1 / 12

BMKG

BMKG. MATERI KONFERENSI PERS. Monitoring dan Prediksi El Ñ ino tahun 2009. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Jakarta, 1 7 Juli 2009. 1. Pendahuluan

maris
Télécharger la présentation

BMKG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BMKG MATERI KONFERENSI PERS Monitoring dan Prediksi El Ñino tahun 2009 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jakarta, 17 Juli 2009

  2. 1.Pendahuluan • Batasan wilayah Indonesia yang curah hujannya dipengaruhi El Nino adalah Indonesia bagian timur, tengah dan sebagian barat Indonesia. Nilai korelasi tinggi menunjukkan bahwa EN mempengaruhi (mengurangi) curah hujan pada daerah warna warna kuning, orange dan coklat. Curah hujan Indonesia bagian barat lebih dipengaruhi oleh fenomena Dipole Mode (DM). Pengaruh Dipole Mode terbatas, meliputi sebelah timur Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Pengaruh Dipole Mode terhadap Curah Hujan di Bagian Barat Indonesia (warna biru). (sumber: Saji, et al., 1999a) Pengaruh El Nino terhadap Curah Hujan di Indonesia Timur – Tengah – Sebagian Barat Indonesia (warna kuning, orange dan coklat). (sumber: Sri Woro, 2008) 1

  3. Secara umum, Institusi Internasional memperhatikan indeks kekuatan El Ñino tidak untuk dikaitkan pada curah hujan Indonesia, tetapi hanya memprediksi indeks kekuatannya. • Sementara itu, BMKG mengkaitkan kekuatan El Ñino terhadap curah hujanwilayah Indonesia, dengan memperhatikan sirkulasi massa uap air akibat adanya perbedaan Tekanan Udara dan Suhu di perairan Indonesia dan di Pasifik Tengah. Kata Kunci : Suhu dan Tekanan Udara Perairan Indonesia 2

  4. El Ñino yang kuat, baru akan mampu mengurangiatau menarik massa uap air dari wilayah Indonesia apabilatekanan udaradi perairan Indonesia lebih tinggi(≈ suhu perairan Indonesia dingin) dari pada di Pasifik Tengah, sehingga cukup kuat mendorong massa uap air ke Pasifik Tengah. • Suhu perairan wilayah Indonesia berfungsi sebagai pengendali dari kekuatan El Ñino dalam menarik massa uap air dari wilayah Indonesia. Prediksi IRI/USA dan beberapa institusi internasional bahwa sampai Sept. 2009, suhu perairan Indonesia masih hangat. Untuk kondisi perairan Indonesia akhir 2009 – awal 2010, prediksinya direlease Awal Agustus 2009 • Contoh: • El Nino kuat tahun 1997 (indek EN: 2.7 – 3.4 0C) tetapi disertai suhu perairan Indonesia yang dingin (tekanan udaranya tinggi) sehingga memberikan dampak yang kuat terhadap pengaruh curah hujan / kemarau panjang • El Nino Juli 2009, disertai dengan anomali suhu perairan Indonesia yang hangat 3

  5. B A Gambar: Anomali Suhu Perairan Indonesia dan Pasifik saat El Ñino Kuat Sept. 1997 Gambar: Kondisi Suhu Perairan Indonesia saat ini dan Prediksi s/d Sept. 2009 • Dari gambar, tampak bahwa s/d Juli 2009 suhu perairan Indonesia sama dengan suhu perairan Pasifik Tengah. Dengan demikian Tekanan Udara di wilayah Indonesia (A), sama dengan Tekanan Udara Pasifik Tengah (B). Oleh karenanya tidak terjadi aliran massa uap air ke Pasifik Tengah. Sumber: NCEP Tampak bahwa : • Anomali Suhu perairan Indonesia (-0.6 0C) lebih dingin dari perairan Pasifik (+2.3 0C) • Tekanan Udara wilayah Indonesia lebih kuat dari tekanan Pasifik sehingga terjadi dorongan massa uap air dari wilayah Indonesia ke Pasifik dan Indonesia mengalami kemarau panjang 4

