1 / 27

BAB XI ANALISIS PEMBIAYAAN

BAB XI ANALISIS PEMBIAYAAN. PEMBIAYAAN. Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 1992

Télécharger la présentation

BAB XI ANALISIS PEMBIAYAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB XIANALISIS PEMBIAYAAN

  2. PEMBIAYAAN • Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 1992 • Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara satu pihak dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasinya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian tambahan berupa margin/bagi hasilsesuai perjanjian yang yang telah disepakati.

  3. ANALISIS PEMBIAYAAN I. DATA DAN INFORMASI II. MEMORANDUM ANALISIS PEMBIAYAAN (MAP)

  4. I. DATA & INFORMASI Wawancara dgn nasabah. Kunjungan ke lokasi usaha nasabah. Wawancara dgn pihak-pihak lain yang mengetahui karakter nasabah, bisnis nasabah, dan keterangan lain yang diperlukan. Penyelidikan ttg tujuan penggunaan pembiayaan. Kunjungan kelokasi agunan pemohon utk mengetahui kebenaran & menilai agunan. Penelitian atas data-data yg diterima dari nasabah (laporan keuangan, legalitas usaha, dll).

  5. II. MEMORANDUM ANALISIS PEMBIAYAAN (MAP) IDENTITAS PEMOHON TUJUAN PERMOHONAN PEMBIAYAAN RIWAYAT HUBUNGAN BISNIS DGN BANK ANALISA 5C

  6. IDENTITAS PEMOHON NAMA PEMOHON TEMPAT KEDUDUKAN/DOMISILI/RUMAH/KANTOR/LOKASI USAHA BENTUK USAHA BIDANG/JENIS USAHA SUSUNAN PENGURUS/PEMEGANG SAHAM LEGALITAS USAHA (NPWP,AKTE PENDIRIAN,SIUP,SKU) INFORMASI TTG IDENTITAS INI DIMAKSUDKAN UTK MEMBERI GAMBARAN AWAL TTG KEY PERSON YANG MENGELOLA PERUSAHAAN, LOKASI USAHA SERTA KEABSAHAN OPERASIONAL PERUSAHAAN.

  7. TUJUAN PERMOHONAN PEMBIAYAAN Jumlah pembiayaan Jenis pembiayaan (jual-beli, bagi hasil, sewa) Obyek yang dibiayai Jangka waktu (tergantung kemampuan nasabah) Alasan kebutuhan pembiayaan

  8. RIWAYAT HUB BISNIS DGN BANK Saat dimulainya hub bisnsi dgn bank. Kualitas dan jenis transaksi yang tjd dlm hub bisnis dgn bank. Seluruh jmlh pembiayaan yang tercakup yang pernah diterima. Alasan putusnya hub bisnis dgn bank & alasan menjalin hub kembali dgn bank apabila hub tsb pernah terputus.

  9. ANALISA 5 C Analisa Watak (Character) Analisa Kemampuan (Capability) Analisa Modal (Capital) Analisa Kondisi/Prospek Usaha (Condition) Analisa Angunan Pembiayaan (Collateral)

  10. ANALISA WATAK (CHARACTER) Tujuan untuk mendapatkan gambaran akan kemampuan dari pemohon Reputasi bisnis/perusahaan Riwayat perusahaan Catatan kriminal Riwayat hidup/pernikahan Gaya hidup Tingkat kooperatif selama proses analisa dilakukan Tingkat hub/kerjasama dgn bank Kecenderungan bisnis selama ini Budaya perusahaan Legalitas usaha pemohon Akte pendirian badan usaha Informasi BI, rekan bisnis, pesaing, dll Catatan intern bank

  11. ANALISA KEMAMPUAN (CAPABILITY) Tujuan mengukur tingkat kemampuan membayar dari pemohon Tingkat kemampuan membayar diperoleh dari hasil usaha obyek yang akan dibiayai oleh bank. Utk pembiayaan konsumtif kemampuan membayar diukur dari penghasilan (gaji). Tingkat kemampuan membayar utk pembiyaan produktif dipengaruhi oleh : a. Aspek Manajemen Kemampuan menetapkan visi & misi dlm berusaha, kemampuan menterjemahkan visi & misi dlm sasaran- sasaran spesifik, kemampuan merumuskan strategi secara efektif & efisien, kemampuan melakukan evaluasi & pengendalian. b. Aspek Produksi Kemampuan produksi/pengadaan, kemampuan daya saing, kontinyuitas produksi, bagaimana proses produksi, kapasitas mesin terpasang dan terpakai, tahun buatan mesin & perlatan kerja, titik kritis produksi, tingkat teknologi, pengelolaan limbah, kualitas produksi, hub perburuhan, gudang penyimpanan, energi, kecukupan tenaga kerja, pengadaan bahan baku, lokasi usaha, amdal.

  12. c. Aspek Pemasaran Utk menilai kemampuan pemohon dlm memasarkan produknya 1. Angka keragaan masa lalu yang dilihat dari data penjualan. 2. Tingkat persaingan. 3. Angka proyeksi pemasaran pada masa mendatang yang meliputi perencanaan & strategi pemasaran yang akan dilakukan. d. Aspek Personalia Untuk menilai kemampuan perusahaan dari sisi kuantitas maupun kualitas tenaga kerja yang mendukung aktivitas perusahaan & kemampuan perusahaan memelihara hub baik antara tenaga kerja dgn perusahaan (jmlh tenaga kerja, organisasi kerja, tingkat keahliaan manajer & tenaga pelaksana, gaya manajemen : agresif/konservatif

  13. e. Aspek Finansial 1. Laporan Keuangan Kondisi aktiva (lancar/tetap), hutang (jangka panjang, pendek, hutang dagang), modal penjualan, pendapatan, biaya dll. (Neraca Laba/Rugi) 2. Rasio Keuangan Liquidity Ratio, Leverage (perbandingan utang dgn modal Rentabilitas (rasio laba bersih terhadap aset, rasio laba bersih terhadap modal. 3. Gross Operating Fund Generated : kemampuan membayar pokok dan marjin. 4. Laporan sumber & penggunaan dana. 5. Forecasting Neraca R/L, Analisa Aliran Kas (Cash flow), Analisa Kebutuhan Modal Kerja/Investasi, Analisa Konsolidasi.

