1 / 22

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL. BY IWAN SAIN, S.KP, M.KES. MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL. Tujuan Setelah membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami Model Praktik keperawatan. MODEL-MODEL PKP DI RS LUAR NEGERI.

micheal
Télécharger la présentation

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL BY IWAN SAIN, S.KP, M.KES

  2. MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL Tujuan • Setelah membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: • Memahami Model Praktik keperawatan

  3. MODEL-MODEL PKP DI RS LUAR NEGERI • Model PKP  suatu sistem (struktur, proses, dan nilai-nilai profesional) yg memungkinkan perawatan professional mengatur pemberian asuhan termasuk lingkungan utk menopang pemberian asuhan tsb (Hoffart & Woods, 1996)

  4. Berdasarkan model PKP diluar negeri, Hoffart & woods menyimpulkan bhw PKP terdiri dari 5 subsistem yaitu: • Nilai-nilai professional • Hubungan antar professional • Metode pemberian asuhan keperawatan • Pendekatan manajemen • penghargaan

  5. MODEL PKP III • Ketenagaan  tdp tenaga perawat dg kemampuan doktor dlm keperawatan klinik yg berfungsi: • Melakukan riset • Membimbing perawat melakukan riset • Memanfaatkan hasil riset dalam memberikan asuhan keperawatan

  6. MODEL PKP II • Ketenagaan  tdp tenaga perawat dengan kemampuan spesialis keperawatan yg berfungsi: • Memberikan konsultasi tentang asuhan keperawatan kpd perawat primer pada area spesialisasinya • Melakukan riset dan membimbing perawat primer melakukan riset serta memanfaatkan hasil riset dalam memberikan asuhan • Jumlah perawat spesialis 1 orang untuk 10 perawat primer

  7. MODEL PKP I • Tahun 1996  sdh diterapkan di RSCM dan RS persahabatan JKT • Perlu penataan 3 komponen utama: • Ketenagaan keperawatan • Metode pemberian asuhan keperawatan • Dokumentasi keperawatan Lanjut…

  8. KETENAGAAN KEPERAWATN • Jumlah tenaga tergantung pd jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien • Derajat ketergantungan pasien dibagi 3 kategori (Douglas 1984, Loveridge & Cummings (1996) yaitu: • Perawatan minimal (1-2 jam/24 jam) • Perawatan intermediet (3-4 jam/24 jam) • Perawatan maksimal (5-6 jam/24 jam)

  9. METODE PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN • Metode yg digunakan  kombinasi metode keperawatan primer dan metode tim disebut tim primer. Penetapan metode ini berdasarkan: • Metode keperawatan primer tdk digunakan secara murni  buthkan perawat S1 >> • Metode Tim tdk di gunakan scr murni  Tg jawab ttg asuhan keperawatan terfragmentasi pd berbagai tim

  10. DOKUMENTASI KEPERAWATAN • Fungsinya: • Komunikasi antar profesi keperawatan • Sumber data utk pemberian asuhan keperawatan • Sumber data untuk penelitian • Sebagai bukti pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan asuhan keperawatan • Sarana pemantauan asuhan keperawatan

  11. METODE FUNGSIONAL • Sistem tugas di sini mengacu pada ilmu managemen yang diterapkan pada bidang administrasi bisnis, yang berfokus pada tugas/pekerjaan yang harus diselesaikan. • Dalam pendekatan yang berorientasi pada tugas ini, tenaga dengan latar belakang pendidikan kurang melakukan tugas yang lebih ringan atau tidak kompleks dibandingkan dengan perawat profesional. Lanjut…

  12. Dalam model ini dibutuhkan pembagian tugas (job descriptions), prosedur, kebijakan dan alur komunikasi yang jelas. • Metode ini cukup ekonomis dan efisien serta mengarahkan pemusatan pengendalian. • Kelemahan dari metode ini adalah munculnya fragmentasi keperawatan di mana pasien menerima perawatan dari berbagai kategori tenaga keperawatan

