1 / 24

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon

KEBIJAKAN. PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT TUBERCULOSIS DI KOTA CILEGON. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon. dr.Suleman. GAMBARAN UMUM. GEOGRAFIS - Luas Wilayah : 175,5 KM2/ 17.550.00 Ha - Perbatasan : - Utara : Kec.Bojonegara Serang

meg
Télécharger la présentation

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT TUBERCULOSIS DI KOTA CILEGON Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon dr.Suleman

  2. GAMBARAN UMUM • GEOGRAFIS - Luas Wilayah : 175,5 KM2/ 17.550.00 Ha - Perbatasan : - Utara : Kec.Bojonegara Serang - Selatan : Kecamatan Mancak Serang - Barat : Selat Sunda - Timur : Kec.Kramatwatu Serang • ADMINISTRATIF Jumlah Penduduk : 360.595 orang

  3. Jumlah UPK Pelaksana DOTS : • Puskesmas • Rumah Sakit : RSUD dan RSKM • DPS 20 orang ( Klinik / Praktek Pribadi) • UPTD P2KP Dinkes sebagai Pusat Rujukan Penderita dan Cross Check Slide dari UPK • Jumlah SDM yang sudah dilatih : • Dokter UPK : 10 orang • Pemegang Program UPK Puskesmas : 10 orang • Pelaksana Lab : - UPK Puskesmas 16 orang - Swasta 10 orang • Koordinator PMO : 32 orang • PMO TK Desa : 172 orang

  4. MASALAH DUNIA • Micobacterium Tuberculosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. • Pada tahun 1993, WHO mencanangkan Kedaruratan Global penyakit TBC, karena pada sebagian besar negara di dunia, penyakit TBC tidak terkendali. Ini disebabkan banyaknya penderita yang penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita menular ( BTA positif ) • Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 9 juta penderita baru TBC dengan kematian 3 juta orang. • Munculnya epidemi HIV / AIDS di dunia, diperkirakan TBC lebih banyak daripada kematian karena kehamilan ,persalinan dan nifas.

  5. China 15% Indonesia 10% Bangladesh 4% Pakistan 4% India 30% Philippines 3% Nigeria 3% South Africa 2% Other 28% Russia 1% Indonesia : 22 High Burden Countries • India • China • Indonesia • Bangladesh • Nigeria • Pakistan • South Africa • Philippines • Russia • Ethiopia • Kenya • DR Congo • Viet Nam • UR Tanzania • Brazil • Thailand • Zimbabwe • Cambodia • Myanmar • Uganda • Afghanistan • Mozambique • Penyebab kematian terbanyak penyakit infeksi (SKRT 1995) • 583.000 kasus baru/tahun, 140.000 kematian /tahun (WHO)

  6. Masalah Indonesia Penyakit TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat • Tahun 1995, Hasil Survey kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) menunjukan bahwa penyakit TBC merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit cardiovasculer dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia dan nomor satu dari semua penyakit infeksi. • Penyakit TBC menyerang sebagian besar kelompok usia kerja. • Tahun 1995 – 1998 cakupan penderita TBC dengan strategi DOTS baru mencapai 10 % • Pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak lengkap dimasa lalu, diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TBC terhadap Obat Anti Tuberculosis / MDR

  7. + s op TB PUSKESMAS DPS/RUMAH SAKIT/BP4 ANALISIS MASALAH JEJARING Perlu Jejaring yang Kuat • Punya Wilayah kerja • Punya tenaga pelacak • Lemah dalam penemuan kasus. • Kuat dlm case holding • dll • Wilayah kerja tidak terbatas • Tdk ada tenaga pelacak • Kuat dlm penemuan kasus • Lemah dlm case holding • dll

  8. MASALAH TB DI KOTA CILEGON SAAT INI • Hingga tahun 2002, pencapaian Program Pemberantasan Penyakit TuberculosisP2TB adalah hanya berupa pemantauan angka Case Detection Rate ( CDR ), yakni 30%. • Adalah kebutuhan untuk membentuk Unit Khusus yang menangani Program P2TB di Kota Cilegon secara komprehensif.

