1 / 18

QIRA’AT AL-QUR’AN

QIRA’AT AL-QUR’AN. A. Pengertian. Az-Zarqani مذهب يذهب اليه امام من ائمة القراء مخالفا به غيره في النتق بالقراءن الكريم مع اتفاق الرواياة والطرق عنه سواء اكانت هذه المخالفة في نطق الحروف ام في نطق هيئاتها Muhammad ‘Abdul ‘Adzim Az-Zarqani, Manahil ‘Irfan. - Az-Zarkasyi

nasnan
Télécharger la présentation

QIRA’AT AL-QUR’AN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. QIRA’AT AL-QUR’AN A. Pengertian. Az-Zarqani مذهب يذهب اليه امام من ائمة القراء مخالفا به غيره في النتق بالقراءن الكريم مع اتفاق الرواياة والطرق عنه سواء اكانت هذه المخالفة في نطق الحروف ام في نطق هيئاتها Muhammad ‘Abdul ‘Adzim Az-Zarqani, Manahil ‘Irfan.

  2. - Az-Zarkasyi • اختلاف الفاظ الوحي المذكور في كتابة الحروف اوكيفيتها من تخفيف وتثقيل وغيرها • Badr Ad-Din Muhammad bin ‘Abdillah Az-Zarkasyi, Al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an. • - As-Sabuni • مذهب من مذاهب النتق في القراءن يذهب به امام من الائمة باسانديها الى رسول الله صلى الله عليه وسلم • Muhammad ‘Ali As-Sabuni, at-Tibyan fi ‘Ulum Al-Qur’an.

  3. Ada tiga kesimpulan dari depinisi-depinisi di atas • 1. Qira’at berkaitan cara pelafalan ayat-ayat al-Qur’an imam satu berbeda dengan lainnya. • 2. Cara pelafalan berdasarkan atas riwayat bersambung pada Nabi (tauqifi). • 3. Ruang lingkup perbedaan qira’at : lughat, hadzaf, i’rab, itsbat, fashl, dan washl.

  4. Latar Belakang TimbulnyaPerbedaan Qira’at • 1. Historis • Qira’at sudah muncul pada masa Nabi. ‘Umar bin al-Khaththab ikhtilaf dengan Hisyam bin Hakim dalam membaca surat al-Furqan. • Nabi bersabda: HR.Bukhari dan Muslim • هكذا انزلت ان هذا القران انزل على سبعة احرف فاقرءوا ماتيسرمنه

  5. 2. Kaifiyat al-ada’ • Sayyid Ahmad Khalil, perbedaan Qiraat bermula dari bagaimana seorang guru membacakan qira’at itu kepada murid-muridnya. • Sayyid Ahmad Khalil, Dirasat fi Al-Qur’an.

  6. Bentuk-bentuk perbedaan cara melafalkan al-Qur’an • A. Perbedaan dalam i’rab/harakat tanpa perubahan makna • الذين يبخلون وياْمرون الناس بالبخل • “....(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir “QS.An-Nisa:37 • Kata البخل yang berarti kikir dapat di baca fathah dan dhommah huruf ba-nya. • B.Perbedaan pada i’rab dan harakat sehingga merubah makna. • ربنا بعد بين اْسفارنا • “ Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami “.QS.Saba’:19 • Kata بعد bisa dibaca fi’il amar(jauhkanlah) dan madhi(telah jauh)

  7. C. Perbedaan pada perubahan huruf dan bentuk tulisannya. • وانظر الى العظام كيف ننشزها • “.....dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali” • QS.Al-Baqarah:259 • Kata ننشزها dibaca dengan huruf zay ( ز ) artinya kami menyusun kembali, dan di baca dengan huruf ra’ ( ر ) artinya kami hidupkan kembali.

  8. Penyebab perbedaan Qira’at • 1. Perbedaan qira’at Nabi. • Contoh Nabi pernah membaca surat as-Sajdah:17. • فلا تعلم نفس مااْخفي لهم من قرات اْعين • Qira’ah versi Mushaf Utsmani • فلا تعلم نفس مااْخفي لهم من قرة اْعين

  9. 2. Pengakuan dari Nabi terhadap berbagai Qira’at yang berlaku di kalangan kaum muslimin waktu itu. • Contoh: • Seorang Hudzail membaca ( عتى عين ) pada hal ia menghendaki ( حتى حين ), rasul membolehkannya sebab memang begitulah orang hudzail mengucapkannya.

  10. Orang Asadi membaca • اَلَم إعهد اليكم : QS.Yasin:60 • تسود وجوه : QS.Ali ‘Imran:106 • Rasul membolehkan sebab begitulah menggunakan dan mengucapkannya • واذا قيل لهم : QS.Al-Baqara:11 • غيض الماء : QS.Hud:44 • Menggabungkan dhammah kepada kasrah

  11. 3. Adanya riwayat dari para sahabat Nabi berkaitan berbagai versi qira’at yang ada. • 4. Adanya lahjah atau dialek kebahasaan di kalangan bangsa Arab pada masa turunnya Al-Qur’an.