  13. METODE TIM • Metode ini dirancang oleh Eleanor Lambertson pada tahun 1950-an yang digunakan untuk mengatasi fragmentasi dari metode orientasi pada tugas dan memenuhi peningkatan tuntutan kebutuhan perawat profesional yang muncul karena kemajuan teknologi kesehatan dan perawat. • Tim Keperawatan merupakan pemberian asuhan keperawatan pada setiap klien oleh tim keperawatan yang dipimpin oleh perawat profesional. • Tim keperawatan terdiri dari perawat profesional (registered nurses), perawat praktis yang mendapat ijin, dan sering pembantu perawat. Lanjut…

  14. Di Indonesia suatu tim keperawatan dapat disusun dan terdiri dari perawat sarjana atau perawat diploma sebagai ketua tim, perawat lulusan SPK sebagai anggota dan dibantu pekerja kesehatan atau pembantu perawat. • Tim bertanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan kepada sejumlah pasien selama 8 atau 12 jam. • Metode ini lebih menekankan segi manusiawi pasien dan para perawat anggota dimotivasi untuk belajar. • Hal pokok yang harus ada pada metode tim keperawatan adalah konferensi tim yang dipimpin ketua tim, rencana keperawatan dan ketrampilan kepemimpinan Lanjut…

  15. Kelemahan metode TIM • Pasien mungkin masih menerima fragmentasi pemberian asuhan keperawatan jika ketua tim tidak dapat menjalin hubungan yang baik dengan pasien. • Keterbatasan tenaga dan keahlian dapat menyebabkan kebutuhan pasien tidak terpenuhi. Bila di unit tidak cukup dan tidak ada perawat profesional, maka perawat teknisi yang secara pendidikan tidak dipersiapkan untuk berperan sebagai pemimpin, sering diberi tugas untuk memegang peran, sebagai ketua tim

  16. METODE KASUS • Juga disebut sebagai perawatan total (total care) yang merupakan modal paling awal. • Ini merupakan metode client centered, di mana seorang perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan pada sejumlah pasien dalam waktu 8 atau 12 jam setiap shift. Pegawai tersebut mengkaji, menyusun diagnosa, membuat rencana, melakukan tindakan dan evaluasi pada setiap pasien. Lanjut…

  17. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda pada setiap pergantian shift (jaga). • Metode ini banyak dipakai pada keadaan kurang tenaga perawat. • Untuk memenuhi kekurangan perawat, para manager sering merekrut lebih banyak perawat dengan latar belakang persiapan pendidikan kurang daripada perawat profesional

  18. METODE PERAWAT PRIMER • Metode ini pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Lydia Hall (1963). Ini merupakan sistem di mana seorang perawat bertanggung jawab selama 24 jam sehari, 7 hari per minggu. Ini merupakan metode yang memberikan perawatan secara komprehensif, individual dan konsisten. LANJUT…

  19. Metode keperawatan primer membutuhkan pengetahuan keperawatan dan ketrampilan managemen. • Perawat primer mempunyai tugas mengkaji dan membuat prioritas setiap kebutuhan pasien, mengidentifikasi diagnosa keperawatan, mengembangkan rencana keperawat­an, dan mengevaluasi keefektivitasan perawatan. • Sementara perawat yang lain menjalankan tindakan keperawatan, perawat primer mengkoordinasi perawatan dan menginformasikan tentang kesehatan pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya.

  20. Keperawatan primer melibatkan semua aspek peran profesional, termasuk pendidikan kesehatan, advokasi, pembuatan keputusan, dan kesinambungan perawatan. • Perawat primer merupakan manager garis terdepan bagi perawatan pasien dengan segala akuntabilitas dan tanggung jawab yang menyertainya

  21. SISTEM MANAGEMEN KASUS • Para manager kasus (case managers) bertanggung jawab terhadap muatan kasus pasien selama dirawat. • Para manager dapat terkait dengan muatan kasus dalam beberapa cara seperti: • Dengan dokter dan pasien tertentu, • Dengan pasien yang secara geografis berada dalam suatu unit atau unit-unit, dan • Dengan menegakkan diagnosa. Metode ini mempertahankan filsafat keperawatan primer dan membutuhkan seorang sarjana keperawatan atau perawat dengan pendidikan tingkat master untuk mengimplementasikan praktik keperawatan dengan derajat yang tinggi

  22. TERIMA KASIH

More Related