1 / 14

MEMPOSISIKAN BID’AH DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA

MEMPOSISIKAN BID’AH DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA. PENGERTIAN BID’AH. SECARA BAHASA Bid ’ ah adalah kosa kata arab yang berarti menciptakan sesuatu tanpa contoh sebelumnya. DALAM HADITS. PENGERTIAN BID’AH.

ohio
Télécharger la présentation

MEMPOSISIKAN BID’AH DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MEMPOSISIKAN BID’AH DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA

  2. PENGERTIAN BID’AH SECARA BAHASA Bid’ah adalah kosa kata arab yang berarti menciptakan sesuatu tanpa contoh sebelumnya.

  3. DALAM HADITS PENGERTIAN BID’AH Hadist yang diriwayatkan dari al-irbadh bin sariyah dan dikeluarkan oleh Abu Daud, Tirmizi,Ibnu Majah dan Ibnu Hibban:” ‘alaikum bisunnatii…….wa iyyakum wa muhdatsatil umuri fa inna kulla muhdatsatin bid’ah wa kullu bid’atin dolalah”. Artinya memahami bid’ah harus didahului dengan pemahaman tentang sunnahnabi saw.

  4. SECARA ISTILAH PENGERTIAN BID’AH 1. Imam As-Syatiby telah memberikan definisi bid’ah dalam kitab al-muwafaqat dan al-I’tisom: sebuah tatacara (toriqoh) dalam lingkup agama/dien yang diciptakan menyerupai tatacara yang legal dalam syariah dengan maksud menambah nilai ibadah kepada Allah ta’ala.

  5. SECARA ISTILAH PENGERTIAN BID’AH 2. Syekh Muhammad al-ghazali mendefinisikan dalam kitab Kunuz minas-sunnah: menciptakan sesuatu ibadah dari diri sendiri lalu menyatakannya sebagai ciptaan syariah dan jalan yang lurus.

  6. Pandangan Syariat Terhadap Bid’ah • Para pelaku bid’ah secara langsung atau tidak telah mendudukan dirinya sebagai sumber syariat sejajar dengan Allah dan rasulNya sebagaimana yang disinyalir dalam surah as-syuro: 21.

  7. Pandangan Syari’at Terhadap Bid’ah 2. Para pelaku bid’ah menyangka bahwa ajaran islam masih membutuhkan tambahan agar semakin lengkap dan sempurna. Bukankah Allah swt telah menyempurnakan ajaranNya seperti yang dinyatakan dalam surah al-Maidah: 3…?

  8. Pandangan Syari’at Terhadap Bid’ah 3. Para pelaku bid’ah telah mempersulit aplikasi ajaran Islam di tengah masyarakat.

  9. Pandangan Syari’at Terhadap Bid’ah 4. Perbuatan bid’ah mengancam eksistensi sunnah yang telah ditanamkan oleh rasulullah saw.

  10. Pandangan Syari’at Terhadap Bid’ah 5. Perbuatan bid’ah mematikan kreatifitas positif dalam bidang sains dan tekhnologi.

  11. Pandangan Syari’at Terhadap Bid’ah 6. Perbutan bid’ah berpotensi memicu perpecahan dalam tubuh ummat islam.

  12. CIRI-CIRI PERBUATAN BID’AH 1.Perbuatan bid’ah hanya dalam cakupan ibadah mahdoh/langsung kepada Allah swt. 2. Perbuatan bid’ah tidak memiliki pijakan valid dari Al-quran, sunnah atau para sahabat nabi saw baik secara redaksionil ataupun isyarat.

  13. CIRI-CIRI PERBUATAN BID’AH 3. Perbuatan bid’ah lahir dari penafsiran yang tidak di dukung data ilmiyah dan hanya sebuah dorongan nafsu/ambisi seseorang. 4. Perbuatan bid’ah lahir dari hadist-hadist yang tidak diperdebatkan kepalsuannya.

  14. ASAL-USUL TIMBULNYA BID’AH • Semangat beragama yang tidak di-iringi dengan semangat belajar keislaman. • Mengadopsi beragam kepentingan dalam bermasyarakat tanpa pegangan fundamental. • Adanya kepentingan pragmatis yang terselubung dari individu ataupun kelompok masyarakat.

More Related