1 / 53

PEREKONOMIAN TERBUKA

PEREKONOMIAN TERBUKA. Idham Cholid. HUBUNGAN EKONOMI ANTAR BANGSA. Perdagangan Internasional Meningkatkan standar hidup dengang berspesialisasi pada produk yang mempunyai keunggulan komparatif Mengekspor barang dan jasa yang secara relatif efisien

majed
Télécharger la présentation

PEREKONOMIAN TERBUKA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEREKONOMIAN TERBUKA • Idham Cholid

  2. HUBUNGAN EKONOMIANTAR BANGSA • Perdagangan Internasional • Meningkatkan standar hidup dengang berspesialisasi pada produk yang mempunyai keunggulan komparatif • Mengekspor barang dan jasa yang secara relatif efisien • Mengimpor barang dan jasa yang secara relatif tidak efisien 2. Keuangan Internasional Sistem keuangan internasional berperan sebagai “lubricant/perantara” yang memfasilitasi pertukaran (via pembelian & penjualan) • Komoditi untuk mendapatkan mata uang asing • suatu mata uang dengan mata uang lainnya.

  3. Arti Perekonomian Terbuka Dan Ukuran Keterbukaan 1. Arti Perekonomian Terbuka Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. 2. Ukuran Keterbukaan Rasio ekspor atau impor terhadap GDP

  4. Alasan dilakukannya International Trade Perbedaan Sumber Daya Selera Disparitas Harga Supply-demand Laws

  5. Aliranpendapatandalamperekonomianterbuka 1) Gaji dan upah, sewa, bunga, untung 2) Pajak pendapatan perusahaan PEMERINTAH Gaji dan upah RUMAH TANGGA PERUSAHAAN 9) Pengeluaran pemerintah 3) Pajak individu 4) Konsumsi dalam negeri (C-dn ) 5) Impor (M) 10) ekspor 6) Tabungan 8) Investasi 7) Pinjaman PENANAM MODAL LEMBAGA KEUANGAN LUAR NEGERI

  6. Perdagangan Luar Negeri danKegiatan Ekonomi Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dibeli oleh penduduk negara lain. Impor adalah barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan dikonsumsi di dalam negeri. Ekspor netto (NX) = ekspor (X) – Impor (M) Jika positip  net foreign investment Jika negatip  net foreign borrowing

  7. Lanjutan… Faktor-faktor yang mempengaruhiEksporatauImpor: • Output (GDP – domestikatau LN • Nilaitukar (exchange rate) – depresiasiatauapresiasi GDP denganmemasukkanperdagangan LN: GDP = C + I + G + NX dimana: C + I + G disebutpermintaandomestik (domestic demand), sehinggaNX = GDP – permintaandomestik

  8. TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA Recall: dalam model sederhana: I = S I + G = S + T atau I = S + (T – G) Pada Perekonomian Terbuka I + NX = S + (T – G) Penulisan kembali sebagai persamaan identitas NX = S + (T – G) - I

  9. PERDAGANGAN BERGANTUNG PADA PENDAPATAN: IMPOR • Penjelasan : • Produk yang diimpor seringkali menjadi komponen/ input untuk menghasilkan barang dan jasa dalam suatu persekonomian  menyusun pendapatan nasional • Meningkatnya pendapatan  meningkatkan konsumsi  tingkat kecenderungan mengkonsumsi produk impor cenderung meningkat (marginal propensity to import) atau MPI yang menunjukkan sejauh mana peningkatan kemakmuran berdampak pada permintaan impor

  10. LANJUTAN MPI  merupakan “kebocoran” dari arus pengeluaran Ada kecenderungan bahwa kebocoran ini lebih tinggi di negara-negara yang mempunyai nisbah impor terhadap produk nasional yang tinggi