  6. KEJADIAN EL NIÑO 1957 – 2007 Sumber : NOAA EN Kuat > 2.0 EN Moderate 1.0 – 2.0 EN Lemah 0.5 – 1.0 JAS = Jul – Agust – Sept NDJ = Nov – Des – Jan MAM = Mar – Apr – Mei MJJ = Mei – Jun – Jul JJA = Jun – Jul – Agust DJF = Des – Jan – Feb OND = Okt – Nov – Des ASO = Agst – Sept – Okt AMJ = Apr – Mei – Jun FMA = Feb – Mar – Apr JFM = Jan – Feb – Mar 5

  7. 3. PREDIKSI EL NINO OLEH INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG Prediksi BoM (Australia) Prediksi NOAA (USA) El Nino Moderate El Nino Moderate El Nino Moderate (2,0) El Nino Kuat (2,1) El Nino Moderate El Nino Moderate (1,2) NORMAL NORMAL EN Kuat (2.1) EN Kuat (2.1) Prediksi BMKG (Indonesia) Prediksi JAMSTEC (Japan) El Nino Moderate (2,1) El Nino Moderate (0,6) El Nino Moderate (0,7) El Nino Moderate (1,0) El Nino Moderate (1,9) BMKG El Nino Lemah (0,7) El Nino Moderate (0,7) NORMAL NORMAL 6

  8. PREDIKSI EL NINO DARI INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG 1. NCEP/NOAA (USA) • Jul 09-Okt 09 EN Moderate • Nov 09-Mar 10 EN Kuat 2. Jamstec (Japan) • Jul 09-Nov 09 EN Lemah • Dec 09-Apr 10 EN Moderate • Mar 10-Apr 10 EN Lemah 3. BoM (Australia) • Jul 09-Feb 10 EN Moderate 4. BMKG (Indonesia) • Jul 09-Agt 09  EN Lemah • Sep 09; Okt & Des 09  EN Moderate • Nov 09 & Jan 2010  EN kuat 7

  9. KESIMPULAN • Hasil prediksi El Ñino tiap instansi satu sama lainnya berbeda. • El Ñino hasil Prediksi BMKG: • Juli s/d Agustus 2009  EN Lemah • September, Oktober dan Desember 2009 EN Moderate • November 2009 dan Januari 2010 EN Kuat • Pengaruh El Ñino terhadap pengurangan Curah Hujan Indonesia : sangat ditentukan olehsuhu perairan Indonesia yang sampai September 2009 (Ref: IRI/USA dan JAMSTEC – Japan) diprakirakan masih tetap hangat/ tekanan udaranya tidak cukup kuat untuk mendorong massa uap air ke Pasifik Tengah. Mulai Okt. 2009 s/d Jan. 2010 pengaruh El Nino terhadap curah hujan masih akan ditentukan oleh suhu perairan Indonesia yang baru akan terprediksi Agustus awal 2009. 8

  10. PROSPEK AWAL MUSIM HUJAN 2009 – 2010 DI WILAYAH INDONESIA • Musim Hujan 2009 – 2010 pada sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan pada bulan : • September (7 Zona – 3% ); lampung, musi banyuasin,bengkulu,bengkalis • Oktober (27 Zona -12 %) • November (128 Zona – 58 %) • Desember (63 Zona – 28 %) • Perbandingan dengan rata-ratanya (30 tahun / periode 1971 – 2000) awal Musim Hujan 2009/2010 pada sebagian wilayah Indonesia: • maju dibandingkan rata-ratanya (10 %); • sama dibandingkan rata-ratanya (35 %) • mundur dibandingkan rata-ratanya (55%) 9

  11. terimakasih

More Related