1 / 15

A. Perkembangan Teori atom

A. Perkembangan Teori atom. JJ. Thomson Rutherford Rutherford - Neil Bohr Model Atom Mekanika Gelombang. Thomson mengasumsikan bahwa atom dengan dimensi besar yaitu bola s eragam bermuatan positif dan elektron-elektron kecil yang bermuatan negatif tersebar di bola tersebut.

nancy
Télécharger la présentation

A. Perkembangan Teori atom

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. A. Perkembangan Teori atom • JJ. Thomson • Rutherford • Rutherford - Neil Bohr • Model Atom Mekanika Gelombang

  2. Thomson mengasumsikan bahwa atom dengan dimensi besar yaitu bola seragam bermuatan positif dan elektron-elektron kecil yang bermuatan negatif tersebar dibola tersebut. Dalam kaitan ini model Thomson sering disebut dengan “model bolu kismis”, kismisnya seolahelektron dan bolunya adalah atom. Rutherford merencanakan menentukan sudut partikel yang terhambur dengan menghitung jumlah sintilasi di layar ZnS (liht. Gambar ). Hasilnya sangat menarik. Sebagian besar partikel melalui lempeng tersebut. Beberapa partikel terpental balik. Untuk menjelaskan hal yang tak terduga ini, Rutherford mengusulkan adanya inti atom .

  3. Menurut ide Rutherford, muatan positif atom terpusat di bagian pusat (dengan jari-jari terhitungsekitar 10–12 cm) sementara muatan negatifnya terdispersi di seluruh ruang atom. Partikel kecil dipusat ini disebut dengan inti. Semua model atom sebelumnya sebagai ruang yang seragam dengandemikian ditolak.. Namun, model atom Rutherford yang terdiri atas inti kecil dengan elektron terdispersi disekitarnya tidak dapat menjelaskan semua fenomena yang dikenal. Bila elektron tidak bergerak,elektron akan bersatu dengan inti karena tarikan elektrostatik (gaya Coulomb)

  4. TEORI BOHR (i) Elektron dalam atom diizinkan pada keadaan stasioner tertentu. Setiap keadaan stasionerberkaitan dengan energi tertentu. (ii) Tidak ada energi yang dipancarkan bila elektron berada dalam keadaan stasioner ini. Bilaelektron berpindah dari keadaan stasioner berenergi tinggi ke keadaan stasioner berenergi lebihrendah, akan terjadi pemancaran energi. Jumlah energinya, h ν, sama dengan perbedaan energiantara kedua keadaan stasioner tersebut. (iii) Dalam keadaan stasioner manapun, elektron bergerak dalam orbit sirkular sekitar inti. (iv) Elektron diizinkan bergerak dengan suatu momentum sudut yang erupakan kelipatanbilangan bulat h/2π, yaknimvr = n(h/2π), n = 1, 2, 3,.

  5. Model Bohr. Elektron akan berotasi dalam orbit sirkular di sekililing inti. Nilai jari-jarinyadikontinyu dan dapat diprediksikan dari teori Bohr. Teori Bohr dengan sangat baik menggambarkan struktur atom hidrogen, dengan elektron berotasi mengelilingi inti dalam orbit melingkar. Kemudian menjadi jelas bahwa ada keterbatasan dalam teori ini. Seetelah berbagai penyempurnaan, teori Bohr mampu menerangkankan spektrum atom mirip hidrogen dengan satu

  6. .

  7. KONFIGURASI ELEKTRON • Elektronada pad lintasantertentu ( kulitelektron ), tiapkulitmempunyai sub kulit , dan sub kulitterdirirdr orbital. Konfigurasielektronadalahsusunanelektrondlm orbital-orbital.. • Aturanpenyusunanelektron: • Prinsipaufbau (meningkat ) • PrinsipEksklusi Pauli • AturanHund • Orbital penuhdansetengahpenuh

  8. . • . Susunan danhubungan bilangan kuantum utama,azimut dan bilangan kuantum magnetik

  9. . Sub tingkat EnergiJumlah Elektron Maksimum (Orbital) S 2 p 6 d 10 f 14 g 18 • .

  10. Penggambaran orbital s dan orbital yang masing-masingmemiliki satu pasang elektron. S2 px py pz Pengisian elektron diawali pada tingkat energiterendah yaitu orbital 1s, dilanjutkan pada orbital 2s, karena jumlah elektron yang tersisa 2 buah, makaelektron akan mengisi orbital 2px, dilanjutkan denganorbital 2py, mengikuti aturan Hund. Untukmempermudah membuat konfigurasi elektron dalamsebuah atom dapat dipergunakan bagan pengisianelektron sebagaimana ditampilkan pada Gambar

  11. Prinsip aufbau Elektron akan mengisi tingkat energi yg paling rendah menuju ke tingkat lbh tinggi n = 1 n = 2 n = 3 n = 4 n = 5 n = 6 n = 7 4s 5s 6s 1s 2s 3s 7s 2p 3p 4p 5p 6p 7p 4d 5d 6d 3d 4f 5f

  12. Jadi urutan pengisian orbital adalah : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p Mengapa pengisian 3d setelah 4s ?--- ternyata 4s mempunyai tingkat lebih rendah dari 3d ( 4s lbh dekat dg inti atom ) Contoh : 21 Sc artinya Sc nomor atom 21, jd jumlah elektron 21. pada tiap orbit diisikan elektron maksimum lbh dulu dan ditulis sbg pangkatnya. 21 Sc : 1S22S2 2p6 3s2 3p6 3d14s2 Kulit K L M N Jmlh elektron: 2 8 9 2

  13. Denganmenghitungjumlah sub kulitmakadaptdihitungjumlahelektronmaksimumpadatiapkulit :rumusjumlah orbital = n 2jumlhelektronmaks = 2 n 2rumusinihanyaberlakusampaikulitnomor 4

  14. Elektron valensi Merupakan jumlah elektron pada kulit terluar yang menunjukkan golongannya ( untuk golongan utama). Elektron valensi sangat menentukan sifat-sifat kimia suatu unsur. Contoh : 20Ca 20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 atau [18Ar ] 4S2 Kulit terluar n = 4, pada orbital s ada 2 elektron, jadi lektron valensi Ca = 2 Berapa elektron valensi : • 35Br • 13Al • 37Rb

  15. TERIMA KASIH

More Related