  11. Contoh MPI (margial propensity to import):

  12. Top 10 Exporting and Importing Nations all have “big” economies Exporting Importing Rank Nation ($US Bil.) % Rank Nation ($US Bil.) % 1 Germany (748.3)10.0 1 U.S.A. (1303.1) 16.8 2 U.S.A (723.8)9.6 2 Germany (601.7) 7.7 3 Japan (471.8)6.3 3 China (413.1) 5.3 4 China (437.9) 5.8 4 U.K. (390.8) 5.0 5 France (386.7)5.2 5 France (390.5) 5.0 6 U.K. (304.6)4.1 6 Japan (382.9) 4.9 7 Neth. (294.1) 3.9 7 Italy (290.8) 3.7 8 Italy (292.1) 3.9 8 Neth. (262.8) 3.4 9 Canada (272.7)3.6 9 Canada (245.0) 3.2 10 Belgium (255.3) 3.4 10 Belgium (235.4) 3.0 Total 55.8 Total 53.0 Source: International Trade Statistics, Geneva: World Trade Organization), p.19.

  13. PERDAGANGAN BERGANTUNG PADA PENDAPATAN: EKSPOR Hubungan ini bergantung pada :Apakah perubahan dalam pendapatan nasional merupakan hasil dari perubahan permintaan atau penawaran dalam negeri, atau perubahan permintaan luar negeri terhadap ekspor Pada permulaan pembahasan aliran Keyness yang lazim berasumsi bahwa permintaan ekspor merupakan faktor yang datang dari luar (exogenous)

  14. PENDAPATAN NASONAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA Pertimbangkan model berikut ini: Y = AD = E + X – M Y – C – G = E – C – G + (X – M) ATAU, S = Id + If Dimana: S = saving Id = investasi dalam negeri (akumulasi harta netto domestik) If = investasi luar negeri (akumulasi tagihan netto pada negara lain)

  15. Komponenpengeluaranagregatataspendapatannasional: • Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas barang konsumsi dan jasa yang diproduksi di dalam negeri • Investasi perusahaan, yaitu pembelanjaan penanaman modal atas barang modal yang diproduksi di dalam negeri • Pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah) • Ekspor, yaitu pengeluaran negara lain atas barang dan jasa yang dihasilkan sektor perusahaan

  16. 450 AD = E(Y) + X – M(Y) AD(Y) = E(Y) + X – M(Y) Kemiringan = 1 – m-s EKUILIBRIUM PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA X=15 M=25 PENDAPATAN NASIONAL DENGAN PERMINTAAN AGREGATE Keterangan : s = S/ Y = MPS = 0,20 m = M/ Y = MPI = 0,30 100 A E = 110 0 Pendapatan Nasional 100 Investasi Netto EKUILIBRIUM ANTARA TABUNGAN DAN INVESTASI (DALAM DAN LUAR NEGERI) S-Id =X-M =Y-E = If S-Id s = 0,20 100 0 Pendapatan Nasional -10 If=X-M -m = - 0,30 Keseimbangan antara pendapatan nasional dan pengeluaran agregate pada titik A yaitu 100 Pada tingkat pendapatan di bawah A maka permintaan agregate melebihi tingkat produksi  perusahaan meningkatkan kapasitas produksi, demikian pula sebaliknya Gambar bawah  menunjukkan titik ekuilibrium antara tabungan dan saving  negara memiliki defisit transaksi berjalan (impor lebih besar dari ekspornya)

  17. Contoh PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN PERPUTARAN PENDAPATAN Ekspor Amerika Serikat (M) naik Tergantung pada mf Pengeluaran AS meningkat (G naik) Pengeluaran AS meningkat (G naik) Pendapatan (Y) dan pengeluaran luar negeri meningkat Tergantung pada sf Impor Amerika Serikat (M) naik

  18. BAGAIMANA DEVALUASI DAPAT BERPENGARUH DALAM PENDAPATAN NASIONAL DAN PERDAGANGAN ? Sekilas devaluasi mata uang akan meningkatkan pendapatan nasional dan memperbaiki neraca perdagangan karena: Devaluasi cenderung meningkatkan volume ekspor dan menghambat impor sehingga dapat meningkatkan pendapatan nasional, sebagaimana grafik berikut ini.

