1 / 27

KEBIJAKAN SEKTORAL

KEBIJAKAN SEKTORAL. MENGHASILKAN INDUSTRIALISASI PINGGIRAN. SEKTOR EKONOMI. Sektor Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel, & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa.

neron
Télécharger la présentation

KEBIJAKAN SEKTORAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN SEKTORAL MENGHASILKAN INDUSTRIALISASI PINGGIRAN

  2. SEKTOR EKONOMI • Sektor Pertanian • Pertambangan & Penggalian • Industri Pengolahan • Listrik, Gas, & Air Bersih • Bangunan • Perdagangan, Hotel, & Restoran • Pengangkutan & Komunikasi • Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan • Jasa-Jasa

  3. STRUKTUR EKONOMI • Industri Pengolahan • Listrik, Gas & air Bersih • Bangunan • Pertanian • Pertambangan & Penggalian • Perdagangan, Hotel, & Restoran • Pengangkutan & Komunikasi • Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan • Jasa-jasa Sektor Primer Identik Dengan Sektor Pertanian Sektor Sekunder Identik Dengan Sektor Industri Sektor Tersier Identik Dengan Sektor Jasa-jasa

  4. TEORI TRANSFORMASI STRUKTURAL • Arthur Lewis Membagi perekonomian suatu negara menjadi dua, yaitu perekonomian tradisonal dan perekonomian industri. Semakin tinggi tinggkat pertumbuhan ekonomi suatu negara, akan diikuti oleh semakin besarnya masyarakat yang bekerja di sektor industri • Hollis Chenery …sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita, masyarakat suatu negara akan bergeser dari yang semula mengandalkan sektor pertanian menuju ke sektor industri

  5. Tabel: Struktur Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%)

  6. Tabel: Struktur PDB Indonesia, 2005 Sumber: BPS, 2005

  7. 10 Besar Perusahaan Terbaik di Indonesia yang masuk “Top 200 best Companies in Asia” Menurut Far Eastern Economic Review (25/12/2003-5/1/2004) Sumber: http://www.feer.com/articles/2003/0312_25/free/p064.html, accessed 25 Dec 2003

  8. Tabel: Pertumbuhan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja Sumber: Diolah dari Sakernas dan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (BI), 2006

  9. Strategi Indutrialisasi • Broad-based industry strategi industrialisasi yang mengembangkan industri-industri yang berspektrum luas. Pada kenyataannya strategi ini lebih menekankan pengembangan industri-industri berbasis impor (industri elektronik, tekstil, dll) • Hi-tech industry strategi industrialisasi yang mengutamakan industri-industri berteknologi canggih (industri pesawat terbang, kapal dll) • Agroindustry Industri hasil pertanian berbasis dalam negeri dan merupakan kelanjutan pembangunan pertanian

  10. Strategi industrialisasi yang dipilih oleh Indonesia lebih cenderung pada strategi Broad-basedindustry dan Hi-tech industry, dengan alasan : • Memiliki kenggulan seperti: tenaga kerja murah dan sumber daya alam yang melimpah • Bisa mengambil pelajaran dari industri-industri asing • Menghasilkan nilai tambah yang besar • Sulit untuk ditiru oleh negara lain

  11. Alasan lain…. • Faktor Politik - Mengejar simbol-simbol pembangunan - Keberpihakan terhadap kelompok kapitalis • Faktor Ekonomi - Mengejar transformasi struktural - Rendahnya tingkat industrialisasi yang dijalankan

  12. Padahal…. • Kondisi negara serba terbatas • Minimnya modal yang dimiliki • Kualitas sumberdaya manusia yang rendah • Minimnya penguasaan teknologi

  13. Dengan kondisi yang serba terbatas, untuk menjalankan strategi Industrialisasi Broad-based industry dan Hi-tech industry pemerintah menjalankan kebijakan-kebijakan yang sangat proteksionis dibidang perdagangan dan industri (melalui bea masuk). Strategi ini sering disebut dengan “rezim proteksionisme”

