1 / 16

PENDEKATAN ILMU POLITIK

PENDEKATAN ILMU POLITIK. George Ikbal Joyopawiro 081901539015. KONSEP DASAR. Apa yang seharusnya ada ? (Ought to be) Terkait dengan definisi ilmu politik dari sudut pandang Klasik dan Kelembagaan Mengarah pada ilmu politik sebagai ilmu Negara Pendekatan : Tradisional.

maegan
Télécharger la présentation

PENDEKATAN ILMU POLITIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENDEKATAN ILMU POLITIK George IkbalJoyopawiro 081901539015

  2. KONSEP DASAR Apa yang seharusnyaada? (Ought to be) TerkaitdengandefinisiilmupolitikdarisudutpandangKlasikdanKelembagaan Mengarahpadailmupolitiksebagaiilmu Negara Pendekatan: Tradisional

  3. Apa yang ada? (What is it)Terkaitdengandefinisiilmupolitikdarisudutpandang Power, Function, dan ConflictMengarahpadaIlmuPolitiksebagai Power studies, Decision making studies, Policy making studies, danAlokasi Values.Pendekatan: Behavioralism

  4. Why do approaching? Aristotelesdan Plato : upaya (means) untukmencapaimasyarakat yang baik Peter Merkl : a noble quest for a good order and justice (usahamencapaisuatutatanansosial yang baikdankeadilan Peter Merkl : politikdapatmenjelmamenjadia selfish grab for power, glory and riches (suatuperebutankekuasan, kedudukan, dankekayaanuntukkepentingandirisendiri)

  5. What Is Approach? Vernon van Dyke: pendekatan (approach) adalahkriteriauntukmenyeleksimasalahdan data yang relevan. Pendekatanmencakupstandaratautolokukur yang dipakaiuntukmemilihmasalahdanmenentukan data mana yang akanditelitiserta data mana yang akandikesampingkan.

  6. Traditional approach Fokusutama: Negara konstitusionaldanyuridis. Pendekataninimisalnyamembahas : sifat UUD sertakedaulatan, kedudukandankekuasaanlembaga-lembagakenegaraan formal sepertiparlemen, badanyudikatif, badaneksekutifdansebagainya. Traditional Approach = Institutional Approach = Legal-Institutional Approach

  7. Beberapakelemahanpendekatantradisional, antara lain:1. Tidakmenelitiapakahlembagakenegaraanmemangterbentukdanberfungsiseperti yang diuraikandalamnaskah-naskahresmikenegaraan.2. cenderungkurangmenyorotiorganisasi yang tidak formal, sepertikelompokkepentingandan media massa.3. Bahasanlebihdeskriptifdaripadaanalitis.4. Lebihbanyakmenggunakanulasansejarah, sepertimenelusuriperkembanganparlemen.5. Lebihbersifat normative karenafaktadannormakurangdibedakan, bahkanseringkalisalingberkaitan.6. Kurangmemberikansumbanganterhadappembentukanteoribaru.

  8. Behavioral approach Behavioral Approach/ PendekatanPrilaku Pendekataninimenganggapbahwapendekataninstitusionaltidakbanyakmemberiinformasimengenaidinamika yang sebenarnyaterjadi Penelitidanpemerhatipolitikuntukmempelajarimanusiaitusendirisertaperilakupolitiknya, sebagaigejala-gejala yang benar-benardapatdiamati Perilakupolitikmenampilkan regularities (keteraturan)

  9. Ciri-CiriPendekatanTingkahLaku:1. Pendekataninicenderungbersifatinterdisipliner, maksudnyatidaksajamempelajaridampakfaktorpribaditetapijugadampakdarifaktorsosial, ekonomi, danbudaya. 2. Pandanganbahwamasyarakatdapatdilihatsebagaisuatusistemsosialdannegarasebagaisuatusistempolitik yang menjadisubsistemdarisistemsosial. Dalamsuatusistem, bagian-bagiansalingberinteraksisertasalingbergantungandansemuabagianbekerjasamauntukmenunjangterselengaranyasistemtersebut.3. SumbanganpendekatanperilakupadausahauntukmemajukanIlmuPerbandinganPolitik

  10. 4. Berusahamengilmiahkanilmupolitik. Orientasiinimencakupbeberapakonseppokok (David Easton dan Albert Somit): a. Perilakupolitikmenampilakanketeraturan (regularities). b. Generalisasi, dapatdibuktikankebenarannya (verification). c. Teknik-teknikpenelitian. d. Pengukurandankuantifikasi (antara lain melaluistatistikdanmatematika ) harusdigunakanuntukmencapaikecermatandalampenelitian.

  11. e. Membedakansecarajelasantaranorma (ideal atau standard yang harusmenjadipedomanuntuktingkahlaku) danfakta (sesuatu yang dapatdibuktikanberdasarkanpengamatanataupengalaman). f. Sistematisdanberkaitandenganpembinaanteori. g. Ilmupolitiikharusbersifatmurni (pure science) dalamartibahwausahauntukmemahamidanmenjelaskanperilakupolitikharusmendahuluiusahauntukmenerapkanpengetahuanitubagipenyelesaianmasalah-masalah social. h. Terbuka sertaintegrasidengankonsepdanteoriilmu lain.

  12. KritikterhadapPendekatanPerilaku:1. Pendekatanperilakutelahmembawaefek yang kurangmenguntungkan, yaknimendorongparaahlimenekunimasalah-masalah yang kurangpentingsepertipemilihanumum (voting studies) danrisetberdasarkan survey.(1960-an)2. Penganutpendekatanperilakukurangmemberiperhatianpadamasyarakatperubahan (change) dalammasyarakat.3. Pendekatanperilakuterlalusteril, karenamenolakuntukmemasukkannilai-nilaidannormadalampenelitian.(Eric Voegelin, Leo Strauss, dan John Hallowel)4. Pendekatanperilakujugatidakmemilikirelevansidenganrealitaspolitikdanbutaterhadapmasalah-masalahsosial.

  13. What differents them?

  14. PendekatanPascaperilaku(Post Behavioral Approach) Pendekataninimemperjuangkanperlunya relevance and action (relevansidanorientasibertindak) ReaksiiniditujukankepadausahamengubahpenelitiandanpendidikanIlmuPolitikmenjadisuatuilmupengetahuanmurnisesuaidenganpolailmueksakta Padahakikatnyapendekataninimerupakan “kesinambungan” sekaligus “koreksi” daripendekatanperilaku.

  15. Pokok-pokokpendekatanPascaperilaku yang diuraikanoleh David Easton, antara lain:1. Karnadalamusahamengadakanpenelitian yang empirisdankuantitatif, ilmupolitikmenjaditerlaluabstrakdantidakrelevanterhadapmasalahsosial yang dihadapi. Maka, relevansiinidianggappentingdaripadapenelitian yang cermat.2. Kontakdenganrealitassosial.3. Penelitianmengenainilai-nilaiharusmerupakantugasIlmuPolitik.4. Social problem solving.5. Cendekiawanharus action oriented6. Cendekiawantidakbolehmenghindariperjuangandanharusturutmempolitisiorganisasi-organisasiprofesidanlembaga-lembagailmiah.

  16. Pendekatan lain Neo-Marxis - menekankanpadaaspekkomunismetanpakekerasandanjugatidakmendukungkapitalisme Ketergantungan - memposisikanhubunganantarnegarabesardankecil Rational Choice - pilihan-pilihan yang rasionaldalampembuatankeputusanpolitik

More Related