  19. Rp (RP/$)1 Rp Rp SX EXU (RP/$)0 P1 P0 0 0 $ DU QU Q 0 X Q QW SUW DUW PUW 0 $ PW DAMPAK PENURUNAN NILAI MATA UANG TERHADAP PERDAGANGAN (ekspor)

  20. NAMUN, DAMPAK DEVALUASI TIDAK SEJELAS HAL DI ATAS KARENA: • Bergantung pada respon atas devaluasi dalam transaksi berjalan (TB). Dilihat dalam perspektif domestik: TB = P(rp, x) . X – P(rp, m) . M Turun = (tdk berubah . tidak berubah) – (naik . tidak berubah) Dilihat dari perspektif luar negeri: TB = P($, x) . X – P($, m) . M Turun = (turun . tidak berubah) – (tidak berubah . tidak berubah) Tanggapan devaluasi yang diinginkan: TB = P($, x) . X – P($, m) . M Naik = (tidak berubah. naik) – (tidak berubah . turun) • Devaluasi akann meningkatkan kesejahteraan suatu negara apabila: (1) tidak memperburuk neraca perdagangan, (2) tidak memperburuk nisbah harga

  21. Menentukan keseimbangan dalam perekonomian terbuka • Sirkulasi aliran pendapatan • Perusahaan • Rumah tangga • Pemerintah • Luar negeri

  22. Pengeluaran agregat (aggregate expenditure) terdiri atas: konsumsi rumah tangga atas barang yang diproduksi dalam negeri (Cdn), investasi perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X) • AEdn = Cdn + I + G + X • Perdagangang terbuka  (AE) meliputi perbelanjaan agregat atas produksi dalam negeri dan pengeluaran impor • AE = AEdn + M, atau • AE = Cdn + I + G + X + M

  23. Tercipta Keseimbangan Ekonomi C = Cdn+ M,  Y = AE = C + I + G + (X-M) Penawaranagregat = Pengeluaranagregat Y + M = C + I + G + X, atau Y = C + I + G + (X – M)

  24. Persamaankeseimbangan (perekonomianterbuka) / pendekatansuntikan-bocoran • S + T + M = I + G + X • Dari gambar 1: Aliran pendapatan digunakan untuk: • Membiayai pengeluaran konsumsi rumah tangga dalam negeri (Cdn) dan barang impor (M)  C = Cdn + M • Membiayai pajak (T), yaitu keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan rumah tangga • Menyisihkan pendapatan untuk di tabung (S)

  25. Y = Cdn + M + S + T, C = Cdn + M • Y = C + S + T Pendekatanpenawaran-permintaanagregat: • Y = C + I + G + (X – M), maka • C + I + G + (X – M) = C + S + T • I + G + (X – M) = S + T, atau • I + G + X = C + S + T + M

  26. Keseimbangan secara grafik • Penentu ekspor: • Kemampuan dari negara untuk memproduksi barang yang dapat bersaing di pasar luar negeri • Ekspor penentu pendapatan nasional tapi tidak sebaliknya • fungsi ekspor sama dengan fungsi investasi dan fungsi pengeluaran pemerintah • Penentu impor: • Besarnya impor lebih dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional dari pada kemampuan barang luar negeri untuk bersaing dengan barang dalam negeri

  27. Keseimbangansecaragrafik

  28. Grafikkeseimbanganpendapatannasional

  29. Multiplier dalamperekonomianterbuka • Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan/pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional tersebut • Multiplier perekonomian terbuka < multiplier perekonomian tiga sektor (Y,C,S)  disebabkan pemisalan impor proporsional dengan pendapatan nasional dan ekspor bersifat pengeluaran otonom.