  14. Kebijakan Proteksionis Ditempuh Melalui 3 Fase: • Fase strategi substitusi impor part one (awal 1970 an) instrumen yang digunakan: - tarif bea masuk - pajak penjualan barang impor • Fase strategi substitusi impor part two instrumen yang digunakan bersifat non tariff barrier, yaitu dengan carapembatasan impor kuantitatif dan ditingkatkannya kandungan lokal • Fase orientasi ekspor (1982) instrumen yang digunakan adalah subsidi dan kemudahan-kemudahan lain untuk promosi ekspor

  15. Dampak Industrialisasi “rezim proteksionisme” • Kesenjangan Sektoral antara sektor industri dengan non industri (pertanian) • Kurangnya keterkaitan antar sektoral (Forward Langkage & Backward Langkage) • Akumulasi kapital pada sekelompok orang tertentu • Terjadi dualisme - Dualisme Sosial - Dualisme Teknologi - Dualisme Finansial - Dualisme Regional

  16. Perbandingan Asset 300 Konglomerat, Asset Pemerintah dan GDP (Rp milyar)

  17. Neraca Perdagangan Produk Manufaktur Indonesia 1989-1993 (juta US $)

  18. Jenis udang • Dominan dikembangkan di Indonesia • Udang windu (Penaeus monodon) • Udang putih (P. merguensis, P. vannamei) • Udang galah (Macrobachium rosenbergii) • Udang api-api (Metapenaeus spp) • Dominan dikembangkan di Jawa Timur • Udang windu (Penaeus monodon) • Udang putih (P. merguensis, L. vannamei, L stylirostris) • Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) P. monodon P. merguensis Metapenaeus spp Macrobachium rosenbergi

  19. PANGAN TIDAK CUKUP BAGI MASYARAKAT TUNA LAHAN , TUNA PEKERJAAN DLL PENYEBAB: FAKTOR EKONOMI, KENAIKAN HARGA BBM, KEHILANGAN PEKERJAAN DLL DAMPAKNYA BUSUNG LAPAR, KEMATIAN BAYI, BALITA, IBU TIDAK SEHAT

  20. PERMASALAHAN PPK • Kemiskinan dan ketidaktahanan pangan • Kegureman, atau skala usaha PPK sangat terbatas • Keterbatasan kesempatan kerja dan berusaha • Degradasi kualitas SDA • Daya saing, produktivitas , efisiensi usaha dan persaingan yang tidak adil.

  21. PERAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN • PEMBENTUKAN PDB • PEROLEHAN DEVISA • PENYEDIAAN PANGAN • BAHAN BAKU INDUSTRI • PENGENTASAN KEMISKINAN • PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA • PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT

  22. KONTRIBUSI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (PPK) TERHADAP EKONOMI MAKRO

  23. TARGET REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN Triple Track Strategy Kabinet Indonesia Bersatu: • Pengurangan Kemiskinan dari 16,6% Thn 2004 menjadi 8,2% Thn 2009 dan Penurunan Pengangguran terbuka dari 9,7% Thn 2004 menjadi 5,1% Thn 2009. • Peningkatan Daya saing Ekonomi Nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,6% pertahun, rasio investasi terhadap PDP dari 16,0% Thn 2004 menjadi 24,4% Thn 2009. • Rata-rata pertumbuhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mencapai 3,5% pertahun

  24. KESIMPULANPermaslahanSektoral Fenomena; Terjadi Kesenjangan Pertumbuhan Antara Sektor Pertanian Dengan Sektor Industri Dilatar Belakangi Oleh: 1) Tujuan Polotik : Mengejar Simbul-Simbul Pertumbuhan Ekonomi - Memerlukan keberpihakan terhadap kaum kapitalis, keberpihakan tersebut melalui :  Proteksi (Rezim Proteksionisme Industry)  Subsidi Dampaknya :  Dualisme Sektoral antara industri manufaktur dgn pertanian  Kurangnya Keterkaitan Antar Sektoral (Forward Langkage & Backward Langkage)

More Related