  12. Macam-macam Qira’at • A. Dari segi kuantitas • 1. Qira'at sab'ah: ( imam-imam qira’at yang tujuh) • a. Nafi' bin Abd Rahman di Madinah • b. Ashim bin abi Najd al-Asady di Kufah • c. Hamzah bin Habib at-Taimy di Kufah • d. Ibnu Amir al-Yashhuby di Syam • e. Abdullah ibnu Katsir di Makkah • f. Abu Amir ibn al-Ala di Bashrah • g. Abu Ali al-Kisai di Kufah • 2. Qira'at Asyrah: (imam-imam qira’at yang tujuh ditambah tiga imam ) • a. Abu Ja'far Yazid ibn al-Qa'qa' di Madinah • b. Abu Muhammad Ya'qub ibn Ishaq di Bashrah • c. Abu Muhammad Khalaf ibn Hisyam • 3. Qira'at arba'a 'asyrah ( imam-imam qira’at sepuluh di tambah empat imam. • a. Hasan al-Bashry • b. Ibnu Muhaish • c. Yahya ibn al-Mubarak al-Yazidy • d. Abul Faraj Ibn Ahmad asy-Syambudi

  13. B.Dari segi Kualitas 1. Qira’at mutawatir. • Qira’at yang diriwayatkan oleh sejumlah periwayat yang banyak dari sejumlah periwayat yang banyak pula sehingga tidak mungkin mereka sepakat berdusta dalam tiap angkatan sampai kepada Rasul. • 2. Qira’at Masyhur. • Qiraat yang sanadnya sahih. Akan tetapi jumlah periwayatnya tidak sampai sebanyak periwayat mutawatir.Qiraat ini sesuai dengan kaidah bahasa arab dan tulisan mushaf utsmani. • 3. Qiraat Ahad. • Qira’at yang sanadnya sahih. Akan tetapi qira’at ini menyalahi tulisan mushaf utsmani atau kaidah bahasa arab. • 4.Qira’at Syadz (menyimpang) • Qira’at yang sanadnya tidak sahih. • 5.Qira’at maudhu’ (palsu). • 6.Qira’at Mudraj (sisipan) • Qira’at adanya sisipanpada bacaan dengan tujuan penafsiran.

  14. Contoh-contoh • Qira’ah ahad: • Riwayat Al-Hakim melalui ‘Ashim al-Jahdari, dari Abu Bakrah, bahwa Nabi Saw membaca.QS.Ar-Rahman: 76 • متكئين على رفارف خضر وعباقري حسان • Qira’ah versi Mushaf Ustmani • متكئين على رفرف خضر وعبقري حسان • Dari Abu Hurairah, Al-Hakim mengeluarkan riwayat, Nabi membaca. • فلا تعلم نفس مااْخفي لهم من قرات اْعين • Versi mushaf usmani(QS.as-Sajdah:17) • فلا تعلم نفس مااْخفي لهم من قرة اْعين • لقدجاءكم رسول من اْنفسكم • Di baca anfasikum sedangkan versi mushaf Usmani, anfusikum.QS.Yunus : 128 • لقدجاءكم رسول من اْنفسكم

  15. Qira’ah Syadz. • ملك يوم الدين. Malaka yaumaddin • اياك يعبد. Iyyaka yu’badu • Qira’ah Mudraj. • Qira’at Abi Waqash. • 1.QS.Annisa: 12.وله اْخ اْواْخت من اْم pada mushaf Usmani وله اْخ اْواْخت • Qira’at Ibnu ‘Abbas: • QS.Al-Baqarah:98. ليس عليكم جناح اْن تبتغوا فضلا من ربكم فى موسم الحج • Mushaf Usmani berbunyi: ليس عليكم جناح اْن تبتغوا فضلا من ربكم • Qira’at Ibn Zubair: QS.Al-Imran: 104 • ولتكم منكم امة يدعون الى الخير وياْمرون بالمعروف وينهون عن المنكر ويستعينون بالله على مااصابهم • Mushaf Usmani: ولتكم منكم امة يدعون الى الخير وياْمرون بالمعروف وينهون عن المنكر

  16. Tolak ukur yang dijadikan pegangan para ulama dalam menetapkan qira’at sahih • 1. Sesuai dengan kaidah bahasa Arab • 2. Sesuai dengan salah satu kaidah penulisan Mushaf ‘Utsmani. • 3. Memiliki sanad yang sahih. • Faedah qira'ah sahih • 1. Memperkokoh kesatuan umat • 2. Bukti keagungan al-Qur'an • 3. Memberi kelegaan pada umat • 4. Memberi kemudahan

  17. Pengertian Sab’ah Ahruf • Ada hadis Nabi yang menyebutkan bahwa al-Qur'an diturunkan dalam tujuh huruf. • إنّ هذا القرآن أنزل على سبعة أحرف فاقرؤوا ما تيسر منه . • رواه البخارى ومسلم • Sesungguhnya al-Qur'n itu diturunkan dalam tujuh huruf (tujuh macam bacaan), bacalah apa saja jenis bacaan yang mudah bagimu dari al-Qur'an. • Apakah qiraat sab'ah itu identik dengan tujuh huruf. Para ulama berbeda pendapat: • 1. Jumhur ulama mengatakan bahwa qiraat sab'ah itu tidak sama dengan sab'ah ahruf, dengan alasan, pertama, qiraah sab'ah baru muncul pada abad II H, sedangkan sab'ah ahruf sudah ada sejak Nabi, kedua, qiraat sab'ah timbul karena adanya perbedaan cara mengucapkan ayat dan tajwidnya, sedangkan sab'ah ahruf karena perbedaan bahasa, dialek, harakat, I'rab dan sebagainya.

  18. 2. Sebagian ulama, di antaranya Ibnu Mujahid, mengatakan bahwa qiraat sab'ah itu sama dengan sab'ah ahruf. Alasannya, pertama, qiraat sab'ah adalah realisasi dari sab'ah ahruf, kedua, sama-sama menggunakan bilangan tujuh. • Jumhur ulama berpendirian bahwa makna dari tujuh huruf adalah tujuh bahasa dari bahasa Arab mengenai arti yang satu, contohnya ungkapan "datanglah" dengan kata "aqbil, ta'al, halumma, 'ajal, dan lain-lain. Ada yang mengartikan tujuh dialek, tujuh arah, tujuh perubahan, dan ada yang untuk menunjuk jumlah yang banyak.

More Related