  30. Proses multiplier dalamperekonomianterbuka • MPC = 0.75, pajakproporsional 20% daripendapatannasional, impor 10% daripendapatannasional, proses multiplier menimbulkankenaikaneksporRp 200

  31. Multiplier = 1 / (1 – MPCdn) • MPCdn = ∆ Cdn / ∆ Y, Contoh: tahap I, MPCdn = 100/200=0.5 • Multiplier = 1 / (1 – 0.5) = 2 • KenaikaneksporsebanyakRp 200 akanmenambahpendapatannasionalsebanyakRp 400

  32. Perhitungan secara aljabar • Fungsi konsumsi C = a + bYd • Pajak proporsional T = tY • Investasi perusahaan Io • Pengeluaran pemerintah Go • Ekspor X0 • Impor M = mY

  33. Y = C+I+G+(X-M) • Y(1-b + bt + m) = a + I0 + G0 + X0 • Y = (1/(1-b + bt + m)) * (a + I0 + G0 + X0) Proses multiplier ∆X • Y1 = (1/(1-b+bt+m)) * (a+I0+G0+X0+ ∆X) •  ∆Y = Y1 – Y • ∆Y = (1 /(1-b+bt+m)) *(∆X) • b = kecondongan mengkonsumsi marginal (MPC) • t = tingkat (persentase) pajak • m = tingkat (persentase) impor

  34. Perdagangan luar negeri, kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi • Perdagangan LN dan pengeluaran agregat • Multiplier ekspor dan impor • Setiap perubahan ekspor dan impor akan sec. otomatis menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi negara • Sampai sejauh mana perubahan ekspor dan impor akan mempengaruhi pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi tergantung pada luasnya proses multiplier yang ditimbulkan oleh perubahan ekspor atau impor tersebut.

  35. Dampak negatif ekspor dan impor • Jika impor > ekspor, maka: • Kekurangan valuta asing • Kurs mata uang asing naik • Kenaikan harga/inflasi • Kemunduran investasi dalam negeri

  36. Perdagangan luar negeri, neraca pembayaran dan penggunaan tenaga kerja penuh • Sifat ekspor dan impor yang berbeda tidak dapat sec. serentak mengatasi masalah pengangguran pada waktu yang sama neraca pembayaran nya. • Untuk mengatasi pengangguran/ penggunaan tenaga kerja penuh dengan menambah pengeluaran agregat, impor >ekspor  defisit neraca pembayaran

  37. Perdagangan luar negeri, dan pertumbuhan ekonomi • Pandangan klasik, keuntungan perdagangan luar negeri: • Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi • Memperluas pasar produksi dalam negeri • Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi

  38. Kebijakan fiskal dan moneter dalam perekonomian terbuka • Perekonomianberusahamencapaitingkatkegiatanekonomi yang tinggi (bilamemungkinkanmencapaipenggunaantenagakerjapenuh) tanpainflasi. neracapembayaran yang menguntungkan , langkahpemerintah: • Kebijakanmenekanpengeluaran (expenditure dampening policy) • Kebijakanmemindahkanpengeluaran (expenditure switching policy)

  39. Kebijakanmenekanpengeluaran •  langkah pemerintah untuk menstabilkan neraca pembayaran yang sedang dalam keadaan defisit dengan melakukan tindakan yang akan mengurangi pengeluaran agregat • Impor turun tanpa mengurangi ekspor •  dilakukan pada saat perekonomian mengalami masalah inflasi dan tingkat kegiatan ekonomi yang terlalu tinggi. • Menaikkan pajak pendapatan • Menaikkan tingkat bunga • Mengurangi pengeluaran pemerintah

  40. Kebijakan memindahkan pengeluaran • Langkahpemerintahuntukmenstabilkansektorluarnegeri yang sifatnyamendorongmasyarakatmengurangiimpor, melakukankonsumsilebihbanyakatasbarangdalamnegeridanmeningkatkanekspor. • Dilakukanpadasaatperekonomianmengalamimasalahdefisitneracapembayarandanpadawaktu yang samamenghadapimasalahpengangguran yang tinggi • Memindahkanpengeluaransecarapaksa • Memindahkanpengeluarandenganmembuatperangsanguntukmengekspor

  41. Memindahkan secara paksa: • Mempertinggi pajak impor • Menentukan quota atas barang tertentu • Mengawasi penggunaan valuta asing • Insentif untuk mengekspor: • Menciptakan perangsang ekspor • Melakukan devaluasi