  14. ANALISA MODAL (CAPITAL) Tujuan untuk mengukur kemampuan usaha pemohon utk mendukung pembiayaan dgn modalnya sendiri (own share). Semakin besar kemampuan modal berarti semakin besar porsi proyek usaha yang didukung oleh modal sendiri. Besar & komposisi modal Perkembangan profitabilitas usaha min 2 periode terakhir. Tinggi rendahnya profitabilitas mencerminkan tinggi rendahnya kemampuan pemupukan modal sendiri dari laba. Dilihat komposisi hutang jangka panjang & pendek. Hutang jangka pendek semakin besar, maka kondisi likuiditas usaha semakin rentan krn dalam wkt pendek pemohon hrs melunasi kewajibannya. Harga saham (if go public) : tingkat kepercayaan masyarakat thd prospek usaha.

  15. ANALISA KONDISI/PROSPEK USAHA (CONDITION) Pemasok Kepastian kontinuitas pasokan bahan baku/barang dagangan, keberadaan pemasok alternatif, lama menjadi pemasok, term & conditions pembelian, frekuensi pasokan. Pembeli Strata pembeli (bawah, menengah, atas), keberadaan pembeli (dominan/tunggal), lama menjadi pelanggan, term & conditions penjualan, daerah asal pembeli. Persaingan Jmlh pesaing produk yang sama, besar pangsa pasar yang dikuasai, kualitas produk, keunggulan/kelemahan dibanding pesaing, lama dipasar, bentuk persaingan. Barang subtitusi Ketersediaan barang pengganti dipasar, jmlh penjual & variasi barang subtitusi. Potensi calon pesaing Kemudahan pesaing utk masuk ke pasar yang dipengaruhi peraturan pemerintah, tingkat keahlian, teknologi, modal yang diperlukan. Peraturan pemerintah Amdal, UMR. Perdagangan internasional Kemampuan bersaing produk dipasar, kerjasama perdagangan internasional, peraturan perdagangan internasional.

  16. ANALISA AGUNAN PEMBIAYAAN (COLLATERAL) Fungsi Agunan Unsur Pengaman Lapis Kedua (The Second Way Out) : sbg sumber pembayaran terakhir pembiayaan bermasalah. Agunan Pokok : agunan yang pengadaannya bersumber dari dana pembiayaan bank. Dpt berupa barang atau hak tagih (seluruh usaha yang dibiayai dgn pembiayaan sbg kesatuan yang meliputi aset perusahaan baik aktiva lancar atau tetap. Aset tsb langsung dibiayai dgn pembiayaan maupun yang tdk. Agunan Tambahan : agunan yang tdk termasuk dlm agunan pokok. Dpt berwujud aktiva tetap diluar proyek yang dibiayai, surat berharga, garansi resiko, jaminan pemerintah, lembaga penjamin, dll.

  17. Metode Analisa ASPEK KUALITATIF – Manajemen dan Usaha

  18. Metode Analisa ASPEK KUALITATIF – Marketing dan Produksi

  19. Metode Analisa ASPEK KUALITATIF – YURIDIS - HUKUM

  20. Metode Analisa ASPEK KUALITATIF APPRAISAL AGUNAN

  21. Metode Analisa ASPEK KUALITATIF APPRAISAL AGUNAN

  22. Metode Analisa ASPEK KUALITATIF JENIS JAMINAN/AGUNAN • Cash, Deposito, Sertifikat Deposito 100% • Logam Mulia 90% • Bank Garansi 100% • Stand by L/C 100% • Tanah hak milik/hak guna bangunan 85% • Bangunan 75% • Bangunan di atas hak pakai 75% • Mesin-mesin Berat 60%Kapal diatas 20 DWT 75% • Persediaan 50% • Tagihan Proyek (yang diikat dengan cessie) 5% • Piutang dagang (yang diikat dengan cessie) 50% • Perabotan , peralatan, mesin-mesin ringan 50% • Kendaraan Bermotor Baru 80% • Kendaraan bermotor Lama (bekas) 50%

  23. Metode Analisa ASPEK KUANTITATIF

  24. Metode Analisa ASPEK KUANTITATIF - KEUANGAN

  25. Metode Analisa ASPEK KUANTITATIF - KEUANGAN

  26. Metode Analisa ASPEK KUANTITATIF - KEUANGAN

  27. KALKULASI KEMAMPUAN MEMBAYAR • Perhitungan Laba Usaha • Penjualan Usaha Rp ……………. • Harga Pokok Penjualan Rp ………… • Biaya Usaha Rp ………… (+) • Laba Usaha Rp ……………… - • Perhitungan Kemampuan Bayar • Laba Usaha Rp ……….. • Pendapatan Lain Rp …………(+) • Jumlah Pendapatan Rp ………….. • Biaya di Luar Usaha • Kebutuhan Rumah Tangga Rp ……….. • Biaya pendidikan Rp ……….. • Biaya Lainnya Rp ……….. (+) • Jumlah biaya di luar usaha Rp ………… . (-) • Pendapatan Bersih Rp ………….. • Rasio Angsuran (maks 40%) • Jumlah Pembiayaan/Kredit yang dapat diberikan= • Rasio Angsuran x Pendapatan bersih x Jangka Waktu

More Related