  9. KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA CILEGON DALAM PEMBERANTASAN TUBERKULOSIS • Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Pusat Pelayanan Kesehatan Paru ( P2KP ) berdasarkan SK Walikota Cilegon No. 18 Tahun 2003. • Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Teknis Gerakan Terpadu Penanggulangan Tuberkulosis (GERDUNAS – TB) Kota Cilegon • SK. Walikota No. 443.24 / Kep. 667 – Org. / 2002 Penerapan Strategi DOTS di RSU Kota Cilegon melalui Nota Kesepahaman antara Dinkes dengan RSU pada tanggal 29 Juli 2004. • Penerapan Strategi DOTS di RSKM melalui Nota Kesepahaman antara Dinkes dan RSKM tanggal 20 Agustus 2006. • Penerapan Kesepahaman Strategi DOTS oleh DPS Kota Cilegon tanggal 7 November 2007

  10. Kebijakan… • Menyediakan OAT ( Obat Anti Tuberkulosis ) Program • Pemeriksaan BTA / Sputum yang sudah dilegalisasi oleh Dinkes ( UPTD P2KP dan Puskesmas sewilayah kota Cilegon) Error Rate<5% • Menyediakan Buku Register dan Pencatatan untuk program TB

  11. Kebijakan… • Menyediakan Media Promosi berupa Leaflet, Poster,Buku saku,Bilboard dan Siaran Radio. • Mengadakan Pelatihan dan sosialisasi TB DOTS • Melakukan Evaluasi dan Pembinaan terhadap DPS yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Puskesmas setempat. • Membangun sistem rujukan antara DPS, Puskesmas dan UPTD P2KP Dinkes

  12. P2KP….. • Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Pusat Pelayanan Kesehatan Paru ( P2KP ) berdasarkan SK Walikota Cilegon No. 18 Tahun 2003. • Tugas Pokok dan Fungsi ( TUPOKSI ) UPTD P2KP : • Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi Pelayanan. • Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan bagi penderita Paru – paru. • Pelaksanaan Administrasi umum, keuangan, perlengkapan dan kepegawaian. • Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap hasil kegiatan.

  13. P2KP…… • Visi UPTD P2KP : “ Tuberkulosis Tidak Menjadi Masalah Kesehatan di Kota Cilegon “. • Misi UPTD P2KP : • Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit TBC dengan memutuskan rantai penularan. • Tercapainya angka penyembuhan minimal 85% dari seluruh penderita BTA (+) yang diobati. • Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga pada tahun 2005 dapat mencapai 70% dari perkiraan penderita baru BTA (+).

  14. Indikator dalam Program TB 1. Suspek = 2. Target : a. CDR = 70 % b. Konversi = 80 % c. CR (Kesembuhan) = > 85 % d. Error Rate = < 5 % 3. Succes Rate

  15. TINGKAT PUSKESMAS • PS (Puskesmas Satelit): fiksasi sputum • PRM (Puskesmas RujukanMikroskopis) • KPP (Kelompok Puskesmas Pelaksana) PS + PRM • PPM (Puskesmas Pelaksana Mandiri) = PRM tanpa PS

  16. Kegiatan yang sudah dilaksanakan • Pelatihan TB DOTS • Pembentukan koordinator PMO • Pelatihan PMO di 43 desa • Seminar TB dan MDR • Pembentukan Komdots Kota dan Rumah Sakit • Pembentukan Gerdunas TK Kota Cilegon • Pembentukan Paguyuban TB • Pelacakan ( Mangkir, Resistensi) • Kunjungan Rumah

  17. Penyuluhan ke Masyarakat, Guru dan Siswa • Rapid Survey di 43 Desa. • Pemeriksaan Kultur dan Resisrensi • Pemberian PMT pada Penderita TB Paru di Puskesmas • MoU dengan 20 DPS tentang Penatalaksanaan TB dengan Strategi DOTS • Pelatihan dr di RS Persahabatan tentang Penyakit Paru Lainnya • Pelatihan pelaksana lab dinkes tentang kultur dan resistensi di RS Persahabatan • Rujukan penderita Tb dg Komplikasi kepada Dokter Spesialis Paru di UPTD P2KP Dinkes.

  18. < 50 50 – 79 >= 80 DOTS Services Jumlah Penduduk 220 JutaJumlah Provinsi 33Jumlah Kab/ Kota 440 Case Notification 2006

  19. DOTS Services Kota Cilegon Jumlah Penduduk 360.595 orangJumlah Kecamatan 8Jumlah Desa 43

  20. Data Penderita TB Paru Tahun 2004-2007

  21. KESimpulan • DOTS Strategi penanggungan yang cost-effective • Ekspansi harus dilakukan secara bertahap dan terkontrol agar bermutu dan mencegah berkembangnya MDR-TB dikemudian hari • Sustainability penanggulangan TB memerlukan komitmen semua pihak terkait • Ekpansi pada RS pemerintah dan swasta, DPS, dan Klinik perusahaan

  22. Setiap Petugas Kesehatan (pemerintah & swasta) mempunyai tanggung jawab kesehatan masyarakat

More Related