1 / 13

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR KEGIATAN PEMUSNAHAN/KARANTINA SUMBER PENYAKIT MENULAR FILARIASIS/ELEPHANTIASIS PELAKSANAAN TAHUN KEEMPAT .

miron
Télécharger la présentation

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR KEGIATAN PEMUSNAHAN/KARANTINA SUMBER PENYAKIT MENULAR FILARIASIS/ELEPHANTIASIS PELAKSANAAN TAHUN KEEMPAT

  2. penyakit menular menahun disebabkan oleh cacing filaria yang hidup di dalam saluran limfedapat menyebabkan gejala akut dan kronis. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Filariasis jenis penyakit reemergingdesease. Kasus penderita filariasis khas ditemukan di wilayah dengan iklim sub tropis dan tropis (Abercrombie et al, 1997) seperti di Indonesia.

  3. Faktor Risiko KejadianFilariasis Jenis Filariasis • Filariasis Limpatik • Filariasis subkutan (bawah jaringan kulit) • Filariasis rongga serosa (serous cavity). Lingkungan Perilaku Pengetahuan Sikap

  4. Penyebab Filariasis Menurut Depkes RI (2004),penyakit filariasis di Indonesia disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria, Wuchereria. B Malayi Brugia timori.

  5. Gejala Klinis • Demam berulang-ulang selama 3 – 5 hari, • Pembengkakan kelenjar limfe • Pembesaran tungkai, buah dada, dan buah zakar terlihat agak kemerahan dan terasa panas (Early lymphodema). • Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar tersebut.

  6. Deteksi parasit • Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) pada skrotum. Diagnosa Filariasis • GejaladanTandaKlinisAkut • Demamberulang ulang selama 3-5 hari, hilang bila istirahat dan timbul lagi setelah bekerja berat. • Abses filaria • Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan alat kelamin perempuan dan laki-laki yang tampak kemerahan dan terasa panas. Gejala dan tanda klinis kronis : • Pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, alat kelamin perempuan dan laki-laki

  7. Faktor Resiko Filariasis A. Menurut Depkes RI (2005): • Lingkungan Fisik • Lingkungan Biologi • Lingkungan sosial budaya, ekonomi dan perilaku

  8. Epidemiologi Filariasis Terlihat bahwa penderita filariasis berumur 40 – 60 Tahun. Bahwa perjalanan penyakit dalam tubuh sampai terjadi Stadium kronis yang timbul setelah stadium akut yang berulang antara 10-15 tahun setelah serangan akut yang pertama, ditandai dengan gejala pelebaran aliran kelenjar limfe seperti limfadema, lymph scrotum, kliuria dan hidrokel (Depkes RI, 2005).

  9. Upaya Pencegahan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) pencegahan yang paling efektif tentu saja dengan memberantas nyamuk itu sendiri dengan cara 3M.

  10. Upaya Pengobatan Filariasis • Pengobatan Masal • Pengobatan Selektif • Pengobatan Individual (penderita kronis)

  11. LANGKAH STRATEGI ELIMINASI PENYAKIT KAKI GAJAH word

  12. Andra Rafki Yenni Meri Suchi

More Related