Tekan cuping hidungnya. • Minta penderita untuk bernapas melalui mulut selama beberapa waktu dan jangan bicara dulu. • Jika tidak berhenti dalam 5-10 menit bawa ke RS

  25. Penanganan cedera di mata

  26. Partikel Asing Dalam Mata • Instruksikan penderita tidak menggosok mata. • Aliri air bersih dg. Hati-hati ke arah sisi dalam mata, minta penderita memandang ke arah berlawanan. • Cara lainnya : bila partikel asing ditemukan di kelopak mata bawah, minta penderita memandang ke atas atau sebaliknya. • tarik kelopak bawah/atas dg. hati-hati, lalu keluarkan partikel itu dg. segumpal kapas. (cotton bud). • Jangan mencoba mengeluarkan partikel yang telah melekat di bola mata & sulit dikeluarkan. • Tutup mata penderita & rujuk.

  27. Luka robek ringan : tutup dengan penutup luka dan balut Luka robek berat : tutup dengan penutup luka, termasuk sisi kepala tersebut Avulsi : gunakan penutup tebal & balut Luka Terbuka di Telinga Tengah Jangan mencolok atau mema-sukkan sesuatu ke dalam liang telinga Jangan mencegah aliran darah dari liang telinga Tutup longgar dg. penutup luka Jangan melakukan penekanan Perawatan Cedera Telinga

  28. Benda Asing di Telinga • Miringkan kepala penderita ke sisi yang terkena. Kecuali me-mang terlihat, jangan mencoba mengeluarkan dengan berbagai peralatan. • Jika benda tsb. Adalah serang-ga, miringkan dengan telinga yang terkena lebih tinggi. Tuangkan kedalamnya, air suam-suam kuku, dengan harapan serangga itu akan terangkat keluar. • Jika tidak berhasil, segera rujuk ke rumah sakit.

  29. Luka bakar : Semua cedera yang terjadi akibat paparan suhu tinggi. Penggolongan luka bakar berdasarkan sumber panasnya : Termal Zat kimia Listrik Radiasi Penggolongan luka bakar berdasarkan lapisan kulit yang terkena : Luka bakar derajat 1 Luka bakar derajat 2 Luka bakar derajat 3 Luka Bakar : Definisi & Penggolongannya

  30. Tingkat Derajat Luka Bakar

  31. Menghitung Luas Luka Bakar : Hukum 9 & Luas Telapak Tangan Cara Lain adalah dengan referensi luas telapak tangan penderita, dimana luas 1 telapak tangan = 1%.

  32. Luka Bakar Ringan Tidak kena wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran nafas Luka bakar derajat 3 < 2 % LPT Luka bakar derajat 2 < 15 % LPT Luka bakar derajat 1 < 50 % LPT Luka bakar derajat 2 <10 % LPT pada bayi / anak Luka Bakar Sedang Tidak kena wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran napas Luka bakar derajat 3 2-10 % LPT Luka bakar derajat 2 15 -30 % LPT Luka bakar derajat 1 > 50 % Luka bakar derajat 2 10 -20 % LPT pada bayi dan anak Derajat Berat Luka Bakar Luka Bakar Berat • Mengenai wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran napas. • Luka bakar derajat 3 > 10% LPT. • Luka bakar disertai nyeri, bengkak & perubahan bentuk alat gerak. • Luka bakar meliputi satu bagian tubuh seperti, lengan, tungkai atau dada. • Luka bakar derajat 2 atau 3 > 20% LPT pada bayi & anak LPT : Luas Permukaan Tubuh

  33. Perhatian Pada Beberapa Hal • Kemungkinan terjadinya syok : • luka bakar >20% pada orang dewasa • luka bakar >10% pada bayi dan anak. • Penyebab luka bakar : • Listrik : kemungkinan terjadi luka bakar di jaringan dalam tubuh meski tampak luar kecil. • Bahan kimia : lihat sifat zatnya. • Daerah yang terkena : Wajah, alat gerak, sendi, kemaluan, pantat & paha dalam bisa jadi faktor penyulit di kemudian hari. • Usia & Penyakit.

  34. Penanganan Luka Bakar • Hentikan proses luka bakarnya. Aliri dengan air. • Lepaskan pakaian & perhiasan. • Lakukan penilaian dini, berikan BHD jika perlu. • Tentukan derajat berat luka bakar selama pemeriksaan fisik. • Tutup luka bakar dg. penutup luka steril sekali pakai. • Jangan pecahkan gelembungnya. Jangan olesi luka bakar dengan bermacam bahan seperti salep, lemak, es, pasta dll. • Jaga suhu tubuh, rawat cedera yang lain & rujuk ke RS.

  35. Penanganan Luka Bakar Kimia • Siram/aliri luka bakar dengan air sebanyaknya (minimal 20 menit) • Jangan menyiram bahan kimia yang bereaksi kuat dengan air • Minimalkan kontaminasi sehingga tidak mengenai daerah yang sehat • Jika bahan kimia berupa bubu/padat, sapu dengan sikat halus lalu siram dengan air sebanyak-banyaknya • Amankan bekas pakaian penderita yang terkontaminasi • Pasang penutup luka steril. Bila yang terkena mata, tutup keduanya. • Atasi syok bila ada, rujuk ke RS.

  36. Tanda & Gejala Perubahan status mental. Tampak luka bakar berat Pernapasan dangkal, tidak teratur / tidak ada. Denyut nadi lemah, tidak teratur atau tidak ada. Patah tulang majemuk karena kontraksi otot. Penanganan Lakukaan prosedur penga-manan diri & penilaian dini. Periksa dan cari luka bakar di daerah listrik masuk dan keluar. Tutup luka dengan penutup steril & kering. Atasi syok bila ada Rujuk Bersiap melakukan BHD/RJP Tanda & Gejala Serta Penanganan Luka Bakar Listrik

  37. Potensi BahayaLuka Bakar Listrik • Kemungkinan bahaya yang bisa terjadi adalah henti napas & jantung, kerusakan jaringan saraf & organ dalam tubuh. • Luka bakar mungkin tampak kecil di luar tapi kerusakan di dalam bisa berat mengingat konduksi listrik. • Karena itu penolong harus bersiap melakukan BHD/RJP mengingat henti jantung/napas bisa berulang. Penderita harus dipantau dengan ketat.

  38. Luka Bakar Inhalasi Penanganan • Pindahkan korban ke tempat aman. • Beri O2, bila perlu O2 yang dilembabkan. Hati-hati dalam memberikan O2 di daerah kebakaran. • Lakukan penilaian dini. • Beri napas buatan jika perlu • Rujuk.

More Related