  42. Penghambat impor (import barrier) • Langkah pemerintah dalam perpajakan atau peraturan impor yang mengurangi kebebasan perdagangan luar negeri, • Penghambat tarif (mengenakan pajak terhadap barang impor) • Penghambat bukan tarif (peraturan yang mengurangi kebebasan masuknya barang dari luar negeri) • Penghambat tarif • Tarif  pajak atas barang impor , bersifat ad valorem atau Tarif spesifik • Quota  pembatasan jumlah barang impor

  43. Konsumsi radio berkurang Q1 – Q3 Harga naik P1 – P2 Pajak diterima pemerintah abcd Prod. Radio dlm negeri turun Q2-Q4 Impor Q2Q1 – Q4Q3

  44. Tujuankebijakanhambatanimpor • Mengatasimasalahdeflasidanpengangguran • Menghapuskandefisitdalamnegerineracaperdagangan • Mensukseskanusahamendiversifikasikanperekonomian • Melindungiindustri yang baruberkembang • Melindungiindustridalamnegeri yang berkedudukanterancam

  45. Pengawasan penggunaan devisa • Exchange control tindakan bank sentral yang mengatur penggunaan valuta asing untuk tujuan impor dan investasi ke luar negeri • Pembelian dan penjualan mata uang asing • Devisa yang diterima masyarakat harus di jual ke pemerintah • Yang memerlukan devisa  membeli ke pemerintah • Tujuannya : mempertahankan keseimbangan dalam neraca pembayaran • Jangka panjang impor melebihi ekspor dan aliran modal ke luar negeri

  46. Cara melaksanakan pengawasan devisa • Masalah Neraca perdagangan tidak serius: • Mengawasi seluruh jual beli valuta asing • Menetapkan nilai valuta sing • Masalah Neraca perdagangan serius: • Sistem kurs berganda /multiple exchange rate • Memberikan perangsang yang besar untuk mengekspor, membatasi impor barang mewah • Barang penting (makanan, barang modal dan bahan mentah) diimpor dengan harga wajar.

  47. Devaluasi (penurunan nilai mata uang) • Dilakukan sebagai langkah terakhir, karena efek buruk ke konsumen (harga barang impor naik) dan merugikan pihak yang berhutang ke luar negeri • Yang diharapkan dari devaluasi : • Makin tinggi tingkat devaluasi makin baik daya saing negara tersebut (barang negara tsb menjadi murah di psr LN dan lebih mahal di dlm Negeri)  ekspor terpacu naik, pelarian modal ke LN <

  48. Syarat sukses devaluasi • permintaan atas ekspor elastis (perubahan harga menimbulkan perubahan permintaan yang lebih besar) • Permintaan barang Impor bersifat elastis • Penawaran barang ekspor elastis • Inflasi dalam negeri dapat dikendalikan • Negara lain tidak mendevaluasi mata uangnya.

  49. Kasus Kuantitatif Keseimbangan 4 Sektor • Fungsi Konsumsi diketahui sebagai C = 500 + 0,8 Y • Pajak yang dikenakan kepada masyarakat adalah sebesar 25% dari pendapatan nasional ( Y = 0,2Y) • Investasi sebesar 500 dan pengeluaran pemerintah sebesar 1000 • Ekspor sebesar 800 dan import dilakukan sebesar 10% dari pendapatan nasional • Berdasarkan asumsi-asumsi sebelumnya maka tentukanlah: • Fungsi konsumsi, • Pendapatan nasional dalam keseimbangan • Nyatakan kedudukan Budget pemerintah pada keseimbangan • Bagaimanakah kondisi Eksport dan impor? (mana yang lebih besar) • Apa kesimpulan yang dapat anda ambil dari perekonomian terbuka tersebut?

  50. Solusi Konsumsi sebagai fungsi dari Y: C = 500 + 0,8 Yd C = 500 + 0,8 ( Y – T ) C = 500 + 0,8 ( Y – 0,2Y) C = 500 + 0,6 Yd Pendapatan Nasional dalam keseimbangan: Y = C + I + G + ( x – m ) Y = 500 + 0,6 Y + 500 + 1000 + (800 – 0,1 Y) 0,5 Y = 5600

More Related