1 / 16

ASIAH NH 0210 020 STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. ASIAH NH 0210 020 STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011. DEFENISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUARGA SEJAHTERA. 1. Keluarga Unit kecil dalam masyarakat yang terdiri atas : suami – istri, atau suami – istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

malo
Télécharger la présentation

ASIAH NH 0210 020 STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONSEP KELUARGA SEJAHTERA ASIAH NH 0210 020 STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011

  2. DEFENISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Keluarga Unit kecil dalam masyarakat yang terdiri atas : suami – istri, atau suami – istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. 2. Keluarga Sejahtera Dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup sprituil dan materil yang layak, bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dang lingkungan.

  3. 3. Keluarga Berencana upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. 4. Kualitas Keluarga Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, mental, spritual dan nilai – nilai dasar agama, dasar mencapai keluarga sejahtera.

  4. TAHAPAN KELUARGA • KELUARGA PRA SEJAHTERA • KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 1 • KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 2 • KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 3 • KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 3 PLUS

  5. 1. Keluarga Pra Sejahtera Keluarga – keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan dan kesehatan. 2. Keluarga Sejahtera Tahap 1 keluarga – keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal ( sesuai kebutuhan dasar pada keluarga pra sejahtera ) tetapi belum dapat memenuhi : Keseluruhan kebutuan sosial psikologis keluarga seperti pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga dan interaksi dengan lingkungan.

  6. 3. Keluarga Sejahtera Tahap 2 Keluarga – keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan ( menabung dan memperoleh informasi). 4. Keluarga Sejahtera Tahap 3 Keluarga – keluarga yang dapat memenuhi kebuthan pada tahap keluarga 1 dan 2, namun belum dapat memberikan sumbangan ( kontribusi ) maksimal terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dalam masyarakat.

  7. 5. Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus Keluarga – keluarga yang dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga pada tahapan 1 sampai dengan tahapan 3.

  8. INDIKATOR KELUARGA SEJAHTERA • Keluarga Pra Sejahtera • Melaksanakan ibadah menurut agama yang dianutnya masing – masing; • Makan 2 ( dua ) kali sehari; • Memiliki pakaian yang berbeda untuk setiap keperluan; • Memiliki rumah yang sebagian besar lantainya bukan dari tanah; • Membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan termaksud bila keluarga adalah pasangan usia subur yang ingin menjadi aseptor KB.

  9. Keluarga Sejahtera Tahap 1 Bila keluarga sudah mampu melaksanakan indikator 1 – 5 pada keluarga pra sejahtera ( pada keluarga pra sejahtera), tetapi belum mampu melaksanakan indikator sebagai berikut : • Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut masing – masing; • Makan daging / ikan / telur sebagai lauk paukpaling kurang sekali dalam seminggu; • Memperoleh pakaian baru dalam 1 ( satu ) tahun terakhir; • Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 ;

  10. Anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir sehingga dapat melaksanakan fungsi masing – masing; • Paling kurang 1 ( satu ) anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas mempunyai penghasilan tetap; • Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga yang berumur 10 sampai dengan 60 tahun; • Anak usia sekolah ( 7 – 15 tahun ) bersekolah; • Anak hidup dua atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur ( PUS ) saat ini memakai kontrasepsi.

  11. Keluarga Sejahtera Tahap 2 Bila keluarga sudah mampu melaksanakan indikator 1 – 14 ( pada keluarga sejahtera tahap 1 ) tetapi belum mampu melaksanakan indikator sebagai berikut : • Upaya keluarga meningkatkan / menambah pengetahuan agama; • Keluarga mempunyai tabungan; • Makan bersama paling kurang 1 kali sehari; • Ikut serta dalam kegiatan masyarakat; • Rekreasi bersama / panyegaran paling kurang sekali dalam 1 ( satu ) bulan;

  12. Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah; • Anggota keluuarga mampu menggunakan transportasi; • Keluarga Sejahtera Tahap 3 Bila keluarga sudah mampu melaksanakan indikator – indikator 1- 21 ( pada tahapan keluarha sebelumnya ), tetapi belum mampu melaksanakan indikator sebagai berikut : • Memberikan sumbangan secara teratur ( dalam waktu tertentu ) secara suka rela dalam bentuk materi kepada masyarakat

  13. Aktif sebagai pengurus yayasan / institusi dalam kegiatan kemasyarakatan. • Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus Bila keluarga sudah mampu melaksanakan seluruh indikator keluarga sejahtera ( yang berjumlah 23 ).

  14. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA Diatur melalui PP No. 21 tahun 1994, pasal 2 : “Pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga diselenggarakan secara menyaluruh, terpadu oleh masyarakat dan keluarga”. Tujuan : Mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun diri sendiri dan lingkungannya.

  15. POKOK – POKOK KEGIATAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA • Pembinaan Ketahana Fisik Keluarga Kegiatan – kegiatan yang bersifat meningkatkan ketahanan fisik keluarga, contoh : pembinaan gizi keluarga termaksuk gizi ibu hamil, stimulasi pertumbuhan balita, pembinaan kesehatan lingkungan keluarga, usaha tanaman obat keluarga, dan lain – lain.

  16. Pembinaan Ketahanan Non Fisik Keluarga Kegiatan – kegiatan yang bersifat meningkatkan ketahanan non fisik keluarga, contoh : pembinaan kesehatan mental keluarga, stimulasi perkembangan balita, konseling keluarga, dan lain – lain.

More Related